Browse Items (539 total)
Sort by:
-
PENGARUH METODE PICTURE AND PICTURE TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP IPA PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR
Tujuan penelitian ini ialah untuk menguji pengaruh metode Picture and Picture terhadap peningkatan pemahaman konsep IPA peserta didik di Sekolah Dasar. Populasi penelitian ini ialah peserta didik SD Negeri Bojongmanggu di Kabupaten Bandung. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penarikan sampel tidak secara random yaitu peserta didik kelas IV A untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas IV B untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah peserta didik dari masing-masing kelas yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdiri atas 30 peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dengan membuat desain RPP sebanyak tiga kali pertemuan untuk kelas eksperimen. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttest peserta didik tersebut kemudian dianalisis dengan software SPSS untuk melihat pengaruh metode pembelajaran. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji normalitas, uji homogen dan uji-t menunjukkan bahwa metode Picture and Picture memiliki keunggulan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak menggunakan metode Picture and Picture secara signifikan dalam meningkatkan pemahaman konsep IPA peserta didik. Keunggulan itu baik dilihat dari masing-masing indikator pemahaman IPA yang mencakup kemampuan menjelaskan, mengklasifikasikan, menafsirkan, memberikan contoh, menduga, membandingkan, dan, meringkas yang semakin baik setelah diberikan perlakuan. Berdasarkan hasil tersebut disarankan kepada guru kelas IV untuk menggunakan metode Picture and Picture sebagai salah satu alternatif metode dalam mata pelajaran IPA sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep IPA peserta didik. -
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN
TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASARPenelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi belajar, belum optimalnya kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik, penggunaan model pembelajaran yang kurang membuat peserta didik aktif dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh model pembelajaran Teams Games Tournament dalam upaya meningkatkan motivasi dan kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik. Penelitian dilaksanakan di kelas V SDN 208 Luginasari Sukagalih Bandung dengan jumlah sampel 44 yaitu peserta didik kelas V-A dan V-B. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan Non-Equifalent Control Group Desain dan bersifat kuantitatif. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah soal tes kemampuan berpikir kreatif dan angket motivasi belajar berskala Likert yang hasilnya telah ditransformasikan menjadi skala interval menggunakan Methods of Successive Interval. Data hasil Pretest dan Postest peserta didik dianalisis menggunakan IBM SPSS 24.0 for windows menggunakan Independet Sample t-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata Pretest sebesar 20,1682 dan Postest 24,5409. Kemampuan berpikir kreatif matematis memiliki nilai rata-rata Pretest sebesar 50,00 dan Postest 82,05. Selain itu, nilai rata-rata indeks gain motivasi belajar dan kemampuan berpikir kreatif matematis kelas eksperimen menunjukkan hasil yang lebih baik daripada kelas kontrol. Nilai rata-rata indeks gain motivasi belajar kelas kontrol sebesar 0,4895 yang berkategori sedang dan untuk kelas eksperimen sebesar 0,8318 yang berkategori tinggi. Sedangkan nilai indeks gain kemampuan berpikir kreatif matematis kelas kontrol sebesar 0,4305 yang berkategori sedang dan untuk kelas eksperimen sebesar 0,7968 yang berkategori tinggi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran Teams Games Tournament dapat meningkatkan motivasi belajar dan kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik, serta peningkatan motivasi belajar dan kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament lebih baik daripada peserta didik yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional. -
PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MEANINGFUL INSTRUCTIONAL DESIGN TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN MATEMATIS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatar belakangi oleh proses pembelajaran yang cenderung pasif, kurangnya kerja sama kelompok antara peserta didik yang satu dengan yang lain, serta kurangnya pembelajaran yang inovatif dan bermakna. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh model cooperative learning tipe meaningful instructional design terhadap peningkatan pemahaman matematis peserta didik pada mata pelajaran matematika di sekolah dasar. