Browse Items (12 total)
Sort by:
-
PENGARUH METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN SENI KRIYA DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatarbelakangi beberapa permasalahan dalam mata pelajaran Seni Budaya yaitu rendahnya kreativitas seni kriya pada peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan dan peningatan kreativitas seni kriya pada kelas eksperimen setelah menggunakan metode eksperimen di Sekolah Dasar Negeri Langensari Kabupaten Bandung. Metode eksperimen merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat membantu peserta didik untuk meningkatkan kreativitas pada pembelajaran seni kriya. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan penelitian Quasi Eksperimen Design. Pada penelitian ini menggunakan dua sampel kelas, yaitu kelas Eksperimen dan kelas Kontrol dengan jumlah 30 peserta didik pada setiap kelas. Subjek dalam penelitian ini yaitu kelas V-A Sebagai kelas kontrol dan V-B sebagai kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data menggunakan Posttest dan Pretest, teknik analisis data dengan statistik paramatrik menggunakan Software SPSS 28.0. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu terdapat peningkatan kreativitas seni kriya pada kelas eksperimen dengan menggunakan metode eksperimen serta, peningkatan kreativitas seni kriya pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan peningkatan kreativitas seni kriya yang menggunakan metode konvensional. -
NALISIS PENERAPAN APLIKASI AUGMENTED REALITY SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN POSTER GAMELAN TERHADAP KREATIVITAS PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan kreativitas dalam seni musik. Penelitian ini bertujuan 1) untuk mendeskripsikan pembelajaran alat musik tradisional pada pembelajaran seni musik melalui aplikasi augmented reality 2) mengetahui solusi meningkatkan kreativitas alat musik tradisional pada pembelajaran seni musik dengan menggunakan aplikasi augmented reality. Penelitian ini menerapakan studi kasus dalam mengolah data. Partisipan dalam penelitian ini adalah peneliti, pengamat dan seluruh peserta didik kelas VA SDN 163 Buahbatu baru, Bandung. Peneliti menggunakan wawancara, observasi, analisis peserta didik dan dokumentasi dalam pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini. Hasil penelitian analisis penerapan aplikasi augmented reality sebagai media pembelajaran poster gamelan terhadap kreativitas peserta didik di SD pada pembelajaran seni musik peserta didik menunjukkan bahwa 1) Terdapat perubahan peserta didik dalam pembelajaran alat musik tradisional dengan menggunakan aplikasi augmented reality 2) Penerapan media pembelajaran menggunkaan aplikasi Augmented Reality (AR) dapat meningkatkan kreativitas peserta didik pada pembelajaran seni musik. -
PENERAPAN METODE DRILL DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR PESERTA DIDIK
Penelitian ini dilatar belakangi beberapa permasalahan dalam mata pelajaran Seni Budaya yaitu kurangnya kreativitas menggambar peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode Drill dalam meningkatkan kreativitas menggambar peserta didik di SDN 164 Karangpawulang Kota Bandung. Penelitian ini bersifat Kuantitatif dengan desain penelitian Quasi Eksperimen Design. Pada penelitian ini menggunakan dua sampel kelas yaitu, Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol dengan jumlah 30 peserta didik pada setiap kelas. Instrumen penelitian berupa tes praktek menggambar kemudian hasil Tes Praktek tersebut dinilai sesuai dengan instrumen penelitian dan melakukan pengisian lembar observasi pendidik yaitu lembar observasi mengenai penerapan metode Drill yang telah di Judgement Expert oleh dosen ahli pada bidangnya. Untuk mengetahui peningkatan Kreativitas menggambar menggunakan metode Drill kelas eksperimen dianalisis dengan menggunakan Paired-Sample T- Test. Sedangkan untuk melihat perbedaan peningkatan kreativitas menggunakan Uji Gain antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis data dilakukan menggunakan hasil pretes dan Posttest dengan menggunakan software SPSS 22 for windows. Tahap analisis data tersebut mencakup uji normalitas, uji homogenitas, dan uji perbedaan rata-rata, uji gainHasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kreativitas peserta didik dalam melakukan seni menggambar dengan menggunakan metode Drill pada mata pelajaran seni budaya di kelas V dan terdapat perbedaan peningkatan kreativitas yang terjadi antara kelas eksperimen dan kelas konvensional. -
MERANCANG PEMBELAJARAN SENI TARI DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL UNTUK MENUMBUHKAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK KELAS IV SEKOLAH DASAR
