Browse Items (25 total)
Sort by:
-
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK PESERTA DIDIK MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI DI SD
Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan motorik gerak tari bagi Peserta didik di SDIT Al-jihad bekasi.melalui penerapan pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) . penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan motoric peserta didik dalam pembelajaran seni tari. Media pembelajaran sangatlah diperlukan oleh guru dalam menunjang dan mendukung suatu pengajaran dalam pendidikan. Sifat penelitian ini adalah kuantitatif, dengan desain Pretest-postest Control group desaign. Populasi pada penelitian ini adalah peserta didik kelas V SDIT Al-jihad yang berjumlah 40 orang. Tenik pengambilan sampelnya adalah sample sampling sehinga berjumlah 20 orang yang terdiri dari 10 peserta didik di kelas ekperimen dan 10 orang di kelas kontrol. Intrumen pada penelitian ini berupa tes praktek dan lembar observasi. Data yang diuji dengan SPSS 2, seperti uji normalitas, uji homogenitas, uji t dan uji n-Gain. Hasil penelitian yaitu terdapat peningkatan kemampuan motoric peserta didik sekolah dasar setelah menggunakan pendekatan contextual teaching learning. Peningkatan kemampuan motoric peserta didik di kelas ekperimen lebih baik dibandingkan dengan di kelas kontrol. -
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI MEDIA MICROSOFT POWERPOINT PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan prestasi belajar peserta didik pada kelas eksperimen setelah menerapkan media PowerPoint. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu metode eksperimen dengan sifat penelitian kuantitatif dan desain penelitian quasi eksperimen dan desain yang dipilih yaitu Nonequivalent Control Group Design. Subjek dalam penelitian ini yaitu kelas IV B sebagai kelas eksperimen dan IV A sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen test uraian dan teknik analisis data dengan statistic parametric menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 21. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu terdapat peningkatan prestasi belajar peserta didik yang pembelajarannya dengan menggunakan media powerpoint serta peningkatan prestasi belajar peserta didik pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan peningkatan prestasi belajar peserta didik pada kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional. Populasi pada penelitian ini seluruh peserta didik kelas IV dan sampel penelitian ini Kelas IV A sebagai Kelas eksperimen dan kelas IV B sebagai kelas kontrol. -
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK DENGAN MENERAPKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul “Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik Dengan Menerapkan Model Problem Based Learning Pada Mata Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar” dilatarbelakangi oleh masalah rendahnya kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada mata pelajaran IPA. Dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan model problem based learning mampu menjadi pemecahan masalah bagi siswa sekolah dasar di mata pelajaran IPA. Isi dari skripsi yaitu mendeskripsikan penggunaan model, menguji pencapaian kriteria ketuntasan minimal, menguji perbedaan kemampuan daya ingat kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok kontrol. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini menggunakan seluruh peserta didik kelas IV A dan C di SD Negeri 008 Mohamad Toha. Data dianalisis untuk menguji validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas, dan independent t-test. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa penggunaan model Problem Based Learning diterapkan sangat baik sesuai dengan langkah-langkahnya, terlihat dari langkah-langkahnya, terlihat dari hasil observasi, kemampuan pemecahan masalah peserta didik sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal, terdapat perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dan peningkatan kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok kontrol. -
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS PADA PESERTA DIDIK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DI SEKOLAH DASAR
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang bukan hanya mengajarkan tentang berhitung, tetapi juga perubahan cara berpikir peserta didik. Peningkatan kemampuan pemahaman matematis pada peserta didik perlu dimiliki oleh setiap peserta didik pada mata pelajaran matematika. Namun faktanya di lapangan, kemampuan pemahaman matematis sangat rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur peningkatan kemampuan pemahaman matematis pada peserta didik melalui model pembelajaran problem solving. Metode penelitian menggunakan metode kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas IV yang berjumlah 30 peserta didik, 15 peserta didik kelas eksperimen, 15 peserta didik kelas kontrol. Penelitian ini dilakukan di SDN 098 Ciroyom Bandung. Analisis data yang dilakukan oleh peneliti menggunakan bantuan aplikasi SPSS V.21 dengan menganalisis uji prasyarat dan uji non parametrik. Berdasarkan hasil analisis maka dapat dismpulkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan pemahaman matematis pada peserta didik melalui model pembelajaran Problem Solving serta peningkatan kemampuan pemahaman matematis pada peserta didik melalui model pembelajaran problem solving lebih baik dari peserta didik yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional. -
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS
SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC
MATHEMATICS EDUCATION DI SEKOLAH DASARMatematika merupakan salah satu mata pelajaran yang bukan hanya mengajarkan
tentang berhitung, tetapi juga perubahan cara berpikir peserta didik. Pemahaman
konsep matematis perlu dimiliki oleh setiap peserta didik pada mata pelajaran
matematika. Namun faktanya di lapangan, kemampuan pemahaman konsep
matematis peserta didik masih rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
meningkatkan pemahaman konsep matematis peserta didik pada mata pelajaran
matematika dengan menggunakan model pembelajaran Realistic Mathematics
Education (RME). Metode penelitian menggunakan metode kuasi eksperimen.