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas III SDN Saparako. Sampel menggunakan sampling jenuh, sehingga terpilih peserta didik kelas III A untuk kelas eksperimen dan kelas III C untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian, jumlah peserta didik dari masing-masing kelas terdiri atas 20 peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan ialah lembar observasi dan instrumen tes untuk masing-masing kelas. Hasil pretest dan posttest dianalisis menggunakan program SPSS for windows, hasil dari pengujian penelitian tersebut menunjukkan bahwa menggunakan model cooperative learning tipe meaningful instructional design memiliki perbedaan lebih tinggi, dibandingkan dengan peserta didik yang menggunakan model konvensional secara signifikan terhadap peningkatan pemahaman matematis peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap perbedaan kemampuan pemahaman matematis antara peserta didik dengan menggunakan model cooperative learning tipe meaningful instructional design dengan model konvensional serta Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan pemahaman matematis antara peserta didik dengan pembelajarannya menggunakan model cooperative learning tipe meaningful instructional design dengan model konvensional. Berdasarkan hasil tersebut, disarankan kepada guru untuk menggunakan model cooperative learning tipe meaningful instructional design sebagai salah satu alternatif model pada mata pelajaran matematika, khususnya untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis peserta didik. -
PENGARUH METODE PRACTICE REHEARSAL PAIRS TERHADAP PENINGKATAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA DAN PRAKARYA DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Metode Practice Rehearsal Pairs Terhadap Peningkatan Kreativitas Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya di Sekolah Dasar”. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengukur peningkatkan kreativitas peserta didik pada mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dengan menggunakan metode Practice Rehearsal Pairs. Teori yang digunakan adalah teori Utami Munandar. Sampel diambil 40 peserta didik yang terdiri atas 20 peserta didik kelas eksperimen dan 20 peserta didik kelas kontrol. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penarikan sampel ditentukan dengan cara non random sehingga terpilihlah kelas IV B Untuk kelas eksperimen dan IV C untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Metode penelitian ini yaitu Quasi Experimental Design dengan menggunakan bentuk Nonequivalent Control Grup Design, data yang digunakan dan diperoleh dari hasil pengujian pretest dan posttest menggunakan uji hipotesis dengan langkah menguji normalitas, uji anova, uji beda, uji-t, dan uji gain. menunjukkan bahwa metode pembelajaran dalam pencapaian kelas eksperimen menunjukkan kemampuan kreativitas belajar Seni Budaya dan Prakarya lebih baik dengan diterapkannya metode Practice Rehearsal Pairs. Artinya, terdapat peningkatan yang signifikan kreativitas belajar peserta didik dalam pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya menggunakan metode Practice Rehearsal Pairs -
PENGARUH METODE EKSPLORASI TERHADAP PENINGKATAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK
PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA DAN PRAKARYA DI SDN RANCAMANYAR 06Penelitian ini berjudul Pengaruh Metode Eksplorasi terhadap Peningkatan Kreativitas Peserta Didik pada Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya di SDN Rancamanyar 06. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh metode eksplorasi terhadap peningkatan kreativitas peserta didik pada mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya.
Teori yang digunakan ialah Jazuli (2014) yang mengatakan bahwa metode eksplorasi memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menciptakan karya dengan menggali potensi yang ada pada diri. Hal ini akan meningkatkan keberanian menyampaikan ide-ide kreatif yang dimilikinya.
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan sifat penelitian kualitatif-kuantitatif, desain penelitian yang digunakan, yaitu quasi eksperimental. Populasi penelitian ini adalah peserta kelas 4 B dan kelas 4 C SDN Rancamanyar 06 Kabupaten Bandung. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi pelaksanaan pembelajaran, aktivitas belajar, dan tes unjuk kerja tari kreasi.Untuk analisis data peningkatan kreativitas dalam penelitian ini digunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji t, dan uji gain.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan (1) langkah-langkah metode eksplorasi dapat meningkatkan kreativitas peserta didik di SDN Rancamanyar06, (2) terdapat perbedaan peningkatan kreativitas peserta didik pada mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya di SDN Rancamanyar 06 dengan menggunakan metode eksplorasi dibandingkan pada peserta didik yang pembelajarannya menggunakan metode konvensional. -
PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul “Pengaruh metode Snowball Throwing Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Ilmu Pengetahuan Alam Peserta Didik Di Sekolah Dasar”. Pokok masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh metode snowball throwing terhadap peningkatan pemahaman konsep Ilmu Pengetahuan Alam peserta didik. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk melihat pengaruh metode snowball throwing dalam upaya meningkatkan kemampuan pemahaman konsep Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tahapan kognitif menurut Bloom yang dikembangkan oleh Anderson serta teori dari Shoimin. Metode penelitian yang digunakan adalah Kuasi Eksperimen, yaitu metode penelitian yang memberikan perlakuan terhadap objek yang diteliti. Penelitian ini besifat kuantitatif ditandai dengan adanya angka dan perhitungan secara statistika. Data yang digunakan, diperoleh dari hasil N-Gain kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil tersebut kemudian dianalisis dengan software SPSS untuk uji hipotesis dengan langkah uji normalitas, uji homoginitas, dan uji-t. Hasil yang diperoleh dari analisis menunjukan bahwa terdapat pengaruh pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar yang pembelajarannya menggunakan metode Snowball Throwing lebih besar dari peserta didik yang menggunakan metode konvensional. -
