Browse Items (11 total)
Sort by:
-
KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI AKADEMIK PADA SEKOLAH DASAR 257 PELITA KOTA BANDUNG
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemandirian peserta didik untuk meningkatkan prestasi akademik peserta didik kelas III A SDN 257 Pelita Kota Bandung. Sampel yang diselidiki adalah murid kelas III A SDN 257 Pelita Kota Bandung yang berjumlah 30 orang dengan menggunakan metode pengambilan sampel purposive samping. Variabel yang diukur adalah kemandirian peserta didik dan prestasi akademik. Untuk variabel kemandirian peserta didik menggunakan angket yang disebarkan pada ke 30 orang peserta didik yang terpilih sebagai responden penelitian. Sedangkan variabel prestasi akademik didapat dari nilai/hasil rapor dari peserta didik tersebut. Hasil analisis statistik deskriptif menunjukkan bahwa kemandirian peserta didik kelas III SDN 109 III A SDN 257 Pelita Kota Bandung secara kualitatif dikategorikan tinggi yaitu 56 % dengan skor rata-rata 51,60 dan prestasi akademik secara kualitatif dikategorikan tinggi yaitu 53% dengan rata-rata 92,10. Analisis korelasi sederhana digunakan dalam menguji kemandirian peserta didik dengan prestasi akademik peserta didik kelas IIIA SDN 257 Pelita. Hasil berikut: terlihat bahwa nilai signifikasi data lebih rendah dari tarif siginikasi < 0,005 maka dapat dikatakan terdapat korelasi antara kemandirian peserta didik dan prestasi akademik. Setelah nilai-nilai dihubungkan berdasarkan analisis uji t data diatas, maka terlihat bahwa nilai signifikasi data lebih rendah dari tarif siginikasi < 0,005 maka dapat dikatakan terdapat peningkatan antara kemandirian peserta didik dan prestasi akademik. Kemudian hasil analisis yang dilakukan menggunakan spss24 dapat diketahui bahwa coefficients pada kemandirian peserta didik dengan prestasi akademik adalah 3,319. Berdasarkan pengambilan keputusan uji t (parsial) dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan antara kemandirian peserta didik dan prestasi akademik. -
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN
MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR
KRITIS PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IVPenerapan Model Problem Based Learning Berbantuan Media Animasi
Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV (Studi
Penelitian di kelas IV Panti Asuhan Taman Harapan Muhammadiyah Pada Mata Pelajaran
IPS). Latar Belakang dalam penelitian ini adalah Peserta didik belum mencapai hal-hal yang
dapat diklasifikasikan dalam kategori dapat menguasai kemampuan berpikir kritis kelas IV
Panti Asuhan Tanman Harapan Muhammadiyah Kota Bandung. Model Problem Based
Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat membantu untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas
eksperimen setelah menerapkan Model Problem Based Learning. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian yaitu metode eksperimen dengan sifat penelitian kuantitatif dan
desain penelitian quasi eksperimen dan desain yang dipilih yaitu Nonequivalent Control
Group Design.Subjek dalam penelitian ini yaitu Kelas IV A sebagai kelas eksperimen dan
Kelas IV B sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen test
uraian dan teknik analisis data dengan statistic parametric menggunakan bantuan aplikasi
software SPSS 22. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu terdapat peningkatan kemampuan
berpikir kritis pada kelas eksperimen dengan menggunakan Model Problem Based Learning
serta peningkatan kemampuan berpikir kritis pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan peningkatan kemampuan berpikir kritis pada kelas kontrol yang menggunakanmetode diskusi kelompok. -
PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul Penerapan Model Pembelajaran Think Pair Share dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang penerapan model think pair share dalam meningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial di sekolah dasar.
Teori yang digunakan adalah Trianto (2010: 81) menyatakan bahwa modelpembelajaran Think Pair Share (TPS) atau berpikir-berpasangan-berbagi merupakan jenis pembel ajaran kooperatif yang dirancang agar dapat mempengaruhi pola interaksi peserta didik.
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan sifat penelitian kualitatif dan kuantitatif Sugiyono (2013) Penelitian kualitatif ialah Metode penelitian yang dilandaskan pada filsafat postivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Desain penelitian yang digunakan quasi experimental. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas IV di SDN Cicalengka 10. Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini berupa lembar observasi afektif dan psikomotor peserta didik dan tes tertulis. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini uji normalitas, uji homogenitas, uji t, dan uji gain. Hasil lembar observasi menggambarkan hasil belajar peserta didik.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan model pembelajaran think pair share dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial di sekolah dasar. Uji statistik menunjukkan bukti di kelas eksperimen terdapat meningkatkan hasil belajar yang terlihat pada uji t 0,017.
