Browse Items (81 total)
Sort by:
-
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep IPA Peserta Didik di Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam peningkatan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran IPA. Teori yang digunakan adalah Lilis Widayanti dkk (2017). Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan sifat penelitian kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan, yaitu kuasi eksperimen desain. Populasi pada penelitian ini adalah peserta didik kelas IVA dan IVB di SDN Ciheulang 01 dengan total 50 peserta didik. Instrumen yang digunakan meliputi soal dan lembar observasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji t, dan uji gain. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan (1) model kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan pemahaman peserta didik sekolah dasar (2) Uji statistik menunjukkkan terdapat perbedaan antara peningkatan pemahaman konsep IPA kelas eksperimen dan kelas kontrol pada kelas eksperimen meningkat dari 60,72 menjadi 83,24. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR
Judul penelitian ini adalah “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Peserta Didik Sekolah Dasar”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berhitung melalui model team assisted individualization (TAI) dan mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan berhitung menggunakan model team assisted individualization (TAI ) dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan sifat penelitain kuantitatif. Sampel berjumlah 40 peserta didik, 20 orang di kelas kontrol dan 20 orang di kelas eksperimen.. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa: (1) Terdapat peningkatan kemampuan pemahaman matematis melalui model team assisted individualization (TAI) di kelas IV Sekolah Dasar; (2) Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berhitung menggunakan model team assisted individualization (TAI) dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik sekolah dasar, hal ini terjadi karena kekurangan dari berbagai pihak termasuk dalam pembelajarannya belum menggunakan model pembelajaran yang bervariasi. Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) diharapkan mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah matematis dapat meningkat melalui pembelajaran kooperatif tipe TPS. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen yang dilakukan pada peserta didik kelas V di SDN Taman Kopo Indah Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung tahun ajaran 2018/2019. Subjek dalam penelitian ini adalah 32 peserta didik kelas V B yang bertindak sebagai kelas eksperimen dan 32 peserta didik kelas V A yang bertindak sebagai kelas kontrol. Adapun tipe tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe soal subjektif, karena tipe tes ini memungkinkan peneliti dapat melihat proses peserta didik dalam berpikir dan menjawab soal yang diberikan juga dalam jawaban uraian dapat terlihat kesalahan serta kesulitan peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda secara signifikan, sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis dapat meningkat melalui model pembelajaran kooperatif tipe TPS. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR OPERASI
HITUNG BILANGAN PECAHANPenelitian ini berangkat dari kesulitan belajar yang dialami peserta didik kelas IV SDN Bojong 02 Kecamatan Majalaya dalam pembelajaran matematika terutama dalam pembahasan pecahan. Serta bertujuan untuk mengetahui penerapan pembelajaran kooperatif tipe Make A Match sebagai media pembelajaran yang dapat mempermudah pembelajaran pecahan. Penelitian ini bersifat penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui dan mengatasi kesulitan belajar operasi hitung bilangan pecahan yang ada di kelas. Subyek penelitian yang digunakan adalah peserta didik Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bojong 02 Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Tahun Pelajaran 2018/2019. Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan wawancara, lembar observasi, tes hasil belajar, dan angket. Metode yang digunakan untuk analisis data adalah metode analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan pembelajaran matematika dialami oleh siswa kelas IV SDN Bojong 02 Kec. Majalaya sebelum diterapkan model pembelajaran Make A Match, dan dapat teratasi setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dengan menggunakan media gambar pada mata pelajaran matematika pembahasan pecahan di kelas IV SDN Bojong 02 Kecamatan Majalaya. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata keaktifan siswa dari observasi mengalami peningkatan. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya peningkatan kemampuan representasi matematis peserta didik kelas V sekolah dasar pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 166 Ciateul Bandung, sampel di pilih secara purposif sampling, dengan peserta didik kelas Va sebagai kelompok eksperimen dengan penerapan model pembelajaran Open Ended dan pesera didik kelas Vb sebagai kelas kontrol dengan penerapan model konvensional. Peneliian ini menggunakan desain penelitian nonequivalent Control Group Desain. Instrumen yang digunakan dalam peneliian ini adalah tes tertulis berbentuk uraian bebas, yang diberikan dua kali yaitu sebelum penerapan model pembelajaran (pretest) dan setelah penerapan model pembelajaran (postest). Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan aplikasi SPSS 24.0 for wimdows untuk melihat penerapan model pembelajaran. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas sebagai syarat pengujian uji hopotesis (uji-t) dan uji ngain untuk menunjukan bahwa terdapat perbedaan kemampuan representasi matematis peserta didik yang menggunakan model open ended dengan yang menggunakan model konvensional. Hasil pengujian bahwa terdapat peningkatan kemampuan representasi setelah penerapan model open ended, dengan model open ended lebih baik dalam meningkatkan kemampuan representasi peserta didik kelas V dibandingkan model pembelajaran konvensional. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR
Penelitian ini di latar belakangi oleh hasil belajar IPA peserta didik yang tergolong rendah, hal ini didukung oleh proses pembelajaran yang tidak membuat peserta didik tertarik untuk mendalami pembelajaran IPA. Model problem based learning adalah salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan bagi pendidik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar kognitif peserta didik setelah di terapkan model pembelajaran problem based learning di kelas IV sekolah dasar serta megetahui perbedaan hasil belajar kongnitif peserta didik menggunakan model problem based learning dengan model saintifik 5M. Penelitain yang digunakan peneliti adalah The Nonequivalent Pretest-Posttest Control Group Design. Dalam penelitian ini kelas eksperimen diberi model problem based learning dan kelas kontrol mendapatkan model saintifik 5M. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penarikan sampel ditentukan dengan cara sempel jenuh dengan menggunkan seluruh peserta didik yang terdiri dari kelas IV A untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas IV B untuk kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan tes. Penelitian ini dilakukan selama tiga kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen serta kelas kontrol. Analisis data digunakan untuk melihat hasil belajar peserta didik bahwa terdapat peningkatan hasil belajar kongnitif peserta didik setelah diberikan model problem based learning serta terdapat perbedaan antara hasil belajar kongnitif peserta didik dengan mengunakan meodel problem based learning dengan mengunakan model saintifik 5M. Oleh karena itu model pembelajaran problem based learning dapat menjadi alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar kongnitif peerta didik. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SENI TARI DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh penerapan metode pembelajaran Student Team Achievement Division terhadap peningkatan keterampilan menari peserta didik di sekolah dasar. Dengan peneliti Lufita Dewi Aryani dibantu dengan bapak Ace Iwan Suryawan, Drs., M.Hum. sebagai pembimbing 1 dan bapak Imam Jahrudin Priyanto, Drs., M.Hum. sehingga dapat selesainya penulisan skripsi ini. Model pembelajaran Student Team Achievement Division adalah mengacu pada belajar kelompok. Model ini sangatlah cocok untuk meningkatkan keterampilan menari peserta didik. Tujuan kegiatan ini adalah melatih peserta didik untuk bekerja sama mempelajari dan mempraktikkan suatu tarian daerah secara efisien. Dari populasi tersebut diambil sebanyak dua kelas. Kelas IV-B yang berjumlah 32 orang siswa sebagai kelas eksperimen yang diberikan perlakuan metode Student Team Achievement Division dan kelas IV-D yang berjumlah 32 orang siswa sebagai kelas kontrol yang diberikan perlakuan metode konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes keterampilan menari peserta didik untuk memperoleh data kuantitatif dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen Analisis data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan Uji-t diperoleh dari hasil pretes dan postes yaitu N-gain. Berdasarkan analisis data peneliti tersebut diperoleh hasil bahwa (1) terdapat perbedaan keterampilan menari peserta didik pada kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran Student Team Achievement Division dan kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional (2) terdapat peningkatan keterampilan berbicara peserta didik dengan menggunakan metode pembelajaran student team achievement division. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN NILAI ESTETIKA HASIL KARYA SENI KRIYA DARI KORAN BEKAS
Penelitian ini di latar belakangi oleh rendahnya estetika peserta didik dalam pembelajaran seni kriya. Peneliti ini memiliki tujuan untuk mengetahui peningkatan estetika seni kriya dari Koran bekas dikelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) dan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Pada penelitian ini menggunakan dua sampel kelas yaitu, kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan jumlah 28 siswa pada setiap kelas. Populasi dalam penenlitian ini yaitu Perserta didik SDN 066 Halimun kelas IV B 28 peserta didik sebagai kelas eksperimen dan kelas IV D 28 peserta didik sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar observasi terdapat lembar observasi guru yaitu lembar observasi yang menerapkan model pembelajaran TGT dan lembar observasi perserta didik yaitu lembar observasi penilaian estetika perserta didik yang telah di judgement expert kepada dosen yang ahli dalam bidangnya. Hasil analisis data diperoleh dari hasil Uji dapat dilihat bahwa nilai signifikasi lebih dari 0,05 serta nilai signifikasi uji beda kurang dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Teams Games Tournament dapat meningkatkan nilai estetika. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF
Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen yang dilaksanakan di salah satu SD Negeri di Kota Bandung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran teams games tournament (TGT), serta mengetahui adanya perbedaan peningkatan hasil belajar kognitif pada mata pelajaran matematika kelas IV SD antara model TGT dengan metode konvensional. Sampel pada penelitian ini sebanyak dua kelas, yaitu kelas IVA sebanyak 38 orang, dan kelas IVB sebanyak 38 orang. Kelas IVA ditetapkan sebagai kelas kontrol, dan kelas VIB ditetapkan sebagai kelas eksperimen. Kelas eksperimen diberi perlakuan model teams games tournament (TGT) sedangkan kelas kontrol tanpa perlakuan. Instrumen penelitian ini adalah tes subjektif yang mencangkup enam indikator kognitif. Berdasarkan hasil perhitungan dan pengujian hipotesis, penerapan model teams games tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik, serta terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar kognitif antara penerapan model pembelajaran teams games tournament (TGT) dengan pembelajaran konvensional pada mata pelajaran matematika kelas IV SD. Model pembelajaran team games tournaments (TGT) lebih baik dari metode konvensional dan dapat dijadikan dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik. -
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE
UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KATA BENDA
BAHASA INGGRIS PESERTA DIDIK KELAS IV SEKOLAH DASARPenelitian ini berjudul “Penerapan Model Picture and Picture untuk Meningkatkan Pemahaman Kata Benda Bahasa Inggris Murid Kelas IV Sekolah Dasar”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture dalam meningkatkan pemahaman kata benda bahasa Inggris pada murid kelas IV sekolah dasar. Selain itu, juga menerangkan apakah model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan pemahaman kata benda bahasa Inggris pada murid kelas IV sekolah dasar. Dalam penelitian ini digunakan teori Yusuf (2014). Penelitian ini menggunakan adalah metode dekriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian penggunaan model picture and picture ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman kata benda pada peserta didik kelas IV C di SDN 1 Rancamanyar Kabupaten Bandung. Hal ini dapat dibuktikan dengan perolehan skor tes peserta didik yang meningkat. Dua di antara tiga peserta didik yang menjadi partisipan penelitian memperoleh skor tes peserta didik yang meningkat. Dua di antara tiga peserta didik yang menjadi partisipan penelitian memperoleh skor maksimal 100 dengan kenaikan sebesar 20%. Sementara seorang peserta didik yang dikategorikan memiliki tingkat kemampuan berbahasa Inggris yang rendah dapat mencapai skor di atas KKM yaitu 80 dengan kenaikan dari skor sebelumnya sebesar 40%. -
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS
Judul penelitian ini adalah Penerapan Model Picture and Picture untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Peserta Didik pada Pembelajaran Bahasa Inggris. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis melalui model picture and picture pada kelas IV sekolah dasar. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hamdani (2010) untuk model picture and picture, dan Tarigan (2008) untuk keterampilan menulis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah enam belas peserta didik kelas IV SDIT Darul Ma’arif. Objek penelitian ini berupa peningkatan menulis permulaan yang meliputi menulis dengan ejaan yang tepat. Instrumen pengumpulan data terdiri atas observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan teknik analisis data model Miles and Huberman. Tahap analisis data tersebut mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mebuktikan bahwa keterampilan menulis permulaan peserta didik dapat ditingkatkan dengan menggunakan model picture and picture. -
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK
Judul penelitian ini adalah Penerapan Model Problem Based Learning Pada Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik. Masalah yang diteliti yaitu rendahnya tingkat kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam pembelajaran IPA. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengukur penerapan model Problem Based Learning untuk meningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik di kelas V SDN 066 Halimun Bandung. Penelitian ini adalah penelitian Pre Eksperimen yang melibatkan satu kelompok yang diberi perlakuan. Populasi penelitian ini adalah sekuluh peserta didik kelas V SDN 066 Halimun Bandung pada semester ganjil tahun ajaran 2019-2020 yang terdiri atas 4 kelas dan dipilih 1 kelas sebagai sampel dengan menggunakan metode sampling purposive. Pengambilan data dilakukan dengan Lembar Observasi keterlaksanaan pembelajaran dan tes kemampuan berpikir kritis (pre test dan post test). Untuk mengukur peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik melalui penggunaan Model Problem Based Learning di analisis dengan menggunakan Paired-Sample T- Test. Hasil analisis data diperoleh dari berbagai uji, dapat dilihat bahwa nilai signifikasi lebih dari 0,05 serta nilai signifikasi Uji Beda kurang dari 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik melalui penggunaan model Problem Based Learning (PBL).