Browse Items (539 total)
Sort by:
-
PENGARUH METODE TALKING STICK TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK
DI SEKOLAH DASARPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta didik pokok bahasan siklus air dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam melalui metode Talking Stick. Subyek dalam penelitian adalah peserta didik kelas V D untuk kelas kontrol dan peserta didik kelas V A untuk kelas eksperimen di SDN 099 Babakan Tarogong Bandung. Jumlah peserta didik dari masing-masing kelas yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdiri atas 28 peserta didik. Teknik pengumpulan data dilalukan melalui observasi dan tes tertulis. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar rencana pelaksanaan pembelajaran, silabus, lembar observasi dan lembar tes tertulis.Data hasil pretest dan posttest kemudian dianalisis dengan menggunakan software SPSS Statistic versi 16 dan Microsoft Excel 2010, untuk melihat efektivitas model pembelajaran. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji hipotesis (uji-t), dan uji gain menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dari pemahaman konsep peserta didik yang antara kelas eksperimen yang mendapat perlakuan menggunakan metode Talking Stick dan kelas kontrol yang tidak diberikan perlakuan. Hasil penelitian menunjukka adanya peningkatan pemahaman konsep IPA pada pokok bahasan siklus air atau daur air. Hal ini dapat dilihat dan di buktikan dari perolehan nilai rata-rata pada siklus I mencapai 66,25 dan pada siklus II mencapai 74,82. Berdasarkan hasil tersebut disarankan kepada guru untuk menggunakan metode talking stick sebagai salah satu alternatif metode dalam mata pelajaran IPA, khususnya untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep pada mata pelajaran IPA. -
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TALKING STICK DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya masalah mengenai hasil belajar peserta didik yang rendah, terutama pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh Informasi mengenai Model Cooperative tipe Talking Stick.pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial dalam peningkatan hasil belajar peserta didik. Populasi pada penelitian ini adalah peserta didik SDN Cicalengka 10 dengan jumlah sebanyak 60 peserta didik. Penarikan sampel secara random sehingga terpilih peserta didik kelas IV A untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas IV B untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah masing – masing peserta didik yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol terdiri atas 30 peserta didik. Teknik sampel yang digunakan adalah sampel jenuh karena seluruh populasi dijadikan sampel. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy eksperimen Nonequivalent Control Group Design. Sifat penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Data yang telah dikumpulkan berupa hasil pre-test dan post-test yang diberikan pada awal dan akhir pertemuan. Data hasil pre-test dan post-test peserta didik tersebut kemudian dianalisis dengan software SPSS versi 24 untuk melihat peningkatam hasil belajar peserta didik menggunakan model Cooperative learning tipe Talking Stick. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji t dan uji gain yang menunjukan bahwa model Cooperative Learning tipe Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan metode konvensional. Peningkatan tersebut dilihat dari setiap indikator hasil belajar peserta didik yang mencakup pengetahuan, pemahaman dan penerapan. Kesimpulannya dari hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar secra signifikan dalam menerapkan model Cooperative learning tipe Talking Stick dalam peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial di sekolah dasar dapat diterima. Berdasarkan hasil tersebut disarankan kepada pendidik gar dapat menggunakan model Cooperative learning tipe Talking Stick sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah dasar . -
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Penelitian ini berjudul “Penerapan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Peserta Didik Sekolah Dasar pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam tentang sifat-sifat cahaya di sekolah dasar dan untuk mengukur peningkatan pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar. Alasan yang melatar belakangi penelitian ini karena pencapaian nilai peserta didik yang masih rendah, hal tersebut terlihat dari nilai IPA yang belum mencapai KKM sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi pada materi sifat-sifat cahaya. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN 005 Babakan Ciparay, untuk mencapai tujuan ini penarikan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling, sehingga terpilihlah peserta didik kelas IV C sebagai kelas eksperimen dengan jumlah peserta didik sebanyak 34 orang dan kelas IV D sebagai kelas kontrol dengan jumlah peserta didik sebanyak 33 orang. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori menurut Syah yang dikembangkan oleh Adang Heriawan dkk. tahun 2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed method, yaitu metode yang menggabungkan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Data yang digunakan diperoleh dari hasil pretest dan postest kelas kontrol dan kelas eksperimen, dari nilai tersebut dapat dilakukan uji hipotesis dengan langkah menguji validitas dan normalitas soal, uji anova, dan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran demonstrasi memiliki keunggulan dibandingkan dengan yang menggunakan metode ceramah secara signifikan dalam meningkatkan pemahaman konsep peserta didik sekolah dasar dalam mata pelajaran IPA. -
