Browse Items (539 total)
Sort by:
-
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divitions (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik Kelas V Di Sekolah Dasar
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar kognitif peserta didik antara kelas yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan metode ceramah. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas V SD Negeri 01 Cibadak Kabupaten Bandung. Sampel mengambil dua kelas sebagai sampel, kelas eksperimen yaitu kelas VA dengan jumlah 30 orang dan kelas kontrol yaitu dengan jumlah 32 orang. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar obervasi dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, lembar pengamatan praktik pembelajaran dan penilaian tematik, dan soal tes. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttest. Data tersebut kemudian dianalisis untuk melihat perbedaan hasil belajar kognitif antara kelas yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan metode ceramah. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar kognitif peserta didik kelas V di SD dengan yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan yang hanya menggunakan metode ceramah. Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut disarankan kepada pendidik kelas V untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam memberikan materi pelajaran IPA -
ENERAPAN METODE PAIR CHECK
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KERJA SAMA PESERTA DIDIKPenelitian ini berjudul Penerapan Metode Pair Check untuk Meningkatkan Kemampuan Kerja Sama Peserta Didik pada Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan di Sekolah Menengah Kejuruan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris penerapan metode Pair check dalam meningkatkan kemampuan kerja sama peserta didik. Penelitian ini merupakan Quasi Experimental Design dengan populasi dari peserta didik kelas XI RTL SMK Negeri 3 Bandung sebanyak 4 kelas yang berjumlah 132 peserta didik. Penelitian ini terdapat dua sampel kelas yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan jumlah peserta didik 32 orang untuk setiap kelas. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa observasi dan angket. Analisis data penelitian ini menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji perbedaan, dan uji gain. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan kemampuan kerja sama peserta didik di kelas ekperimen sebelum dan sesudah diterapkan metode pair check pada pembelajaran produk kreatif dan kewirausahaan (2) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan kerja sama peserta didik antara kelas eksperimen sesudah di terapkan metode pair check dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional pada pembelajaran produk kreatif dan kewirausahaan. -
Penerapan Metode Mind Mapping untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Peserta Didik di Sekolah Dasar
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik di sekolah dasar. Kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki peseta didik. Kenyataannya, kemampuan pemecahan masalah matematis belum mendapat banyak perhatian dari pendidik. Kekurangan lain adalah minimnya persoalan-persoalan tidak rutin yang diberikan oleh guru untuk diselesaikan oleh peserta didik. Masalah lain adalah model pembelajaran yang menerapkan Metode Konvensional, Tanya jawab dan pemberian tugas kepada peserta didik yang lebih dominan sehingga tidak mendorong keaktifan dan partisipasi peserta didik dalam menyelesaikan persoalan-persoalan pemecahan masalah matematika. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis, peserta didik perlu di dorong untuk mampu menyelesaikan soal-soal tidak rutin untuk menyelesaikan persoalan-persoalan pemecahan masalah matematis, pendidik perlu menyiapkan metode pembelajaran yang tepat. Diperlukan pembelajaran yang mengintegrasikan pengetahuan sehingga peserta didik mampu menemukan solusi, keterampilan untuk menyelesaikan permasalahan, pemikiran yang kreatif, menekankan pada pengalaman dan keterlibatan peserta didik secara aktif dalam pemecahan masalah. Salah satu metode pembelajaran yang dapat dilakukan adalah menerapakan metode pembelajaran Mind Mapping. -
PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN KOMUNIKASI TERTULIS PESERTA DIDIK
PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIABahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang diajarkan di setiap jenjang pendidikan. Kemampuan komunikasi tertulis sangat diperlukan peserta didik dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Namun kemampuan komunikasi tertulis peserta didik ternyata masih rendah. Hal tersebut disebabkan karena guru jarang melatih kemampuan komunikasi tertulis peserta didik saat proses pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi tertulis peserta didik SD melalui penerapan media pembelajan audio visual.
Metode penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas II SDN Cicalengka 10 tahun ajaran 2016-2017. Adapun sampel penelitiannya adalah siswa kelas II-A sebagai kelas eksperimen dan kelas II-B sebagai kelas kontrol. Sampel tersebut dipilih secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa tes tipe uraian berupa soal-soal kemampuan komunikasi tertulis dan lembar observasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji-t melalui program SPSS 22 for Windows yaitu dengan menggunakan Independent Sample t-Tes.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan pembelajaran dengan penerapan media audio visual untuk meningkatkan kemampuan komunikasi tertulis peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
-
Penerapan Model Pembelajaran Scramble untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Peserta Didikan dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar. Pernyataan yang dikemukakan oleh guru kelas III di salah satu SDN di suatu kecamatan bahwa terdapat 44% peserta didik yang nilai IPS nya masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui penerapan model pembelajaran scramble, dan untuk mengetahui sikap peserta didik dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui penerapan model pembelajaran scramble. Metode Penelitian ini yaitu quasi eksperimen. Penelitian dilaksanakan di SDN di suatu kecamatan dengan sampel 53 peserta didik yang terdiri atas 25 peserta didik sebagai kelompok eksperimen dan 28 peserta didik sebagai kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes. Pada pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran scramble, peserta didik terlihat aktif dan antusias mengikuti proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari presentase data hasil observasi sikap peserta didik yang menunjukkan kriteria baik. Hasil analisis perbedaan rata-rata capaian kemampuan pemahaman kelas eksperimen lebih baik dari capaian kelas kontrol. Hasil capaian kelas eksperimen menunjukkan kemampuan pemahaman dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial lebih baik dengan diterapkannya model pembelajaran scramble. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata postes lebih besar dari rata-rata pretes. Artinya, terdapat peningkatan yang signifikan kemampuan pemahaman pemahaman peserta didik dalam pembelajaran IPS melalui penerapan model pembelajaran scramble. -
PENERAPAN PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE
BERBANTUAN KARTU DOMINO MATEMATIKA UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA
DIDIK SEKOLAH DASARMatematika merupakan salah satu mata pelajaran yang bukan hanya mengajarkan
tentang berhitung, tetapi juga perubahan cara berpikir peserta didik. Hasil belajar
kognitif peserta didik perlu dimiliki oleh setiap peserta didik pada mata pelajaran
matematika. Namun faktanya di lapangan, kemampuan hasil belajar kognitif
peserta didik masih rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur hasil
belajar kognitif peserta didik pada mata pelajaran matematika dengan
menggunakan model pembelajaran think pair share berbantuan kartu domino
matematika. Metode penelitian menggunakan metode kuasi eksperimen. Populasi
dalam penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas IV yang berjumlah 40
peserta didik, 20 peserta didik kelas eksperimen, 20 peserta didik kelas kontrol.