Populasi dalam penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas V yang berjumlah
30 peserta didik, 15 peserta didik kelas eksperimen, 15 peserta didik kelas kontrol.
Penelitian ini dilakukan di SDN 098 Ciroyom. Analisis data yang dilakukan oleh
peneliti menggunakan bantuan aplikasi SPSS V.22 dengan menganalisis uji
prasyarat dan Non Parametrik. Berdasarkan hasil analisis maka dapat dismpulkan
bahwa terdapat peningkatan pemahaman konsep matematis peserta didik pada mata
pelajaran matematika menggunakan model pembelajaran Realistic Mathematics
Education (RME) serta peningkatan pemahaman konsep matematis menggunakan
pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) lebih baik dari peserta didik
yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional. -
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini membahas tentang “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPA melalui Model Pembelajaran Picture and Picture di Sekolah Dasar” (Studi Kasus di Kelas 5C SDN 114 Bojongkoneng Bandung). Penelitian ini dilakukan untuk melihat peningkatan kemampuan berpikir kreatif peserta didik pada pembelajaran IPA tentang organ gerak hewan dan manusia dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture. Penelitian ini menerapkan metode eksperimen dan analisis data menggunakan uji statistik. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah peneliti, pengamat, dan juga peserta didik kelas 5C di SDN 114 Bojongkoneng Bandung sebanyak 30 orang peserta didik. Pengumpulan data peneliti menggunakan lembar observasi, tes berupa pre-test dan juga post-test. Hasil dari penelitian ini menunjukan terjadinya peningkatan kemampuan berpikir kreatif pada peserta didik dalam pembelajaran IPA tentang organ gerak hewan dan manusia dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture secara signifikan. Selain itu, kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture membuat proses pembelajaran menjadi lebih aktif, materi yang tersampaikan lebih mudah dipahami oleh peserta didik dan juga perencanaan pebelajaran telah dilaksanakan dengan baik. Kemudian peneliti juga menyarankan dengan penggunaan model pembelajaran picture and picture sebagai model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik dan guru harus dapat memilih model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan peserta didik. Guru juga harus lebih memperhatikan waktu yang digunakan jika ingin menggunakan model pembelajaran dengan baik. -
PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO VISUAL MENGGUNAKAN POWERPOINT DALAM PEMBELAJARAN DARING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS PESERTA DIDIK
Penelitian pengembangan ini di latar belakangi oleh terbatasnya media pembelajaran
yang digunakan dalam pembelajaran daring sehingga hal tersebut dapat berimbas pada
kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik sekolah dasar. Oleh karena
itu, peneliti mengembangkan media pembelajaran menggunakan microsoft powerpoint
berbentuk audio visual yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan peserta didik dalam
pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah membuat rancangan media audio visual
menggunakan microsoft powerpoint untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta
didik. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian Research and
Development (R&D)sedangkan model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pengembangan ADDIE yang terdiri dari lima tahapan yaitu analysis, design,
development, implementation, dan evaluation. Penelitian ini dilaksanakan di kelas III di
SD Negeri Kamasan 01 Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung dengan subjek
berjumlah 23 orang. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah observasi, angket, wawancara, dan tes. Media audio visual dianggap layak
digunakan dalam pembelajaran. Hal ini dilihat dari rata-rata penilaian ahli materi
95% dan ahli media 97,95%. Penggunaan media audio visual efekti digunakan
berdasarkan uji n-gain yang mendapatkan hasil 57,3% dalam kategori cukup efektif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa media audio visual menggunakan
microsoft powerpoint layak digunakan dalam pembelajaran dan mampu meningkatkan
pemahaman konsep peserta didik. -
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL FINGER PAINTING TERHADAP KEMAMPUAN KREATIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN SENI RUPA DI TINGKAT SEKOLAH DASAR
Seni Budaya Dan Keterampilan adalah merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dicapai dalam proses pembelajaran khususnya bidang kemampuan kreativitas yang dimiliki oleh siswa itu sendiri. Kreativitas dalam pendidikan akan berperan mengembangkan kemampuan kognitif. Bila kreativitas itu telah berkembang dan meningkat, maka kemampuan kreatif akan berguna untuk bidang ilmu yang lainnya, guna untuk membentuk kepribadian siswa seutuhnya. Didalam upaya meningkatkan kemampuan kreativitas siwa salah satunya dengan cara menggunakan model pembelajaran Finger Painting adalah salah satu model pembelajaran melukis, melukis dengan menggunakan sentuhan langsung jari jemari tanpa bantuan seperti kuas. Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur serta mendeskripisikan pengaruh penggunaan model Finger Painting pada Pembelajaran Seni Rupa Ditingkat Sekolah Dasar. Penelitian ini dilakukan di SDN 008 Mohammad Toha. Analisis data menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi 2.5 serta mengenalisis uji Non-parametrik. Metode penelitian ini menggunakan metode ekperimen. Populasi dalam penelitian ini dilakukan dengan siswa kelas 1 A yang berjumlah 12 siswa yang mengikuti. Berdasarkan hasil analisis penelitian di atas bahwa dapat disimpulkan terdapat pengaruh serta peningkatan kemampuan kreativitas siswa pada pembelajaran seni rupa materi melukis menggunakaan model Finger Painting dengan hasil yang baik. -
