Browse Items (20 total)
Sort by:
-
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PADA SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION
Penelitian ini berjudul Peningkatan Kemampuan Memecahkan Masalah pada Siswa Melalui Pengunaan Model Pembelajaran Group Investigation. Judul ini diambil dengan dilatarbelakangi oleh kurangnya kemampuan memecahkan siswa pada pelajaran perencanaan bisnis. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai peningkatan kemampuan memecahkan masalah dengan model pembelajaran Group Investigation dibandingkan dengan pembelajaran ceramah bervariasi. Desain penelitian ini adalah desain eksperimen berbentuk “Nonequevalent Pretest-Posttest Control Group Design” atau desain kelompok kontrol pretes-postes yang melibatkan dua kelompok. Dalam penelitian ini, kelompok eksperimen menggunakan pembelajaran Group Investigation dan kelompok kontrol menggunakan pembelajaran ceramah bervariasi. Untuk mendapatkan data hasil penelitian digunakan instrumen berupa tes kemampuan memecahkan masalah dan lembar observasi. Subjek populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X Pemasaran di SMK Negeri 3 Bandung dengan subjek sampel adalah siswa kelas X Pemasaran 2 dan Pemasaran 3. Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan guru selama pembelajaran dengan model Group Investigation keterlaksanannya sangat baik. Analisis data dilakukan secara kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan terhadap hasil pretes dan postes untuk melihat perbedaan rata-rata gain ternormalisasi antara kedua kelompok sampel dan diuji normalitas,homogenitas, dan uji t- test untuk melihat perbedaan kemampuan memecahkan masalah kedua kelompok sampel. Serta peningkatan kemampuan memecahkan pada siswa kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Group Investigation lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran ceramah bervariasi. -
PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA DIDIK
MELALUI IMPLEMENTASI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHERAmbar Utami (2019). Peningkatan Kemampuan Kognitif Pesera Didik Melalui Implementasi Model Numbered Head Together (Studi Eksperimen Materi Peran pasar dalam Perekonomian Indonesia Kelas X di SMAN 1 Soreang). Latar Belakang penelitian ini adalah peserta didik belum mencapai indikator yang dapat diklasifikasikan dalam kategori dapat menguasai kemampuan kognitif kelas X IPS di SMAN 1 Soreang. Model Numbered Head Together merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan kemampuan kognitif peserta didik pada kelas eksperimen setelah mengimplementasikan model Numbered Head Together. Metode penelitian yang digunakan didalam yaitu metode eksperimen dengan sifat penelitian kuantitatif dan desain penelitian quasi eksperimen dan desain yang dipilih yaitu Nonequivalent Control Group Design. Subjek dalam penelitian ini yaitu X IPS 3 sebagai kelas eksperimen dan X IPS 1 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen tes uraian dan teknik analisis data dengan statistic parametric menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 25. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu terdapat peningkatan kemampuan kognitif pada kelas eksperimen dengan menggunakan model Numbered Head Together serta peningkatan kemampuan kognitif pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan peningkatan pada kelas kontrol dengan menggunakan metode yang biasa digunakan guru. -
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI IMPLEMENTASI MODEL DISCOVERY LEARNING PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS
Rifanty Chairunnisa (2019). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Implementasi Model Discovery Learning Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Sekolah Menengah Atas (Studi Eksperimen Materi Konsep Dasar Ilmu Ekonomi Kelas X T.A 2019/2020). Latar Belakang penelitian ini adalah siswa belum mencapai indikator yang dapat diklasifikasikan dalam kategori dapat menguasai kemampuan berpikir kritis kelas X IPS di SMAN 11 Bandung. Model discovery learning merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen setelah mengimplementasikan model discovery learning. Metode penelitian yang digunakan didalam yaitu metode eksperimen dengan sifat penelitian kuantitatif dan desain penelitian quasi eksperimen dan desain yang dipilih yaitu Nonequivalent Control Group Design. Subjek dalam penelitian ini yaitu X IPS 3 sebagai kelas eksperimen dan X IPS 5 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen tes uraian dan teknik analisis data dengan statistic parametric menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 21. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis pada kelas eksperimen dengan menggunakan model discovery learning serta peningkatan kemampuan berpikir kritis pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan peningkatan pada kelas kontrol dengan menggunakan metode yang biasa digunakan guru. -