-
PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) TERHADAP HASIL BELAJAR ASPEK KOGNITIF PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI SEKOLAH DASAR
Tujuan penelitian ini ialah untuk menguji pengaruh penerapan metode pemecahan masalah (problem solving) terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika kelas IV sekolah dasar. Populasi penelitian ini ialah peserta didik kelas IV SDN Panundaan. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penarikan sampel ditentukan dengan cara purposif yaitu peserta didik kelas IV A untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas IV B untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah peserta didik dari masing-masing kelas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdiri atas 70 peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dengan membuat desai RPP sebanyak dua kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttest kemudian dianalisis dengan software SPSS untuk melihat pengaruh model pembelajaran. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji normalitas, uji-anova dan uji-t menunjukkan bahwa model pembelajaran metode pemecahan masalah (problem solving) memiliki keunggulan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak menggunakan metode pembelajaran pemecahan masalah (problem solving) secara signifikan dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Keunggulan itu baik dilihat dari masing-masing indikator pengetahuan. Pemahaman, dan penerapan yang semakin baik setelah diberikan perlakuan. Peningkatan terhadap hasil belajar pada mata pelajaran matematika sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan terdapat Pengaruh Penerapan Metode Problem Solving terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IV di Sekolah Dasar. Berdasarkan hasil tersebut disarankan kepada guru kelas IV untuk menggunakan metode pembelajaran pemecahan masalah (problrm solving) sebagai salah satu alternatif model dalam mata pelajaran matematika sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.peserta didik. -
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN CARD SORT TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK
Tujuan penelitian ini ialah untuk menguji pengaruh media pembelajaran card sort terhadap peningkatan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar. Populasi penelitian ini ialah peserta didik SD Negeri Al- Barokah. Untuk mencapai tujuan penelitian ini ialah peneliti menggunakan sampel yang ditentukan dengan cara random, sehingga terpilihlah peserta didik kelas IV A untuk kelompok kelas eksperimen dan peserta didik kelas IV B untuk kelompok kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah peserta didik dari masing-masing kelas yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdiri atas 30 peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dengan membuat desain RPP sebanyak tiga kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttest. Hasil peserta didik tersebut kemudian dianalisis dengan software SPSS untuk melihat pengaruh model pembelajaran. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji normalitas, uji homogen dan uji-t, yang menunjukkan bahwa media pembelajaran card sort memiliki keunggulan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak menggunakan pembelajaran card sort. Secara signifikan dalam meningkatkan pemahaman peserta didik, keunggulan itu baik dilihat dari masing-masing indikator pemahaman yang mencakup kemampuan menyatakan ulang materi yang telah dipelajari, Media pembelajaran card sort merupakan salah satu media yang mampu meningkatkan pemahaman peserta didik meningkat, karena dalam proses pembelajaran ini peserta didik diajak untuk belajar berkelompok yang menggunakan kartu. Setiap anggota kelompok ikut aktif dalam mendiskusikan soal yang diberikan pendidik, berdasarkan hasil tersebut disarankan kepada guru kelas IV untuk menggunakan media pembelajaran card sort sebagai salah satu cara alternatif media dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan alam sehingga dapat meningkatkan pemahaman peserta didik. -
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA (ILMU PENGETAHUAN ALAM)
Judul skripsi ini adalah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping Untuk Meningkatkan Kreativitas Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Masalah yang diteliti bagaimana penerapan model kooperatif tipe mind mapping dan apakah terdapat peningkatan kreativitas peserta didik yang diberikan pembelajaran model kooperatif tipe mind mapping. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model kooperatif tipe mind mapping pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar dan mengukur peningkatan kreativitas pada peserta didik yang diberikan pembelajaran dengan menggunaan model kooperatif tipe mind mapping. Teori yang digunakan pada penelitian ini teori mind mapping dari Buzan (2012 ). Populasi penelitian ini peserta didik kelas IV SD Swasta Sumur Bandung. Tehnik sampel mengunakan sampel jenuh karena jumlah populasi dan sampel sama dan hanya terdiri atas dua kelas ditentukan tidak secara random. Data hasil penelitian meunjukan adanya peningkatan kreativitas peserta didik yang pembelajarannya menggunakan model koopertif mind mapping dibandingkan peserta didik yang pembelajaranya menggunakan model konvensional. Terlihat dari perolehan nilai rata-rata pretest dan postest, kelas eksperimen pretest 34.25 hasil postes 70.23, kelas kontrol pretest 33.25 hasil postest 57.5 terlihat dari perolehan hasil postest peserta didik yang diberikan pembelajaran menggunakan model kooeratif tipe mind mapping mendapat nilai lebih baik di banding peserta didik yang diberikan model pembelajaran biasa -
