Browse Items (539 total)
Sort by:
-
PEMANFAATAN VIDEO TUTORIAL MYOB TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA DALAM MENGOPERASIKAN APLIKASI KOMPUTER AKUNTANSI
Penelitian ini berjudul Pemanfaatan Video Tutorial MYOB untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam mengoperasikan aplikasi komputer akuntansi. Judul ini diambil dengan dilatarbelakangi oleh kurangnya keterampilan siswa pada pembelajaran program MYOB. Siswa yang memiliki keterampilan tinggi menyelesaikan siklus akuntansi perusahaan dagang menggunakan MYOB, antara lain siswa mampu membuat menyiapkan identitas data awal; membuat dan mengoreksi daftar akun; mengatur menyesuaikan link akun dan pajak; membuat buku pembantu (Card List); mengentri saldo awal perusahaan; mencatat Transaksi Penjualan, Pembelian; Kas Bank dan Entri Penyesuaian; serta menghasilkan laporan keuangan perusahaan dagang. Kenyataan di lapangan peneliti menemukan permasalahan yaitu masih banyaknya siswa/siswi sekolah menengah kejuruan pada jurusan akuntansi yang kesulitan dalam mengoperasikan aplikasi MYOB, satu faktor penyebab diantaranya yaitu keterbatasan media yang digunakan dalam menyajikan media yang menarik dan mampu memperjelas materi yang dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa dalam mengoperasikan MYOB dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut diatas, peneliti akan mencoba membuat serta mengembangkan media video tutorial dalam meningkatkan keterampilan siswa pada pembelajaran MYOB. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang penerapan pembelajaran video tutorial untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam mengoperasikan MYOB. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan membandingkan keterampilan siswa yang menggunakan media video tutorial dan siswa yang menggunakan media modul pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan desain penelitian nonequivalen control grup design dan penelitian bersifat kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah siswa SMK Bina Warga Bandung Kelas XI Akuntansi, dimana kelas XI Akuntansi 1 adalah kelas kontrol dan kelas XI Akuntansi 2 adalah kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data menggunakan tes praktek dan observasi pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan media video tutorial lebih efektif meningkatkan keterampilan siswa dalam mengoperasikan aplikasi komputer akuntansi MYOB. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN MINAT PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN SENI DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil observasi awal peneliti di SDIT Ar- Raudhloh Cileunyi Kulon, yang mana minat peserta didik terhadap pembelajaran seni di SDIT Ar-Raudhloh Cileunyi Kulon masih kurang Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran role playing dalam meningkatkan minat pada mata pelajaran seni di SD, dan untuk mengetahui adanya peningkatan minat pada peserta didik SD dengan menggunakan Model pembelajaran Role Playing dalam mata pelajaran seni di sekolah dasar. Metoda penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif dengan desain Quasi Eksperiment. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas 3 SDIT Ar-Raudhloh Cileunyi Kulon dengan tehnik sampling jenuh dengan jumlah sampel sebanyak 46 orang yang terbagi dalam dua kelompok. Data penelitian bersumber dari hasil observasi dan kusioner pada peserta didik yang dilakukan saat sebelum perlakuan (pre test) dan saat setelah perlakuan (post test), kemudian data dianalisa dengan menggunakan tehnik Independent Sampel T-test (Uji Beda Rata-rata), sehingga didapatkan hasil adanya perbedaan rata-rata hasil pre test dengan post test di kelas eksperimen, kemudian dengan tehnik yang sama dilakukan uji beda terhadap nilai post test kelas eksperimen dan kelas kontrol, didapatkan hasil yang menunjukan adanya perbedaan rata-rata hasil post test di kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Kesimpulan dari penelitian menunjukan metoda pembelajaran role playing dapat meningkatkan minat belajar pada siswa SD terhadap pembelajaran seni, sehingga Berdasarkan penelitian ini hendaknya guru seni yang mengajar di SDIT Ar- Raudhloh Cileunyi Kulon dapat menggunakan metode role playing, sebagai salah satu alternatif teknik pembelajaran yang dapat dipakai.
-
PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN KOMUNIKASI TERTULIS PESERTA DIDIK
PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIABahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang diajarkan di setiap jenjang pendidikan. Kemampuan komunikasi tertulis sangat diperlukan peserta didik dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Namun kemampuan komunikasi tertulis peserta didik ternyata masih rendah. Hal tersebut disebabkan karena guru jarang melatih kemampuan komunikasi tertulis peserta didik saat proses pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi tertulis peserta didik SD melalui penerapan media pembelajan audio visual.
Metode penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas II SDN Cicalengka 10 tahun ajaran 2016-2017. Adapun sampel penelitiannya adalah siswa kelas II-A sebagai kelas eksperimen dan kelas II-B sebagai kelas kontrol. Sampel tersebut dipilih secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa tes tipe uraian berupa soal-soal kemampuan komunikasi tertulis dan lembar observasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji-t melalui program SPSS 22 for Windows yaitu dengan menggunakan Independent Sample t-Tes.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan pembelajaran dengan penerapan media audio visual untuk meningkatkan kemampuan komunikasi tertulis peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
-
PENERAPAN MEDIA FLASHCARD UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA
SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIAPenelitian ini dilatar belakangi adanya masalah didalam rendahnya kemampuan membaca pada
siswa sekolah dasar. Untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa dapat menggunakan
media flashcard didalam proses pembelajarannya. Tujuannya agar kemampuan membaca
dapat meningkat setelah penggunaan media flashcard. Manfaat penelitian ini ialah untuk lebih
menggali informasi mengenai pembelajaran yang tepat bagi siswa. Metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian studi pustaka, yaitu sebuah penelitian yang mereview hasil
penelitian yang ada seperti skripsi, artikel, jurnal, dan informasi dari sumber lainya.Hasil
penelitian mengungkapkan bahwa penerapan media flashcard dapat meningkatkan
kemampuan membaca pada siswa sekolah dasar. Hal ini terlihat dari hasil analisis yang
menunjukan hasil belajar siswa meningkat. Penerapan media ini dapat menigkatkan aktivitas
belajar guru dan siswa yang lebih menyenangkan didalam pembelajaran dengan memperoleh
kosakata baru suatu informasi yang dibaca. Penerapan media flashcard ini tidak hanya
diterapkan pada materi indonesia saja, melainkan bisa diterapkan untuk pembelajaran pada
mataeri lainya, seperti meningkatakan aktivitas siswa pada matari IPS, Ipa, dan Matematika.
Maka dari itu kesimpulan dari penelitian ini bahwa penerapan media flashcard dapat
meningkatkan kemampuan membaca pada siswa karena media ini merupakan media yang
cocok digunakan dalam pembelajaran. -
PENERAPAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MENULIS DONGENG PADA PESERTA DIDIK
DI SEKOLAH DASARKemampuan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa, Menulis merupakan
keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan
secara tatap muka dengan pihak lain dengan bahas tulis sebagai alat atau medianya.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya masalah yaitu rendahnya kemampuan menulis
dongeng pada peserta didik di sekolah dasar. Kesulitan tersebut menyebabkan kemampuan
siswa dalam aspek menulis kurang berkembang dan cenderung sulit meningkat termasuk
ke dalam materi dongeng. Oleh karena itu dibutuhkan media gambar yang dapat
meningkatkan kemampuan menulis dongeng. Media gambar adalah untuk menyampaikan
pesan melalui gambar. Media gambar ini dapat digunakan untuk meningkatkan
kemampuan menulis dongeng di sekolah dasar. Rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimana penerapan media gambar di sekolah dasar dan bagaimana penerapan
menulis dongeng di Sekolah Dasar. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan
kemampuan menulis siswa dengan menggunakan media gambar di sekolah dasar. Metode
penelitian yang digunakan adalah penelitian studi pustaka, yaitu sebuah penelitian
mereview hasil penelitian dari skripsi, jurnal, artikel, dan informasi dari internet. Hasil
penelitian mengungkapkan bahwa media gambar dapat meningkatkan kemapuan menulis
dongeng siswa di sekolah dasar pada materi dongeng terlihat dari hasil analisis aktifitas
belajar yang meningkat. Kesimpulan penelitian ini dengan media gambar dapat
meningkatkan kemampuan menulis dongeng pada peserta didik di Sekolah Dasar karena
dengan media gambar siswa tidak bosan dan menjadi lebih semangat dalam kegiatan
belajar. Dengan demikian pengunaan media gambar sebagai solusi untuk meningkatkan
kemampuan menulis dongeng siswa di Sekolah dasar. -
PENERAPAN MEDIA POP-UP BOOK UNTUK PENINGKATAN
KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG PADA PESERTA DIDIK DI
SEKOLAH DASARJudul penelitian ini adalah Penerapan Media Pop-Up Book untuk Peningkatan
Keterampilan Menyimak Dongeng pada Peserta Didik di Sekolah Dasar. Penelitian ini
dilatarbelakangi rendahnya keterampilan menyimak dongeng peserta didik di sekolah
dasar. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan penerapan media pop-up book
pada mata pelajaran di sekolah dasar, (2) mendekskripsikan peningkatan keterampilan
menyimak dongeng dengan penerapan media pop-up book. Teori yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teori Tarigan (2015) dan Abidin (2015). Penelitian ini adalah
penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan non-tes studi
dokumentasi berupa penelitian terdahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media popup
book terbukti efektif untuk meningkatkan keterampilan menyimak dongeng peserta
didik di sekolah dasar. -
PENERAPAN MEDIA PUPPET SHOW DALAM
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA
BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SEKOLAH DASARPenelitian ini berjudul, Penerapan Media Puppet Show dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris Siswa SD Kelas V. Permasalahan di penelitian ini adalah keterampilan berbicara bahasa Inggris menggunakan media Puppet Show dan kesulitan menggunakan media Puppet Show. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Inggris menggunakan media Puppet Show. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Tarigan (2008). Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan sifat penelitian kualitatif. Populasi penelitian yang digunakan adalah siswa kelas V SD Kristen Pelita Kota Bandung. Teknik penarikan sampel yang digunakan, kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata siswa di kelas eksperimen adalah 76,54, sedangkan di kelas kontrol nilai rata-rata siswa adalah 71,57. Terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil kelas kontrol dengan kelas eksperimen setelah mendapat perlakuan penerapan media yang dibuktikan melalui perhitungan uji-t dengan diperoleh hasil sig 0,02 < 0,05.
-
PENERAPAN MEDIA PUPPET SHOW DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul, Penerapan Media Puppet Show dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris Siswa SD Kelas V. Permasalahan di penelitian ini adalah keterampilan berbicara bahasa Inggris menggunakan media Puppet Show dan kesulitan menggunakan media Puppet Show. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Inggris menggunakan media Puppet Show. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Tarigan (2008). Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan sifat penelitian kualitatif. Populasi penelitian yang digunakan adalah siswa kelas V SD Kristen Pelita Kota Bandung. Teknik penarikan sampel yang digunakan, kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata siswa di kelas eksperimen adalah 76,54, sedangkan di kelas kontrol nilai rata-rata siswa adalah 71,57. Terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil kelas kontrol dengan kelas eksperimen setelah mendapat perlakuan penerapan media yang dibuktikan melalui perhitungan uji-t dengan diperoleh hasil sig 0,02 < 0,05. -
PENERAPAN METODE BRAINSTROMING DALAM MENINGKATKAN MINAT SISWA BERWIRAUSAHA
Penerapan Metode Brainstorming dalam meningkatkan Minat siswa Berwirausaha, Latar belakang pada penelitian ini tingkat penggaguran di Indonesia masih sangat tinggi serta mindset Indonesia yang fokus pada mencari pekerjaan dibandingkan membuka lapangan pekerjaan dikarenakan minat berwirausaha siswa yang masih rendah sehingga dibutuhkan metode pembelajaran yang tepat untuk menumbuhkan minat siswa dalam berwirausaha pada penelitian ini menggunakan metode pembelajaran brainstorming merupakan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan minat siswa dalam berwirausaha, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat siswa berwirausaha pada kelas eksperimen lebih baik disbanding dengan kelas kontrol, penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan kelas kontorl sebagai kelas pembanding. Penelitian ini bersifat kuantitatif. Hasil dari penelitian ini bahwa terdapat peningkatan minat pada kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran brainstorming dibandingkan minat siswa di kelas kontrol dilihat dari hasil angket yang di olah dengan menggunakan uji prasyarat yaitu uji normalitas,uji homogenitas,dan uji-t. -
Penerapan Metode Cerita Berantai untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi pada Aspek Berbicara
Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang penting diajarkan di tingkat Sekolah Dasar (SD). Pembelajaran Bahasa Indonesia yang diberikan kepada para peserta didik meliputi empat aspek, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Di antara keempat aspek tersebut dalam makalah ini, peneliti hanya memfokuskan pada aspek berbicara. Aspek berbicara ini dipilih karena sangat mendukung terjadinya proses berkomunikasi secara lisan. Dengan belajar berbicara peserta didik belajar berkomunikasi. Untuk dapat menjadi seorang pembicara efektif, tentu dituntut kemampuan menangkap informasi secara kritis dan efektif. Karena dengan memiliki keterampilan menangkap informasi secara efektif dan kritis, pembicara akan memiliki rasa tenggang rasa kepada lawan berbicara (pendengar), sehingga pendengar dapat