Browse Items (74 total)
Sort by:
-
PENGARUH METODE EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empirik tentang pengaruh metode pembelajaran terhadap peningkatan pemahaman konsep IPA pada peserta didik di sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode example non example dengan desain penelitian kelompok kontrol non-ekuivalen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas IV di SDN Kebontiwu Majalaya. Dari populasi tersebut diambil sampel sebanyak dua kelas. Kelas IVA yang berjumlah 35 peserta didik sebagai kelas kontrol dengan diberikan perlakuan metode pembelajaran konvensional dan kelas IVB yang berjumlah 35 peserta didik sebagai kelas eksperimen dengan diberikan perlakuan metode pembelajaran exsample non exsample. Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini berupa tes kemampuan pemahaman konsep pada peserta didik untuk memperoleh data kuantitatif dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen. Analisis data kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas, uji homogenitas varians, dan uji perbedaan rata-rata. Sedangkan hasil lembar observasi untuk menggambarkan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Hasil penelitian diperoleh sebagai berikut. (1) Terdapat peningkatan kemampuan pemahaman konsep IPA pada peserta didik di sekolah dasar yang pembelajarannya menggunakan model example non example (2) Peningkatan kemampuan pemahaman konsep mata pelajaran IPA pada peserta didik di sekolah dasar dalam pembelajaran IPA yang menggunakan model example non example lebih baik dari pada yang menggunakan model konvensional. -
PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE CIRCUIT LEARNING TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul pengaruh model kooperatif tipe circuit learning terhadap peningkatan aktivitas belajar peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam, judul ini di latar belakangi oleh pemilihan aktivitas belajar berdasarkan pengalaman pembelajaran untuk menciptakan keaktifan siswa dalam proses belajar. Masalah yang diteliti adalah penerapan model circuit learning dan pengaruh aktivitas belajar peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan model circuit learning dan pengaruh aktivitas belajar peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah menurut Shoimin (2014: 33). Sumber/Subyek dalam penelitian ini adalah kelas V SDN Depok III Pakenjeng. Teknik sample yang digunakan ialah sampel jenuh dengan jumlah peserta didik kelas VA sebanyak 26 orang dan VB sebanyak 26 orang. Istrumen yang digunakan berupa lembar observasi untuk mengukur pembelajaran model circuit learning dan instrumen angket digunakan untuk mengukur kemampuan menganalisis siswa. Data yang diperoleh berupa hasil pretest sebelum diberikan perlakuan dan hasil postest sesudah diberikan perlakuan. Data yang dianalisis untuk menguji validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas, independent t-test, dan N-Gain dengan menggunakan Software SPSS 22. Hasil penelitian ini diperoleh kenaikan nilai rata-rata peserta didik di kelas eksperimen yang menggunakan model kooperatif tipe circuit learning lebih besar, dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan metode konvesional. Hal itu menunjukkan bahwa model kooperatif tipe circuit learning (CL) berpengaruh pada peningkatan aktivitas belajar peserta didik. -
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA (ILMU PENGETAHUAN ALAM)
Judul skripsi ini adalah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping Untuk Meningkatkan Kreativitas Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Masalah yang diteliti bagaimana penerapan model kooperatif tipe mind mapping dan apakah terdapat peningkatan kreativitas peserta didik yang diberikan pembelajaran model kooperatif tipe mind mapping. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model kooperatif tipe mind mapping pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar dan mengukur peningkatan kreativitas pada peserta didik yang diberikan pembelajaran dengan menggunaan model kooperatif tipe mind mapping. Teori yang digunakan pada penelitian ini teori mind mapping dari Buzan (2012 ). Populasi penelitian ini peserta didik kelas IV SD Swasta Sumur Bandung. Tehnik sampel mengunakan sampel jenuh karena jumlah populasi dan sampel sama dan hanya terdiri atas dua kelas ditentukan tidak secara random. Data hasil penelitian meunjukan adanya peningkatan kreativitas peserta didik yang pembelajarannya menggunakan model koopertif mind mapping dibandingkan peserta didik yang pembelajaranya menggunakan model konvensional. Terlihat dari perolehan nilai rata-rata pretest dan postest, kelas eksperimen pretest 34.25 hasil postes 70.23, kelas kontrol pretest 33.25 hasil postest 57.5 terlihat dari perolehan hasil postest peserta didik yang diberikan pembelajaran menggunakan model kooeratif tipe mind mapping mendapat nilai lebih baik di banding peserta didik yang diberikan model pembelajaran biasa -
PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN MATEMATIS PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatar belakangi dengan rendahnya pemahaman matematis peserta didik pada kelas V di SDN 015 Kresna khususnya pada mata pelajaran matematika dengan materi bangun ruang. Populasi penelitian ini ialah peserta didik kelas V SDN 015 Kresna kota Bandung. Untuk mencapai trujuan penelitian ini, penarikan sampel di tentukan dengan cara purposive sampling sehingga terpilihlah peserta didik kelas V-B untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas V-D untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. jumlah peserta didik dari masing-masing kelas yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdiri atas 35 peserta didik. Instrument penelitian yang digunakan yaitu dengan menggunakan soal-soal tes yang sebelumnya diberi perlakuan sebanyak 6 kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretes dan postes peserta didik tersebut kemudian dianalisis dengan software SPSS untuk melihat perkembangan pemahaman matematis peserta didik. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji normalitas dan homogenitas terlebih dahulu lalu jika data berdistribusi normal dan homogen dilakukan uji t dan uji gain untuk mengetahui perbedaan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Keunggulan itu baik dilihat dari masing-masing indikator kemampuan pemahaman matematis peserta didik yang mencakup kemampuan menyatakan ulang konsep, mengklasifikasi objek berdasarkan konsep, menerapkan konsep secara algoritma, menyajikan konsep, mengaitkan konsep matematika yang semakin baik setelah diberi perlakuan. Berdasarkan hasil tersebut disarankan kepada guru kelas untuk menggunakan model pembelajaran number head together sebagai salah satu alternatif model dalam mata pelajaran matematika sehingga dapat meningkatkan pemahaman matematis peserta didik -
PENGARUH MODEL PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatar belakangi oleh kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik masih rendah, terutama dalam bentuk soal cerita dalam materi pecahan yang sulit untuk menentukan mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang pelaksanaan model problem-based learning sesuai dengan indikator pembelajaran, perbedaan pencapaian kemampuan pemecahan masalah matematis dan perbedaan peningatan kemampuan pemecahan masalah matematis pada mata pelajaran matematika dalam upaya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik sekolah dasar. Populasi penelitian ini adalah peserta didik SDN 110 Pasirkaliki Komarabudi Bandung yang berjumlah 100 orang. Sampel pada penelitian berjumlah 66 orang yang terdiri dari peserta didik kelas IV B sebagai kelas eksperimen dan kelas IV C sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa lembar observasi dan soal pretest dan posttest. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttest peserta didik yang kemudian dianalisis dengan software SPSS 24.0 for windows untuk melihat pengaruh pembelajaran. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji gain, uji n-gain dan uji-t yang menujukkan bahwa model pembelajaran problem-based learning memiliki pengaruh yang signifikan dibandingkan dengan yang tidak menggunakan model problem-based learning secara signifikan dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik sekolah dasar. Pengaruh tersebut dilihat dari masing-masing indikator model problem-based learning yang mencakup teknik pembelajaran yang dapat lebih memahami pelajaran, memberikan tantangan dan kepuasan dalam menemukan pengetahuan baru, terdapat peningkatan motivasi dan aktifitas dalam pembelajaran, mengirimkan pengetahuan dalam memahami permasalahan dunia nyata, bertanggung jawab dalam mengembangkan pengetahuan baru pada pembelajaran yang dilakukan, evaluasi secara mandiri terhadap proses maupun hasil belajar, perkembangan kemampuan berpikir kritis dan penyesuaian pengetahuan baru, adanya kesempatan dalam mengaplikasikan pengetahuan dunia nyata yang dimiliki, mengembangkan minat untuk terus belajar meskipun pendidikan formal telah selesai, menguasai konsep yang telah dipelajari untuk memecahkan masalah dunia dengan mudah. Kesimpulan pada penelitian ini berdasarkan pengujian model problem-based learning dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik di sekolah dasar dan berdasarkan pembuktian terdapat pengaruh model problem-based learning yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik di sekolah dasar dapat diterima. -
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR
Tujuan penelitian ini ialah untuk menguji pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching and Learning terhadap pemahaman konsep Ilmu Pengetahuan Alam peserta didik di SD. Populasi dalam penelitian ini yaitu peserta didik SD Negeri 099 Babakan Tarogong yang berjumlah 56 peserta didik. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penarikan sampel ditentukan dengan teknik sampling jenuh sehingga terpilih peserta didik kelas V B untuk kelas kontrol dan peserta didik kelas V C untuk kelas eksperimen sebagai objek dalam penelitian ini. Jumlah peserta didik dari masing-masing kelas yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen terdiri atas 28 peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan membuat RPP sebanyak tiga kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttest yang diberikan. Data hasil pretest dan posttest peserta didik tersebut kemudian dianalisis dengan software SPSS versi 16.0 untuk melihat pengaruh model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini terhadap peningkatan pemahaman konsep IPA peserta didik. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-t dan uji gain menunjukan bahwa model pembelajaran Contextual Teaching and Learning memiliki keunggulan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan pembelajaran konvensional secara signifikan dalam meningkatkan kemampuan pemahaman konsep IPA peserta didik. Keunggulan itu baik dilihat dari masing-masing indikator pemahaman konsep IPA peserta didik yang mencakup kemampuan mengklasifikasikan, mencontohkan, membandingkan, menyimpulkan, merangkum, menafsirkan dan menjelaskan yang semakin baik setelah diberikan perlakuan. Berdasarkan hasil tersebut kepada guru ketika dalam kegiatan pembelajaran disarankan untuk menggunakan model pembelajaran CTL sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah, khususnya untuk meningkatkan pemahaman konsep pada mata pelajaran IPA. -
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP PENINGKATAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
DI SEKOLAH DASARPenelitian ini berjudul “Pengaruh Model Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap Peningkatan Minat Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar”. Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah langkah-langkah pelaksanaan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar, dan peningkatan minat belajar peserta didik yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT).
Teori yang digunakan adalah menurut Aris Shoimin (2014) tentang model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT), dan teori Slameto (2010) tentang minat belajar serta indikatornya.
Metode penelitian yang digunakan adalah mixed methods (kualitatif-kuantitatif) dengan populasi penelitian ialah peserta didik kelas IV SD Negeri Puntangsari. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 64 orang peserta didik yang dibagi menjadi dua kelas, 32 orang peserta didik kelas eksperimen, dan 32 orang peserta didik kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan berupa angket atau kuesioner yang sebelumnya telah diujikan dan dianalisis dengan validitas dan reliabilitas, dan lembar observasi aktivitas belajar pendidik dan peserta didik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan minat belajar peserta didik setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Gams Tournament (TGT), dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan model konvensional. Nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 0,8266, dan kelas kontrol sebesar 0,2638.
-
PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TIPE MEMORY TECHNIQUE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul “Penerapan Metode Quantum Learning Tipe Memory Technique Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar”. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode Quantum Learning Tipe Memory Technique, mendeskripsikan sikap peserta didik setelah penerapan Quantum Learning tipe Memory Technique, dan mengukur peningkatan kemampuan kognitif pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode Quantum Learning tipe Memory Technique. Teori yang digunakan adalah teori suggetology oleh Georgi Lazanov dan dikembangkan oleh Bobbi De Potter. Metode penelitian yang digunakan adalah mixed method, yaitu metode yang menggabungkan penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Data yang digunakan, diperoleh dari hasil uji N-Gain kelas kontrol dan kelas eksperimen, dan kemudian dari nilai tersebut dapat melakukanuji hipotesis dengan langkah menguji normalitas, uji-anova, dan uji-t. Hasil menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan metode Quantum Learning tipe Memory Technique terhadap peningkatan kemampuan kognitif peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar. -
PENGARUH METODE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Metode Course Review Horay Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar”. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran IPA setelah diberikan metode course review horay. Teori yang digunakan adalah teori Anderson dan Shoimin. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuasi eksperimen, dimana peserta didik dibagi ke dalam dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian ini bersifat kuantitatif. Data yang digunakan diperoleh dari hasil uji N-Gain kelas eksperimen dan kelas kontrol, kemudian nilai tersebut dilakukan uji hipotesis dengan langkah menguji normalitas, uji-anova, dan uji-t. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan metode course review horay terhadap peningkatan pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar. -
PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR
Tujuan penelitian ini ialah untuk menguji pengaruh metode eksperimen terhadap peningkatan pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar, Penyampaian materi oleh pendidik masih menggunakan model pembelajaran konvensional atau ceramah yang sebagian besar hanya memberikan informasi dan penugasan. Hal ini Penelitian ini dilatar belakangi pada masalah pengaruh peningkatan kemampuan pemahaman konsep peserta didik dengan metode eksperimen pada mata pelajaran IPA di sekolah dasar. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori E. Mulyasa (2011) tentang tentang metode eksperimen dan pengertiannya. Teori Anderson dan Karthwohl (2011) tentang pemahaman konsep IPA. Metode penelitian yang digunakan kuantitatif dengan sampel peserta kelas V A dan B dengan jumlah masing-masing 20 peserta didik, instrument yang digunakan berupa tes uraian yang telah diuji sebelumnya dengan validitas dan reliabilitas. Hasil yang telah diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman setelah diberikan perlakuan metode eksperimen dikelas eksperimen dan menggunakan model konvensional di kelas kontrol. Maka didapatlah skor nilai rata-rata kelas eksperimen 82 dan 70 untuk nilai rata-rata kelas control. -
PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TIME TOKEN TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul, Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe Time Token Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan dan pengaruh model cooperative learning type time token terhadap peningkatan pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial.
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan sifat penelitian kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimental design. Populasi penelitian ini adalah peserta didik SD Negeri Saparako Majalaya Kabupaten Bandung. Teknik penarikan sampel yang digunakan, yaitu teknik sample jenuh, sehingga seluruh populasi dijadikan sample, dan dibagi menjadi dua kelas, peserta didik kelas VB sebagai kelas eksperimen dan peserta didik kelas VA sebagai kelas kontrol. Jumlah peserta didik pada masing-masing kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol terdiri atas 30 peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan, yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar observasi pelaksanaan pembelajaran dan soal pretest dan posttest pemahaman konsep. Data hasil pretest dan posttest peserta didik tersebut, kemudian dianalisis dengan software SPSS 24 for Window untuk melihat pengaruh model cooperative learning type time token. Analisis data pemahaman konsep dalam penelitian ini digunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji independen sample t test dan uji gain. Lembar observasi menggambarkan pelaksanaan pembelajaran di kelas.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan (1) model cooperative learning tipe time token efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep peserta didik (2) Hasil analisis data menunjukan terdapat pengaruh model cooperative learning tipe time token terhadap peningkatan pemahaman konsep pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial peserta didik di kelas V SDN Saparako.
-
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN SMART DISK TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGANALISIS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul pengaruh media pembelajaran smart disk terhadap peningkatan kemampuan menganalisis peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam, judul ini di latar belakangi oleh pertimbangan pemilihan media berdasarkan tujuan pembelajaran, kriteria materi, dan karateristik siswa kelas V sekolah dasar. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran smart disk terhadap peningkatan kemampuan menganalisis peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar dengan rincian tujuan mendeskripsikan penggunaan media pembelajaran smart disk, menguji pencapaian kriterian ketuntasan minimal kemampuan menganalisis, menguji perbedaan kemampuan menganalisis sebelum dan sesudah diberikan perlakuan, menguji perbedaan kemampuan menganalisis kelompok eksperimen dan kontrol, menguji peningkatan kemampuan menganalisis kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok kontrol. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri Bojong Malaka yang berjumlah 125 orang. Pemilihan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan cara acak dan terpilihlah siswa kelas VA untuk kelompok ekperimen dan siswa kelas VB untuk kelompok kontrol dan memiliki jumlah sampel yang sama, yaitu tiga puluh siswa. Instrumen penelitian yang digunakan berupa instrumen lembar observasi untuk mengukur penggunaan media pembelajaran smart disk dan instrumen tes digunakan untuk mengukur kemampuan menganalisis siswa. Data yang diperoleh berupa hasil pretest sebelum diberikan perlakuan dan hasil posttest setelah diberikan. Data dianalisis untuk menguji validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas, one sample t-test, paired sample t-test, dan independent t-test menggunakan bantuan software SPSS 22. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran smart disk siswa lebih aktif dalam kegiatan menganalisis yang terlihat dari hasil observasi, kemampuan menganalisis siswa sudah mencapai kriterian ketuntasan minimal, terdapat perbedaan kemampuan menganalisis setelah diberikan perlakuan, terdapat perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dan peningkatan kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok kontrol.