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL BLENDED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatar belakangi rendahnya hasil belajar kognitif peserta didik di
kelas III SDN 008 Mohamad Toha. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur
peningkatan hasil belajar kognitif matematika pada kelas III SD dengan
menggunakan model blended learning dan untuk mengukur peningkatan mana
yang lebih baik antara hasil belajar kognitif yang menggunakan model blended
learning dengan yang menggunakan metode pembelajaran yang biasa digunakan
oleh pendidik. Metode pada penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain
Nonequivalent Control Group. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 008 Mohamad
Toha. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas III yang
terdiri dari 4 kelas yaitu, kelas IIIA, IIIB, IIIC, IIID dan sampel dalam penelitian
ini menggunakan dua kelas yaitu peserta didik kelas IIIA sebagai kelas
eksperimen dan kelas IIIB sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah RPP, lembar observasi, dan lembar test dan data dianalisis
menggunakan teknik analisis data kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat peningkatan hasil belajar kognitif peserta didik yang
pembelajarannya menggunakan model blended learning, serta peningkatan hasil
belajar kognitif pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan hasil belajar
kognitif pada kelas kontrol yang pembelajarannya menggunakan metode
pembelajaran yang biasa digunakan oleh pendidik -
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP
INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS 4 SDPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar pada mata pelajaran IPA yang signifikan antara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif group investigation dengan kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah penelitian semu (quasi experimental). Bentuk desain penelitian eksperimen yang akan digunakan peneliti adalah Control Group Design Pretest and Posttest Design. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN 015 Kresna tahun ajaran 2020/2021 sebanyak 152. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara random sampling dan yang menjadi sampel adalah kelas IV B sebagai kelas kontrol yang berjumlah 20 siswa dan kelas IV C sebagai kelas eksperimen berjumlah 20 siswa. Data penelitian yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu hasil belajar peserta didik mata pelajaran IPA. Bentuk instrument yaitu tes hasil belajar berupa pilihan ganda dan teknik analisis data dengan statistic parametric dan non parametric menggunakan software SPSS25. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan tes. Data yang terkumpul dari hasil tes dianalisis menggunakan statistic komparatif dengan analisis Uji-Mann Whitney. Berdasarkan hasil analisis data, menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar peserta didik yang mendapatkan perlakuan (treatment) menggunakan model Group Investigation dibandingkan dengan kelas yang menggunakan model konvensional. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan rata-rata hasil belajar yang didapatkan oleh peserta didik -
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI SAINS DI SDPenelitian ini berjudul “Penerapan Model Problem Based Learning dengan Penggunaan Video Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Sains di SD” dilatarbelakangi oleh masalah rendahnya kemampuan literasi sains peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model PBL dengan penggunaan video pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan literasi sains di SD. Nama peneliti Dian Nuryanti dibantu oleh Bapak Asep Hidayat dan Ibu Popon Mariam sebagai pembimbing. Isi dari skripsi yaitu mendeskripsikan penerapan model Problem Based Learning dengan penggunaan video pembelajaran, menguji perbedaan kemampuan literasi sains, dan menguji peningkatan kemampuan literasi sains kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Penelitian ini menggunakan peserta didik kelas V SD Negeri 015 Kresna, Kelas V C untuk kelas kontrol dan kelas V D untuk kelas eksperimen. Instrumen penelitian ini berupa instrumen lembar observasi untuk mengukur penerapan model Problem Based Learning dengan penggunaan video pembelajaran dan instrumen tes untuk mengukur kemampuan literasi sains. Data diperoleh dari hasil pretest dan posttest. Data dianalisis untuk menguji validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas, dan independent sample t-test. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa penerapan model Problem Based Learning dengan penggunaan video pembelajaran diterapkan sangat baik sesuai dengan langkah-langkahnya terlihat dari hasil observasi dan kelas kontrol, terdapat perbedaan kemampuan dan peningkatan kemampuan literasi sains kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol.