Browse Items (539 total)
Sort by:
-
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Facilitator and Explainingterhadap Peningkatan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining terhadap mata pelajaran ekonomi dalam upaya meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat siswa. Populasi penelitian ini adalah siswa IPS kelas XI SMA Negeri 12 Bandung. Untuk mencapai tujuan penelitian ini maka penarikan sampel yang diambil ditentukan dengan cara purposif sampling sehingga terpilihlah siswa kelas XI IPS 2 untuk kelas eksperimen dan siswa kelas XI IPS 3 untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah siswa dari masing-masing kelas yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdiri atas 40 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dengan membuat desain RPP sebanyak 2 kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol serta lembar observasi. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretes dan postes yang diberikan pada setiap pertemuan. Data hasil pretes dan postes siswa tersebut kemudian dianalisis dengan software IBM SPSS untuk melihat pengaruh model pembelajaran. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-t menunjukan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and expaining memiliki keunggulan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak menggunakan pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining, secara signifikan terhadap peningkatan kemampuan mengemukakan pendapat siswa. Keunggulan itu baik dilihat dari masing-masing indikator kemampuan mengemukakan pendapat siswa yang mencakup kemampuan mengemukakan pendapat,gagasan serta idenya secara jujur dan langsung tetapi siswa pun menjadi percaya diri untuk berbicara didepan kelas dan mampu berfikir secara logis, analisis dan sistematis serta mampu menghargai pendapat orang lain setelah diberikan perlakuan. Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut disarankan kepada guru ekonomi untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining sebagai salah satu alternatif model dalam mata pelajaran ekonomi sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran ekonomi khusus meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat siswa pada mata pelajaran ekonomi. -
META ANALISIS PENERAPAN MODEL SNOWBALL THROWING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR
Model pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil belajar Siswa. Latar belakang dalam penelitian ini hasil belajar siswa cenderung masih rendah. Model pembelajaran Snowball Throwingsalah satu model pembelajaran yang berpengaruh pada hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini untuk menyimpulkan keseluruhan hasil-hasil dalam kesimpulan yang kuat. Penelitian ini menggunakan meta analisis dengan mengumpulkan data yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan artikel-artikel yang diperoleh lima belas jurnal yang masuk kriteria. Hasildari Effect Sizemodel pembelajaranSnowball Throwing terhadap hasil belajar baik digunakan. Dari hasil penelitian sebelumnya dengan model pembelajaran Snowball Throwingterhadap hasil belajar siswa melalui perhitungan Effect Size baik digunakan. -
PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJARPenelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Siswa yang memiliki kemandirian belajar cenderung percaya diri tidak bergantung dengan orang lain, tepat waktu dalam mengumpulkan tugas, inisiatif dalam belajar memiliki rasa keingintahuan yang besar, memiliki rasa tanggung jawab terhadap belajar, dan mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Kenyataan dilapangan peneliti menemukan permasalahan yaitu kurangnya kemandirian belajar pada pembelajaran sistem pembayaran, salah satu faktor penyebab diantaranya yaitu kurangnya ketersediaan bahan ajar yang sesuai dengan kemandirian belajar. Tujuan penelitian ini ialah untuk menguji lembar kerja siswa untuk meningkatkan kemandirian belajar. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental design dengan desain penelitian nonequivalent control group design dan penelitian bersifat kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X IPA lintas minat ekonomi di SMA Negeri 11 Bandung, dimana X IPA lintas minat ekonomi 1 adalah kelas kontrol dan X IPA lintas minat ekonomi 2 adalah kelas eksperimen. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara total sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan observasi kemandirian belajar, observasi pelaksanaan pembelajaran. Teknik analisis data dengan uji hipotesis. Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat disimpulkan bahwa penggunaan lembar kerja siswa dapat digunakan dalam pembelajaran sistem pembayaran untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa dibandingkan buku ajar. -
PENERAPAN METODE IMPROVE
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMPMatematika merupakan materi yang diajarkan di jenjang pendidikan Sekolah Dasar, Menengah, Atas maupun perguruan tinggi. Kemampuan komunikasi matematika diperlukan untuk proses berjalannya kegiatan belajar mengajar. Namun kemampuan komunikasi matematis masih rendah. Hal tersebut diakibatkan karena pendidik kurang melatih kemampuan komunikasi matematis siswa serta kurangnya pemberian soal-soal latihan metakognitif yang dapat merangsang siswa untuk memiliki kemampuan komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan metode improve untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa SMP serta untuk mengetahui apakah metode improve lebih baik daripada pembelajaran model konvensional. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa/i kelas VIII SMP Negeri 28 Bandung tahun ajaran 2018-2019. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII E sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII C sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan yaitu tertulis dan lembar observasi. Analisis data yang digunakan menggunakan bantuan SPSS 22 for windows. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat peningkatan kemampuan komunikasi matematis yang mendapatkan pembelajaran metode improve lebih baik daripada pembelajaran konvensional. Dengan demikian penerapan metode improve dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis. -
ANALISIS KESALAHAN PENULISAN BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA PENUTUR BAHASA IBU
