Browse Items (29 total)
Sort by:
-
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR
(Studi Kasus Kelas V SD Mutiara pada Mata Pelajaran IPA)Latar Belakang dalam penelitian ini adalah siswa belum mencapai hal-hal yang dapat diklasifikasikan dalam kategori dapat menguasai kemampuan memecahkan masalah siswa kelas V SD Mutiara Kota Bandung. Model Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat membantu untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa untuk memecahkan suatu masalah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan kemampuan memecahkan masalah pada kelas eksperimen setelah menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Masalah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu metode eksperimen dengan sifat penelitian kuantitatif dan desain penelitian quasi eksperimen dan desain yang dipilih yaitu Nonequivalent Control Group Design. Subjek dalam penelitian ini yaitu VA sebagai kelas eksperimen dan VB sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen test uraian dan teknik analisis data dengan statistic parametric menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 24. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu terdapat peningkatan kemampuan memecahkan masalah pada kelas eksperimen dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah serta peningkatan kemampuan memecahkan masalah pada kelas eksperimen lebih signifikan dibandingkan peningkatan kemampuan memecahkan masalah pada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional -
ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN DARING DAN PERSIAPAN LURING DI SEKOLAH DASAR (Studi Terhadap Keterampilan Membaca Peserta Didik)
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemberlakuan pembelajaran daring di masa pandemi covid-19 yang menimbulkan beberapa permasalahan, termasuk keterlambatan peserta didik dalam membaca. Dan dilatarbelakangi oleh permulaan pelaksanaan pembelajaran luring kembali di masa merebaknya virus covid-19, di mana hal ini membutuhkan suatu persiapan. Problematika dalam pembelajaran daring membuat kegiatan pembelajaran dan tujuan pembelajaran menjadi tidak tercapai termasuk keterlambatan peserta didik dalam keterampilan membacanya. Putusan pelaksanaan pembelajaran luring yang kurang lebih 2 tahun tidak terlaksanakan, terpaksa dilaksanakan di tengah-tengah meningkatnya penularan virus Covid-19, membuat instansi pendidikan termasuk sekolah dasar harus mempersiapkan berbagai banyak hal untuk mencegah virus Covid-19 ini menyebar di lingkungan sekolah. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan problematika pembelajaran daring khususnya dalam keterampilan membaca peserta didik dan mendeskripsikan persiapan luring di SD. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas III SD Cipta Karya Bandung sebanyak 26 orang yang dipilih secara purposive sampling dengan pertimbangan tertentu. instrumen penelitian menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa problematika pembelajaran daring yang dirasakan antara lain : fasilitas yang kurang memadai, koneksi internet, biaya kuota internet yang tidak murah, pembuatan bahan ajar yang memerlukan waktu banyak, kesulitan dalam mengkondisikan peserta didik. Persiapan pelaksanan pembelajaran luring di SD Cipta Karya menyiapkan Handsanitizer, tempat cuci tangan, alat pengecek suhu, penyiapan masker untuk peserta didik, dan penempatan slogan/poster tentang gerakan 5M. -
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA SISWA MELALUI METODE ROLE PLAYING
( Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V Sdn 163 Buahbatu Baru)Penelitian ini berjudul” Meningkatkan Kemampuan Bercerita Siswa Melalui Metode Role Playing ( Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V Sdn 163 Buahbatu Baru )”. Rumusan masalah dalam penelitian adalah Seberapa besar pengaruh penerapan metode role playing dalam meningkatkan kemampuan bercerita siswa kelas V di SDN 163 Buahbatu Baru?. Penelitian ini bertujuan untuk Mengukur seberapa besar penggunaan metode role playing dalam meningkatkan kemampuan bercerita siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V SDN 163 Buahbatu Baru dan untuk mengukur Adakah perbedaan penggunaan metode role playing dengan bukan metode role playing terhadap peningkatkan kemampuan bercerita siswa kelas V di SDN 163 Buahbatu Baru melalui metode role playing. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode eksperimen dengan sifat penelitian kuantitatif . Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi siswa dan dokumentasi.Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji normalitas, uji homogenitas,dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat peningkatan berdasarkan rata rata presentase hasil belajar siswa yang signifikan pada pembelajaran yang menggunakan metode role playing pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Nilai rata-rata pretest dan posttest dikelas kontrol untuk penelitian ke-1 yaitu rata-rata nilai pretest ke-1 sebesar 58,3 dan nilai rata-rata posttest ke-1 sebesar 66,7 ini menunjukan adanya selisih peningkatan 5,4 dan mempunyai angka gain sebesar 0,20 untuk penelitan ke-2 dengan rata-rata nilai pretest 58,3, dan rata-rata pretest ke-2 sebesar 75,0 ini menunjukan adanya selisih peningkatan 8,8 dan mempunyai angka gain sebesar 0,40, serta untuk penelitian ket-3 dengan nilai rata-rata 4,17 dan ratarata nilai pretest ke-3 66,7 menunjukan peningkatan sebesar 4 dan mempunyai angka gain 0,43 . Hal ini menunjukan bahwa adanya peningkatan terhadap kemampuan bercerita peserta didik yang menggunakan metode role playing -
PENGGUNAAN ALAT PERAGA BLOK PECAHAN TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN PADA PESERTA DIDIK KELAS III SD
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemahaman konsep pecahan pada peserta didik kelas III dalam pembelajaran matematika di Sekolah Dasar. Adapun tujuan penelitian ini yaitu (1) mengetahui penggunaan alat peraga blok pecahan pada peserta didik kelas III (2) mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman konsep pecahan menggunakan alat peraga blok pecahan pada peserta didik kelas III. Metode penelitian ini yaitu metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian menggunakan pre experimental design (non design) dalam bentuk one group pretest-posttest. Penelitian ini dilakukan di SDN Jati 03 Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung, dengan populasi sebanyak 62 peserta didik dan sampel 35 peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes dalam pelaksanaan pembelajaran kemampuan pemahaman konsep pecahan dengan penggunaan alat peraga blok pecahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Penggunaan alat peraga blok pecahan dikelas III dapat membantu peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran dan dapat membantu kemampuan pemahaman konsep pecahan sehingga kemampuan pemahaman konsep pecahan meningkat setelah di berikan perlakuan (treatment) dengan penggunaan alat peraga blok pecahan. (2) Terdapat peningkatan kemampuan pemahaman konsep pecahan pada peserta didik kelas III SD setelah penggunaan alat peraga blok pecahan dapat dilihat dari hasil rata-rata pre-test dan post-test di kelas eksperimen yaitu sebesar 65,74 dan 84,80. -
IMPLEMENTASI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DALAM MENANAMKAN KARAKTER DISIPLIN PADA PESERTA DIDIK
DI SEKOLAH DASAR (STUDI KASUS DI SDN DANA BHAKTIPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran kegiatan ekstrakurikuler dalam menanamkan karakter kedisiplinan pada peserta didik dengan melihat dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, peran kegiatan ekstrakurikuler dan upaya kegiatan ekstrakurikuler. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yakni mendeskripsikan tentang fenomena-fenomena yang ada. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini mengungkapkan beberapa hal dari peran peserta didik, guru dan kepala sekolah bahwa kegiatan ekstrakurikuler dalam menanamkan karakter disiplinan bagi peserta didik di SDN Dana Bhakti mengalami perubahan signifikan yang dimana 80% peserta didik aktif dalam kegiatan ini, menarik bagi peneliti yaitu dalam memanfaatkan waktu luang dengan sebaik-baiknya serta kenakalan remaja yaitu dengan adanya tata tertib, sanksi, teladan, sarana penunjang serta program-program yang menarik minat peserta didik. Penelitian ini berfokus pada teori yang membahas tentang indikator Pendidikan karakter disiplin. Penelitian ini dimaksudkan untuk tujuan akademik dan sosial dengan harapan bahwa penelitian ini bermanfaat bagi seluruh komponen-komponen sekolah dalam mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler dan menumbuhkan disiplin di kalangan peserta didik. -
PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN PERKALIAN BERBASIS MONTESSORI TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERKALIAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR
Pemberian konsep matematika yang baru dipahami oleh siswa perlu diberikan penguatan agar konsep tersebut dapat bertahan lama dalam ingatan siswa. Motivasi mempunyai peranan strategis dalam aktivitas belajar seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penggunaan alat peraga papan perkalian berbasis Montessori terhadap kemampuan pemahaman konsep perkalian dan motivasi belajar siswa kelas II Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment dengan desain Pretetst-Posttest Control Group Design. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan sampel jenuh yaitu semua populasi dijadikan sampel penelitian. Teknik analisis data kemampuan pemahaman konsep perkalian dilakukan dengan uji-t. Sedangkan teknik analisis data motivasi belajar dilakukan dengan menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan alat peraga papan perkalian berbasis Montessori terhadap kemampuan pemahaman konsep perkalian dan motivasi belajar siswa kelas II Sekolah Dasar. -
PENGARUH METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN SENI KRIYA DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatarbelakangi beberapa permasalahan dalam mata pelajaran Seni Budaya yaitu rendahnya kreativitas seni kriya pada peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan dan peningatan kreativitas seni kriya pada kelas eksperimen setelah menggunakan metode eksperimen di Sekolah Dasar Negeri Langensari Kabupaten Bandung. Metode eksperimen merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat membantu peserta didik untuk meningkatkan kreativitas pada pembelajaran seni kriya. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan penelitian Quasi Eksperimen Design. Pada penelitian ini menggunakan dua sampel kelas, yaitu kelas Eksperimen dan kelas Kontrol dengan jumlah 30 peserta didik pada setiap kelas. Subjek dalam penelitian ini yaitu kelas V-A Sebagai kelas kontrol dan V-B sebagai kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data menggunakan Posttest dan Pretest, teknik analisis data dengan statistik paramatrik menggunakan Software SPSS 28.0. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu terdapat peningkatan kreativitas seni kriya pada kelas eksperimen dengan menggunakan metode eksperimen serta, peningkatan kreativitas seni kriya pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan peningkatan kreativitas seni kriya yang menggunakan metode konvensional. -
ANALISIS PEMBELAJARAN SENI MUSIK TRADISIONAL DEGUNG DALAM MEMBENTUK KARAKTER KERJA SAMA PESERTA DIDIK
Pendidikan mempunyai peran penting untuk kehidupan manusia, salah satunya adalah sebagai media yang berfungsi memanusiakan manusia lebih baik lagi dari sebelumnya. Pendidikan karakter adalah istilah dalam usaha membentuk pribadi peserta didik yang baik serta menanamkan nilai-nilai karakter yang baik dalam kehidupan. Pendidikan karakter diintegrasikan melalui seluruh mata pelajaran, tak terkecuali seni musik tradisional gamelan degung. Pelajaran seni merupakan media pendidikan untuk membentuk karakter peserta didik melalui kegiatan berkesenian. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana proses pembelajaran seni musik tradisional gamelan degung di sekolah dasar dan bagaimana penanaman karakter kerja sama peserta didik dalam pembelajaran seni musik tradisional degung. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalsis dan mendeskripsikan pelaksanaan seni musik tradisional dalam membentuk karakter kerja sama peserta didik.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sasaran penelitian pada pembelajaran seni musik tradisional gamelan degung kelas III-F. teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil dari penelitan ini adalah pelaksanaan pembelajaran seni musik tradisional gamelan degung dalam menanamkan nilai karakter kerja sama di SDN Babakan Tarogong dilakukan dengan pendekatan belajar berbuat melalui pengembangan materi baik teor maupun praktik. Materi yang disampaikan dikembangkan dengan mencari hubungan atau makna kontekstual serta manfaatnya dalam kehdupan sehar-hari.
