Browse Items (20 total)
Sort by:
-
ENERAPAN METODE PAIR CHECK
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KERJA SAMA PESERTA DIDIKPenelitian ini berjudul Penerapan Metode Pair Check untuk Meningkatkan Kemampuan Kerja Sama Peserta Didik pada Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan di Sekolah Menengah Kejuruan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris penerapan metode Pair check dalam meningkatkan kemampuan kerja sama peserta didik. Penelitian ini merupakan Quasi Experimental Design dengan populasi dari peserta didik kelas XI RTL SMK Negeri 3 Bandung sebanyak 4 kelas yang berjumlah 132 peserta didik. Penelitian ini terdapat dua sampel kelas yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan jumlah peserta didik 32 orang untuk setiap kelas. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa observasi dan angket. Analisis data penelitian ini menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji perbedaan, dan uji gain. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan kemampuan kerja sama peserta didik di kelas ekperimen sebelum dan sesudah diterapkan metode pair check pada pembelajaran produk kreatif dan kewirausahaan (2) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan kerja sama peserta didik antara kelas eksperimen sesudah di terapkan metode pair check dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional pada pembelajaran produk kreatif dan kewirausahaan. -
PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Penerapan Metode Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Analisis Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Penelitian di kelas XI IPS Pada Mata Pelajaran Ekonomi). Latar Belakang dalam penelitian ini adalah siswa belum mencapai hal-hal yang dapat diklasifikasikan dalam kategori dapat menguasai kemampuan analisis siswa kelas XI IPS di SMAN 8 Bandung. Metode Inkuiri Terbimbing merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat membantu untuk meningkatkan kemampuan analisis siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan kemampuan analisis siswa pada kelas eksperimen setelah menerapkan Metode Inkuiri Terbimbing. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu metode eksperimen dengan sifat penelitian kuantitatif dan desain penelitian quasi eksperimen dan desain yang dipilih yaitu Nonequivalent Control Group Design. Subjek dalam penelitian ini yaitu XI IPS 1 sebagai kelas eksperimen dan XI IPS 2 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen test uraian dan teknik analisis data dengan statistic parametric menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 21. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu terdapat peningkatan kemampuan analisis pada kelas eksperimen dengan menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing serta peningkatan kemampuan analisis pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan peningkatan kemampuan analisis pada kelas kontrol yang menggunakan metode diskusi kelompok. -
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KOLABORASI SISWA DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI BISNIS
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kolaborasi siswa dengan model project based learning dalam mata pelajaran Ekonomi Bisnis. Model project based learning merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa dalam suatu proyek yang dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu untuk menghasilkan suatu produk pengerjaannya berupa proyek perseorangan atau kelompok, dengan demikian siswa secara aktif berkolaboratif dalam kegiatan pembelajaran untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman kerja secara nyata. Sampel dalam penelitian ini sebanyak dua kelas, satu untuk kelas eksperimen yaitu kelas X PBK 1 dan satu untuk kelas kontrol yaitu kelas X PBK 2. Sampel tersebut ditentukan dengan cara purposive. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran berupa: silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Proyek (LKP), dan buku guru serta lembar observasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan uji beda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model project based learning terhadap peningkatan kolaborasi siswa pada mata pelajaran Ekonomi Bisnis kelas X PBK SMK Itikurih Hibarna dan terdapat peningkatan kemampuan kolaborasi siswa dengan menggunakan model project based learning pada mata pelajaran Ekonomi Bisnis siswa kelas X PBK SMK Itikurih Hibarna. Maka dapat dikatakan bahwa model project based learning mampu mempengaruhi secara signifikan terhadap peningkatan kemampuan kolaborasi siswa pada mata pelajaran Ekonomi Bisnis. -
PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN LOGIS PESERTA DIDIK
Penelitian ini berjudul “Penerapan Metode Discovery Learning untuk meningkatkan penalaran logis peserta didik”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis metode pembelajaran yang diterapkan di SMA Negeri 8 Bandung dalam meningkatkan kemampuan penalaran logis Siswa. Metode Discovery yaitu suatu metode pembelajran dimana siswa dituntut untuk mengambangkan suatu konsep dengan menemukan atau mengalami suatu proses mental sendiri. Penelitian ini merupakan penelitian quasyexsperimental dengan desain penelitian nonequivalent+control group design. Penelitianini dilakukan dua kelas yaitu, kelas ekperimen dengan metode pembelajaran Discovery, dan kelas kontrol dengan metode pembelajaran konvensional, Masing-masing kelas berjumlah 36 siswa. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan melakukan pretest terlebih dahulu dan melakukan postest di akhir pembelajaran. Pembelajaran di kelas ekperimen diterapkan di kelas XIMIPA 8 dan kelas kontrol diterapkan di kelas XI MIPA 9. Intrumen yang digunakan berupa soal Tes yang berjumlah 7 soal uraian. Secara statistik, dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi24 dan Microsoft Excel untuk mengetahui hasil yang dibuktikan oleh uji normalitas, uji homogen dan uji T-test. Untuk melihat peningkatan kemampuan siswa dalam penalaran logis menggunakan uji N-gain. Hasil menunjukan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan, setelah diterapkan metode pembelajaran Discovery, peningkatan ini dilihat dari rata-rata perolehan siswa yang signifikan dan terdapat perbedaan peningkatan kemampuan penalaran logis antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. -
PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan berpikir kreatif peserta didik yang dapat terlihat ketika pendidik memberikan sebuah permasalahan pada peserta didik tidak dapat memecahkannya, sulit mengeksplore ide atau gagasannya, serta sulit menghasilkan karya yang baru . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dilakukan dengan sangat baik atau tidak, sehingga jika baik maka akan terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif peserta didik. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2018/2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan menggunakan purposive sampling, dimana populasi adalah semua peserta didik kelas XI SMAN Negeri 8 Bandung dan sampel pada penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPS 1 sebagai kelas eksperimen dan peserta didik kelas X IPS 3 sebagai kelas kontrol yang terdiri masing-masing kelas berjumlah 34 orang peserta didik. Instumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi dan lembar penilaian unjuk kerja kemampuan berpikir kreatif maka data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data pretest (penilaian unjuk kerja awal) dan posttest (penilaian unjuk kerja akhir) yang kemudian di analisis data dengan menggunakan software SPSS 25.0 for windows untuk melihat penerapan model pembelajaran PjBL. Hasil pengujian hipotesis menggunakan lembar observasi, dan uji-t yang menunjukan bahwa model penerapan model PjBL di gunakan sangat baik, dan berdasarkan hasil pengujian statistik kemampuan berpikir kreatif peserta didik di kelas eksperimen mengalami peningkatan yang signifikan di bandingkan sebelum menggunakannya. -
PENGARUH PENERAPAN SPPKB BERBANTUAN MEDIA RODA BERPUTAR TERHADAP HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) PESERTA DIDIK
Peserta didik perlu melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi untuk bisa mengolah informasi berdasarkan fakta sehingga mampu memecahkan masalah dan terbiasa menghadapi sesuatu yang sulit. Namun faktanya, pelaksanaan pembelajaran di sekolah belum mampu melatih dan mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik padahal kemampuan berpikir tingkat tinggi yang baik dapat menjadi modal bagi peserta didik untuk menghadapi tantangan masa depan dengan permasalahan yang kompleks. Berkenaan dengan masalah tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian di SMKN 3 Bandung untuk mengetahui pengaruh penerapan SPPKB berbantuan media roda berputar terhadap Higher Order Thinking Skills (HOTS) peserta didik. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode kuasi eksperimen nonequivalent control group design. Populasi penelitian terdiri dari seluruh peserta didik kelas X Bisnis Daring dan Pemasaran SMKN 3 Bandung tahun ajaran 2018/2019 dengan sampel diperoleh berdasarkan purposive sampling yaitu kelas X BDP 1 sebagai kelas eksperimen dan X BDP 2 sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan berupa instrumen tes untuk mengukur HOTS peserta didik dan lembar observasi untuk mengetahui keberhasilan penerapan SPPKB berbantuan media roda berputar. Analisis data dilakukan dengan bantuan software SPSS V.21 for Windows dengan independent samples t-test. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data maka didapatkan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh penerapan SPPKB berbantuan media roda berputar terhadap Higher Order Thinking Skills (HOTS) peserta didik dengan perbedaan perolehan nilai rerata kelas eksperimen sebesar 85,31 dan kelas kontrol sebesar 69,22. -
Materi Permasalahan Ketenagakerjaan dan Kemampuan Berpikir Divergen-KonvergenModel Problem Based Learning...1 more
PENGEMBANGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING MATERI PERMASALAHAN KETENAGAKERJAAN MELALUI PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR DIVERGEN-KONVERGEN
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan peserta didik dalam berpikir divergen-konvergen. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi lapangan peneliti bahwa peserta didik tidak terbiasa dengan soal analis atau studi kasus sehingga peserta didik kesulitan dalam berpikir kritis, kreatif, analis, original, berpikir lancar, terbuka dan belum baik dalam ketepatan pemecahan masalah. Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu adanya inovasi dalam pembelajaran yang bertujuan untuk menemukan suatu model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kemampuan berpikir divergen-konvergen yaitu model pembelajaran problem based learning dengan pendekatan open ended. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Pelaksanaan Metode penelitian R&D dibagi menjadi tiga tahap yaitu studi pendahuluan, pengembangan dan pengujian. Populasi yang digunakan adalah kelas XI IIS di SMA Negeri 7 Bandung. Pengambilan sampel untuk proses pengembangan menggunakan teknik purposive sample, maka sampel yang digunakan diambil dua kelas yaitu kelas XI IIS 1 sebagai kelas kontrol dan XI IIS 2 sebagai kelas eksperimen. Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir divergen-konvergen peserta didik yang menerapkan pengembangan model problem based learning dan terdapat peningkatan kemampuan berpikir divergen-konvergen peserta didik setelah menerapkan model problem based learning dengan uji kriteria gain pada materi permasalahan ketenagakerjaan. -
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI IMPLEMENTASI MODEL DISCOVERY LEARNING PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS
Rifanty Chairunnisa (2019). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Implementasi Model Discovery Learning Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Sekolah Menengah Atas (Studi Eksperimen Materi Konsep Dasar Ilmu Ekonomi Kelas X T.A 2019/2020). Latar Belakang penelitian ini adalah siswa belum mencapai indikator yang dapat diklasifikasikan dalam kategori dapat menguasai kemampuan berpikir kritis kelas X IPS di SMAN 11 Bandung. Model discovery learning merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen setelah mengimplementasikan model discovery learning. Metode penelitian yang digunakan didalam yaitu metode eksperimen dengan sifat penelitian kuantitatif dan desain penelitian quasi eksperimen dan desain yang dipilih yaitu Nonequivalent Control Group Design. Subjek dalam penelitian ini yaitu X IPS 3 sebagai kelas eksperimen dan X IPS 5 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen tes uraian dan teknik analisis data dengan statistic parametric menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 21. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis pada kelas eksperimen dengan menggunakan model discovery learning serta peningkatan kemampuan berpikir kritis pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan peningkatan pada kelas kontrol dengan menggunakan metode yang biasa digunakan guru. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK AND WRITE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT PESERTA DIDIK
Penelitian ini berjudul Penerapan Model Pembelajaran Think-Talk and Write untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan pendapat pada Peserta Didik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model pembelajaran Think-Talk and Write yang diterapkan di SMA Negeri 1 Soreang dalam meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat. Model Think-Talk and Write yaitu dimana siswa diberian kesempatan untuk memulai dengan memahami permsalah terlebih dulu (Think), terlibat secara aktif dalam diskusi (Talk), dan menuliskan hasil belajar dengan bahasa sendiri (Write). Penelitian ini merupakan penelitian Quasy Experimental dengan desain penelitian Nonequivalent control group design. Penelitian ini dilakukan dua kelas yaitu, kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam kelas terdiri dari 36 siswa. instrumen yang digunakam dalam penelvtian ini berupa observasi dan dokumentasi. Analisis data penelitian ini menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji perbedaan dan uji gain. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan kemampuan mengemukakan pendapat siswa di kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Think-Talk and Write dengan siswa di kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional (2) terdapat peningkatan kemampuan mengemukakan pendapat siswa di kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Think-Talk and Write dengan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN
RASA PERCAYA DIRI PESERTA DIDIKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan rendahnya rasa percaya diri peserta didik pada mata pelajaran Ekonomi. Peserta didik yang memliki rasa percaya diri dapat terlihat dari keberaniannya untuk presentasi di depan kelas, mengemukakan pendapat, yakin akan kemampuan yang dimiliki dan melakuan kegiatan tanpa ragu-ragu. Kenyataan dilapang peneliti menemukan permasalahan yaitu rasa percaya diri peserta didik kelas X pada mata pelajaran ekonomi masih rendah. Salah satu faktor penyebab diantaranya yaitu kurangnya penerapan model pembelajaran yang menuntut siswa aktif di dalam kelas yang dapat memicu peserta didik menjadi percaya diri. Berdasarkan hal tersebut peneliti bertujuan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share untuk meningkatkan rasa percaya diri peserta didik. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian quasi eksperimental dan desain penelitian nonequivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri 4 Cimahi kelas X IPA lintas minat ekonomi, dimana X IPA 5 sebagai kelas eksperimen dan X IPA 6 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan angket rasa percaya diri, observasi kelompok belajar dan observasi keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share. Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dapat meningkatkan rasa percaya diri peserta didik. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT
Penelitian ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Mengemukakan Pendapat”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model pembelajaran yang diterapkan di SMK Negeri 3 Bandung dalam meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat pada mata pelajaran Ekonomi Bisnis. Selain itu juga untuk mengimplementasi langkah-langkah Model Pembelajaran Jigsaw pada mata pelajaran Ekonomi Bisnis serta mengetahui Model pembelajaran Jigsaw dapat mengefektifkan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat. Penelitian ini merupakan penelitian quasy eksperimental dengan desain penelitian nonequivalen control group design. Penelitian ini dilakukan di dua kelas yaitu kelas ekperimen dengan model pembelajaran jigsaw yang berjumlah 36 siswa, sedangkan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional berjumlah 36 siswa. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan melakukan observasi awal terlebih dahulu dan melakukan observasi akhir di akhir pembelajaran. Pembelajaran di kelas ekperimen dilakukan di kelas X OTKP 2 dan kelas kontrol dilakukan di kelas X OTKP 1. Intrumen yang digunakan berupa lembar observasi siswa dengan jumlah 15 item dan dokumenter sebagai bukti hasil penelitian. Secara statistik, dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS dan Microsoft Excel untuk mengetahui hasil yang dibuktikan oleh uji normalitas, uji homogeny dan uji T-test, untuk melihat peningkatan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat menggunakan uji N-gain. Hasil menunjukan bahwa terdapat perbedaan kemampuan mengemukakan pendapat yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah diberi perlakuan dan terdapat peningkatan yang signifikan kemampuan mengemukakan pendapat setelah diterapkan model pembelajaran jigsaw, peningkatan hal ini dilihat dari rata-rata perolehan siswa yang signifikan. -
PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJARPenelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Siswa yang memiliki kemandirian belajar cenderung percaya diri tidak bergantung dengan orang lain, tepat waktu dalam mengumpulkan tugas, inisiatif dalam belajar memiliki rasa keingintahuan yang besar, memiliki rasa tanggung jawab terhadap belajar, dan mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Kenyataan dilapangan peneliti menemukan permasalahan yaitu kurangnya kemandirian belajar pada pembelajaran sistem pembayaran, salah satu faktor penyebab diantaranya yaitu kurangnya ketersediaan bahan ajar yang sesuai dengan kemandirian belajar. Tujuan penelitian ini ialah untuk menguji lembar kerja siswa untuk meningkatkan kemandirian belajar. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental design dengan desain penelitian nonequivalent control group design dan penelitian bersifat kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X IPA lintas minat ekonomi di SMA Negeri 11 Bandung, dimana X IPA lintas minat ekonomi 1 adalah kelas kontrol dan X IPA lintas minat ekonomi 2 adalah kelas eksperimen. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara total sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan observasi kemandirian belajar, observasi pelaksanaan pembelajaran. Teknik analisis data dengan uji hipotesis. Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat disimpulkan bahwa penggunaan lembar kerja siswa dapat digunakan dalam pembelajaran sistem pembayaran untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa dibandingkan buku ajar.