Pendidikan ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kreativitas dalam pembelajaran seni tari peserta didik sekolah dasar, hal ini disebabkan karena metode pembelajaran yang digunakan oleh pendidik cenderung biasa saja, hanya memakai metode ceramah, yang berpusat pada pendidik, peserta didik hanya diminta untuk mengamatinya saja. Metode Drill adalah suatu cara mengajar dimana peserta didik melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar peserta didik memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari. Hal ini dapat diterapkan pada pembelajaran seni tari dalam materi tari Bungong Jeumpa untuk menumbuhkan kreativitas peserta didik. Tujuan dari penelitian ini menghasilkan rancangan pembelajaran tari Bungong Jeumpa dengan menggunakan metode Drill. Metode yang digunakan adalah Developmental Research dengan model pengembangan yang yang diterapkan peneliti ialah model pengembangan ASSURE. Data yang didapat berupa data kuantitatif dan kualitatif. Hasil dari rancangan pembelajaran menggunakan metode Drill dalam pembelajaran seni tari untuk menumbuhkan kreativitas peserta didik menurut ahli seni tari dan ahli materi dikategorikan valid dan layak digunakan untuk peneliti selanjutnya. -
MENINGKATKAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM MELUKIS MELALUI TEKNIK FINGER PAINTING PADA PELAJARAN SENI BUDAYA
Penelitian ini dilatar belakangi beberapa permasalahan dalam mata pelajaran Seni Budaya yaitu rendahnya kreativitas melukis peserta didik kelas rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kreativitas melukis menggunakan Teknik Finger Painting kelas I SD Negeri 066 Halimun Bandung. Penelitian ini bersifat Kuantitatif dengan desain penelitian Quasi Eksperimen Design. Pada penelitian ini menggunakan dua sampel kelas yaitu, Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol dengan jumlah 30 peserta didik pada setiap kelas. Instrumen penelitian berupa Tes Praktek melukis kemudian hasil Tes Praktek tersebut dinilai sesuai dengan indikator kreativitas dan melakukan pengisian Lembar Observasi Pendidik yaitu Lembar Observasi mengenai Teknik Finger Painting yang telah di Judgement Expert oleh dosen ahli pada bidangnya. Untuk mengetahui peningkatan Kreativitas teknik Finger Painting kelas eksperimen dianalisis dengan menggunakan Paired-Sample T- Test dengan hasil pretest 55,87 dan posttest 80,93. Sedangkan untuk melihat perbedaan peningkatan kreativitas menggunakan Uji Gain antara kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai signifikan (2-tailed) yaitu 0,004<0,05 maka H0 ditolak yaitu kreativitas pada kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Hasil analisis data diperoleh dari berbagai Uji dapat dilihat bahwa nilai signifikasi lebih dari 0,05 serta nilai signifikasi Uji Beda kurang dari 0,05. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan kreativitas peserta didik dalam melakukan seni melukis dengan teknik Finger Painting pada mata pelajaran seni budaya di kelas I dan terdapat perbedaan peningkatan kreativitas yang terjadi antara kelas eksperimen dan kelas konvensional. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
VISUAL, AUDITORY, KINESTETIK (VAK) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI SISWA KELAS IV DI SD CIPAGALOTujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan penerapan model pembelajaran Visual, Auditory,Kinestetik (VAK) pada kelas eksperimen terhadap kreativitas seni tari dan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini di latar belakangi oleh rendahnya kreativitas belajar perserta didik dalam pembelajaran seni tari, terutama dari dalam diri perserta didik masih kurangnya pengetahuan tentang pembelajaran seni tari. Populasi dalam penenlitian ini yaitu Perserta didik SDN Cipagalo 02 kelas IV A 25 siswa untuk kelas eksperimen dan kelas IV B 25 orang untuk kelas control. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar observasi terdapat lembar observasi guru yaitu lembar observasi yang menerapkan model pembelajaran VAK dan lembar observasi perserta didik yaitu lembar observasi penilaian kreativitas perserta didik yang telah di judgement expert kepada dosen yang ahli dalam bidangnya. Data hasil observasi akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol tersebut dianalisis dengan menggunakan Independent-Sample T-Test untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran. Hasil rata-rata peningkatan kreativitas pada kelas eksperimen yaitu sebesar 41,4 dan nilai rata-rata kreativitas kelas kontrol sebesar 26,96 .Berdasarkan hasil rata-rata peningkatan kreativitas kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kreativitas peserta didik pada mata pelajaran seni tari di sekolah dasar. Model pembelajaran Visual, Auditory, Kinestetik (VAK) ini layak digunakan dan dapat disarankan kepada pendidik untuk menggunakan model pembelajaran tersebut sebagai salah satu alternatif model pembelajaran dalam mata pelajaran seni tari sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran seni tari, khususnya untuk meningkatkan kreativitas peserta didik pada mata pelajaran seni tari. -