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS
PADA SISWA SMPPenelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan berpikie kreatif matematis yang perlu ditingkatkan. Oleh karena itu dilakukan suatu kajian tentang penerapan model pembelajaran Mind Mapping pada pembelajaran matematika.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model Mind Mapping dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuasi-eksperimen karena sampel yang digunakan diambil secara tidak acak. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Kemala Bhayangkari. Dari populasi tersebut diambil sampel sebanyak dua kelas yaitu kelas VII D sebagai kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan model Mind Mapping dan kelas VII E sebagai kelas kontrol yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes kemampuan berpikir kreatif matematis untuk memperoleh data kuantitatif dan lembar observasi untuk memperoleh data kualitatif. Analisis data kuantitatif dilakukan terhadap hasil pretes dan postes kedua sampel menggunakan Uji-t dan Anava Dua Faktor. Sedangkan data kualitatif dianalisis berdasarkan observasi selama proses pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Mind Mapping terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis pada siswa SMP. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis pada siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Mind Mapping dengan yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional pada siswa kelompok tinggi,sedang,rendah dan secara keseluruhan. Kemudian tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran Mind Mapping dan model pembelajaran konvensional terhadap kelompok tinggi, sedang dan rendah.
-
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman konsep peserta didik yang dapat terlihat ketika pendidik memberikan sebuah pertanyaan pada peserta didik tidak dapat mengulang kembali konsep dengan bahasanya sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dilakukan dengan sangat baik atau tidak, sehingga jika baik maka akan terdapat pengaruh terhadap peningkatan pemahaman konsep peserta didik. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2017/2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan menggunakan purposive sampling, dimana populasi adalah semua peserta didik kelas X SMAN Negeri 11 Bandung dan sampel pada penelitian ini adalah peserta didik kelas X IPS 2 sebagai kelas eksperimen dan peserta didik kelas X IPS 3 sebagai kelas kontrol yang terdiri masing-masing kelas berjumlah 32 orang peserta didik. Instumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi dan tes tipe uraian soal kemampuan pemahaman konsep secara tertulis maka data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data pretest dan postest yang kemudian di analisis data dengan menggunakan software SPSS 22.0 for windows untuk melihat pengaruh penggunaan model pembelajaran CIRC. Hasil pengujian hipotesis menggunakan lembar observasi, dan uji-t yang menunjukan bahwa model penggunaan model CIRC di gunakan sangat baik, dan berdasarkan hasil pengujian statistik pemahaman konsep peserta didik di kelas eksperimen mengalami peningkatan yang signifikan di bandingkan sebelum menggunakannya. -
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA
Penelitian yang dilakukan ini berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Terhadap Peningkatan Keterampilan Sosial Siswa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh model pembelajaran dalam mata pelajaran komunikasi bisnis dengan upaya meningkatkan keterampilan sosial yang dimiliki siswa. Penelitian ini merupakan quasy experimental dengan desain The Nonequivalent Pretest- Posttest Control Group Design. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Pemasaran SMK Negeri 3 Bandung. Menggunakan sampel yang ditentukan dengan cara purporsive sampling sehingga terpilih siswa kelas X Pemasaran 3 sebagai kelas kontrol dan X Pemasaran 4 sebagai kelas eksperimen dengan masing-masing kelas berjumlah 36 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan lembar observasi siswa dengan jumlah 10 item untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen serta lembar observasi untuk guru dalam penerapan model pembelajaran. Data yang diperoleh berupa hasil lembar observasi pretest dan posttest yang dilakukan pada setiap pertemuan. Secara statistik, dengan menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t. Untuk melihat peningkatan keterampilan sosial siswa dengan uji gain. Hasil menunjukkan bahwa terdapat peningkatan keterampilan sosial siswa, hal ini terlihat dari nilai rata-rata presentasi yang signifikan. Perubahan peningkatan tersebut terlihat dari hasil lembar observasi yang berisikan indikator keterampilan sosial yang mencakup saling berbagi, bekerja sama, saling membantu, serta saling menghargai. Pembelajaran dengan tipe numbered head together dapat meningkatkan keterampilan sosial siswa. Disarankan kepada setiap pendidik untuk dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together sebagai salah satu alternatif model pembelajaran dalam mata pelajaran komunikasi bisnis dalam upaya meningkatkan keterampilan sosial siswa. -
