Browse Items (25 total)
Sort by:
-
PENERAPAN METODE DRILL (LATIHAN) BERBANTU MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF QUIZIZZ UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan metode drill berbantuan media pembelajaran interaktif untuk meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik kelas V di sekolah dasar pada mata pelajaran IPA. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA di Kelas V dengan menerapkan metode drill (latihan) berbantu media pembelajaran interaktif Quizizz dan apakah kemampuan kognitif peserta didik dalam pembelajaran IPA kelas V meningkat dengan menerapkan metode drill (latihan) berbantu media pembelajaran interaktif Quizizz. Tujuan penelitian ini, untuk mengukur peningkatan kemampuan kognitif peserta didik dalam pembelajaran IPA kelas V dengan menerapkan metode drill (latihan) berbantu media Quizizz, serta membandingkan peningkatan kemampuan kognitif peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Metode penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan metode eksperimen, dengan desain quasi jenis non-equivalent control group design. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan kognitif peserta didik mengalami peningkatan pada mata pelajaran IPA yang pembelajarannya dengan menggunakan metode drill (latihan) berbantu media pembelajaran interaktif Quizizz, serta peningkatan kemampuan kognitif peserta didik pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan peningkatan kemampuan kognitif peserta didik pada kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional. Populasi pada penelitian ini seluruh peserta didik kelas V dan sampel penelitian ini Kelas V-D sebagai Kelas eksperimen juga sebagai kelas kontrol dengan dan waktu yang berbeda. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KREATIVITAS MENARI KONTEMPORER DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya peserta didik untuk meningkatkan kemampuan kreativitas menari kontemporer pembelajaran SbdP yang dianggap sukar , hal ini didukung oleh proses pembelajaran yang tidak membuat peserta didik kreatif. Model Team games tournament adalah salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk pendidik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan kreativitas menari kontemporer peserta didik dengan menggunakan model Team games tournament untuk meningkatkan kemampuan kreatifitas menari kontemporer peserta didik pada mata pelajaran SbdP dan menguji peningkatan kemampuan kreatifitas menari kontemporer peserta didik yang menggunakan model team games tournament dengan yang menggunakan pembelajaran konvensional. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Eksperimen Nonequivalent Control Group Design. Dalam penelitian ini kelas eksperimen mendapatkan model team games tournament dan kelas kontrol mendapatkan mendapatkan model konvensional. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh siswa kelas VI di SDN CICALENGKA 10. Untuk mencapai tujuan penelitian ini , penarikan sampel ditentukan dengan cara sampel jenuh dengan menggunakan seluruh peserta didik kelas VI yang terdiri dari kelas VI A untuk eksperimen dan peserta didik kelas VI B untuk kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan praktek menari secara berkelompok. Penelitian ini dilakukan selama dua kali pertemuan di kelas eksperimen dan satu pertemuan dikelas kontrol. Analisis data digunakan untuk melihat penerapan model team games tournament. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat peningkatan kemampuan kreativitas menari kontemporer peserta didik setelah diberikan model team games tournamament serta peningkatan kemampuan kreativitas tari kontemporer pada peserta didik yang pembelajarannya menggunakan model Team Games Tournament lebih baik daripada yang pembelajarannya konvensional. Oleh karena itu model team games tournament dapat menjadi alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kreativitas menari kontemporer. -
ANALISIS KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya permasalahan yang dialami oleh peserta didik sekolah dasar dalam menulis pantun, yakni kurangnya kemampuan peserta didik dalam menuangkan ide-ide yang ada di dalam pikirannya dan kemudian disusun menjadi sebuah bait pantun. Selain itu, peserta didik masih kesulitan untuk memilih kata yang tepat dan sesuai dengan pola akhir pantun, serta yang sesuai dengan ciri-ciri pantun. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan menulis pantun pada peserta didik sekolah dasar, serta untuk mengidentifikasi kesesuaian pantun yang ditulis peserta didik sekolah dasar dengan ciri-ciri pantun yang telah ditentukan. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan jenis penelitian studi literatur. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi, yang terdiri atas tiga artikel dan lima naskah skripsi. Hasil penelitian menyatakan bahwa, keterampilan peserta didik dalam menulis pantun termasuk dalam kategori baik. Hal tersebut membuktikan bahwa peserta didik sekolah dasar terampil dalam menulis pantun. Oleh karena itu, hasil karya pantun peserta didik, sesuai dengan ciri-ciri yang terdapat dalam pantun. Hal ini dikarenakan, penilaian keterampilan menulis pantun, disesuaikan dengan ciri-ciri yang terdapat dalam pantun. -
MODEL MEANINGFUL INSTRUCTIONAL DESIGN PADA PELAJARAN MELUKIS ALAM SEKITAR DI KELAS III SEKOLAH DASAR
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan model pembelajaran meaningful instructional design dan mengetahui kemampuan melukis peserta didik di kelas III B SDN 163 Buahbatu Baru. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deksriptif untuk mendeskripsikan keterlaksanaan model pembelajaran meaningful instructional design, dan hasil kemampuan melukis peserta didik di kelas V SDN 163 Buahbatu Baru. Sumber data dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas III B SDN 163 Buahbatu Baru sebanyak 15 orang yang dipilih secara purposive. Instrumen penelitian yang digunakan adalah human instrument atau peneliti sebagai instrumennya. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik triangulasi (gabungan) yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakam model Miles & Huberman melalui tiga tahapan yaitu reduksi data, displai data dan verivikasi data, serta teknik yang digunakan untuk menguji kredibilitas data dengan menggunakan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlaksanaan model pembelajaran meaningful instructional design berjalan lancar dalam 3 kali pertemuan dengan persentase aktivitas pendidik 55%, 85%, hingga 100% dan persentase aktivitas peserta didik 52,08%, 68,75%, hingga81,25 serta kemampuan melukis peserta didik kelas III B SDN 163 Buahbatu Baru menunjukkan hasil cukup baik kriterianya dengan skor 71,42. -
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI SAINS DI SDPenelitian ini berjudul “Penerapan Model Problem Based Learning dengan Penggunaan Video Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Sains di SD” dilatarbelakangi oleh masalah rendahnya kemampuan literasi sains peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model PBL dengan penggunaan video pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan literasi sains di SD. Nama peneliti Dian Nuryanti dibantu oleh Bapak Asep Hidayat dan Ibu Popon Mariam sebagai pembimbing. Isi dari skripsi yaitu mendeskripsikan penerapan model Problem Based Learning dengan penggunaan video pembelajaran, menguji perbedaan kemampuan literasi sains, dan menguji peningkatan kemampuan literasi sains kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Penelitian ini menggunakan peserta didik kelas V SD Negeri 015 Kresna, Kelas V C untuk kelas kontrol dan kelas V D untuk kelas eksperimen. Instrumen penelitian ini berupa instrumen lembar observasi untuk mengukur penerapan model Problem Based Learning dengan penggunaan video pembelajaran dan instrumen tes untuk mengukur kemampuan literasi sains. Data diperoleh dari hasil pretest dan posttest. Data dianalisis untuk menguji validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas, dan independent sample t-test. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa penerapan model Problem Based Learning dengan penggunaan video pembelajaran diterapkan sangat baik sesuai dengan langkah-langkahnya terlihat dari hasil observasi dan kelas kontrol, terdapat perbedaan kemampuan dan peningkatan kemampuan literasi sains kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol. -
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK DENGAN MENERAPKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul “Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik Dengan Menerapkan Model Problem Based Learning Pada Mata Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar” dilatarbelakangi oleh masalah rendahnya kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada mata pelajaran IPA. Dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan model problem based learning mampu menjadi pemecahan masalah bagi siswa sekolah dasar di mata pelajaran IPA. Isi dari skripsi yaitu mendeskripsikan penggunaan model, menguji pencapaian kriteria ketuntasan minimal, menguji perbedaan kemampuan daya ingat kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok kontrol. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini menggunakan seluruh peserta didik kelas IV A dan C di SD Negeri 008 Mohamad Toha. Data dianalisis untuk menguji validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas, dan independent t-test. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa penggunaan model Problem Based Learning diterapkan sangat baik sesuai dengan langkah-langkahnya, terlihat dari langkah-langkahnya, terlihat dari hasil observasi, kemampuan pemecahan masalah peserta didik sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal, terdapat perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dan peningkatan kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok kontrol. -
PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN EKSPLORASI DALAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN PRAKARYA DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kemampuan eksplorasi peserta didik pada pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya, peneliti menemukan masih banyak peserta didik yang kurang terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Permasalahan tersebut menuntut guru untuk menerapkan metode pembelajaran yang dapat membuat peserta didik lebih terlibat secara aktif. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan eksplorasi pada pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya dengan menggunakan metode guided inquiry. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN 114 Bojongkoneng Bandung. Instrumen pengumpulan data yang digunakan terdiri dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Prosedur analisis data menggunakan teknik analis data model miles dan huberman.Tahap analisis data tersebut meliputi reduksi data, display data dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan metode guided inquiry dapat meningkatkan kemampuan eksplorasi peserta didik dalam pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya di SDN 114 Bojongkoneng Bandung. -
MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR DALAM PEMBELAJARAN IPS
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kreatif peserta didik sekolah dasar dalam pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learning. Populasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu peserta didik kelasV SDN Kamasan 01. Teknik penarikan sampel menggunakan sampel jenuh yang diperoleh dari kelas VA sebagai kelas eksperimen dan kelas V B sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan melalui tes berpikir kreatif (soal pretes dan postes). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain nonequivalen pre-test post-test. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan berpikir kreatif dapat ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL). Kriteria penilaian masing-masing indikator dalam berpikir kreatif semuanya meningkat. Dapat diketahui rata-rata indeks gain kelas eksperimen 0,2783 sedangkan kelas kontrol 0,1180. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model Problem Based Learning dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif peserta didik khususnya pada mata pelajaran IPS. -
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini membahas tentang “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPA melalui Model Pembelajaran Picture and Picture di Sekolah Dasar” (Studi Kasus di Kelas 5C SDN 114 Bojongkoneng Bandung). Penelitian ini dilakukan untuk melihat peningkatan kemampuan berpikir kreatif peserta didik pada pembelajaran IPA tentang organ gerak hewan dan manusia dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture. Penelitian ini menerapkan metode eksperimen dan analisis data menggunakan uji statistik. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah peneliti, pengamat, dan juga peserta didik kelas 5C di SDN 114 Bojongkoneng Bandung sebanyak 30 orang peserta didik. Pengumpulan data peneliti menggunakan lembar observasi, tes berupa pre-test dan juga post-test. Hasil dari penelitian ini menunjukan terjadinya peningkatan kemampuan berpikir kreatif pada peserta didik dalam pembelajaran IPA tentang organ gerak hewan dan manusia dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture secara signifikan. Selain itu, kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture membuat proses pembelajaran menjadi lebih aktif, materi yang tersampaikan lebih mudah dipahami oleh peserta didik dan juga perencanaan pebelajaran telah dilaksanakan dengan baik. Kemudian peneliti juga menyarankan dengan penggunaan model pembelajaran picture and picture sebagai model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik dan guru harus dapat memilih model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan peserta didik. Guru juga harus lebih memperhatikan waktu yang digunakan jika ingin menggunakan model pembelajaran dengan baik. -
