Browse Items (74 total)
Sort by:
-
Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh proses pembelajaran yang tidak dihadapkan pada pembelajaran yang konkret dan kontekstual, serta penyajian materi yang kurang menarik sehingga peserta didik mudah jenuh dalam mengikuti kegiatan proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audio visual terhadap peningkatan kemampuan pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SD Negeri 005 Babakan Ciparay. Penarikan sampel yang dilakukan adalah dengan menggunakan purposive sampling, sehingga terpilih peserta didik kelas IV C untuk kelas eksperimen dan kelas IV D untuk kelas kontrol berdasarkan pertimbangan yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai objek penelitian. Jumlah peserta didik dari masing-masing untuk kelas eksperimen 35 dan kelas kontrol sebanyak 33 peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan ialah lembar observasi dan instrumen tes untuk masing-masing kelas. Hasil pretest dan posttest dianalisis menggunakan program SPSS for windows. Hasil dari pengujian tersebut menunjukkan bahwa menggunakan media audio visual memiliki perbedaan lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik yang menggunakan media gambar secara signifikan terhadap peningkatan kemampuan pemahaman konsep peserta didik. Hasil dari penelitian menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan pemahaman konsep peserta didik dengan pembelajaranya menggunakan media audio visual dibandingkan dengan media gambar. Berdasarkan hasil tersebut, disarankan kepada guru untuk menggunakan media audio visual sebagai salah satu alternatif media pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam, khususnya untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep. -
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
DI SEKOLAH DASARPenelitian ini berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar”. Penelitian ini dilatar belakangi pada masalah pelaksanaan langkah-langkah penerapan model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar dan terdapat pengaruh peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik dengan model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada mata pelajaran IPA di sekolah dasar. Teori yang dipakai dalam penelitian ini yaitu teori Shoimin (2014) tentang model kooperatif tipe dan pengertian dari Numbered Head Together (NHT). Teori Suprijono (2016) tentang kemampuan berpikir kritis. Metode penelitian yang digunakan adalah mixed methods (kualitatif-kuantitatif) dengan Sampel adalah peserta didik kelas IV B-C dengan jumlah masing-masing 30 orang, instrument yang digunakan berupa tes uraian yang telah diuji sebelumnya dengan validitas dan reliabilitas. Hasil yang telah diperoleh dalam penelitian ini menunjukan bahwa terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis setelah diberikan perlakuan model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) di kelas eksperimen dengan penggunaan model konvensional di kelas kontrol. Maka didapatlah skor nilai rata-rata kelas eksperimen 0,431 dan 0,241 untuk nilai rata-rata kelas kontrol. -
PENGARUH PENERAPAN MODEL JIGSAW DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN SOSIAL SISWA PADA PEMBELAJARAN SENI TARI
Penelitian ini berjudul, Pengaruh Penerapan Model Jigsaw dalam Meningkatkan Kecerdasan Sosial Siswa Pada Pembelajaran Seni Tari. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap peningkatan kecerdasan sosial peserta didik. Rumusan masalah penelitian dirumuskan sebagai “Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap peningkatan kecerdasan sosial peserta didik ?”. Metode penelitian yang digunakan dengan sifat penelitian kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimental Design. Populasi penelitian ini adalah peserta didik SD Negeri 005 Babakan Ciparay Kota Bandung. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi. Hasil dari data penelitian terlihat bahwa terdapat peningkatan kecerdasan sosial siswa pada pembelajaran seni tari dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, dapat dilihat dari hasil uji-t pada bagian sig(2-tailed)tidak menunjukkan perbedaan peningkatan kecerdasan sosial pada posstest yang diperoleh 0, 952 hal ini menunjukkan 0,952 > 0,05, maka Ho diterima artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kecerdasan sosial peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diterapkannya perlakuan. -
PENGARUH PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS IV DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Penerapan Model Contextual Teaching And Learning Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV Di Sekolah Dasar”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh penerapan model contextual teaching and learning pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dalam upaya meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Populasi penelitian ini adalah peserta didik SDN Jelegong II Rancaekek. Penarikan sampel penelitian ini diambil secara random, sehingga terpilih kelas IV A sebagai kelas eksperimen dan kelas IV B sebagai kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah peserta didik dari masing-masing kelas yaitu kelompok eksperimen 26 peserta didik dan kelompok kontrol 26 peserta didik. Data hasil pretest dan posttest peserta didik tersebut kemudian dianalisis dengan sofware SPSS untuk melihat efektivitas model pembelajaran. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan (1) Terdapat pengaruh penerapan dengan hasil pengujian menunjukkan nilai signifikan dengan sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 maka Hο ditolak dan H_1 diterima. (2) Terdapat perbedaan peningkatan motivasi belajar peserta didik dengan hasil pengujian N-gain peserta didik yang mendapatkan pembelajaran menggunakan model contextual teaching and learning ialah 0,677 dan rata-rata N-gain peserta didik yang tidak menggunakan model contextual teaching and learning ialah 0,246, dapat di klasifikasikan kelas eksperimen tinggi dan kelas kontrol rendah. Dengan demikian terdapat perbedaan pengaruh dan peningkatan yang signifikan pada data pretest dan Posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. -
PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) TERHADAP HASIL BELAJAR ASPEK KOGNITIF PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI SEKOLAH DASAR
Tujuan penelitian ini ialah untuk menguji pengaruh penerapan metode pemecahan masalah (problem solving) terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika kelas IV sekolah dasar. Populasi penelitian ini ialah peserta didik kelas IV SDN Panundaan. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penarikan sampel ditentukan dengan cara purposif yaitu peserta didik kelas IV A untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas IV B untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah peserta didik dari masing-masing kelas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdiri atas 70 peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dengan membuat desai RPP sebanyak dua kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttest kemudian dianalisis dengan software SPSS untuk melihat pengaruh model pembelajaran. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji normalitas, uji-anova dan uji-t menunjukkan bahwa model pembelajaran metode pemecahan masalah (problem solving) memiliki keunggulan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak menggunakan metode pembelajaran pemecahan masalah (problem solving) secara signifikan dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Keunggulan itu baik dilihat dari masing-masing indikator pengetahuan. Pemahaman, dan penerapan yang semakin baik setelah diberikan perlakuan. Peningkatan terhadap hasil belajar pada mata pelajaran matematika sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan terdapat Pengaruh Penerapan Metode Problem Solving terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IV di Sekolah Dasar. Berdasarkan hasil tersebut disarankan kepada guru kelas IV untuk menggunakan metode pembelajaran pemecahan masalah (problrm solving) sebagai salah satu alternatif model dalam mata pelajaran matematika sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.peserta didik. -
PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) TERHADAP HASIL BELAJAR (KOGNITIF) PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
DI SEKOLAH DASARPenelitian ini berjudul“Pengaruh Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) terhadap Hasil Belajar (Kognitif) Peserta Didik pada Mata Pelajaran Matematika di Sekolah Dasar.” Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menguji pengaruh pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) pada hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika di sekolah dasar. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan RME yang dipelopori oleh Freudenthal kemudian dikembangkan Sumantri (2015). Populasi penelitian ini ialah peserta didik SDN. 218 Sarijadi kelas V, ditentukan dengan cara random, sehingga VA sebagai kelas eksperimen dan kelas V B kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah peserta didik dari masing-masing kelas, yaitu kelompok eksperimen terdiri atas 33 peserta didik dan kelompok kontrol terdiri atas 34 peserta didik. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttest peserta didik tersebut dianalisis dengan software SPSS untuk melihat pengaruh pendekatan Realistic Mathematic Education (RME). Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji normalitas dan uji-t menunjukkan bahwa pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) memiliki keunggulan dibandingkan dengan pembelajaran konvensional dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. -
PENGARUH PENDEKATAN OPEN ENDED TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh pendekatan open ended terhadap kemampuan berpikir kreatif dan peningkatan kemampuan berpikir kreatif. Populasi dari penelitian iyalah peserta didik kelas IV Sekolah Dasar Negeri 110 Pasirkaliki Komarabudi Bandung. Penarikan sampel ditentukan dengan cara tidak random karena sampel ini didapatkan berdasarkan rekomendasi rendahnya kemampuan berpikir kreatif peserta didik kelas IV Sekolah Dasar Negeri 110 Pasirkaliki Komarabudi. Peserta didik kelas IV A untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas IV C untuk kelas kontrol. Jumlah peserta didik masing-masing kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol terdiri atas 30 peserta didik. Kelas eksperimen memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open ended, sedangkan kelas kontrol memperoleh pembelajaran dengan model ekspositori. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian kuasi eksperimen. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes dan observasi. Instrument yang digunakan yaitu esai sebanyak lima soal untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif peserta didik kelas IV. Kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan tiga kali perlakuan, data yang dikumpulkan yaitu data pretest sebelum diberi perlakuan dan data posttest setelah diberi perlakuan. Setelah diperoleh data tersebut kemudian dianalisis dengan bantuan software SPSS 20.0 for windows. Kemudian di analisis uji normalitas, uji homogenitas, uji t dan uji N-gain. Berdasarkan hipotesis yang diajukan dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan open ended dapat berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif peserta didik dan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik. Pendidik di sekolah dasar disarankan untuk menggunakan pendekatan open ended sebagai salah satu solusi pendekatan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran matematika, khususnya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik -
PENGARUH MODEL TREFFINGER TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASARPenelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi di SDN 255 Griya Bumi Antapani Kota Bandung, bahwa hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA di kelas V masih rendah. Hal itu disebabkan menggunakan model pembelajaran yang kurang inovatif sehingga peserta didik masih pasif dalam mengikuti pembelajaran. Penelitian ini mencoba menguji pengaruh model pembelajaran Treffinger terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA di sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan memperoleh informasi tentang model Treffinger, hasil belajar peserta didik, serta informasi tentang mata pelajaran IPA. Hipotesis penelitian ini ialah“Terdapat pengaruh peningkatan yang signifikan pada implementasi Model Treffinger terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA di sekolah dasar”. Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut disarankan kepada pendidik kelas V untuk menggunakan model treffinger dalam memberikan materi pelajaran IPA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA, dengan materi peruban wujud benda, dengan menggunakan model treffinger mendapat hasil yang lebih baik secara signifikan. Hal ini terbukti hipotesis (H0), diterima dan (H1) ditolak. Sehingga dengan demikian disimpulkan bahwa model Treffinger dapat menigkatkan hasil belajar peserta didik, serta hipotesis penelitian dapat diterima. -
PENGARUH MODEL SOMANTIC AUDITORY VISUALIZATION INTELLECTUALLY TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN MATEMATIS PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR
Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di setiap jenjang pendidikan. Kemampuan pemahaman matematis perlu dimiliki oleh peserta didik pada mata pelajaran matematika. Namun pada kenyataannya kemampuan pemahaman matematis peserta didik rendah. Hal ini dikarenakan pendidik kurang mengasah kemampuan pemahaman matematis pada peserta didik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman matematis dengan menerapkan model pembelajaran Somantic Auditory Visualization Intellectually. Metode dalam penelitan ini ialah menggunakan kuasi eksperimen. Populasi penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III. Sampel yang digunakan pada penelitian ada dua kelas ialah kelas III A sebagai kelas kontrol dan kelas III B sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini ialah berupa tes tipe uraian untuk mengetahui kemampuan pemahaman matematis dan lembar observasi. Lembar observasi digunakan untuk melihat aktivitas pendidik dan peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Analisis data yang dilakukan oleh peneliti ialah menggunakan bantuan aplikasi SPSS 22 dengan menganalisis uji t independen sampel t-tes. Berdasarkan hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman matematis yang menerapkan model Somantic Auditory Visualization Intellectually pada pembelajarannya dan peningkatan pemahaman matematis pada peserta didik sekolah dasar yang pembelajarannya menggunakan model Somantic Auditory Visualization Intellectually lebih baik dari pada yang menggunakan pembelajaran konvensional. -
PENGARUH MODEL QUANTUM LEARNING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