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN SENI KRIYA
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah masih rendahnya kreativitas peserta didik dalam pemebaljaran SBdP (Seni Budaya dan Prakarya). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan media gambar untuk meningkatkan kreativitas peserta didik di Sekolah Dasar dengan mendeskripsikan penggunaan media gambar, menguji pencapaian kriteria ketuntasan minimal, menguji perbedaan kreativitas kelas kontrol dan kelas eksperimen, menguji peningkatan kreativitas kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol. Metode penelitian ini adalah Quasi Eksperimen. Penelitian ini dilaksankan di SDN 160 Sukalaksana, yaitu kelas IV A dan IV B, yang berjumlah 60 Orang, terdiri dari 30 peserta didik kelas kontrol dan 30 peserta didik kelas eksperimen. Instrumen penelitian ini berupa lembar observasi media gambar dan instrument non test untuk mengukur kreativitas. Data diperoleh dari nilai pretest dan posttest. Data dianalisis untuk menguji validitas, realibilitas, normalitas, homogenitas, one sample t-test, paired sample t-test, dan independent t-test. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan media gambar peserta didik lebih teratrik, antusias. Dilihat dari hasil observasi, kreativitas sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal, terdapat perbedaan antara kelompok kontrol dan eksperimen, dan peningkatan kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok kontrol. -
PENGARUH IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN SAVI TERHADAP KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM TARI KAULINAN BARUDAK DI SEKOLAH DASAR
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kreativitas Perserta didik dalam tari kaulinan barudak dikelas eksperimen yang mengimplementasikan model pembelajaran SAVI (Somatic, Audiotory, Visual, Intellectualy) dan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini di latar belakangi oleh rendahnya kreativitas belajar perserta didik dalam pembelajaran seni tari, terutama dari dalam diri Perserta didik masih kurangnya pengetahuan tentang pembelajaran seni tari. Populasi dalam penenlitian ini yaitu Perserta didik SDN 128 Haurpancuh kelas III B 26 orang sebagai kelas eksperimen dan kelas III C 26 orang sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar observasi terdapat lembar observasi guru yaitu lembar observasi yang menerapkan model pembelajaran SAVI dan lembar observasi perserta didik yaitu lembar observasi penilaian kreativitas perserta didik yang telah di judgement expert kepada dosen yang ahli dalam bidangnya. Hasil penenlitian dapat diperoleh rata – rata post test pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan rumus Independent sample t-test dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kreativitas perserta didik dalam tari kaulinan barudak dikelas eksperimen yang mengimplementasikan model pembelajaran SAVI (Somatic, Audiotory, Visual, Intellectualy) dan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. -
PENGARUH METODE PRACTICE REHEARSAL PAIRS TERHADAP PENINGKATAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA DAN PRAKARYA DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Metode Practice Rehearsal Pairs Terhadap Peningkatan Kreativitas Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya di Sekolah Dasar”. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengukur peningkatkan kreativitas peserta didik pada mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dengan menggunakan metode Practice Rehearsal Pairs. Teori yang digunakan adalah teori Utami Munandar. Sampel diambil 40 peserta didik yang terdiri atas 20 peserta didik kelas eksperimen dan 20 peserta didik kelas kontrol. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penarikan sampel ditentukan dengan cara non random sehingga terpilihlah kelas IV B Untuk kelas eksperimen dan IV C untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Metode penelitian ini yaitu Quasi Experimental Design dengan menggunakan bentuk Nonequivalent Control Grup Design, data yang digunakan dan diperoleh dari hasil pengujian pretest dan posttest menggunakan uji hipotesis dengan langkah menguji normalitas, uji anova, uji beda, uji-t, dan uji gain. menunjukkan bahwa metode pembelajaran dalam pencapaian kelas eksperimen menunjukkan kemampuan kreativitas belajar Seni Budaya dan Prakarya lebih baik dengan diterapkannya metode Practice Rehearsal Pairs. Artinya, terdapat peningkatan yang signifikan kreativitas belajar peserta didik dalam pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya menggunakan metode Practice Rehearsal Pairs