Penelitian ini berjudul “Analisis Kesalahan Penulisan Bahasa Indonesia dalam Karangan Siswa Penutur Bahasa Ibu”. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis jenis kesalahan yang berhubungan dengan karangan bahasa Indonesia penutur bahasa ibu dan menganalisis kesalahan pada penulisan karangan siswa. Adapun permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini berupa jenis-jenis kesalahan berbahasa yang ada dalam karangan siswa penutur bahasa ibu dan bagaimana hasil analisis dari karangan siswa. Teori yang mendasari penelitian ini adalah teori bahasa ibu menurut Alwasilah (2012: 24), Karangan menurut Kosasih (2006: 26), dan kesalahan berbahasa menurut Alfin (2018: 05). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif untuk pendeskripsian kesalahan berbahasa. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif menggunakan metode studi literatur. Instrumen dari penelitian ini adalah peneliti sendiri (human instrument). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesalahan berbahasa yang terjadi pada karangan siswa penutur bahasa ibu terbagi menjadi beberapa jenis. Antara lain, kesalahan ejaan, sintaksis, pola kalimat penggunaan kata dan frasa, danbentuk berawalam me-. -
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL FINGER PAINTING TERHADAP KEMAMPUAN KREATIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN SENI RUPA DI TINGKAT SEKOLAH DASAR
Seni Budaya Dan Keterampilan adalah merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dicapai dalam proses pembelajaran khususnya bidang kemampuan kreativitas yang dimiliki oleh siswa itu sendiri. Kreativitas dalam pendidikan akan berperan mengembangkan kemampuan kognitif. Bila kreativitas itu telah berkembang dan meningkat, maka kemampuan kreatif akan berguna untuk bidang ilmu yang lainnya, guna untuk membentuk kepribadian siswa seutuhnya. Didalam upaya meningkatkan kemampuan kreativitas siwa salah satunya dengan cara menggunakan model pembelajaran Finger Painting adalah salah satu model pembelajaran melukis, melukis dengan menggunakan sentuhan langsung jari jemari tanpa bantuan seperti kuas. Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur serta mendeskripisikan pengaruh penggunaan model Finger Painting pada Pembelajaran Seni Rupa Ditingkat Sekolah Dasar. Penelitian ini dilakukan di SDN 008 Mohammad Toha. Analisis data menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi 2.5 serta mengenalisis uji Non-parametrik. Metode penelitian ini menggunakan metode ekperimen. Populasi dalam penelitian ini dilakukan dengan siswa kelas 1 A yang berjumlah 12 siswa yang mengikuti. Berdasarkan hasil analisis penelitian di atas bahwa dapat disimpulkan terdapat pengaruh serta peningkatan kemampuan kreativitas siswa pada pembelajaran seni rupa materi melukis menggunakaan model Finger Painting dengan hasil yang baik. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF
Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen yang dilaksanakan di salah satu SD Negeri di Kota Bandung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran teams games tournament (TGT), serta mengetahui adanya perbedaan peningkatan hasil belajar kognitif pada mata pelajaran matematika kelas IV SD antara model TGT dengan metode konvensional. Sampel pada penelitian ini sebanyak dua kelas, yaitu kelas IVA sebanyak 38 orang, dan kelas IVB sebanyak 38 orang. Kelas IVA ditetapkan sebagai kelas kontrol, dan kelas VIB ditetapkan sebagai kelas eksperimen. Kelas eksperimen diberi perlakuan model teams games tournament (TGT) sedangkan kelas kontrol tanpa perlakuan. Instrumen penelitian ini adalah tes subjektif yang mencangkup enam indikator kognitif. Berdasarkan hasil perhitungan dan pengujian hipotesis, penerapan model teams games tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik, serta terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar kognitif antara penerapan model pembelajaran teams games tournament (TGT) dengan pembelajaran konvensional pada mata pelajaran matematika kelas IV SD. Model pembelajaran team games tournaments (TGT) lebih baik dari metode konvensional dan dapat dijadikan dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik. -
Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dalam materi Kelangkaan
Penelitian ini berjudul “Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas penerapan model pembelajaran, sehingga diketahui apakah dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa atau tidak. Model pembelajaran yang akan digunakan dalam mengukur kefektifan model pembelajaran dalam meningkatkan penguasaan konsep adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran Pengantar Ilmu Ekonomi dan Bisnis. Desain penelitian yang digunakan adalah non-equivalent control group design. Dalam penelitian ini siswa dibagi kedalam dua kelas, yaitu kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini dilakukan dikelas X PM 1 dan kelas X PM 6 SMK Negeri 3 Kota Bandung dengan jumlah sampel 36 orang dari masing-masing kelas. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes dan non-tes (Observasi). Hasil tes kemudian dianalisis dengan menggunakan statistik parametrik dengan uji-t yang sebelumnya telah dilakukan terlebih dahulu pengujian normalitas dan homogenitas sebagai syarat parametrik. Setelah dilakukan uji-t apakah ada perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan, sedangkan observasi dilakukan untuk melihat kelas atau tidak dengan merujuk kepada lembar pedoman observasi yang diisi oleh observer. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan penguasaan konsep siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw memiliki nilai pretestrata-rata kelas sebelum diberikan perlakuan 48,28 dari jumlah siswa 36 orang pada kelas eksperimen. Namun, setelah diberikan perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw nilai posttestsiswa meningkat menjadi 82,56 dari total siswa yang berjumlah 36 orang. Sedangkan pada kelas kontrol dengan jumlah siswa yang sama ketika dilakukan pretest nilai rata-rata kelas 45,72 dari total 36 siswa. Setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran konvensial, nilai rata-rata kelas setelah melakukan posttestadalah 58,37 Kelas ekperimen dan kelas kontrol memiliki kenaikan hasil pretest ke posttest. Namun peningkatan kelas kontrol tidak sebaik kelas ekperimen.