Penelitian ini dilakukan di Panti Yatim Piatu dan Dhu’afa Bani Salam. Analisis
data yang dilakukan oleh peneliti menggunakan bantuan aplikasi SPSS V.21
dengan menganalisis uji prasyarat dan uji-t-Test. Berdasarkan hasil analisis maka
dapat dismpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar kognitif peserta didik
pada mata pelajaran matematika menggunakan pembelajaran think pair share
berbantuan kartu domino serta peningkatan hasil belajar kognitif menggunakan
pembelajaran think pair share berbantuan kartu domino lebih baik dari peserta
didik yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional. -
Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap Aktivitas Belajar Siswa
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan di SMK Bina Warga Bandung. Siswa tidak dibiasakan berani mengajukan pertanyaan atau mengemukaakan pendapat selama pembelajaran, serta siswa tidak dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oelh guru, hal ini terjadi karena suasana pembelajaran sering membuat siswa merasa jenuh sehingga mengakibatkan aktivitas belajar siswa dikelas rendah, oleh karena itu dibutuhkan alternatif dalam pembelajaran agar siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran yaitu dengan penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Penelitian ini berjudul “pengaruh penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap aktivitas belajar siswa”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh aktivitas belajar siswa kelas eksperimen setelah dilakukan perlakuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuasi eksperimen. Sifat dari penelitian ini kuantitatif yang menggunakan desain nonequivalen control group. Populasi penelitian ini adalah siswa SMK Bina Warga Bandung Kelas XI bidang Akuntansi. Sedangkan sampel penelitian ini adalah kelas XI Ak 1 dan XI Ak 2 yang masing-masing berjumlah 28 siswa. Penelitian ini dilakukan di SMK Bina Warga Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam aktivitas belajar siswa dan untuk mengetahui pengaruh terhadap aktivitas belajar siswa setelah menggunakan model Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan memberikan pretest terlebih dahulu lalu memberikan posttes. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional terhadap aktivitas belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan pengujian data menggunakan software SPSS 22 for windows uji-t postest 2 dengan nilai signifikasi diperoleh 0.000 lebih kecil dari 0.05. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh kelas eksperimen dengan menggunakan model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap aktivitas belajar siswa. -
METAANALISIS PENGARUH PENERAPAN MODEL EXAMPLE NON
EXAMPLE TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR
PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASARPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran variasi dan kecenderungan-
kecenderungan yang ada pada penelitan-penelitian yang pernah dilakukan terkait variabel
penerapan model example non example dan hasil belajar peserta didik di sekolah dasar.
Penelitian ini menggunakan metode systematic review dengan desain metaanalisis.
Populasi pada penelitian ini yaitu hasil penelitian yang sudah dipublikasikan dan berupa
artikel berskala nasional yang bersifat kuantitatif yang berjudul penerapan example non
example terhadap hasil belajar di sekolah dasar dari tahun 2017-2019. Sampel yang
dipilih menggunakan purposive sampling yang sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukan. Instrumen penelitian berupa tabel pengkodean penelitian setiap kategori yang
dianalisis dengan menghasilkan tabel frekuensi dan perhitungan persentase untuk masingmasing
kategori. Berdasarkan data hasil analisis dari sumber yang telah diambil,
pengaruh penerapan model example non example dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik di sekolah dasar meskipun tingkat pendidikan, ranah hasil belajar, materi
pelajaran, desain penelitian dan instrumen yang digunakan beragam -
STUDI META ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN
REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION PADA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASARPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penggunaan model
pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) pada pembelajaran
matematika di Sekolah Dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah studi
meta analisis deskriptif terhadap hasil analisis publikasi penelitian ilmiah sejenis
pada e-jurnal nasional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 11 artikel publikasi
ilmiah yang membahas model pembelajaran Realistic Mathematics Education
(RME) pada pembelajaran matematika di sekolah dasar. Instrumen penelitian
yang digunakan ialah lembar pemberian kode atau data coding yang digunakan
untuk menjaring informasi mengenai artikel yang dianalisis. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara keseluruhan penelitian-penelitian yang dilakukan
efektif dan berpengaruh terhadap hasil belajar yaitu dengan kategori efek sangat
besar. Selain itu, model pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) pun memberikan pengaruh dan efektif dari segi wilayah, dan penerapan
pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis, hasil
belajar, kemampuan komunikasi matematis dan kemampuan pemecahan masalah matematis di Sekolah Dasar. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa model pembelajaran Realistic Mathematics Education efektif untuk meningkatkan hasil belajar maupun kemampuan-kemampuan matematis peserta didik pada pembelajaran matematika di Sekolah Dasar dibanding dengan model pembelajaran konvensional.