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN
(Lasmini,Hidayat & Ilyas, Penggunaan Media Audio Visual Untuk meningkatkan Pemahaman, 2019) Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan rendahnya kemampuan pemahaman siswa dalam mata pelajaran Ekonomi. Siswa dikatakan memahami mata pelajaran ekonomi apabila ia bisa menafsirkan sebuah informasi ke dalam bentuk lain, memberikan contoh atau prinsip yang bersifat umum, mengklasifikasikan suatu materi ke dalam kategori tertentu, membuat ringkasan materi, menjelaskan suaru materi, membandingkan persamaan atau perbedaan suatu objek hingga siswa dapat menyimpulkan suatu materi yang ia pelajari. Kenyataan dilapangan peneliti menemukan permasalahan yaitu kemampuan pemahaman siswa kelas X pada Program Studi Pemasaran masih rendah. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya pemanfaatan media dalam proses pembelajaran. Berdasarakan hal tersebut peneliti mencoba membuat media audio visual dalam upaya meningkatkan kemampuan pemahaman siswa dalam mata pelajaran ekonomi. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian quasi eksperimental dan desain penelitian nonequivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 3 Bandung kelas X Program Studi Pemasaran, dimana X Pemasaran 3 sebagai kelas eksperimen dan X Pemasaran 2 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, daftar ceklis dan observasi pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual lebih efektif meningkatkan kemampuan pemahaman siswa dalam mata pelajaran ekonomi. -
PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJARPenelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Siswa yang memiliki kemandirian belajar cenderung percaya diri tidak bergantung dengan orang lain, tepat waktu dalam mengumpulkan tugas, inisiatif dalam belajar memiliki rasa keingintahuan yang besar, memiliki rasa tanggung jawab terhadap belajar, dan mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Kenyataan dilapangan peneliti menemukan permasalahan yaitu kurangnya kemandirian belajar pada pembelajaran sistem pembayaran, salah satu faktor penyebab diantaranya yaitu kurangnya ketersediaan bahan ajar yang sesuai dengan kemandirian belajar. Tujuan penelitian ini ialah untuk menguji lembar kerja siswa untuk meningkatkan kemandirian belajar. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental design dengan desain penelitian nonequivalent control group design dan penelitian bersifat kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X IPA lintas minat ekonomi di SMA Negeri 11 Bandung, dimana X IPA lintas minat ekonomi 1 adalah kelas kontrol dan X IPA lintas minat ekonomi 2 adalah kelas eksperimen. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara total sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan observasi kemandirian belajar, observasi pelaksanaan pembelajaran. Teknik analisis data dengan uji hipotesis. Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat disimpulkan bahwa penggunaan lembar kerja siswa dapat digunakan dalam pembelajaran sistem pembayaran untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa dibandingkan buku ajar. -
Materi Permasalahan Ketenagakerjaan dan Kemampuan Berpikir Divergen-KonvergenModel Problem Based Learning...1 more
PENGEMBANGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING MATERI PERMASALAHAN KETENAGAKERJAAN MELALUI PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR DIVERGEN-KONVERGEN
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan peserta didik dalam berpikir divergen-konvergen. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi lapangan peneliti bahwa peserta didik tidak terbiasa dengan soal analis atau studi kasus sehingga peserta didik kesulitan dalam berpikir kritis, kreatif, analis, original, berpikir lancar, terbuka dan belum baik dalam ketepatan pemecahan masalah. Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu adanya inovasi dalam pembelajaran yang bertujuan untuk menemukan suatu model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kemampuan berpikir divergen-konvergen yaitu model pembelajaran problem based learning dengan pendekatan open ended. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Pelaksanaan Metode penelitian R&D dibagi menjadi tiga tahap yaitu studi pendahuluan, pengembangan dan pengujian. Populasi yang digunakan adalah kelas XI IIS di SMA Negeri 7 Bandung. Pengambilan sampel untuk proses pengembangan menggunakan teknik purposive sample, maka sampel yang digunakan diambil dua kelas yaitu kelas XI IIS 1 sebagai kelas kontrol dan XI IIS 2 sebagai kelas eksperimen. Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir divergen-konvergen peserta didik yang menerapkan pengembangan model problem based learning dan terdapat peningkatan kemampuan berpikir divergen-konvergen peserta didik setelah menerapkan model problem based learning dengan uji kriteria gain pada materi permasalahan ketenagakerjaan. -
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANIMASI TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SMA DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan Keaktifan Belajar Siswa dalam mata pelajaran ekonomi. Siswa dapat dikatakan aktif dalam belajar apabila ia menunjukan adanya respon-respon dalam bentuk yang meliputi ; keaktifan visual, keaktifan lisan, keaktifan mendengarkan, keaktifan menulis, keaktifan menggambar, keaktifan motorik, keaktifan mental dan keaktifan emosional. Fakta dan informasi yang peneliti dapatkan dilapangan adalah kualitas Keaktifan Belajar Siswa yang peneliti nilai masihlah sangat rendah, hal ini ditunjukan dengan kurangnya respon siswa dalam menanggapi materi ketika kegiatan pembelajaran sedang berlangsung dan kurangnya pemanfaatan media dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut peneliti mencoba membuat Media Pembelajaran Berbasis Animasi dalam upaya meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa pada mata pelajaran Ekonomi. Penelitian ini bersifat Kuantitatif dengan menggunakan metode pre-experimental dan desain penelitian The Static-Group Comparasion Design. Populasi penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 11 Bandung kelas X, dimana X IPS 4 sebagai kelas eksperimen dan X IBB 1 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran, lembar angket dan daftar ceklis. Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis Animasi lebih efektif dalam meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa dalam mata pelajaran Ekonomi. -
PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR MODUL TERHADAP KETUNTASAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tidak tercapainya ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Siswa mencapai ketuntasan belajar apabila mampu menyelesaikan pembelajaran dan soal-soal, menguasai kompetensi dan karakter, mencapai tujuan pembelajaran minimal 65% dari seluruh tujuan pembelajaran, dan mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang idealnya 75% (75). Kenyataan di lapangan peneliti menemukan permasalahan yaitu tidak tercapainya ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi, salah satu faktor penyebabnya yaitu kurangnya ketersediaan dan penggunaan bahan ajar yang sesuai dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, peneliti mencoba membuat bahan ajar modul dan menguji pengaruhnya terhadap ketuntasan belajar siswa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian quasi experimental dengan desain nonequivalent control group design dan bersifat kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah SMA Negeri 11 Bandung kelas X IPA, dimana X IPA 1 sebagai kelas kontrol dan X IPA 2 sebagai kelas eksperimen. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan observasi pelaksanaan pembelajaran di kelas. Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan bahan ajar modul lebih efektif digunakan dalam pembelajaran objek dan cara pengenaan pajak terhadap ketuntasan belajar siswa dibandingkan dengan bahan ajar buku. -
PENGARUH PENERAPAN SPPKB BERBANTUAN MEDIA RODA BERPUTAR TERHADAP HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) PESERTA DIDIK
Peserta didik perlu melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi untuk bisa mengolah informasi berdasarkan fakta sehingga mampu memecahkan masalah dan terbiasa menghadapi sesuatu yang sulit. Namun faktanya, pelaksanaan pembelajaran di sekolah belum mampu melatih dan mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik padahal kemampuan berpikir tingkat tinggi yang baik dapat menjadi modal bagi peserta didik untuk menghadapi tantangan masa depan dengan permasalahan yang kompleks. Berkenaan dengan masalah tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian di SMKN 3 Bandung untuk mengetahui pengaruh penerapan SPPKB berbantuan media roda berputar terhadap Higher Order Thinking Skills (HOTS) peserta didik. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode kuasi eksperimen nonequivalent control group design. Populasi penelitian terdiri dari seluruh peserta didik kelas X Bisnis Daring dan Pemasaran SMKN 3 Bandung tahun ajaran 2018/2019 dengan sampel diperoleh berdasarkan purposive sampling yaitu kelas X BDP 1 sebagai kelas eksperimen dan X BDP 2 sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan berupa instrumen tes untuk mengukur HOTS peserta didik dan lembar observasi untuk mengetahui keberhasilan penerapan SPPKB berbantuan media roda berputar. Analisis data dilakukan dengan bantuan software SPSS V.21 for Windows dengan independent samples t-test. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data maka didapatkan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh penerapan SPPKB berbantuan media roda berputar terhadap Higher Order Thinking Skills (HOTS) peserta didik dengan perbedaan perolehan nilai rerata kelas eksperimen sebesar 85,31 dan kelas kontrol sebesar 69,22. -
PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ekonomi”. Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar kognitif peserta didik dan bertujuan untuk menganalisis metode pembelajaran yang diterapkan di SMA Negeri 12 Bandung dalam peningkatan hasil belajar kognitif peserta didik pada mata pelajaran ekonomi. Selain itu juga untuk mengimplementasi langkah-langkah Metode Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation pada mata pelajaran ekonomi serta mengetahui Metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dapat mengefektifkan hasil belajar kognitif peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian quasy eksperimental dengan desain penelitian nonequivalen control group design. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan melakukan pretest terlebih dahulu dan melakukan postest di akhir pembelajaran. Pembelajaran di kelas ekperimen dilakukan di kelas XI IPS 2 dan kelas kontrol dilakukan di kelas XI IPS 3. Intrumen yang digunakan berupa lembar tes peserta didik dengan jumlah 10 soal dan lembar observasi keterlaksanaan metode pembelajaran. Secara statistik, dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS 21 dan Microsoft Excel. Hasil menunjukan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan hasil belajar kognitif setelah diterapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation, peningkatan hal ini dilihat dari rata-rata perolehan nilai peserta didik yang signifikan dan terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar kognitif yang antara kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah diberi perlakuan, dimana kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol. -
PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MEMBUAT BUSINESS PLAN
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan berpikir kreatif siswa yang kurang dilatih, khususnya pada mata pelajaran ekonomi bisnis. Siswa jarang terlibat dalam proses berpikir kreatif sehingga kesulitan dalam mengemukakan ide-ide dan gagasan apabila dihadapkan pada suatu masalah yang membutuhkan berbagai macam solusi untuk mengatasinya. Siswa yang kreatif memiliki kelancaran, keluwesan, orisinalitas dalam berpikir dan dapat memerinci. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penerapan metode pembelajaran brainstorming terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa membuat business plan. Penelitian ini bersifat kuantitatif menggunakan jenis penelitian pre eksperimental design dengan desain penelitian intact-group comparison. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X AKL di SMKN 3 Bandung, dimana kelas X AKL 3 adalah kelas eksperimen dan kelas X AKL 1 adalah kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel yaitu sampling purposive. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumen business plan dan observasi pelaksanaan pembelajaran. Teknik analisis data dengan uji hipotesis. Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan metode pembelajaran brainstorming terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa membuat business plan. -
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KOLABORASI SISWA DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI BISNIS
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kolaborasi siswa dengan model project based learning dalam mata pelajaran Ekonomi Bisnis. Model project based learning merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa dalam suatu proyek yang dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu untuk menghasilkan suatu produk pengerjaannya berupa proyek perseorangan atau kelompok, dengan demikian siswa secara aktif berkolaboratif dalam kegiatan pembelajaran untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman kerja secara nyata. Sampel dalam penelitian ini sebanyak dua kelas, satu untuk kelas eksperimen yaitu kelas X PBK 1 dan satu untuk kelas kontrol yaitu kelas X PBK 2. Sampel tersebut ditentukan dengan cara purposive. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran berupa: silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Proyek (LKP), dan buku guru serta lembar observasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan uji beda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model project based learning terhadap peningkatan kolaborasi siswa pada mata pelajaran Ekonomi Bisnis kelas X PBK SMK Itikurih Hibarna dan terdapat peningkatan kemampuan kolaborasi siswa dengan menggunakan model project based learning pada mata pelajaran Ekonomi Bisnis siswa kelas X PBK SMK Itikurih Hibarna. Maka dapat dikatakan bahwa model project based learning mampu mempengaruhi secara signifikan terhadap peningkatan kemampuan kolaborasi siswa pada mata pelajaran Ekonomi Bisnis.