PENGARUH MODEL GALLERY WALK TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA DAN PRAKARYA DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya di sekolah dasar. Adapun tujuan penelitian ini yaitu mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran SBdP melalui penerapan Model Gallery Walk. Metode penelitian ini yaitu quasi eksperimen. Penelitian ini dilakukan di SDN 208 Luginasari Sukagalih Bandung dengan sampel 46 peserta didik yang terdiri atas 23 peserta didik kelas eksperimen dan 23 peserta didik kelas kontrol. Teknik pengumpulan data data menggunakan observasi, tes dan unjuk kerja.dalam pelaksanaan pembelajaran SBdP menggunakan Model Gallery Walk, peserta didik terlihat aktif dan antusias mengikuti proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari presentase data hasil observasi sikap peserta didik yang menunjukkan kriteria baik. Hasil analisis perbedaan rata-rata capaian kemampuan pemahaman kelas eksperimen lebih baik dari capaian kelas kontrol. Hasil capaian kelas eksperimen menunjukkan kemampuan pemahaman dalam pembelajaran SBdP lebih baik dengan diterapkannya Model Gallery Walk. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata post-tes lebih besar dari pada pre-test. Artinya, terdapat peningkatan yang signifikan kemampuan pemahaman konsep peserta didik dalam pembelajaran SBdP menggunakan model Gallery Walk. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh menggunakan statistik dengan bantuan teknik SPSS versi 24 dan Microsoft excel diperoleh nilai peserta didik dalam pembelajaran seni budaya dan prakarya materi seni rupa teknik tempel mengalami perubahan yang signifikan. Terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah mendapatkan perlakuan penerapan model gallery walk yang dibuktikan melalui uji normalitas, uji homogenitas dan uji beda. Berdasarkan hasil uji normalitas, uji homogenitas dan uji beda terhadap hipotesis penelitian yang berbunyi pengaruh penerapan model pembelajaran terhadap hasil belajar peserta didik maka hipotesis diterima. Berdasarkan hasil observasi kegiatan pendidik saat pembelajaran, penerapan model gallery walk dapat dilaksanankan dengan sangat baik -
Penerapan Model Pembelajaran Interaktif Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatar belakangi oleh masalah peserta didik yang rasa ingin tahunya sangat terbatas, selain itu ada juga peserta didik yang kurang mampu mengungkapkan pendapatnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh pendidik, pemahaman peserta didik yang masih rendah dan keterbatasan sarana bermain melalui kegiatan eksplorasi dan investigasi. Model Interaktif diharapkan dapat mempengaruhi kemandirian belajar siswa. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi tentang penerapan model interaktif dan kemampuan pemahaman peserta didik. Populasi penelitian ini ialah peserta didik SDN Ciapus I. Desain penelitian ini menggunakan Non Equivalent Control Group Design. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penarikan sampel ditentukan dengan cara random sehingga terpilih peserta didik kelas II A untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas II B untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah siswa dari masing-masing kelas yaitu kelompok eksperimen dan kelas kontrol terdiri dari 44 peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dengan membuat desain RPP sebanyak dua kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttest yang diberikan pada setiap pertemuan. Data hasil pretest dan posttest peserta didik tersebut kemudian dianalisis dengan software SPSS. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-anova dan uji-t menunjukan bahwa model pembelajaran interaktif memiliki keunggulan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak menggunakan pembelajaran interaktif secara signifikan dalam meningkatkan pemahaman peserta didik. Keunggulan itu baik dilihat dari masing masing indikator kemampuan pemahaman peserta didik mencakup kemampuan interpretasi, translasi dan ekstrapolasi yang semakin baik setelah diberikan perlakuan. Berdasarkan hasil tersebut disarankan kepada para pendidik untuk menggunakan model pembelajaran interaktif sebagai salah satu model dalam mata pelajaran PKn sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaram PKn. Khususnya untuk meningkatkan kemampuan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran PKn. -