pula menangkap informasi yang disampaikan pembicara secara efektif. Berbicara mengenai kemampuan menangkap informasi berarti kita berbicara pula mengenai aktivitas menyimak. Tentu hal tersebut berkenaan dengan kegiatan menyimak tepat guna dan menyimak efektif. Oleh karena itu, para peserta didik perlu dilatih sejak dini mengenai upaya menyimak tepat guna dan efektif agar kemampuan berbicaranya menjadi efektif pula. Dari latar belakang di atas perlu dicari alternatif lain sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan berbicara peserta didik. Hal ini mengingat pentingnya pengajaran berbicara sebagai salah satu usaha meningkatkan kemampuan berbahasa lisan di tingkat sekolah dasar, peneliti menggunakan teknik pengajaran berbicara yaitu teknik cerita berantai. Dipilihnya teknik cerita berantai ini karena mampu mengajak peserta didik untuk berbicara. Dengan teknik ini, peserta didik termotivasi untuk berbicara di depan kelas. Peserta didik dirangsang untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan berimajinasi. Di samping itu, diharapkan pula agar peserta didik mempunyai keberanian dalam berkomunikasi. Penelitian ini dilaksanakan dikelas IV A dan IV C SD Negeri Griya Bumi Antapani 14 Bandung dengan jumlah peserta didik kelas IV A adalah 45, peserta didik terdiri dari laki-laki 20 dan perempuan 25 orang, sedangkan jumlah peserta didik kelas IV C adalah 42, peserta didik laki-laki 21 dan perempuan 21 orang. Jenis penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode eksperimen semu (eksperimen kuasi). Hasil penelitian menunjukan bahwa keterampilan berbicara peserta didik mulai meningkat. Hasil post-test membuktikan bahwa kelas kontrol yang tidak diberikan perlakuan atau menggunakan metode konvensional mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Akan tetapi, rata-rata yang diperoleh lebih tinggi kelas yang diberikan perlakuan atau kelas yang menggunakan metode cerita berantai. Uji hipotesis menyatakan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak, sehingga disimpulkan bahwa penerapan metode cerita berantai berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan komunikasi pada aspek berbicara peserta didik. -
PENERAPAN METODE DEBAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DI KELAS V SDN 163 BUAHBATU BARU
Penelitian ini berjudul “Penerapan Metode Debat untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia di Kelas V SDN 163 Buah Batu Baru”. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengukur hasil belajarkognitif peserta didik setelah menggunakan model pembelajaran debat pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Penelitian ini dilakukan di dua kelas, yaitu kelas ekperimen dengan metode debat sejumlah 29 siswa dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional sejumlah 27 siswa. Penelitian dilakukan menggunakan metode kuantitatif desaine ksperimen dengan memberikan pretest dan diberikan posttest. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi siswa dan tes tertulis. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji normalitas, uji homogenitas,dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat peningkatan berdasarkan rata rata presentase hasil belajar siswa yang signifikan pada pembelajaran yang menggunakan metode debat pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. -
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN TEKNIK KOLASE PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN SENI RUPA DI SD
Penelitian ini dilatar belakangi beberapa permasalahan dalam mata pelajaran Seni Budaya yaitu rendahnya keterampilan seni rupa tehnik kolase peserta didik. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan dan peningkatan keterampilan tehnik kolase pada kelas eksperimen setelah menerapkan metode demonstrasi di SDN 257 Pelita Bandung. Metode demonstrasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan keterampilan siswa pada pembelajaran seni rupa tehnik kolase. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan penelitian Quasi Eksperimen Design. Pada penelitia ini menggunakan dua sampel kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan jumlah 34 peserta didik pada setiap kelas. Subjek dalam penelitian ini yaitu kelas V-C sebagai kelas kontrol dan V-D sebagai kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data menggunakan instrument test Pretest dan Posttest, teknik analisis data dengan statistik paramatrik menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS 26. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu terdapat peningkatan keterampilan tehnik kolase pada kelas eksperimen dengan menggunkan metode demonstrasi serta peningkatan keterampilan tehnik kolase pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan peningkatan keterampilan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional.