Browse Items (81 total)
Sort by:
-
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA
SISWA SEKOLAH DASARPenelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya pemahaman konsep IPA siswa sekolah dasar dan pada proses pembelajaran IPA yang belum melibatkan siswa secara aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep IPA siswa sekolah dasar dengan menerapkan model Problem Based Learning (PBL). Metode dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen dan desain penelitian yang digunakan yaitu Nonequevalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 018 Sukagalih. Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas IV C sebagai kelas eksperimen dan kelas IV A sebagai kelas kontrol, dengan jumlah siswa masing-masing kelas yaitu 28 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu tes uraian atau essay berupa soal-soal kemampuan pemahaman konsep dan lembar observasi. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttet kemudian dianalisis dengan menggunakan bantuan software IMB SPSS Statistics 22 untuk melihat pengaruh penerapan model Problem Based Learning. Dari hasil analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti diperoleh hal sebagai berikut: 1) Terdapat peningkatan pemahaman konsep IPA siswa sekolah dasar yang pembelajarannya menggunakan model Problem Based Learning. 2) Peningkatan kemampuan pemahaman konsep IPA siswa sekolah dasar yang menggunakan model Problem Based Learning lebih baik daripada yang menggunakan model konvensional. Penelitian ini memberikan pengetahuan bahwa model Problem Based Learning dapat meningkatkan pemahaman konsep pada mata pelajaran IPA siswa sekolah dasar. -
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA PESERTA DIDIK KELAS III SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul “peningkatan pemahaman konsep sifat-sifat benda pada siswa kelas III sekolah dasar”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hasil penerapan metode pembelajaran eksperimen dalam meningkatkan pemahaman konsep sifat-sifat benda peseta didik III sekolah dasar. Selain itu juga untuk mengetahui apakah metode pembelajaran eksperimen dapat meningkatkan pemahaman konsep sifat-sifat benda peserta didik kelas III sekolah dasar. Dalam penelitian ini digunakan teori Arikunto (2013). Penelitian ini menggunakan desain metode kuasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif, dan menggunakan metode pembelajaran eksperimen. Partisipan dalam penelitian ini terdiri atas 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada penelitian ini, data yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi dan tes. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Penggunaan metode pembelajaran eksperimen dapat meningkatkan pemahaman konsep sifat-sifat benda peserta didik kelas III SDN Parungserab II Kabupaten Bandung. Hal itu terlihat dari hasil perhitungan pretest dan posttest pada kelas eksperimen. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR
Judul penelitian ini adalah “Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) di kelas III Sekolah Dasar. Untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman matematis melalui model contextual teaching and learning (CTL) dan mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman matematis menggunakan model contextual teaching and learning (CTL) dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan sifat penelitain kuantitatif. Sampel berjumlah 50 peserta didik, 25 orang di kelas kontrol dan 25 orang di kelas eksperimen.. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa: (1) Terdapat peningkatan kemampuan pemahaman matematis melalui model contextual teaching and learning (CTL) di kelas III Sekolah Dasar; (2) Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman matematis menggunakan model contextual teaching and learning (CTL) dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. -
PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING
UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN NATURALIS PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
DI SEKOLAH DASARPenelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kecerdasan naturalis siswa pada mata pelajaran IPA dan kurangnya model pembelajaan yang melibatkan siswa secara langsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model Experinetial Learning dalam meningkatkan kecerdasan naturalis siswa kelas IV SD Negeri 008 Mohammad Toha Kota Bandung. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuasi eksperimen karena terdapat perlakuan (treatmen) pada kelas eksperimen. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri 008 Mohammad Toha. Sampel pada penelitian ini diambil secara tidak random. Kelas IV C sebagai kelompok kontrol dan kelas IV D sebagai kelompok eksperimen, dengan masing-masing kelas berjumlah 30 orang. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu instrumen lembar observasi untuk mengukur penerapan model experiential learning dan instrumen tes digunakan untuk mengukur kecerdasan naturalis siswa. Data yang diperoleh berupa hasil pretest dan posttest dari sampel dua kelas. Data dianalisis untuk menguji validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas, one sample t-test, paired sample t-test. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model experiential learning dapat meningkatkan kecerdasan naturalis siswa, dengan rincian 1) kecerdasan naturalis siswa sudah mencapai kriterian ketuntasan minimal pada kelas eksperimen. 2) kecerdasan naturalis siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol setelah penerapan model experiential learning. 3) peningkatan kecerdasan naturalis siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. -
PENINGKATAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA MATERI ZAT TUNGGAL DAN CAMPURAN KELAS V SD ASHFIYA BANDUNGPenelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah rendahnya kreativitas belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan model pembelajaran project based learning (PjBL) terhadap peningkatan kreativitas belajar peserta didik pada materi zat tunggal dan campuran, mengukur peningkatan kreativitas belajar peserta didik pada materi zat tunggal dan campuran di kelas eksperimen dengan menggunakan model project based learning (PjBL) di kelas V SD Ashfiya Bandung dan mengukur peningkatan kreativitas belajar peserta didik pada materi zat tunggal dan campuran di kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol. Metode yang digunakan adalah eksperimen. Penelitian dilaksanakan di SDS Ashfiya Bandung berjumlah 42 orang yaitu kelas V A kelas kontrol dan V B kelas eskperimen dengan jumlah sampel yang sama yaitu 21 orang. Instrumen penelitian ini berupa lembar observasi peserta didik dan guru untuk mendeskripsikan model project based learning dan instrumen tes untuk mengukur peningkatan kreativitas peserta didik. Data diperoleh dari hasil pretest dan posttest. Data dianalisis untuk menguji validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas, uji paired sample t-test, uji-t independent t-test, dan uji gain. Hasil penelitian ini disimpulkan, bahwa dari hasil observasi penggunaan model project based learning sudah digunakan dengan sangat baik, terdapat peningkatan kreativitas peserta didik pada kelas eksperimen, dan terdapat peningkatan kreativitas peserta didik yang lebih baik pada kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol. -
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP IPA PESERTA DIDIK KELAS IV SEKOLAH DASAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE PICTURE AND PICTUREPenelitian ini berjudul “Peningkatan Pemahaman Konsep IPA Peserta Didik Kelas IV Sekolah Dasar Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture”. Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan pemahaman konsep peserta didik khususnya pada mata pelajaran IPA terutama mengenai materi perubahan energi alternatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep IPA peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah quasi eksperimen yang bersifat kuantitatif dan design penelitian nonequivalent control group design, dengan teknik sampel Non Probality Sampling yaitu dengan Purposive Sampling. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas IV, dan sampel penelitian ini yaitu peserta didik kelas IV dengan dipilih dua kelas untuk kelas IV C sebagai kelas eksperimen dan IV A kelas kontrol. Pada penelitian ini kelas eksperimen mendapatkan perlakuan yaitu dengan menggunakan model picture and picture sedangkan kelas kontrol tanpa perlakuan. Analisis data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji gain, dan diolah menggunakan Spss versi 25. Berdasarkan hasil perhitungan dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan pemahaman konsep IPA peserta didik dengan penerapan model pembelajaran Picture and Picture pada materi perubahan energi alternatif kelas IV Sekolah Dasar dan terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman konsep pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. -
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BUNYI PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul “Penerapan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat-Sifat Bunyi pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”. Penelitian ini dilatarbelakangi karena kurangnya pemahaman siswa dalam materi sifat-sifat bunyi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatkan pemahaman konsep sifat-sifat bunyi pada siswa kelas IV Sekolah Dasar dengan menggunakan metode demonstrasi. Metode demonstrasi merupakan petunjuk tentang suatu proses terjadinya peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata, Sagala ( 2014 : 155). Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan sifat penelitian kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di SD Negeri Cibeunying, Majalaya, Kab.Bandung. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV dan dipilih dua kelas untuk kelas kontrol dan eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dan tes kemampuan pemahaman IPA. Berdasarkan hasil perhitungan dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi secara signifikan lebih baik dalam meningkatkan pemahaman siswa pada materi sifat-sifat bunyi, dengan perbedaan hasil data pada kelas eksperimen pemahaman siswa meningkat dari 43,50 menjadi 82,77 sedangkan pada kelas kontrol pemahaman siswa meningkat dari 41,83 menjadi 56,66. Maka metode demonstrasi dapat dijadikan metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa. -