-
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR CERITA RAKYAT PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berujudul Pengaruh Model Pembelajaran Paired Storytelling terhadap Kemampuan Memahami Unsur Cerita Rakyat pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas IV Sekolah Dasar. Masalah yang diteliti adalah pengaruh kemampuan memahami unsur cerita rakyat pada peserta didik di kelas IV dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan model pembelajaran paired storytelling. Penelitian ini bertujuan mengukur pengaruh kemampuan memahami unsur cerita rakyat pada peserta didik dengan menerapkan model pembelajaran paired storytelling. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Huda (2011) untuk model pembelajaran paired storytelling, serta Anderson dan Kathwol dalam Gunawan (2012) untuk kemampuan pemahaman. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 163 Buahbatu Baru. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas IV-A sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 32 peserta didik dan kelas IV-B sebagai kelas kontrol dengan jumlah 32 peserta didik. Data dikumpulkan berupa hasil pretest dan postest peserta didik kemudian dianalisis dengan bantuan software SPSS versi 16 untuk melihat pengaruh kemampuan memahami unsur cerita rakyat pada peserta didik dengan menerapkan model pembelajaran paired storytelling. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan memahami unsur cerita rakyat pada peserta didik dengan menerapkan model pembelajaran paired storytelling dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas IV sekolah dasar. -
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS CANVA UNTUKMENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA (Studi Eksperimen di Kelas V SDS 316 Mutiara pada Mata Pelajaran IPA)
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur peningkatan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol terhadap hasil kreativitas siswa menggunakan media pembelajaran berbasis canva pada mata pelajaran IPA di SD. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu Quasi Experiment dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Bentuk desain penelitian eksperimen yang akan digunakan peneliti adalah Nonequivalent Control Group Design. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V A dan V B SDS 316 Mutiara Tahun Ajaran 2021/2022, dengan jumlah masing-masing 20 siswa. Pengambilan Sampel dilakukan dengan cara Jenuh Sampling dan yang menjadi sampel adalah kelas V A sebagai kelas eksperimen dan kelas V B sebagai kelas kontrol. Bentuk instrument yang digunakkan yaitu lembar observasi dan test.
Data yang terkumpul dari hasil observasi mendeskripsikan bahwa penerapan media pembelajaran berbasis canva terlaksana dengan baik dinilai seluruh tahapan telah dilakukan dan sangat menunjang siswa dalam meningkatkan kemampuan kreativitasnya. Data hasil test siswa dianalisis menggunakan statistic komparatif dengan analisis Uji Independent Sample Test. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kreativitas di kelas experiment dengan menggunakan Media Pembelajaran berbasis canva dibandingkan kelas control dengan menggunakan mind mapping. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan rata-rata gain yang didapatkan bahwa kelas eksperimen lebih signifikan.
-
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN TEKNIK KOLASE PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN SENI RUPA DI SD
Penelitian ini dilatar belakangi beberapa permasalahan dalam mata pelajaran Seni Budaya yaitu rendahnya keterampilan seni rupa tehnik kolase peserta didik. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan dan peningkatan keterampilan tehnik kolase pada kelas eksperimen setelah menerapkan metode demonstrasi di SDN 257 Pelita Bandung. Metode demonstrasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan keterampilan siswa pada pembelajaran seni rupa tehnik kolase. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan penelitian Quasi Eksperimen Design. Pada penelitia ini menggunakan dua sampel kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan jumlah 34 peserta didik pada setiap kelas. Subjek dalam penelitian ini yaitu kelas V-C sebagai kelas kontrol dan V-D sebagai kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data menggunakan instrument test Pretest dan Posttest, teknik analisis data dengan statistik paramatrik menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS 26. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu terdapat peningkatan keterampilan tehnik kolase pada kelas eksperimen dengan menggunkan metode demonstrasi serta peningkatan keterampilan tehnik kolase pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan peningkatan keterampilan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional. -
MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DALAM PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran IPS di SDN 099 Babakan Tarogong)
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar. Masalah yang diteliti adalah bagaimana model pembelajaran scramble di Sekolah Dasar, apakah terdapat peningkatan motivasi belajar dengan menggunakan model pembelajaran scramble, dan adakah perbedaan peningkatan motivasi belajar antara model pembelajaran scramble dengan model konvensional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan langkah-langkah model pembelajaran scramble dan mengukur peningkatan motivasi belajar antara model pembelajaran scramble dengan model pembelajaran konvensional. Teori yang digunakan adalah teori Shoimin, A (2016) dan Sardiman (2014). Pada penelitian ini populasi berasal dari peserta didik kelas V SDN 099 Babakan Tarogong. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 peserta didik yang terdiri atas 32 peserta didik sebagai kelas eksperimen dan 28 peserta didik sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan angket. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini yaitu terdapat peningkatan motivasi belajar peserta didik yang pada proses pembelajarannya diberi perlakuan model pembelajaran scramble dibandingkan dengan peserta didik yang diterapkan model konvensional