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASARPenelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya tingkat pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran IPA khususnya materi daur air. Model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) diharapkan dapat mempengaruhi pemahaman konsep peserta didik pada materi daur air, karena pada umumnya STAD digunakan untuk melibatkan peserta didik dalam pembelajaran agar pemahaman konsep peserta didik dapat maksimal. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh informasi tentang model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan memperoleh informasi tentang pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran IPA. Penelitian ini bersifat kuantitatif karena data ditandai dengan angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Metode yang digunakan berupa Quasi Eksperimental dengan desain penelitian bentuk Nonequivalent Control Group Design. Untuk mencapai tujuan ini, maka populasi yang ditentukan yaitu seluruh peserta didik kelas V di SD Negeri Pelangi II dengan jumlah 56 peserta didik, penarikan sampel ditentukan dengan cara sampling jenuh yang terbagi ke dalam dua kelas. Peserta didik kelas V-A untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas V-B untuk kelas kontrol dengan jumlah masing-masing kelas sebanyak 28 orang peserta didik di SD Negeri Pelagi II sebagai objek penelitian. Kedua kelas diadakan pre-test dan post-test. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dan tes tertulis. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar rencana pelaksanaan pembelajaran, silabus, lembar observasi dan soal tes tertulis. Data hasil pre-test dan post-test kemudian dianalisis dengan menggunakan software SPSS Statistic versi 16 dan Microsoft Excel 2007, untuk melihat pengaruh model pembelajaran. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji hipotesis (uji-t), dan uji gain menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dari pemahaman konsep peserta didik antara kelas eksperimen yang mendapat perlakuan menggunakan model kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dan kelas kontrol yang tidak diberikan perlakuan. Yang dibuktikan dari perolehan nilai rata-rata pada siklus I mencapai 50,00 dengan ketuntasan belajar 3,58 % dan pada siklus II nilai rata-rata peserta didik meningkat menjadi 82,50 dengan ketuntasan belajar kelas 100%. Berdasarkan hasil observasi kegiatan pendidik saat pembelajaran, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dilaksanakan dengan sangat baik. Hal ini berarti pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik kelas V SD Negeri Pelangi II. -
PENGARUH METODE TIME TOKEN TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini di latar belakangi dengan masalah rendahnya Keterampilan Sosial Pada Peserta Didik Dalam Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tujuan penelitian adalah untuk memperoleh informasi tentang Pengaruh Metode Time Token Terhadap Peningkatan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar. Metode yang digunakan dalam penelitiaan ini adalah quasi eksperimen dan sifat penelitian ini adalah kuantitatif. Desaian penelitiaanya adalah Noneqiuvalent Control Grup Design. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 87 peserta didik. Jumlah sampel 52 peserta didik. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling karena berdasarkan rekomendasi dari wali kelas. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan angket. Analisis data dilakukan terhadap hasil pretest dan postest untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan metode Time Token terhadap peningkatan keterampilan sosial pada kelas eksperimen dengan menggunakan metode Time Token. Hasil yang di peroleh dari Uji t menunjukan signifikansinya 0,836 dan ini lebih dibandingkan α, = 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah berdasarkan hasil berbagai pengujian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Time Token berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan keterampilan sosial peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengatahuan Sosial di sekolah dasar. Berdasarkan hasil pembuktian dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang berbunyi “terdapat pengaruh yang signifikan penerapan metode Time Token terhadapa peningkatan keterampilan sosial peserta didik di sekolah dasar” dapat di terima -
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TIME TOKEN DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
DI SEKOLAH DASARPenelitian ini di latar belakangi adanya masalah kurangnya pemahaman anak terhadap mata pelajaran matematika materi pecahan. Tujuan penelitian ini ialah untuk menguji penerapan model pembelajaran time token pada mata pelajaran matematika dalam upaya meningkatkan kemampuan pemahaman matematis peserta didik. Populasi penelitian ini ialah peserta didik kelas IV SD Negeri 015 Kresna Bandung. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penarikan sampel ditentukan dengan cara purposive sample sehingga terpilihlah peserta didik kelas IV-D untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas IV-C untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah peserta didik dari masing-masing kelas yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdiri atas 30 peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dengan membuat RPP sebanyak 6 kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan postest peserta didik tersebut kemudian dianalisis dengan software SPSS untuk melihat pengaruh model pembelajaran. Hasil pengujian hipotesis pertama menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji-t dan hipotesis kedua menggunakan uji n-gain menunjukan bahwa model pembelajaran time token memiliki keunggulan yang lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik yang tidak menggunakan pembelajaran time token secara signifikan dalam meningkatkan kemampuan pemahaman peserta didik. Keunggulan itu baik dilihat dari masing-masing indikator kemampuan pemahaman matematis peserta didik yang mencakup kemampuan menyatakan ulang konsep, mengklasifikasikan objek berdasarkan konsep, menerapkan konsep secara algoritma, menyajikan konsep, mengaikatkan konsep matematika yang semakin baik setelah diberikan perlakuan. Berdasarkan hasil tersebut disarankan kepada guru kelas untuk menggunakan model pembelajaran time token sebagai salah satu alternatif model dalam mata pelajaran matematika sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran matematika, khususnya untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis peserta didik pada mata pelajaran matematika. -