Pada saat dilakukan uji hipotesis didapatkan hasil H0ditolak dan H1diterima.hal tersebut menunjukkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw efektif digunakan untuk meningkatkan penguasaan konsep. -
Penerapan Model Cooperative Learning Type Teams Games Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Pesera Didik
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya masalah pada kurangnya aktivitas belajar peserta didik kelas IV SDN Cimindi dalam pembelajaran IPS, sehingga peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Model Cooperative Learning Type Teams Games Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Peserta Didik”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran terhadap aktivitas belajar peserta didik kelas IV SDN Cimindi. Model pembelajaran yang diaplikasikan adalah Cooperative Learning Type Teams Games Tournament (TGT). Sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian maka metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode eksperimen. Populasi untuk dijadikan sebagai sampel yang akan di beri perlakuan, yakni peserta didik kelas IV SDN 1 Cimindi sebanyak 15 orang sedangkan yang menjadi kelompok control peserta didik kelas IV SDN 2 Cimindi yang berjumlah 15 orang. Hasil penelitian yang dilakukan, peneliti menemukan berbagai penemuan dari perlakuan yang diberikan dengan model pembelajaran Cooperative Learning Type Teams Games Tournament (TGT) pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa aktivitas belajar peserta didik berada dalam katagori baik, sedangkan pada peserta didik yang tidak menggunakan model Cooperative Learning Type Team Games Tournament (TGT) dengan berada dalam kategori cukup dan hasil penghitungan uji signifikasi aktivitas belajar peserta didik menunjukkan bahwa terhadap pengaruh yang signifikan model Cooperative Learning Type Team Games Tournament (TGT) terdapat peningkatan aktivitas belajar peserta didik. -
ENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI DI SEKOLAH DASAR
(STUDI LITERATUR)Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan metode demonstrasi dalam
meningkatkan keterampilan seni peserta didik dalam pembelajaran seni tari di
sekolah dasar. Tujuan pengajaran menggunakan metode demonstrasi adalah untuk
memperlihatkan proses terjadinya suatu peristiwa sesuai materi ajar, cara
pencapaiannya dan kemudahan untuk dipahami oleh siswa dalam pengajaran kelas.
Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan (library research) sebagaimana
yang dijelaskan menurut Zed 2003:3 (dalam buku Supriyadi 2016) dapat diartikan
sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data
pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari artikel atau skripsi
tentang penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran seni tari di sekolah
dasar. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan, bahwa efektivitas penerapan
metode demonstrasi dalam pembelajaran seni tari di sekolah dasar cukup baik.
Dalam menggunakan metode demonstrasi guru mengaplikasikan metode ini secara
optimal, hal ini terlihat dari terstrukturnya pengimplementasian tahapan-tahapan
dari metode demonstrasi tersebut, guru melakukannya secara berurutan dan di
tambah lagi dengan hasil belajar siswa cukup baik mengakibatkan pembelajaran
seni tari menggunakan metode demonstrasi menjadi efektif. -
MERANCANG MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI ADOBE FLASH CS6 UNTUK MENARIK MINAT BELAJAR SISWA
Penelitian ini merupakan rancangan media pembelajaran menggunakan aplikasi Adobe Flash CS6 untuk menarik minat belajar siswa pada mata pelajaran komunikasi bisnis. Tujuannya untuk menghasilkan media pembelajaran menggunakan aplikasi Adobe Flash CS6 untuk menarik minat belajar siswa. Metode penelitian menggunakan metode RnD dengan menggunakan desain waterfall, dan tahapannya yaitu Komunikasi (Comuunication), Perencanaan (Planning), Pemodelan (Modeling), Kontruksi (Contruction), dan Penyerahan (Deployment). Di ujicobakan secara terbatas kepada 10 siswa kelas X jurusan pemasaran. Hasil penelitian adalah menunjukkan bahwa minat belajar siswa dapat meningkat dengan menggunakan media pembelajaran menggunakan aplikasi Adobe Flash CS6 berupa game edukasi yaitu game ular tangga.