Browse Items (539 total)
Sort by:
-
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik sekolah dasar, hal ini terjadi karena kekurangan dari berbagai pihak termasuk dalam pembelajarannya belum menggunakan model pembelajaran yang bervariasi. Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) diharapkan mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah matematis dapat meningkat melalui pembelajaran kooperatif tipe TPS. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen yang dilakukan pada peserta didik kelas V di SDN Taman Kopo Indah Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung tahun ajaran 2018/2019. Subjek dalam penelitian ini adalah 32 peserta didik kelas V B yang bertindak sebagai kelas eksperimen dan 32 peserta didik kelas V A yang bertindak sebagai kelas kontrol. Adapun tipe tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe soal subjektif, karena tipe tes ini memungkinkan peneliti dapat melihat proses peserta didik dalam berpikir dan menjawab soal yang diberikan juga dalam jawaban uraian dapat terlihat kesalahan serta kesulitan peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda secara signifikan, sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis dapat meningkat melalui model pembelajaran kooperatif tipe TPS. -
Efektivitas Metode Pembelajaran Latihan (Drill) terhadap Pembentukan Karakter Berwirausaha Siswa
Metode Pembelajaran Latihan (Drill) ialah merupakan suatu pola mengajar yang menekankan upaya pembentukan pengetahuan,sikap,dan prilaku serta keterampilan pada proses pengulangan kegiatan tertentu. Yang dimaksud karakter/jiwa wirausaha adalah orang yang memilki percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, mampu mengambil resiko, kepemimpinan, keorsinilan, dan berorientasi kemasa depan. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian Dengan.desain quasi Experimen dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, penyebaran angket,dokumentasi, dan studi literatur, prosedur pengolahan data memeriksa data Mentabulasi data Menafsirkan data, Prosedur Analisis Persamaan regresi, Korelasi regresi ,Koefisien determinasi,Uji Hipotesis,Uji Validitas Deskripsi hasil penelitian Pelaksanaan Metode Pembelajaran Latihan (Drill) pada mata pelajaran kewirausahaan di Sekolah Menengah Kejuruan Bina Warga telah dilaksanakan dengan baik dan benar. Metode Pembelajaran Latihan (Drill) terhadap pembentukan karakter/ jiwa berwirausaha siswa di Sekolah Menenah Kejuruan Bina Warga diperoleh hasil Y = 26,6568 + 0,5874 ????. ???????????? = 0,99, .???????? = 98,01 % ,Uji hipotesis thitung 41,6768 > t tabel 1,6793, yang berarti Ho ditolak Ha diterima, sehinagga hipotesis yang penulis ajukan terbukti/ dapat di terima yaitu, Uji validitas ???? = 0,6175 ???????????????????????????????????????? ???????????????????????????? 0,62. Metode pembelejaran diskusi Y =41,9421+0,4046. rxy =0.99. KD = 98,01%, thitung 42,8184 > t tabel 1,6749 Deskripsi pembahasan Metode Pembelajaran Latihan (Drill) untuk mata pelajaran kewirausahaan di Sekolah Menengah Kejuruan Bina Warga, telah dilaksanakan oleh Guru yang memilki kemampuan dalam proses belajar mengajar materi mata pelajaran kewirausahaan, baik secara teori maupun praktek yang didukung oleh kesiapan peserta didik untuk mengikuti pembelajran, maka situasi kelas akan kondusip, dan menyenangkan baik dirasakan oleh guru maupun peserta didik atau siswa, Metode Pembelajaran Latihan (Drill) terhadap pembentukan karakter berwirausaha siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Bina Warga sangat efektif Kesimpulan Pelaksanaan Metode Pembelajaran Latihan (Drill) pada mata pelajaran Kewirausahaan di Sekolah Menengah Kejuruan Bina Warga telah dilaksanakan dengan baik dan benar. Metode Pembelajaran Latihan (Drill) terhadap pembentukan karakter / jiwa berwirausaha siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Bina Warga sangat efektif. Saran Metode Pembelajaran Latihan (Drill) sebaiknya terus di kembangkan, guru mata pelajaran yang lain sewaktu-waktu dalam proses belajar mengajarnya menggunakan Metode Pembelajaran Latihan (Drill) sebaiknya disosialisasikan kepada semua peserta didik.Kepala sebaiknya melakukan evalusi terhadap proses belajar mengajar yang disampaikan oleh para guru. -
