Browse Items (539 total)
Sort by:
-
AUDIO VISUAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MINAT SENI TARI UNTUK SISWA KELAS II DI SD NEGERI 160 SUKALAKSANA
Penelitian ini di latarbelakangi oleh minat seni tari peserta didik yang masih rendah dan media yang diterapkan selama proses pembelajaran seni tari kurang bervariatif. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan penggunaan media audio visual dalam seni tari, mengukur perbedaan dan peningkatan minat siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan sesudah menggunakan media audio visual. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Prosedur penelitian yang digunakan tahap persiapan, pelaksanaan, dan penyelesaian. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SDN 160 Sukalaksana yang berjumlah 52 orang. Pemilihan sampel pada penelitian ini dipilih secara acak dan ditentukan siswa kelas II A 26 untuk kelompok kontrol serta siswa kelas II C 26 untuk kelompok eksperimen. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual dilakukan sesuai sintaks dengan kategori cukup baik, terdapat perbedaan minat seni tari di kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah menggunakan media audio visual, terdapat peningkatan minat seni tari di kelas eksperimen dan kelas kontrol seletah penggunaan media audio visual diterapkan. -
Pengembangan Model Pembelajaran Networked untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Generalisasi
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya Kemampuan generalisasi siswa pada pembelajaran pengantar ekonomi dan bisnis. Pada mata pelajaran pengantar ekonomi dan bisnis siswa diharapkan mampu menganalisis, mengidentifikasi, mengasosiasi, menyimpulkan, membuktikan hingga mampu mengkomunikasikan suatu materi ajar. Tetapi kenyataan dilapangan peneliti menemukan permasalahan yaitu rendahnya kemampuan generalisasi siswa pada pembelajaran pengantar ekonomi dan bisnis. Berdasarkan hal tersebut diatas, Peneliti mengembangkan model pembelajaran Networked dalam pembelajaran pengantar ekonomi dan bisnis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan Model Pembelajaran Networked untuk meningkatkan kemampuan generalisasi siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Populasi yang digunakan adalah kelas X Pemasaran SMKN 3 Bandung. Sampel yang digunakan untuk eksperimen adalah kelas X Pemasaran 2 dan kelas X Pemasaran 5 sebagai kelas kontrolnya. Untuk mengetahui keadaan kemampuan generalisasi siswa, peneliti menggunakan instrumen tes dan angket, pengolahan tes dan angket ini dilakukan dengan alat bantu Microsoft Office Exel 2010 yang akan diuji kembali dengan uji-t. Setelah dilakukan uji normalitas kepada kelas eksperimen maka diperoleh data 8% dan kelas kontrol 11% maka kedua kelas tersebut dikatakan normal karena hasil yang diperoleh <30%. Dan uji hoogenitas yang dilakukan (Fhitung=0,35 < Ftabel=0,59), data tersebut dikatakan homogen. Pada kelas eksperimen peneliti menggunakan model pembelajaran Networked dan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran ekspositori. Pengumpulan data kemampuan generalisasi siswa yang dilakukan dengan tes dan angket, didapat data bahwa dikelas eksperimen skor tes lebih tinggi yaitu 3520 dan poin angket 1598 jika dibandingkan dengan kelas kontrol yaitu hasil skor tes 3145 dan poin angket 1155. Untuk membuktikan hipotesis yang mengatakan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Networked terhadap peningkatan kemampuan generalisasi siswa, maka dilakukan pengujian hipotesis. Dari pengolahan data yang dilakukan didapat Thitung = 6,81 sementara Ttabel = 2,02.
Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat disimpulkan bahwa pengembangan model pembelajaran Networked lebih efektif diterapkan daripada model pembelajaran ekspositori dan adanya peningkatan kemampuan generalisasi siswa setelah dikembangkannya model pembelajaran Networked. -
PENGARUH METODE CURAH PENDAPAT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Penelitian ini berjudul Pengaruh Metode Curah Pendapat untuk Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi. Judul ini diambil dengan dilatarbelakangi rendahnya keterampilan komunikasi siswa pada mata pelajaran ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh metode curah pendapat untuk meningkatkan keterampilan komunikasi siswa pada mata pelajaran ekonomi. penelitian ini menggunakan metode curah pendapat. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 11 Kota Bandung. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan memberikan pre-test terlebih dahulu dan diberikan post-test di akhir pembelajaran. Pembelajaran di kelas eksperimen dilakukan di kelas XI IPS 1 dan kelas kontrol dilakukan di kelas XI IPS 3. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi pembelajaran dan lembar observasi keterampilan komunikasi. Hasil penelitian diperoleh sebagai berikut. (1) Keterampilan komunikasi siswa lebih baik dengan menerapkan metode curah pendapat, dilihat dari skor perhitungan hasil observasi pre-test dengan presentase dengan kategori baik dan hasil post-test dengan presentase dengan kategori sangat baik. (2) Pengaruh menggunakan metode curah pendapat terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dan kontrol. (3) Peningkatan keterampilan komunikasi lebih baik setelah menerapkan metode curah pendapat. -
Kemampuan representasi matematismodel pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC)
MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)
Kemampuan representasi matematis merupakan salah satu kemampuan yang diperlukan untuk membantu memudahkan dan memperlancar seseorang untuk mengemukakan gagasan atau ide-ide yang dimiliki dalam memecahkan permasalahan yang bersifat abstrak ke dalam bentuk simbol, gambar, grafik ataupun diagram. Rendahnya kemampuan representasi matematis menyebabkan siswa kesulitan dalam menentukan langkah-langkah penyelesaian masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa yaitu dengan melalui pendekatan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC). Tujuan penggunaan model pembelajaran CIRC pada penelitian ini yaitu untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis. Metode dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimental. Populasi pada penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMK Bina Warga Bandung tahun ajaran 2018/2019, sedangkan sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas X-AP1 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas X-AP2 sebagai kelas kontrol. Metode pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa tes kemampuan representasi matematis berupa tes bentuk uraian. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji-t berbantu software SPSS Versi 22 dengan menggunakan uji Wilcoxon. Berdasarkan hasil analisis data didapat kesimpulan bahwa, terdapat peningkatan kemampuan representasi matematis pada kelas yang diberikan perlakuan dengan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) dengan kreteria peningkatan kemampuan yang tinggi sebesar 0,77. Kemudian, selain itu juga terdapat perbedaan peningkatan kemampuan representasi matematis antara siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran CIRC dengan siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. -
PENGARUH IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN SAVI TERHADAP KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM TARI KAULINAN BARUDAK DI SEKOLAH DASAR
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kreativitas Perserta didik dalam tari kaulinan barudak dikelas eksperimen yang mengimplementasikan model pembelajaran SAVI (Somatic, Audiotory, Visual, Intellectualy) dan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini di latar belakangi oleh rendahnya kreativitas belajar perserta didik dalam pembelajaran seni tari, terutama dari dalam diri Perserta didik masih kurangnya pengetahuan tentang pembelajaran seni tari. Populasi dalam penenlitian ini yaitu Perserta didik SDN 128 Haurpancuh kelas III B 26 orang sebagai kelas eksperimen dan kelas III C 26 orang sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar observasi terdapat lembar observasi guru yaitu lembar observasi yang menerapkan model pembelajaran SAVI dan lembar observasi perserta didik yaitu lembar observasi penilaian kreativitas perserta didik yang telah di judgement expert kepada dosen yang ahli dalam bidangnya. Hasil penenlitian dapat diperoleh rata – rata post test pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan rumus Independent sample t-test dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kreativitas perserta didik dalam tari kaulinan barudak dikelas eksperimen yang mengimplementasikan model pembelajaran SAVI (Somatic, Audiotory, Visual, Intellectualy) dan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. -
Pengaruh Penggunaan Metode Jarimatika Terhadap Peningkatan Kemampuan Berhitung Perkalian Peserta Didik Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah rendahnya kemampuan berhitung perkalian peserta didik di Sekolah Dasar. Teridentifikasi ada dua hal yang menyebabkan rendahnya kemampuan berhitung perkalian peserta didik tersebut adalah rendahnya daya ingat peserta didik dan metode pembelajaran yang digunakan. Karakteristik peserta didik sekolah dasar yang berbeda-beda dan masih dalam tahap operasional konkret menyebabkan pendidik diharuskan membuat treatment khusus dalam pembelajaran. Treatment yang dimaksud dapat berupa metode yang digunakan dalam pembelajaran. Metode jarimatika adalah salah satu metode yang dapat digunakan dalam meningkatkan kemampuan berhitung perkalian peserta didik. Metode ini dapat membantu meningkatkan kemampuan berhitung perkalian peserta didik disekolah dasar. Desain penelitian ini adalah kuasi eksperiman dengan pola Nonequivalent Control Group Design. Dalam penelitian ini kelas eksperimen mendapat pembelajaran dengan metode jarimatika dan kelas kontrol dengan metode konvensional. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi dan tes. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan soal tes. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah metode jarimatika dapat meningkatkan kemampuan berhitung perkalian peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan antara skor kelas eksperimen yang menggunakan metode jarimatika dalam pembelajaran dengan skor kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional dalam pembelajaran. Oleh karena itu, penerapan metode jarimatika dapat menjadi metode alternarif dalam upaya meningkatkan kemampuan berhitung perkalian peserta didik di Sekolah Dasar. -
PENGARUH METODE TIME TOKEN TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini di latar belakangi dengan masalah rendahnya Keterampilan Sosial Pada Peserta Didik Dalam Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tujuan penelitian adalah untuk memperoleh informasi tentang Pengaruh Metode Time Token Terhadap Peningkatan Keterampilan Sosial Peserta Didik Pada mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar. Metode yang digunakan dalam penelitiaan ini adalah quasi eksperimen dan sifat penelitian ini adalah kuantitatif. Desaian penelitiaanya adalah Noneqiuvalent Control Grup Design. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 87 peserta didik. Jumlah sampel 52 peserta didik. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling karena berdasarkan rekomendasi dari wali kelas. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan angket. Analisis data dilakukan terhadap hasil pretest dan postest untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan metode Time Token terhadap peningkatan keterampilan sosial pada kelas eksperimen dengan menggunakan metode Time Token. Hasil yang di peroleh dari Uji t menunjukan signifikansinya 0,836 dan ini lebih dibandingkan α, = 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah berdasarkan hasil berbagai pengujian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Time Token berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan keterampilan sosial peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengatahuan Sosial di sekolah dasar. Berdasarkan hasil pembuktian dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang berbunyi “terdapat pengaruh yang signifikan penerapan metode Time Token terhadapa peningkatan keterampilan sosial peserta didik di sekolah dasar” dapat di terima -
META-ANALISIS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP
KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATISPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan model pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap kemampuan koeneksi
matematis. Metode yang digunakan adalah deskriptif terhadap analisis hasil
publikasi penelitian ilmiah e-jurnal nasional. Pengaruh penelitian-penelitian yang
menerapkan pembelajaran CTL terhadap kemampuan koneksi matematis
dianalisis dengan teknik meta-analisis. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa
keseluruhan penelitian yang dilakukan berpengaruh dan efektif terhadap
kemampuan koneksi matematis pada pembelajaran matematika dengan effect size
0.10679 dalam kategori sedang. Model pembelajaran Contextual Teaching and
Learning juga (CTL) memberikan pengaruh terhadap jenjang pendidikan dan segi
wilayah kepulauan Indonesia. Simpulan penelitian ini adalah model pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap kemampuan koneksi
matematis cukup efektif dilihat dari hasil effect size yang berada dikategori
sedang. -
KECEMASAN MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASARPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kecemasan matematika dalam menyelesaikan pemecahan masalah matematika siswa sekolah dasar. Subjek dalam penelitian ini adalah salah satu siswa kelas VI SDN 1 Pajaten yang mengalami kecemasan matematika tingkat tinggi saat menyelesaikan pemecahan masalah matematika. Instrumen penelitian ini adalah peneliti itu sendiri dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, angket dan soal pemecahan masalah matematika. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif studi kasus. Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa kecemasan matematika dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah matematika yang dialami oleh siswa yaitu dari tiga komponen somatik, kognitif dan sikap dengan gejala bingung, khawatir jika orang lain berpikir saya bodoh, jantung berdebar, takut, khawatir hasilnya tidak sesuai yang diharapkan dan tidak percaya diri, sedangkan faktor-faktor penyebab kecemasan matematika dialami oleh siswa merupakan faktor individu (self esteem) dan dari luar individu atau lingkungan. -
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK
Judul penelitian ini adalah Penerapan Model Problem Based Learning Pada Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik. Masalah yang diteliti yaitu rendahnya tingkat kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam pembelajaran IPA. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengukur penerapan model Problem Based Learning untuk meningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik di kelas V SDN 066 Halimun Bandung. Penelitian ini adalah penelitian Pre Eksperimen yang melibatkan satu kelompok yang diberi perlakuan. Populasi penelitian ini adalah sekuluh peserta didik kelas V SDN 066 Halimun Bandung pada semester ganjil tahun ajaran 2019-2020 yang terdiri atas 4 kelas dan dipilih 1 kelas sebagai sampel dengan menggunakan metode sampling purposive. Pengambilan data dilakukan dengan Lembar Observasi keterlaksanaan pembelajaran dan tes kemampuan berpikir kritis (pre test dan post test). Untuk mengukur peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik melalui penggunaan Model Problem Based Learning di analisis dengan menggunakan Paired-Sample T- Test. Hasil analisis data diperoleh dari berbagai uji, dapat dilihat bahwa nilai signifikasi lebih dari 0,05 serta nilai signifikasi Uji Beda kurang dari 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik melalui penggunaan model Problem Based Learning (PBL). -
PENERAPAN METODE BRAINSTROMING DALAM MENINGKATKAN MINAT SISWA BERWIRAUSAHA
Penerapan Metode Brainstorming dalam meningkatkan Minat siswa Berwirausaha, Latar belakang pada penelitian ini tingkat penggaguran di Indonesia masih sangat tinggi serta mindset Indonesia yang fokus pada mencari pekerjaan dibandingkan membuka lapangan pekerjaan dikarenakan minat berwirausaha siswa yang masih rendah sehingga dibutuhkan metode pembelajaran yang tepat untuk menumbuhkan minat siswa dalam berwirausaha pada penelitian ini menggunakan metode pembelajaran brainstorming merupakan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan minat siswa dalam berwirausaha, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat siswa berwirausaha pada kelas eksperimen lebih baik disbanding dengan kelas kontrol, penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan kelas kontorl sebagai kelas pembanding. Penelitian ini bersifat kuantitatif. Hasil dari penelitian ini bahwa terdapat peningkatan minat pada kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran brainstorming dibandingkan minat siswa di kelas kontrol dilihat dari hasil angket yang di olah dengan menggunakan uji prasyarat yaitu uji normalitas,uji homogenitas,dan uji-t. -
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Pencapaian KKM Peserta Didik pada Mata Pelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatar belakangi dari hasil observasi yang dilaksanakan di lapangan bahwa dalam proses pembelajaran khususya pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang, penyampaian materi oleh guru masih monoton dan masih menggunakan model pembelajaran konvensional yang kebanyakan hanya memberikan informasi dan memberikan tugas. Hal ini menyebabkan rendahnya penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) karena masih banyak peserta didik yang mendapatkan nilai yang rendah pada hasil pembelajaran matematika. Hal tersebut terbukti dengan penetapan KKM dengan nilai 69. Kondisi ini dapat diatasi dengan dilakukannya penelitian dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together untuk peningkatan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang pada kelas VB SD Negeri Banjaran 09 kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh model kooperatif tipe NHT yang dilaksanakan pada pelaksanaan dan proses pembelajaran matematika, peningkatan hasil belajar peserta didik yang dapat memberi pengaruh dalam pennetuan KKM. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together dapat meningkatkan nilai peserta didik dalam mencapai KKM pada mata pelajaran matematika sekolah dasar dengan nilai rata-rata pada kelas eksperimen 83,97, dan pada kelas control dengan nilai rata-rata 67, 87. Kesimpulan dari penelitian ini yakni pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan Kriteria Ketuntasan Minimal pada mata pelajaran matematika di sekolah dasar.