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR MELALUI MODEL REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman matematika peserta didik SD melalui model realistic mathematic education dan mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman peserta didik pada pembelajaran matematika menggunakan model realistic mathematic education dengan yang menggunakan model pembelajaran langsung. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan penelitain bersifat kuantitatif. Sampel berjumlah 40 peserta didik, 20 orang di kelas eksperimen dan 20 orang di kelas kontrol. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Terdapat peningkatan kemampuan pemahaman peserta didik pada pembelajaran matematika melalui model realistic mathematic education di kelas V SD; (2) Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman peserta didik pada pembelajaran matematika menggunakan model realistic mathematic education dengan yang menggunakan model pembelajaran langsung. -
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF, INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAIKEM) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMAINKAN ALAT MUSIK SULING DI KELAS V SD
Dendi Fauzhi (2019), judul Skripsi Penerapan Metode Pembel;ajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) untik Meningkatkan Keterampilan Memainkan Alat Musik Suling di Kelas V SD, yang dibimbing oleh bapak Ace Iwan Suryawandan ibu Yeti Nurhayati. Masalah yang diteliti ialah apakah terdapat peningkatan keterampilan dengan menggunakan metode PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dan adakah perbedaan peningkatan antara metode pembelajaran PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dengan metode konvensional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dan mengukur peningkatan keterampilan peserta didik yang diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Metode penelitian yang digunakan ialah eksperimen semu dengan Nonequivalent Control Group Design. Sampel dalam penelitian ini sebanyak dua kelas, yang pertama kelas eksperimen berjumlah 20 peserta didik dan untuk kelas kontrol berjumlah 20 peserta didik. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini ialah terdapat peningkatan keterampilan peserta didik yang pada pembelajarannya menggunakan metode PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dan terdapat perbedaan keterampilan peserta didik antara kelas yang dalam pembelajarannya menggunakan metode PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dengan kelas yang pembelajarannya menggunakan metode konvensional. -
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model contextual teaching and learning untuk meningkatkan hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotor peserta didik dengan mendeskripsikan penerapan model contextual teaching and learning, menguji peningkatan hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotor peserta didik dan menguji perbedaan hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotor pada kelas eksperimen dan kontrol. Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Penelitian dilaksanakan di SDN 066 Halimun berjumlah 52 orang yaitu kelas IV A untuk kelas kontrol dan IV B kelas eskperimen dengan jumlah sampel yang sama yaitu 26 orang. Instrumen penelitian ini berupa tes tulis untuk mengukur hasil belajar kognitif, lembar observasi untuk mengukur hasil belajar afektif dan unjuk kerja untuk mengukur hasil belajar psikomotor. Data diperoleh dari hasil pretest dan posttest.Analisis data menggunakan uji-t independent t-test dari data Gain. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar kognitif matematika peserta didik yang menggunakan model pembelajaran contextual teaching and learning lebih baik daripada menggunakan model konvensional, peningkatan hasil belajar afektif matematika peserta didik yang menggunakan model pembelajaran contextual teaching and learning lebih baik daripada menggunakan model konvensional, dan peningkatan hasil belajar psikomotor matematika peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran contextual teaching and learning lebih baik daripada menggunakan model konvensional. -
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR MELALUI PENERAPAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)
Tujuan penelitian ini untuk mnegtahui perbedaan kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita matematika di kelas eksperimen yang mengimplementasikan model team assisted individualization (TAI) dan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional. Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan peserta didik di sekolah dasar dalam menyelesaikan soal cerita matematika. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas III Sekolah Dasar di SDN 191 Babakan Suruabaya Bandung, dengan menggunakan Purposive Sampling yaitu memilih dua kelas yang sudah terbentuk berdasarkan pertimbangan sekolah. Penelitian ini menggunkan desain kelompok kontrol non-ekivalen (The Non-Equivalent Control Group Design). Untuk mengetahui peningkatan kemampuan soal cerita matematika peserta didik digunakan instrumen tes. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji-t. Hasil penelitian diperoleh sebagai berikut. Terdapat peningkatan kemampuan peserta didik di Sekolah Dasar dalam menyelesaikan soal cerita matematika melalui penerapan model team assisted individualization (TAI), yang dirinci oleh peneliti sebagai berikut (1) Terdapat perbedaan kemampuan peserta didik di Sekolah Dasar dalam menyelesaikan soal cerita matematika di kelas eksperimen yang menerapkan model team assisted individualization (TAI) dan kelas kontrol yang menerapkan metode pembelajaran konvensional. (2) Terdapat peningkatan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika peserta didik di Sekolah Dasar yang lebih baik melalui penerapan model team assisted individualization (TAI) di kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol yang menerapkan model konvensional