Efektivitas Media Pembelajaran Video Tutorial Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Siswa Dalam Membuat Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
Penelitian ini berjudul Efektivitas Media Pembelajaran Video Tutorial Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Siswa Dalam Membuat Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa. Judul ini diambil dengan dilatarbelakangi oleh kurangnya keterampilan siswa dalam membuat siklus akuntansi perusahaan jasa. Dalam kenyataan masih banyak siswa/siswa Sekolah Menengah Atas pada jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang kesulitan membuat siklus akuntansi perusahaan jasa. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang efektivitas media pembelajaran video tutorial untuk meningkatkan kemampuan pemahaman siswa dalam membuat siklus akuntansi perusahaan jasa. Penelitian ini menggunakan media pembelajaran video tutorial dengan menggunakan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design . Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII jurusan IPS di salah satu SMAN Kota Bandung. Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini Post-test keterampilan untuk memperoleh data keterampilan siswa dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen. Analisi data keterampilan dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji T, dan uji Gain. sedangkan hasil lembar observasi menggambarkan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Hasil penelitian diperoleh sebagai berikut. (1) Penerapan media pembelajaran video tutorial sangat baik dalam pembelajaran di kelas yang dapat dilihat dari hasil analisis lembar observasi siswa pada kelompok eksperimen dengan interprestasi sangat baik. (2) Terdapat perbedaan kemampuan keterampilan siswa yang menggunakan media pembelajaran vidoe tutorial di kelompok eksperimen dibandingkan pada kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional, dengan hasil rerata pada kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada kelompok kontrol (3) Peningkatan keterampilan siswa dengan menggunakan media pembelajaran video tutorial lebih baik, karena terdapat peningkatan yang sangat signifikan daripada kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional, dapat terlihat dari hasil uji gain dengan interprestasi tinggi pada kelompok eksperimen dan sedang pada kelompok kontrol. -
Pengaruh Metode Demonstrasi terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasr
Peneliti ini dilatar belakangi oleh rendahnya permasalahan dalam belajar mengajar pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Dasar, bahwa mata pembelajaran ini dianggap sukar oleh peserta didik, karena kesulitan dalam menghafal dan memahami pelajaran terutama pada materi kegiatan Jual Beli. Hasil pembelajaran peserta didik dalam materi tersebut kurang memuaskan dan tidak sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Melihat rendahnya hasil belajar peserta didik, maka pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menggunakan metode demonstrasi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, sehingga peneliti tertarik untuk mengadakan penelitin dengan judul “ Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar”. Peneliti ini bersifat kuantitatif dengan kuasi eksperimen berdesain nonequivalent control group design. Penelitian ini peneliti membagi subjek penelitian, dalam hal ini peserta didik membagi subjek kedalam dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kedua kelas diadakan pre-test dan post-test. Populasi untuk dijadikan sebagai sampel yang akan diberi perlakuan, yakni peserta didik Kelas III di Sekolah Dasar Negeri Gunungkoneng dengan populasi berjumlah 30 peserta didik. Tehnik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes tertulis. Instrumen penelitian ini peneliti menggunakan lembar observasi da soal tes. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan statistik dengan bantuan teknik SPSS versi 22 dan excel, maka hasil penelitian yang dapat dikemukakan bahwa peningkatan hasil belajar dengan menggunakan metode demonstrasi terdapat pengaruh yang signifikan. Peningkatan hasil belajar peserta didik dengan metode demonstrasi di Sekolah Dasar, dan berdasarkan hasil observasi maka kegiatan pendidik dalam menggunakan metode demonstrasi kegiatan guru dapat di kategorikan baik. Berdasarkan hasil uji normalitas, uji homogenitas dan uji-t terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hipotesis yang berjudul pengaruh metode demonstrasi terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial di sekolah dasar, maka pengaruh metode demonstrasi dapat diterima. -
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASARPenelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya tingkat pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran IPA khususnya materi daur air. Model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) diharapkan dapat mempengaruhi pemahaman konsep peserta didik pada materi daur air, karena pada umumnya STAD digunakan untuk melibatkan peserta didik dalam pembelajaran agar pemahaman konsep peserta didik dapat maksimal. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh informasi tentang model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan memperoleh informasi tentang pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran IPA. Penelitian ini bersifat kuantitatif karena data ditandai dengan angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Metode yang digunakan berupa Quasi Eksperimental dengan desain penelitian bentuk Nonequivalent Control Group Design. Untuk mencapai tujuan ini, maka populasi yang ditentukan yaitu seluruh peserta didik kelas V di SD Negeri Pelangi II dengan jumlah 56 peserta didik, penarikan sampel ditentukan dengan cara sampling jenuh yang terbagi ke dalam dua kelas. Peserta didik kelas V-A untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas V-B untuk kelas kontrol dengan jumlah masing-masing kelas sebanyak 28 orang peserta didik di SD Negeri Pelagi II sebagai objek penelitian. Kedua kelas diadakan pre-test dan post-test. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dan tes tertulis. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar rencana pelaksanaan pembelajaran, silabus, lembar observasi dan soal tes tertulis. Data hasil pre-test dan post-test kemudian dianalisis dengan menggunakan software SPSS Statistic versi 16 dan Microsoft Excel 2007, untuk melihat pengaruh model pembelajaran. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji hipotesis (uji-t), dan uji gain menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dari pemahaman konsep peserta didik antara kelas eksperimen yang mendapat perlakuan menggunakan model kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dan kelas kontrol yang tidak diberikan perlakuan. Yang dibuktikan dari perolehan nilai rata-rata pada siklus I mencapai 50,00 dengan ketuntasan belajar 3,58 % dan pada siklus II nilai rata-rata peserta didik meningkat menjadi 82,50 dengan ketuntasan belajar kelas 100%. Berdasarkan hasil observasi kegiatan pendidik saat pembelajaran, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dilaksanakan dengan sangat baik. Hal ini berarti pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik kelas V SD Negeri Pelangi II. -
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP DENGAN PENDEKATAN TYPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
Penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa dengan menggunakan model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament). Sampel dalam penelitian ini sebanyak dua kelas yaitu kelas VII a dan VII b, satu untuk kelas eksperimen dan satu untuk kelas kontrol. Instrumen penelitan adalah tes kemampuan komunikasi matematis siswa yang mencakup kemampuan menyatakan ulang suatu konsep, menyajikan konsep dalam berbagai bentuk matematika, memberikan contoh penyelesaian masalah dari suatu konsep, mengaplikasikan konsep dalam pemecahan masalah, mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya. Metode penelitian adalah metode eksperimen dengan menggunakan uji beda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa di SMP. 2) Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) memiliki pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa SMP. -
KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI AKADEMIK PADA SEKOLAH DASAR 257 PELITA KOTA BANDUNG
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemandirian peserta didik untuk meningkatkan prestasi akademik peserta didik kelas III A SDN 257 Pelita Kota Bandung. Sampel yang diselidiki adalah murid kelas III A SDN 257 Pelita Kota Bandung yang berjumlah 30 orang dengan menggunakan metode pengambilan sampel purposive samping. Variabel yang diukur adalah kemandirian peserta didik dan prestasi akademik. Untuk variabel kemandirian peserta didik menggunakan angket yang disebarkan pada ke 30 orang peserta didik yang terpilih sebagai responden penelitian. Sedangkan variabel prestasi akademik didapat dari nilai/hasil rapor dari peserta didik tersebut. Hasil analisis statistik deskriptif menunjukkan bahwa kemandirian peserta didik kelas III SDN 109 III A SDN 257 Pelita Kota Bandung secara kualitatif dikategorikan tinggi yaitu 56 % dengan skor rata-rata 51,60 dan prestasi akademik secara kualitatif dikategorikan tinggi yaitu 53% dengan rata-rata 92,10. Analisis korelasi sederhana digunakan dalam menguji kemandirian peserta didik dengan prestasi akademik peserta didik kelas IIIA SDN 257 Pelita. Hasil berikut: terlihat bahwa nilai signifikasi data lebih rendah dari tarif siginikasi < 0,005 maka dapat dikatakan terdapat korelasi antara kemandirian peserta didik dan prestasi akademik. Setelah nilai-nilai dihubungkan berdasarkan analisis uji t data diatas, maka terlihat bahwa nilai signifikasi data lebih rendah dari tarif siginikasi < 0,005 maka dapat dikatakan terdapat peningkatan antara kemandirian peserta didik dan prestasi akademik. Kemudian hasil analisis yang dilakukan menggunakan spss24 dapat diketahui bahwa coefficients pada kemandirian peserta didik dengan prestasi akademik adalah 3,319. Berdasarkan pengambilan keputusan uji t (parsial) dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan antara kemandirian peserta didik dan prestasi akademik. -
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA
PADA KARANGAN NARASI PESERTA DIDIK KELAS V
SEKOLAH DASARPenelitian ini bertujuan mengidentifikasi kesalahan dan menguraikan
penyebab kesalahan penggunaan tanda baca pada karangan narasi
peserta didik kelas V SD, karena permasalahan yang ditemukan dalam
tulisan peserta didik adalah kesalahan penggunaan tanda baca titik dan
koma. Teori yang digunakan adalah teori dari Henry Guntur Tarigan
(2008) dan Gorys Keraf (2007). Penelitian ini bersifat kualitatif
dengan metode analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah studi dokumentasi. Hasil penelitian disimpulkan,
bahwa kesalahan tanda baca meliputi penghilangan tanda baca titik di
akhir kalimat pernyataan dan untuk memisahkan angka yang
menunjukkan waktu (jam, menit, detik). Penghilangan tanda baca
koma di belakang keterangan yang terdapat di awal kalimat untuk
menghindari salah baca/salah pengertian, pada unsur pemerincian dan
pembilang, serta untuk memisahkan kalimat setara. Hal tersebut terjadi
karena ketidaktelitian dan ketidaktahuan siswa dalam menggunakan
tanda baca yang baik, motivasi belajar rendah, respons dan sikap siswa
yang kurang baik saat pembelajaran, metode pembelajaran yang tidak
bervariasi serta lebih menekankan aspek teoretis dan materi yang
kurang dipahami. -
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Penelitian ini berjudul “Penerapan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Peserta Didik Sekolah Dasar pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam tentang sifat-sifat cahaya di sekolah dasar dan untuk mengukur peningkatan pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar. Alasan yang melatar belakangi penelitian ini karena pencapaian nilai peserta didik yang masih rendah, hal tersebut terlihat dari nilai IPA yang belum mencapai KKM sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi pada materi sifat-sifat cahaya. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN 005 Babakan Ciparay, untuk mencapai tujuan ini penarikan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling, sehingga terpilihlah peserta didik kelas IV C sebagai kelas eksperimen dengan jumlah peserta didik sebanyak 34 orang dan kelas IV D sebagai kelas kontrol dengan jumlah peserta didik sebanyak 33 orang. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori menurut Syah yang dikembangkan oleh Adang Heriawan dkk. tahun 2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed method, yaitu metode yang menggabungkan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Data yang digunakan diperoleh dari hasil pretest dan postest kelas kontrol dan kelas eksperimen, dari nilai tersebut dapat dilakukan uji hipotesis dengan langkah menguji validitas dan normalitas soal, uji anova, dan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran demonstrasi memiliki keunggulan dibandingkan dengan yang menggunakan metode ceramah secara signifikan dalam meningkatkan pemahaman konsep peserta didik sekolah dasar dalam mata pelajaran IPA. -