PENGARUH MODEL TREFFINGER TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASARPenelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi di SDN 255 Griya Bumi Antapani Kota Bandung, bahwa hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA di kelas V masih rendah. Hal itu disebabkan menggunakan model pembelajaran yang kurang inovatif sehingga peserta didik masih pasif dalam mengikuti pembelajaran. Penelitian ini mencoba menguji pengaruh model pembelajaran Treffinger terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA di sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan memperoleh informasi tentang model Treffinger, hasil belajar peserta didik, serta informasi tentang mata pelajaran IPA. Hipotesis penelitian ini ialah“Terdapat pengaruh peningkatan yang signifikan pada implementasi Model Treffinger terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA di sekolah dasar”. Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut disarankan kepada pendidik kelas V untuk menggunakan model treffinger dalam memberikan materi pelajaran IPA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA, dengan materi peruban wujud benda, dengan menggunakan model treffinger mendapat hasil yang lebih baik secara signifikan. Hal ini terbukti hipotesis (H0), diterima dan (H1) ditolak. Sehingga dengan demikian disimpulkan bahwa model Treffinger dapat menigkatkan hasil belajar peserta didik, serta hipotesis penelitian dapat diterima. -
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TIME TOKEN DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
DI SEKOLAH DASARPenelitian ini di latar belakangi adanya masalah kurangnya pemahaman anak terhadap mata pelajaran matematika materi pecahan. Tujuan penelitian ini ialah untuk menguji penerapan model pembelajaran time token pada mata pelajaran matematika dalam upaya meningkatkan kemampuan pemahaman matematis peserta didik. Populasi penelitian ini ialah peserta didik kelas IV SD Negeri 015 Kresna Bandung. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penarikan sampel ditentukan dengan cara purposive sample sehingga terpilihlah peserta didik kelas IV-D untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas IV-C untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah peserta didik dari masing-masing kelas yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdiri atas 30 peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dengan membuat RPP sebanyak 6 kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan postest peserta didik tersebut kemudian dianalisis dengan software SPSS untuk melihat pengaruh model pembelajaran. Hasil pengujian hipotesis pertama menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji-t dan hipotesis kedua menggunakan uji n-gain menunjukan bahwa model pembelajaran time token memiliki keunggulan yang lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik yang tidak menggunakan pembelajaran time token secara signifikan dalam meningkatkan kemampuan pemahaman peserta didik. Keunggulan itu baik dilihat dari masing-masing indikator kemampuan pemahaman matematis peserta didik yang mencakup kemampuan menyatakan ulang konsep, mengklasifikasikan objek berdasarkan konsep, menerapkan konsep secara algoritma, menyajikan konsep, mengaikatkan konsep matematika yang semakin baik setelah diberikan perlakuan. Berdasarkan hasil tersebut disarankan kepada guru kelas untuk menggunakan model pembelajaran time token sebagai salah satu alternatif model dalam mata pelajaran matematika sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran matematika, khususnya untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis peserta didik pada mata pelajaran matematika. -
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan dalam pelajaran IPA yaitu peserta didik yang kurang terlibat dalam proses pembelajaran, peserta didik yang kurang aktif dalam bertanya, menjawab pertanyaan, mengemukakan pendapat, dan kurangnya pemahaman konsep peserta didik terhadap materi yang disampaikan. Tujuan penelitian ini ialah untuk menguji pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe tebak kata terhadap peningkatan keaktifan belajar peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Populasi penelitian ini ialah peserta didik SDN 015 Kresna Bandung. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penarikan sampel ditentukan secara random, sehingga terpilihlah peserta didik kelas IV A untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas IV B untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah peserta didik dari masing-masing kelas yaitu kelas eksperimen sebanyak 30 orang dan kelas kontrol sebanyak kelas 30 orang. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu berupa lembar observasi keaktifan peserta didik dan soal tes. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan tes. Observasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai keaktifan belajar peserta didik sedangkan data hasil tes digunakan untuk dikumpulkan menghasilkan nilai pretest dan posttest. Hasil observasi diolah menggunakan rumus sederhana dan kategori keaktifan peserta didik, sedangkan data hasil pretest dan posttest peserta didik dianalisis dengan menggunakan software SPSS. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-anova dan uji-t menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe tebak kata memiliki keunggulan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe tebak kata secara signifikan dalam meningkatkan keaktifan belajar peserta didik. Keunggulan tersebut dapat dilihat dari masing-masing indikator keaktifan belajar peserta didik yang mencakup mengerjakan tugas, bekerja sama, mengemukakan pendapat, mengajukan pertanyaan, dan menjawab pertanyaan yang semakin baik setelah diberikan perlakuan. Berdasarkan hasil tersebut disarankan kepada para pendidik di sekolah dasar khususnya untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe tebak kata sebagai salah satu alternatif model pembelajaran sehingga dapat meningkatkan keaktifan belajar peserta didik.