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL FINGER PAINTING TERHADAP KEMAMPUAN KREATIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN SENI RUPA DI TINGKAT SEKOLAH DASAR
Seni Budaya Dan Keterampilan adalah merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dicapai dalam proses pembelajaran khususnya bidang kemampuan kreativitas yang dimiliki oleh siswa itu sendiri. Kreativitas dalam pendidikan akan berperan mengembangkan kemampuan kognitif. Bila kreativitas itu telah berkembang dan meningkat, maka kemampuan kreatif akan berguna untuk bidang ilmu yang lainnya, guna untuk membentuk kepribadian siswa seutuhnya. Didalam upaya meningkatkan kemampuan kreativitas siwa salah satunya dengan cara menggunakan model pembelajaran Finger Painting adalah salah satu model pembelajaran melukis, melukis dengan menggunakan sentuhan langsung jari jemari tanpa bantuan seperti kuas. Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur serta mendeskripisikan pengaruh penggunaan model Finger Painting pada Pembelajaran Seni Rupa Ditingkat Sekolah Dasar. Penelitian ini dilakukan di SDN 008 Mohammad Toha. Analisis data menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi 2.5 serta mengenalisis uji Non-parametrik. Metode penelitian ini menggunakan metode ekperimen. Populasi dalam penelitian ini dilakukan dengan siswa kelas 1 A yang berjumlah 12 siswa yang mengikuti. Berdasarkan hasil analisis penelitian di atas bahwa dapat disimpulkan terdapat pengaruh serta peningkatan kemampuan kreativitas siswa pada pembelajaran seni rupa materi melukis menggunakaan model Finger Painting dengan hasil yang baik. -
PENERAPAN METODE JARIMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KONSENTRASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
DI SEKOLAH DASARPenelitian ini dilatar belakangi kurangnya konsentrasi dan rendahnya hasil belajar peserta didik di kelas III SDN Panyandaan 02. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode jarimatika yang dapat meningkatkan konsentrasi dan hasil belajar peserta didik kelas III di SDN Panyandaan 02. Metode pada penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain One-Shot Case Study. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Panyandaan 02. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas III/A yang berjumlah 20 peserta didik dan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan satu kelas yaitu peserta didik kelas III/A SDN Panyandaan 02. Instrumen yang digunakan yaitu penilaian tes, lembar observasi, dan dokumentasi dan data dianalisis menggunakan teknik analisis data deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pretest yang memenuhi KKM adalah 11 peserta didik dan pada posttest yang memenuhi KKM adalah 20 peserta didik. Hal ini menunjukkan dari pretest dan posttest nilai ketuntasan klasikal peserta didik mengalami peningkatan dan dapat disimpulkan bahwa penerapan metode jarimatika dapat meningkatkan konsentasi dan hasil belajar peserta didik -
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL BLENDED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatar belakangi rendahnya hasil belajar kognitif peserta didik di
kelas III SDN 008 Mohamad Toha. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur
peningkatan hasil belajar kognitif matematika pada kelas III SD dengan
menggunakan model blended learning dan untuk mengukur peningkatan mana
yang lebih baik antara hasil belajar kognitif yang menggunakan model blended
learning dengan yang menggunakan metode pembelajaran yang biasa digunakan
oleh pendidik. Metode pada penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain
Nonequivalent Control Group. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 008 Mohamad
Toha. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas III yang
terdiri dari 4 kelas yaitu, kelas IIIA, IIIB, IIIC, IIID dan sampel dalam penelitian
ini menggunakan dua kelas yaitu peserta didik kelas IIIA sebagai kelas
eksperimen dan kelas IIIB sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah RPP, lembar observasi, dan lembar test dan data dianalisis
menggunakan teknik analisis data kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat peningkatan hasil belajar kognitif peserta didik yang
pembelajarannya menggunakan model blended learning, serta peningkatan hasil
belajar kognitif pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan hasil belajar
kognitif pada kelas kontrol yang pembelajarannya menggunakan metode
pembelajaran yang biasa digunakan oleh pendidik