Pengembangan Model Pembelajaran Quantum Teaching Tipe Tandur untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya minat belajar siswa pada pembelajaran ekonomi. Siswa yang memiliki minat belajar cenderung terlihat mempunyai perasaan senang, merasa tertarik akan segala hal yang sedang ia hadapi, perhatian, dan ingin terlibat pada kegiatan PBM tersebut. Upaya guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran saat ini belum berorientasi pada peningkatan minat belajar siswa. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu sebuah inovasi dalam pembelajaran yang bertujuan untuk menemukan suatu model pembelajaran yang cocok untuk meningkatkan minat belajar siswa yaitu model pembelajaran quantum teaching tipe TANDUR yang dipadukan dengan metode Mind Mapping. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) didalamnya termasuk penggunaan model deskriftif dan penelitian tindakan. Pelaksanaan metode R&D dibagi menjadi tiga langkah yaitu studi pendahuluan, pengembangan dan pengujian. Populasi yang digunakan adalah kelas X di SMA Negeri 11 Bandung. Pengambilan sampel untuk uji coba menggunakan purposive sampling dengan pertimbangan tertentu yaitu berdasarkan saran dari guru mata pelajaran ekonomi maka sampel yang digunakan pada saat ujicoba terbatas yaitu kelas X-MIA5 sedangkan pada saat ujicoba luas adalah kelas X-IIS1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-IIS3 sebagai kelas kontrol dengan menggunakan Quasi Experimental Design bentuk Matching Pretest-Posttest Control Group Design. Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 20. Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat disimpulkan bahwa pengembangan Model pembelajaran quantum teaching tipe TANDUR lebih efektif digunakan dalam pembelajaran ekonomi dalam meningkatkan minat belajar siswa dibandingkan dengan model pembelajaran langsung (direct instruction). -
Pengaruh Model Pembelajaran Tipe STAD dengan Media Gambar terhadap Peningkatan Hasil Belajar Matematika di SD
Penelitian ini didasarkan pada permasalahan rendahnya hasil belajar peserta dalam mata pelajaran matematika. Rendahnya hasil belajar peserta didik tersebut salah satu faktornya dikarenakan pembelajaran yang konvensional, sehingga pembelajaran bersifat verbalisme. Peserta didik tidak mendapatkan pembelajaran yang lebih bermakna dan kurang terlihat aktif dalam proses pembelajaran. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dilakukan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran tipe STAD (Student Team Achievement Divisions) dengan media gambar dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini yaitu untuk memperoleh informasi tentang pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media gambar terhadap peningkatan hasil belajar matematika. Penelitian ini dibatasi pada pokok bahasan luas persegi dan persegi panjang. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas III SD di Kabupaten Bandung Tahun Pelajaran 2015- 2016, sedangkan sampel penelitiannya adalah peserta didik kelas III di salah satu SD Negeri di Kabupaten Bandung, mengambil dua kelas tidak secara acak dengan karakteristik yang serupa. Instrumen yang digunakan adalah tes tertulis hasil belajar peserta didik, angket skala sikap, dan rubrik atau kriteria. Hasil penelitian yang diperoleh berupa skor pretes dan postes yang kemudian diolah dengan metode statistika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran tipe STAD dengan media gambar terhadap peningkatan hasil belajar matematika; dan terdapat perbedaan hasil belajar matematika yang signifikan antara yang memperoleh model pembelajaran tipe STAD dengan media gambar dan pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran matematika di SD.