DI SEKOLAH DASARPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh model pembelajaran kuantum pada mata pelajaran matematika terhadap peningkatan kemampuan pemahaman peserta didik. Populasi penelitian ini ialah peserta didik SD Cibadak 3. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penarikan sampel ditentukan dengan sampel jenuh yaitu jumlah populasi sama dengan jumlah sampel, sehingga terpilih peserta didik kelas V A untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas V B untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah siswa dari masing-masing kelas yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdiri atas 30 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar soal dan lembar observasi. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretes dan postes siswa tersebut kemudian dilakukan uji gain untuk menunjukan peningkatan pemahaman matematis dan uji dua kesamaan rata-rata untuk menunjukan peningkatan pemahaman matematis peserta didik kelas kontrol dan eksperimen. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji T, dan uji N-gain menunjukkan bahwa model pembelajaran kuantum dapat berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman matematis dan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman matematis peserta didik. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-t hasil yang ditunjukan dari pengujian tersebut menunjukan sig (2 failed) yaitu 0.00 atau ≤ 0.25 hal tersebut menunjukan bahwa H_a diterima artinya terdapat perbedaan pemahaman matematis peserta didik dengan menggunakan model kuantum dan peserta didik dengan menggunakan model konvensional. Uji N-gain menunjukan bahwa peningkatan pemahaman matematis kelas eksperimen dengan menggunakan model kuantum dengan rata-rata N-gain. Nilai rata-rata indeks gain kelas eksperimen 0,88 sementara kelas kontrol 0,09. Berdasarkan hasil tersebut disarankan kepada pendidik untuk menggunakan model kuantum sebagai salah satu model alternatif dalam mata pelajaran matematika sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran matematika, khususnya untuk meningkatkan kemampuan pemahaman peserta didik dalam mata pelajaran matematika. -
PENGARUH MODEL PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatar belakangi oleh kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik masih rendah, terutama dalam bentuk soal cerita dalam materi pecahan yang sulit untuk menentukan mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang pelaksanaan model problem-based learning sesuai dengan indikator pembelajaran, perbedaan pencapaian kemampuan pemecahan masalah matematis dan perbedaan peningatan kemampuan pemecahan masalah matematis pada mata pelajaran matematika dalam upaya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik sekolah dasar. Populasi penelitian ini adalah peserta didik SDN 110 Pasirkaliki Komarabudi Bandung yang berjumlah 100 orang. Sampel pada penelitian berjumlah 66 orang yang terdiri dari peserta didik kelas IV B sebagai kelas eksperimen dan kelas IV C sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa lembar observasi dan soal pretest dan posttest. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttest peserta didik yang kemudian dianalisis dengan software SPSS 24.0 for windows untuk melihat pengaruh pembelajaran. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji gain, uji n-gain dan uji-t yang menujukkan bahwa model pembelajaran problem-based learning memiliki pengaruh yang signifikan dibandingkan dengan yang tidak menggunakan model problem-based learning secara signifikan dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik sekolah dasar. Pengaruh tersebut dilihat dari masing-masing indikator model problem-based learning yang mencakup teknik pembelajaran yang dapat lebih memahami pelajaran, memberikan tantangan dan kepuasan dalam menemukan pengetahuan baru, terdapat peningkatan motivasi dan aktifitas dalam pembelajaran, mengirimkan pengetahuan dalam memahami permasalahan dunia nyata, bertanggung jawab dalam mengembangkan pengetahuan baru pada pembelajaran yang dilakukan, evaluasi secara mandiri terhadap proses maupun hasil belajar, perkembangan kemampuan berpikir kritis dan penyesuaian pengetahuan baru, adanya kesempatan dalam mengaplikasikan pengetahuan dunia nyata yang dimiliki, mengembangkan minat untuk terus belajar meskipun pendidikan formal telah selesai, menguasai konsep yang telah dipelajari untuk memecahkan masalah dunia dengan mudah. Kesimpulan pada penelitian ini berdasarkan pengujian model problem-based learning dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik di sekolah dasar dan berdasarkan pembuktian terdapat pengaruh model problem-based learning yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik di sekolah dasar dapat diterima. -
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN MATEMATIS PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) terhadap Peningkatan Pemahaman Matematis Peserta Didik di Sekolah Dasar”. Latar belakang penelitian ini adalah masalah pelaksanaan langkah - langkah penerapan model PBL pada pelajaran matematika di sekolah dasar. Kemudian, terdapat pengaruh peningkatan kemampuan pemahaman matematis peserta didik dengan model problem-based learning pada mata pelajaran matematika di sekolah dasar. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori Shoimin (2014) tentang problem-based learning dan pengertiannya serta Teori Suptijono (2009) tentang pemahaman matematis. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan sampel sebanyak 40 orang siswa yang berasal dari kelas V, masing - masing 20 peserta didik kelas A dan B. Penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman setelah penggunaan model PBL, yaitu dengan skor rata - rata 81 untuk kelas eksperimen yang menggunakan model PBL dibandingkan skor rata - rata 71 di kelas kontrol yang menggunakan model konvensional.