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMEN) TERHADAP PENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya minat belajar peserta didik pada mata pelajaran ekonomi. Peserta didik yang memiliki minat belajar cenderung rajin mengikuti pelajaran, terlihat aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran dan terlihat merasa senang serta selalu ikut terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Upaya guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran saat ini belum berorientasi pada peningkatan minat belajar peserta didik. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlulah inovasi baru dalam pembelajaran yang bertujuan untuk menemukan suatu model pembelajaran yang cocok untuk meningkatkan minat belajar peserta didik yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapandan pengaruh model pembelajaran team game tournament terhadap minat belajar peserta didik di kelas sebelas IIS 1. Penelitian ini merupakan studi experiment yang bersifat kuanttitatif. Penelitian ini di lakukan dengan menggunakan metode Quasi eksperimEntal dengan desain Non Equivalente Control Group. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI IIS (IPS) di SMAN 11 Bandung. Sampel dalam penelitian ini di tentukan dengan cara purposive sehingga terpilihlah peserta didik kelas XI IIS 1 sebagai kelas eksperimen dan peserta didik kelas XI IIS 5 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar RPP, pedoman observasi, dan lembar angket. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan bantuan SPSS. Berdasarkan hasil analisis data menunjukan bahwa terdapat perbedaan minat belajar peserta didik antara kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan perlakuan model pembelajaran Teams Games Tournament. Rata-rata minat belajar peserta didik kelas eksperimen adalah sebesar 38,49 dan kelas kontrol sebesar 30,27. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournament mampu mempengaruhi secara signifikan terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. -
PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatar belakangi oleh beberapa permasalahan dalam pelajaran matematika yaitu kegiatan pembelajaran yang belum sepenuhnya melibatkan peserta didik untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, masih rendahnya kemampuan yang dimiliki peserta didik terutama kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita yang membutuhkan penjelasan secara terperinci dan jawaban kritis peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi penerapan metode Group Investigation dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik di sekolah dasar. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN Banjaran 02 Kabupaten Bandung sebanyak 60 peserta didik. Pada penelitian ini terdapat sampel dua kelas yaiu kelas kontrol dan kelas eksperimen yang terdiri dari 30 peserta didik untuk setiap kelas.Instrumen yang digunakan yaitu soal pretest dan postest kemampuan berpikir kritis serta lembar observasi. Data yang kumpulkan berupa hasil pretest dan postest peserta didik kemudian dianalisis dengan bantuan software SPSS versi 22 untuk melihat penerapan metode Group Investigation dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran matematika di sekolah dasar. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji normalitas, uji Anova dan uji-t yang menunjukan bahwa metode Group Investigation memiliki keunggulan dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Dari berbagai uji dapat dilihat bahwa nilai signifikansi lebih dari 0,05 serta nilai signifikansi uji beda kurang dari 0.05. Hasil penelitian menunjukan 1) Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diterapkan metode Group Investigation. 2) terdapat peningkatan berpikir kritis peserta didik dengan menerapkan metode Group Investigation pada mata pelajaran matematika di sekolah dasar. -
PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) TERHADAP HASIL BELAJAR (KOGNITIF) PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
DI SEKOLAH DASARPenelitian ini berjudul“Pengaruh Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) terhadap Hasil Belajar (Kognitif) Peserta Didik pada Mata Pelajaran Matematika di Sekolah Dasar.” Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menguji pengaruh pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) pada hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika di sekolah dasar. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan RME yang dipelopori oleh Freudenthal kemudian dikembangkan Sumantri (2015). Populasi penelitian ini ialah peserta didik SDN. 218 Sarijadi kelas V, ditentukan dengan cara random, sehingga VA sebagai kelas eksperimen dan kelas V B kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah peserta didik dari masing-masing kelas, yaitu kelompok eksperimen terdiri atas 33 peserta didik dan kelompok kontrol terdiri atas 34 peserta didik. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttest peserta didik tersebut dianalisis dengan software SPSS untuk melihat pengaruh pendekatan Realistic Mathematic Education (RME). Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji normalitas dan uji-t menunjukkan bahwa pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) memiliki keunggulan dibandingkan dengan pembelajaran konvensional dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik.