Browse Items (539 total)
Sort by:
-
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair Share Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa
Konsentrasi siswa dalam pembelajaran adalah kemampuan siswa yang harus sudah tertanam di dalam dirinya, dikarenakan dengan konsentrasi penuh dari setiap siswa dapat lebih mudah untuk mencapai tujuan dari kompetensi yang ditetapkan dan pembelajaran dapat diterima oleh siswa secara baik hingga nantinya dapat diterapkan dalam kehidupannya, namun dalam pelaksanaannya ketika belajar konsentrasi siswa belajar seringkali buyar dan permasalahan ini menuntut seorang guru untuk menerapkan model pembelajaran yang mampu meningkatkan konsentrasi belajar siswa.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan konsentrasi belajar siswa antara yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik think pair share dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan model tanya jawab. Desain penelitian yang digunakan adalah model quasi eksperimen dengan sampel tidak acak. Subyek penelitian ini adalah siswa SMA, dengan populasi penelitiannya adalah siswa kelas X MIA di SMAN 25 Bandung dan sampel penelitiannya adalah siswa kelas X MIA 4 sebanyak 40 orang sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIA 5 sebanyak 40 orang sebagai kelas kontrol. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan dua jenis observasi yaitu observasi awal dan observasi akhir, untuk memperoleh data yang diperlukan ditempuh prosedur penelitian melalui tiga tahapan utama, yaitu pra penelitian, pelaksanaan penelitian dan pasca penelitian. Adapun instrumen dalam penelitian ini adalah silabus, RPP, kisi-kisi, dan lembar observasi.Berdasarkan hasil penelitian bahwa terdapat perbedaan peningkatan konsentrasi belajar yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik think pair share dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan model tanya jawab, sehingga dapat dikatakan bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik think pair share berpengaruh terhadap konsentrasi belajar siswa. -
Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Peningkatan Kemampuan Kognitif Siswa Dalam Memahami Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
“Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Peningkatan Kemampuan Kognitif Siswa Dalam Memahami Konsep Dasar Ilmu Ekonomi”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan suatu model pembelajaran yaitu model problem based learning (PBL) terhadap peningkatan kemampuan kognitif siswa dalam memahami konsep dasar ilmu ekonomi, dengan tujuan penggunaan model PBL dapat menjadi salah satu alternatif model pembelajaran yang efektif dan dapat berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan kognitif siswa, alasan dilaksanakannya penelitian adalah untuk meguji teori bahwa model PBl dapat menumbuh kembangkan kemampuan kognitif dan kreativitas siswa baik secara individual maupun kelompok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode quasy experiment/eksperimen semu dengan desain non equivalent control group design, dalam desain ini terdapat kelompok kelas eksperimen yaitu kelas X IPS 2 dan kelompok kelas kontrol yaitu kelas X IPS 1 dengan populasi siswa kelas X IPS SMA Negeri 21 Bandung. Pengumpulan data dilakukan dengan pretes, postes, dan lembar observasi dengan teknik analisis data menggunakan Independet Sample T-Test. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan model PBL dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru, serta model PBL berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan kognitif dibandingkan metode pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Direkomendasikan bahwa model PBL perlu diaplikasikan oleh guru dalam upaya meningkatkan kemampuan kognitif siswa pada mata pelajaran ekonomi. -
Pengaruh Persepsi Siswa Pada Fasilitas Belajar Terhadap Minat Belajar
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh persepsi siswa pada fasilitas belajar terhadap minat belajar siswa di SMAN 21 Bandung Tahun Ajaran 2017/2018 . Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa yang terdaftar di SMAN 21 Bandung Tahun Ajaran 2017/2018 . Untuk mencapai tujuan penelitian ini maka penarikan sampel yang di ambil ditentukan dengan cara random dengan teknik simple random sampling dengan rumus taro yamane sehingga terpilihlah siswa sebanyak 274 responden yang tersebar ke dalam 26 kelas di SMAN 21 Bandung Tahun Ajaran 2017/2018 .
Instrumen penenlitian yang digunakan yaitu studi dokumentasi yang terdiri dari absen siswa sebagai populasi dan sampel penenlitian dan profil SMAN 21 Bandung Tahun Ajaran 2017/2018 sebagai gambaran umum tentang fasilitas belajar yang terdapat di SMAN 21 Bandung Tahun Ajaran 2017/2018, selain itu instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner yang dibuat sebanyak 60 pernyataan kuesioner masing masing 30 pernyataan untuk fasilitas belajar dan 30 pernyataan untuk minat belajar siswa yang disebarkan di kelas . Data hasil kuesioner siswa tersebut kemudian di analisis dengan microsoft excel 2013 untuk mengetahui validitas dan reabilitas pernyataan mengenai fasilitas belajar dan minat belajar siswa.
Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji analisis deskriptif dan uji regresi sederhana menunjukan bahwa gambaran tentang fasilitas dan minat belajar siswa di SMAN 21 Bandung Tahun Ajaran 2017/2018 dan menunjukan bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan antara fasilitas belajar dan minat belajar siswa di SMAN 21 Bandung Tahun Ajaran 2017/2018 dan fasilitas belajar merupakan salah satu faktor yang bisa menentukan minat belajar siswa.
Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut disarankan kepada pihak sekolah untuk menyediakan dan terus memperhatikan fasilitas fasilitas yang tersedia di sekolah yang disesuaikan dengan kebutuhan para siswa di SMAN 21 Bandung Tahun Ajaran 2017/2018 sehingga dapat meningkatkan minat belajar siswa. -
Efektivitas Model Cooperative Learning Type Jigsaw Berbantuan Video Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Analisis Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas model pembelajaran Cooperative Learning type Jigsaw berbantuan video pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir analisis pada mata pelajaran ekonomi. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X IPS di SMA N 12 Bandung. Untuk mencapai tujuan penelitian ini maka penarikan sampel yang diambil ditentukan dengan cara undi sehingga terpilih siswa kelas X IPS 2 untuk kelas Eksperimen dan kelas X IPS 3 untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah siswa dari masing-masing kelas yaitu keompok eksperimen 40 siswa dan kelompok kontrol 40 siswa.
Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dengan membuat desain RPP sebanyak tiga kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretes dan postes yang diberikan pada setiap pertemuan. Data hasil pretes dan postes siswa tersebut kemudian dinalisis dengan software SPSS dan Microsoft Excel 2010 untuk melihat efektivitas model pembelajaran.
Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-t menunjukan bahwa model pembelajaran Cooperative Learning type Jigsaw berbantuan video pembelajaran memiliki keunggulan yang lebih tinggi dibanding dengan yang tidak menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning type Jigsaw berbantuan video pembelajaran secara signifikan dalam meningkatkan kemampuan berpikir analisis tingkat tinggi siswa. Keunggulan itu baik dilihat dari masing-masing indikator kemampuan berpikir siswa yang mencangkup kemampuan menganalisis, mengevaluasi dan kreatif yang semakin baik setelah diberikan perlakuan.
Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut disarankan kepada guru ekonomi untuk menggunakan model pembelajatan Cooperative Learning type Jigsaw berbantuan video pembelajaran sebagai salah satu alternatif model dalam mata pelajaran ekonomi sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran ekonomi khusus meningkatkan kemampuan berfikir analisis siswa pada mata pelajaran ekonomi. -
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Terhadap Peningkatan Minat Belajar Siswa
Penelitian ini di latarbelakangi kurang nya minat belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi yang disebabkan jarang hadirnya seorang guru dalam belajar mengajar, juga terdapat dalam proses pembelajaran di kelas yang hanya menggunakan pembelajaran yang biasa dipergunakan oleh guru, dimana kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru, dan tidak terdapat interaksi dalam melibatkan siswa sehingga mengakibatkan kelas menjadi monoton dan menimbulkan kurangnya minat belajar pada pelajaran ekonomi.
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Terhadap Peningkatan Minat Belajar Siswa”. Tujian penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) terhadap peningkatan minat belajar siswa.
Penelitian yang digunakan adalah pre-test-Post-test Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMAN 21 BANDUNG sebanyak 106 siswa dan sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI IPS 2 Dan XI IPS 1 dimana kelas tersebut sebagai kelas eksperimen dan kelas control. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alur angket (kuesioner) yang digunakan untuk mengumpulkan data minat belajar siswa dikelas eksperimen dan kelas control.
Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievemen Division (STAD) terhadap peningkatan minat belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 21 Bandung. -
Efektivitas Penggunaan Media Sosial Line Messenger Terhadap Motivasi Belajar Siswa
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas penggunaan media sosial line messenger terhadap motivasi belajar siswa. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI IIS dan kelas XI MIA yang mempelajari pelajaran ekonomi di SMAN 25 Bandung. Untuk mencapai tujuan penelitian ini maka penarikan sampel yang diambil ditentukan secara random sehingga terpilih siswa kelas XI MIA 4 sebagai kelas Eksperimen dan kelas XI IIS 3 sebagai kelas kontrol untuk objek penelitian yang akan diteliti. Jumlah siswa dari masing-masing kelas yaitu kelas eksperimen dan kontrol terdiri atas 30 siswa. Metode ini menggunakan metode kelas True Eksperimen dengan sifat penelitian kuantitatif. Instrument penelitian yang digunakan yaitu dengan menggunakan angket. Data yang dikumpulkan berupa hasil postes siswa yang kemudian dianalisi dengan software SPSS versi 22 untuk melihat efektivitas penggunaan media sosial line messenger. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat perubahan motivasi belajar siswa dengan menggunakan media sosial line messenger. -
Pengembangan Media Pembelajaran Lembar Kerja Siswa (LKS) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan berpikir siswa pada pembelajaran ekonomi.Siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis mampu memberikan penjelasan sederhana, membangun keterampilan dasar, membuat inferensi, memberikan penjelasan lebih lanjut dan mengatur strategi dan taktik.Upaya guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran belum berorientasi pada peningkatan kemampuan berpikir kritis. Media yang digunakan oleh guru, sebagai alat bantu cenderung kurang dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Berdasarkan permasalahn tersebut, maka perlu sebuah inovasi dalam media pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis.Media yang digunakan yaitu media pembelajaran Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) didalamnya termasuk penggunaan model deskriptif dan penelitian tindakan.Pelaksanaan metode R&D dibagi menjadi tiga langkah yaitu studi pendahuluan, pengembangan dan pengujian. Populasi yang digunakan adalah kelas X IPS dan kelas X lintas minat SMAN 12 Bandung. Pengambilan sampel untuk uji coba menggunakan purposive sampling dengan pertimbangan hubungan tertentu yaitu berdasarkan saran dari guru mata pelajaran ekonomi maka sampel yang digunakan untuk uji coba terbatas dilakukan di kelas X IPS 3 dan uji coba luas di kelas X IPS 2 sebagai kelas eksperimen dan X IPS 1 sebagai kelas kontrol dengan Quasi Eksperimental Design bentuk Matching Pretest-Postest Control Group Design. Hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS Versi 23, Anatest v.24 dan Mc. Office Excel 2007. Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat disimpulkan bahwa pengembangan Media Pembelajaran Lembar Kerja Siswa (LKS) dapat digunakan oleh guru sebagai alat bantu untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada siswa. -
Pengaruh Penerapan Model Discovery Learning dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ekonomi
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan masalah rendahnya kemampuan berpikir kritis peserta didik di Sekolah. Teridentifikasi ada dua hal yang menyebabkan rendahnya kemampuan berpikir kritis peserta didik tersebut adalah rendahnya daya ingat peserta didik dan model pembelajaran yang digunakan. Model Discovery Learning adalah salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Model ini dapat membantu meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik di Sekolah. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah quasi experimental atau eksperiman semu dengan pola Nonequivalent Control Group Design. Dalam penelitian ini, kelas eksperimen mendapat pembelajaran dengan model Discovery Learning, sedangkan kelas kontrol dengan menggunakan metode pembelajaran yang biasa digunakan guru. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi dan tes. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan soal tes. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model Discovery Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan kemampuan berpikir kritis peserta didik yang dapat dilihat antara skor kelas eksperimen yang menggunakan model Discovery Learning dalam pembelajarannya dengan skor kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran yang biasa digunakan pendidik. Oleh karena itu, penerapan model Discovery Learning dapat menjadi model pembelajaran alternatif dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik di Sekolah. -
Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan dan perbedaan motivasi belajar siswa antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan siswa yang pembelajarannya mengunakan model pembelajaran konvensional pada Mata Pelajaran Ekonomi kelas X di SMAN 20 Bandung.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasi Experimental dengan menggunakan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 21 Bandung peminatan ilmu-ilmu sosial dan lintas minat pelajaran ekonomi. Ukuran populasi sebanyak 210 siswa yang terbagi kedalam 6 kelas. Sampel dipilih dengan cara sampling purposive yaitu 36 siswa kelas X IPS 3 sebagai kelas eksperimen dan 36 siswa kelas X IPS 2 sebagai kelas kontrol. Pengumpulkan data dalam penelitian ini digunakan angket untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol dan observasi pada kelas eksperimen. Sebelum diberi perlakuan siswa diberi angket pretest. Selanjutnya siswa diberi perlakuan. Kelas kontrol tidak diberikan perlakuan atau menggunakan model pembelajaran konvensional sedangkan kelas eksperimen diberi perlakuan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Setelah diberi perlakuan siswa diberi angket posttest. Metode pengujian hipotesis yang digunakan adalah Analisis Uji-t untuk pretest dan posttest dan Mann-Whitney untuk N-Gain. Hasil pretest dan posttest dianalisis dengan menggunakan software SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw tergolong dalam kategori sangat baik dengan presentasi 100%. Terdapat peningkatan motivasi belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini ditunjukan dengan hasil uji-t dengan nilai signifikasi sebesar 0,000 . Hasil analisis uji Mann-Whitney terhadap N-Gain kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukan hasil signifikasi sebesar 0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen memiliki perubahan yang signifikan dibandingkan dengan kelas kontrol. Berdasarkan uji N-Gain juga diketahui peningkatan motivasi kelas eksperimen sebesar 0,94 lebih tinggi dibanding kelas kontrol sebesar 0,12. -
Pengembangan Model Pembelajaran Brain-Based Learning Terhadap Peningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan berpikir kritis peserta didik pada pembelajaran IPA. Kegiatan pembelajaran saat ini belum berorientasi pada peningkatan kemampuan berpikir pada peserta didik.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan model pembelajaran brain-based learning dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan Reseach and Development (R&D), di dalamnya termasuk penggunaan model deskriptif dan penelitian pelaksanaan tindakan. Metode R&D dibagi menjadi tiga langkah yaitu tahap studi pendahuluan, tahap perancangan dan pengembangan produk, serta tahap evaluasi dan uji coba produk. Populasi dari penelitian ini adalah peserta didik SDN Pameungpeuk 1 Banjaran Kabupaten Bandung. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu membuat desain RPP sebanyak tiga kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttest yang diberikan pada setiap pertemuan. Data hasil pretest dan posttest peserta didik kemudian dianalisis dengan software SPSS, dilakukan perhitungan uji-t dan uji gain untuk melihat perbedaan dan peningkatan kemampuan berpikir kritis dengan mengembangkan model brain-based learning. Pengembangan model brain-based learning yang mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis secara signifikan adalah model yang dipadukan dengan talking stick, musik mozart, dan senam otak (brain gym). -
Pengaruh Penggunaan Model Problem-Based Learning Terhadap Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh penggunaan model problem- based learning pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dalam upaya meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik. Populasi penelitian ini ialah peserta didik kelas V SD Negeri 044 Cicadas Awigombong. Untuk mencapai tujuan penelitian ini maka penarikan sampel ditentukan dengan cara teknik purposive sampling sehingga terpilihlah peserta didik kelas VE untuk kelas kontrol dan peserta didik kelas VF untuk kelas eksperimen sebagai objek penelitian. Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel dari setiap kelas yaitu kelompok eksperimen 26 peserta didik dan kelompok kontrol terdiri atas 28 peserta didik.
Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dengan observasi dan membuat RPP sebanyak dua kali pertemuan untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data hasil pretest dan posttest peserta didik dianalisis dengan software SPSS for Windows Versi 22 untuk melihat pengaruh penggunaan model problem-based learning untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dari mencari rata-rata nilai, uji normalitas dan uji homogenitas.
Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-t menunjukkan bahwa model problem-based learning memiliki keunggulan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak menggunakan model problem-based learning secara signifikan dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik dan nilai gain ternormalisasi untuk mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kritis.
Keunggulan keterampilan berpikir kritis dapat dilihat dari setiap indikator keterampilan berpikir kritis peserta didik yang mencakup keterampilan menganalisis, keterampilan menyintesis, keterampilan mengenal dan memecahkan masalah, keterampilan menyimpulkan dan keterampilan mengevaluasi dan menilai yang semakin baik setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan M model problem-based learning.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh disarankan kepada guru untuk menggunakan model problem-based learning sebagai salah satu alternatif model pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam.
-
Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Peningkatan kemampuan komunikasi peserta didik kelas III melalui penerapan model pembelajaran TTW (Think Talk Write) merupakan tujuan dari penelitian ini. Terdapat tiga masalah yang diteliti dalam penelitian ini yang pertama apakah penerapan model pembelajaran Think Talk Write ini dapat meningkatkan kemampuan komunikasi tertulis peserta didik kelas III sekolah dasar, masalah yang kedua apakah penerapan model pembelajaran Think Talk Write ini dapat meningkatkan kemampuan komunikasi lisan peserta didik kelas III sekolah dasar, dan yang ketiga apakah peningkatan kemampuan komunikasi yang menggunakan model pembelajaran Think Talk Write ini lebih baik daripada yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen pretest dan postest di suatu Sekolah Dasar Negeri di Kota Bandung. Sampel yang digunakan yaitu teknik pengambilan purposif, dikarenakan sampel ditentukan oleh guru kelas yang telah mengajar dikelas yang dijadikan penelitian. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif dilakukan terhadap data pretest dan postest untuk melihat peningkatan kemampuan komunikasi peserta didik antara kedua kelompok sampel. Analisis data kualitatif digunakan untuk menelaan aktivitas pendidik dan peserta didik selama pembelajaran berlangsung menggunakan model pembelajaran Think Talk Write. Berdasarkan hasil analisis data pencapaian perbedaan rata-rata kelas eksperimen berbeda signifikan dengan pencapaian perbedaan rata-rata kelas kontrol, seta model pembelajaran Think Talk Write lebih baik daripada pembelajaran yang menggunakan model konvensional, dan model Think Talk Write dapat dijadikan salah satu model pembelajaran dalam menyampaikan materi.