Browse Items (539 total)
Sort by:
-
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS
Judul penelitian ini adalah Penerapan Model Picture and Picture untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Peserta Didik pada Pembelajaran Bahasa Inggris. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis melalui model picture and picture pada kelas IV sekolah dasar. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hamdani (2010) untuk model picture and picture, dan Tarigan (2008) untuk keterampilan menulis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah enam belas peserta didik kelas IV SDIT Darul Ma’arif. Objek penelitian ini berupa peningkatan menulis permulaan yang meliputi menulis dengan ejaan yang tepat. Instrumen pengumpulan data terdiri atas observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan teknik analisis data model Miles and Huberman. Tahap analisis data tersebut mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mebuktikan bahwa keterampilan menulis permulaan peserta didik dapat ditingkatkan dengan menggunakan model picture and picture. -
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE
UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KATA BENDA
BAHASA INGGRIS PESERTA DIDIK KELAS IV SEKOLAH DASARPenelitian ini berjudul “Penerapan Model Picture and Picture untuk Meningkatkan Pemahaman Kata Benda Bahasa Inggris Murid Kelas IV Sekolah Dasar”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture dalam meningkatkan pemahaman kata benda bahasa Inggris pada murid kelas IV sekolah dasar. Selain itu, juga menerangkan apakah model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan pemahaman kata benda bahasa Inggris pada murid kelas IV sekolah dasar. Dalam penelitian ini digunakan teori Yusuf (2014). Penelitian ini menggunakan adalah metode dekriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian penggunaan model picture and picture ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman kata benda pada peserta didik kelas IV C di SDN 1 Rancamanyar Kabupaten Bandung. Hal ini dapat dibuktikan dengan perolehan skor tes peserta didik yang meningkat. Dua di antara tiga peserta didik yang menjadi partisipan penelitian memperoleh skor tes peserta didik yang meningkat. Dua di antara tiga peserta didik yang menjadi partisipan penelitian memperoleh skor maksimal 100 dengan kenaikan sebesar 20%. Sementara seorang peserta didik yang dikategorikan memiliki tingkat kemampuan berbahasa Inggris yang rendah dapat mencapai skor di atas KKM yaitu 80 dengan kenaikan dari skor sebelumnya sebesar 40%. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF
PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS VPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar kognitif
peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan sifat kuantitatif.
Desain penelitian yang digunakan quasi eksperimental design. Populasi
penelitian ini adalah peserta didik Panti Asuhan Yatim Piatu dan
Dhu’afa Bani Salam Bandung. Teknik sampel yang digunakan yaitu
Teknik sampel jenuh sehingga seluruh populasi dijadikan sampel,
dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Intrumen penelitian yang digunakan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), lembar observasi, dan soal pretest dan posttest.
Hasil data pretest dan posttest dianalisis menggunakan software IBM
SPSS 21 for window. Hasil penelitian yang diperoleh terdapat
peningkatan hasil belajar kognitif peserta didik setelah diterapkan
model pembelajaran kooperatif word square dan peningkatan hasil
belajar kognitif peserta didik yang pembelajarannya menggunakan
model pembelajaran kooperatif word square lebih baik daripada model
pembelajaran konvensional. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK (STUDI LITERATUR REVIEW )
Lia Novianti, 2020, Penerapan Model Pembelajaran tipe Numbered Head Together (NHT) untuk meningkatkan Pemahaman Peserta Didik, Euis Eka Pramiarsih, Ilyas. Pembelajaran pada hakikatnya merupakan perubahan perilaku, dari yang tidak bisa menjadi bisa. Perubahan tersebut meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Aspek kognitif memiliki tingkatan C2 yaitu kemampuan pemahaman. menurut Bloom kemampuan memahami materi tertentu yang akan dipelajari dalam bentuk (menerjemahkan, menginterpretasi, dan mengekstrapolasi) ke dalam informasi yang dikomunikasikan ke dalam kategori. Kelemahan yang dapat dilihat dalam penelitian peserta didik kesulitan untuk memahami materi yang begitu banyak, dan proses pembelajaran yang dianggap jenuh membuat peserta didik kurang antusias. Upaya yang akan dilakukan yaitu dengan memilih model pembelajaran yang mampu meningkatkan pemahaman peserta didik, serta dapat mendukung dalam keberhasilan pembelajaran, dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) berdasarkan hal tersebut penulis mencari jurnal yang akan diteliti untuk melihat bagaimana penerapan model pembelajaran Numbered head Together (NHT) untuk meningkatkan pemahaman peserta didik. Penelitian menggunakan penelitian kepustakaan atau kajian literatur (literature review) merupakan serangkaian penelitian yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka dengan penelitian yang bersifat analisis deskriptif. Sumber data menggunakan data sekunder berupa buku, jurnal dan skripsi. Hasil dapat dikatakan bahwa model pembelajaran Numbered Head Together dapat meningkatkan pemahaman peserta didik dengan proses pembelajaran yang membuat peserta didik lebih antusias dan minat belajar meningkat dengan langkah-langkah yang harus peserta didik ikuti. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi siswa dengan menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) pada mata pelajaran ekonomi bisnis. Populasi pada penelitian ini yaitu kelas X Akuntansi SMK Bina Warga Bandung. Sampel penelitian ini sebanyak dua kelas, yaitu satu untuk kelas eksperimen dan satu untuk kelas kontrol dengan menggunakan Teknik sampel nonprobability sampling dengan teknik penarikan sampel nonrandom, artinya kelas penelitian telah ditentukan oleh guru mata pelajaran. Sampel pada penelitian ini terdiri dari kelas X AKL 1 sebanyak 23 siswa dan X AKL 2 Sebanyak 20 Siswa. Instrumen penelitian adalah lembar observasi untuk melihat keterampilan komunikasi siswa. Metode penelitian adalah metode eksperimen kuasi dan sifat penelitian kuantitatif dengan menggunakan uji beda. Peneliti menggunakan desain penelitian Noneequivalvent Control Group Design memakai pretest dan posttest. Hasil penelitian menujukan, bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) dibandingkan kelas kontrol yang tidak menerapkan model pembelajaran Think Talk Write (TTW), serta terdapat peningkatan keterampilan komunikasi siswa setelah diterapkan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) dengan hasil termasuk kategori “Sedang”. -
Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Peningkatan kemampuan komunikasi peserta didik kelas III melalui penerapan model pembelajaran TTW (Think Talk Write) merupakan tujuan dari penelitian ini. Terdapat tiga masalah yang diteliti dalam penelitian ini yang pertama apakah penerapan model pembelajaran Think Talk Write ini dapat meningkatkan kemampuan komunikasi tertulis peserta didik kelas III sekolah dasar, masalah yang kedua apakah penerapan model pembelajaran Think Talk Write ini dapat meningkatkan kemampuan komunikasi lisan peserta didik kelas III sekolah dasar, dan yang ketiga apakah peningkatan kemampuan komunikasi yang menggunakan model pembelajaran Think Talk Write ini lebih baik daripada yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen pretest dan postest di suatu Sekolah Dasar Negeri di Kota Bandung. Sampel yang digunakan yaitu teknik pengambilan purposif, dikarenakan sampel ditentukan oleh guru kelas yang telah mengajar dikelas yang dijadikan penelitian. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif dilakukan terhadap data pretest dan postest untuk melihat peningkatan kemampuan komunikasi peserta didik antara kedua kelompok sampel. Analisis data kualitatif digunakan untuk menelaan aktivitas pendidik dan peserta didik selama pembelajaran berlangsung menggunakan model pembelajaran Think Talk Write. Berdasarkan hasil analisis data pencapaian perbedaan rata-rata kelas eksperimen berbeda signifikan dengan pencapaian perbedaan rata-rata kelas kontrol, seta model pembelajaran Think Talk Write lebih baik daripada pembelajaran yang menggunakan model konvensional, dan model Think Talk Write dapat dijadikan salah satu model pembelajaran dalam menyampaikan materi. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK AND WRITE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT PESERTA DIDIK
Penelitian ini berjudul Penerapan Model Pembelajaran Think-Talk and Write untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan pendapat pada Peserta Didik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model pembelajaran Think-Talk and Write yang diterapkan di SMA Negeri 1 Soreang dalam meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat. Model Think-Talk and Write yaitu dimana siswa diberian kesempatan untuk memulai dengan memahami permsalah terlebih dulu (Think), terlibat secara aktif dalam diskusi (Talk), dan menuliskan hasil belajar dengan bahasa sendiri (Write). Penelitian ini merupakan penelitian Quasy Experimental dengan desain penelitian Nonequivalent control group design. Penelitian ini dilakukan dua kelas yaitu, kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam kelas terdiri dari 36 siswa. instrumen yang digunakam dalam penelvtian ini berupa observasi dan dokumentasi. Analisis data penelitian ini menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji perbedaan dan uji gain. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan kemampuan mengemukakan pendapat siswa di kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Think-Talk and Write dengan siswa di kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional (2) terdapat peningkatan kemampuan mengemukakan pendapat siswa di kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Think-Talk and Write dengan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMA
Matematika merupakan mata pelajaran yang memiliki pernan penting dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan penalaran tidak hanya dibutuhkan para siswa pada saat pembelajaran matematika, tetapi kemampuan penalaran dapat digunakan siswa dalam mengambil keputusan dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Namun kemampuan penalaran matematis siswa terutama pada jenjang SMA masih rendah. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa SMA yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS). Metode penelitian yang digunakan kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI SMA Negeri 8 Bandung tahun ajaran 2018/2019. Adapun sampel penelitiannya adalah siswa kelas XI IPA 7 sebagai kelas kontrol dan XI IPA 8 sebagai kelas eksperimen. Sampel dipilih secara pusposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa tes tipe uraian berupa soal-soal kemampuan penalaran matematis. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji non-parametrik melalui sofware SPSS 22 yaitu Mann-Whitney Test. Berdasarkan hasil data, diperoleh kesimpulan, bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan penalaran matematis antara siswa yang memperoleh model pembelajaran TPS dibandingkan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Dengan demikian model pembelajan TPS dapat dijadikan alternatif bagi guru dalam melaksanakan pembelajarannya untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa SMA. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF
Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen yang dilaksanakan di salah satu SD Negeri di Kota Bandung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran teams games tournament (TGT), serta mengetahui adanya perbedaan peningkatan hasil belajar kognitif pada mata pelajaran matematika kelas IV SD antara model TGT dengan metode konvensional. Sampel pada penelitian ini sebanyak dua kelas, yaitu kelas IVA sebanyak 38 orang, dan kelas IVB sebanyak 38 orang. Kelas IVA ditetapkan sebagai kelas kontrol, dan kelas VIB ditetapkan sebagai kelas eksperimen. Kelas eksperimen diberi perlakuan model teams games tournament (TGT) sedangkan kelas kontrol tanpa perlakuan. Instrumen penelitian ini adalah tes subjektif yang mencangkup enam indikator kognitif. Berdasarkan hasil perhitungan dan pengujian hipotesis, penerapan model teams games tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik, serta terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar kognitif antara penerapan model pembelajaran teams games tournament (TGT) dengan pembelajaran konvensional pada mata pelajaran matematika kelas IV SD. Model pembelajaran team games tournaments (TGT) lebih baik dari metode konvensional dan dapat dijadikan dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN NILAI ESTETIKA HASIL KARYA SENI KRIYA DARI KORAN BEKAS
Penelitian ini di latar belakangi oleh rendahnya estetika peserta didik dalam pembelajaran seni kriya. Peneliti ini memiliki tujuan untuk mengetahui peningkatan estetika seni kriya dari Koran bekas dikelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) dan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Pada penelitian ini menggunakan dua sampel kelas yaitu, kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan jumlah 28 siswa pada setiap kelas. Populasi dalam penenlitian ini yaitu Perserta didik SDN 066 Halimun kelas IV B 28 peserta didik sebagai kelas eksperimen dan kelas IV D 28 peserta didik sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar observasi terdapat lembar observasi guru yaitu lembar observasi yang menerapkan model pembelajaran TGT dan lembar observasi perserta didik yaitu lembar observasi penilaian estetika perserta didik yang telah di judgement expert kepada dosen yang ahli dalam bidangnya. Hasil analisis data diperoleh dari hasil Uji dapat dilihat bahwa nilai signifikasi lebih dari 0,05 serta nilai signifikasi uji beda kurang dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Teams Games Tournament dapat meningkatkan nilai estetika.