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Judul penelitian ini adalah Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Pidik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Tujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan model cooperative learning tipe STAD di kelas IV SDN 005 Babakan Ciparay dan mengukur pengaruh penggunaan model cooperative learning tipe STAD dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA di SD. Model cooperative learning tipe STAD melibatkan peserta didik untuk kritis, sikap terhadap perbedaan. Teori model pembelajaran yang digunakan adalah teori belajar menurut konstruktivisme yang dipelopori oleh Piaget dkk dikembangkan Rusman 2017. Populasi penelitian ini ialah peserta didik SDN Babakan Ciparay Bandung yang mengikuti pembelajaran IPA sebanyak 137 siswa yang terdiri atas empat kelas yaitu kelas IVA,IVB, IVC,kelas IVD dan yang terpilih menjadi sample kelas IVC menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol ialah IVD. Digunakan teknik cluster random sampling. Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan tes. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan kuasi eksperimen. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttest yang diberikan pada setiap pertemuan. Data hasil pretest dan posttest peserta didik dianalisis dengan software SPSS untuk melihat hasil belajar peserta didik dengan penerapan model cooperative learning tipe STAD. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-anova dan uji-t menunjukkan bahwa model cooperative learning tipe STAD memiliki keunggulan dibandingkan dengan yang menggunakan penerapan model ceramah. -
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan dalam pelajaran IPA yaitu peserta didik yang kurang terlibat dalam proses pembelajaran, peserta didik yang kurang aktif dalam bertanya, menjawab pertanyaan, mengemukakan pendapat, dan kurangnya pemahaman konsep peserta didik terhadap materi yang disampaikan. Tujuan penelitian ini ialah untuk menguji pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe tebak kata terhadap peningkatan keaktifan belajar peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Populasi penelitian ini ialah peserta didik SDN 015 Kresna Bandung. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penarikan sampel ditentukan secara random, sehingga terpilihlah peserta didik kelas IV A untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas IV B untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah peserta didik dari masing-masing kelas yaitu kelas eksperimen sebanyak 30 orang dan kelas kontrol sebanyak kelas 30 orang. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu berupa lembar observasi keaktifan peserta didik dan soal tes. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan tes. Observasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai keaktifan belajar peserta didik sedangkan data hasil tes digunakan untuk dikumpulkan menghasilkan nilai pretest dan posttest. Hasil observasi diolah menggunakan rumus sederhana dan kategori keaktifan peserta didik, sedangkan data hasil pretest dan posttest peserta didik dianalisis dengan menggunakan software SPSS. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-anova dan uji-t menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe tebak kata memiliki keunggulan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe tebak kata secara signifikan dalam meningkatkan keaktifan belajar peserta didik. Keunggulan tersebut dapat dilihat dari masing-masing indikator keaktifan belajar peserta didik yang mencakup mengerjakan tugas, bekerja sama, mengemukakan pendapat, mengajukan pertanyaan, dan menjawab pertanyaan yang semakin baik setelah diberikan perlakuan. Berdasarkan hasil tersebut disarankan kepada para pendidik di sekolah dasar khususnya untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe tebak kata sebagai salah satu alternatif model pembelajaran sehingga dapat meningkatkan keaktifan belajar peserta didik. -
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
Judul skripsi ini adalah Penerapan Metode Eksperimen Dalam Peningkatan Pemahaman Konsep Peserta Didik Pada Pelajaran Ilmu Pengetahuan di Sekolah Dasar. Masalah yang diteliti bagaimana penerapan metode eksperimen dan apakah terdapat peningkatan pemahaman konsep peserta didik pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penerapan metode eksperimen pada pelajaran Ilmu Pengetahuan alam di sekolah dasar dan mendeskripsikan peningkatan pemahaman konsep peserta didik yang diberikan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori Sugiyono (2017) dengan metode penelitian kuantitatif. Populasi penelitian ini peserta didik kelas IV SD Negeri 126 Babakan Ciparay Bandung. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penarikan sampel ditentukan dengan cara random. Teknik yang digunakan ialah Purposive Sampling sehingga terpilih peserta didik kelas IV B untuk kelas eksperimen dan kelas IV C untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah peserta didik masing-masing kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol terdiri atas 30 peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar observasi dan soal tes. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttest yang diberikan pada setiap pertemuan. Data hasil pretest dan posttest siswa tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan software SPSS untuk melihat efektivitas metode pembelajaran. Hasil tes kemudian diuji hipotesis yaitu uji normalitas, uji homogenitas, uji beda dan uji gain. Pada uji hipotesis dengan menggunakan uji t di kelas eksperimen menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam setelah diberikan perlakuan atau treatment dengan menggunakan metode pembelajaran metode eksperimen. -
Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh proses pembelajaran yang tidak dihadapkan pada pembelajaran yang konkret dan kontekstual, serta penyajian materi yang kurang menarik sehingga peserta didik mudah jenuh dalam mengikuti kegiatan proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audio visual terhadap peningkatan kemampuan pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SD Negeri 005 Babakan Ciparay. Penarikan sampel yang dilakukan adalah dengan menggunakan purposive sampling, sehingga terpilih peserta didik kelas IV C untuk kelas eksperimen dan kelas IV D untuk kelas kontrol berdasarkan pertimbangan yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai objek penelitian. Jumlah peserta didik dari masing-masing untuk kelas eksperimen 35 dan kelas kontrol sebanyak 33 peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan ialah lembar observasi dan instrumen tes untuk masing-masing kelas. Hasil pretest dan posttest dianalisis menggunakan program SPSS for windows. Hasil dari pengujian tersebut menunjukkan bahwa menggunakan media audio visual memiliki perbedaan lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik yang menggunakan media gambar secara signifikan terhadap peningkatan kemampuan pemahaman konsep peserta didik. Hasil dari penelitian menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan pemahaman konsep peserta didik dengan pembelajaranya menggunakan media audio visual dibandingkan dengan media gambar. Berdasarkan hasil tersebut, disarankan kepada guru untuk menggunakan media audio visual sebagai salah satu alternatif media pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam, khususnya untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep. -
PENGARUH PENDEKATAN OPEN ENDED TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh pendekatan open ended terhadap kemampuan berpikir kreatif dan peningkatan kemampuan berpikir kreatif. Populasi dari penelitian iyalah peserta didik kelas IV Sekolah Dasar Negeri 110 Pasirkaliki Komarabudi Bandung. Penarikan sampel ditentukan dengan cara tidak random karena sampel ini didapatkan berdasarkan rekomendasi rendahnya kemampuan berpikir kreatif peserta didik kelas IV Sekolah Dasar Negeri 110 Pasirkaliki Komarabudi. Peserta didik kelas IV A untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas IV C untuk kelas kontrol. Jumlah peserta didik masing-masing kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol terdiri atas 30 peserta didik. Kelas eksperimen memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open ended, sedangkan kelas kontrol memperoleh pembelajaran dengan model ekspositori. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian kuasi eksperimen. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes dan observasi. Instrument yang digunakan yaitu esai sebanyak lima soal untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif peserta didik kelas IV. Kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan tiga kali perlakuan, data yang dikumpulkan yaitu data pretest sebelum diberi perlakuan dan data posttest setelah diberi perlakuan. Setelah diperoleh data tersebut kemudian dianalisis dengan bantuan software SPSS 20.0 for windows. Kemudian di analisis uji normalitas, uji homogenitas, uji t dan uji N-gain. Berdasarkan hipotesis yang diajukan dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan open ended dapat berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif peserta didik dan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik. Pendidik di sekolah dasar disarankan untuk menggunakan pendekatan open ended sebagai salah satu solusi pendekatan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran matematika, khususnya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik -
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatar belakangi oleh proses pembelajaran yang cenderung pasif, kurangnya kerja sama kelompok antara peserta didik yang satu dengan yang lain, serta kurangnya pembelajaran yang inovatif. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh model contextual teaching and learning terhadap peningkatan kemampuan pemahaman matematis peserta didik pada mata pelajaran matematika di sekolah dasar. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN Banjaran 02. Sampel menggunakan sampling jenuh, sehingga terpilih peserta didik kelas IV A untuk kelas eksperimen dan kelas IV B untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian, jumlah peserta didik dari masing-masing kelas terdiri atas 30 peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan ialah lembar observasi dan instrumen tes untuk masing-masing kelas. Hasil pretest dan posttest dianalisis menggunakan program SPSS for windows, hasil dari pengujian penelitian tersebut menunjukkan bahwa menggunakan model contextual teaching and learning memiliki perbedaan lebih tinggi, dibandingkan dengan peserta didik yang menggunakan model konvensional secara signifikan terhadap peningkatan pemahaman matematis peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap perbedaan kemampuan pemahaman matematis antara peserta didik dengan menggunakan model contextual teaching and learning dengan model konvensional serta Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan pemahaman matematis antara peserta didik dengan pembelajarannya menggunakan model contextual teaching and learning dengan model konvensional. Berdasarkan hasil tersebut, disarankan kepada guru untuk menggunakan model contextual teaching and learning sebagai salah satu alternatif model pada mata pelajaran matematika, khususnya untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis peserta didik.