Browse Items (539 total)
Sort by:
-
PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman konsep IPA peserta didik kelas V khususnya pada materi sifat dan perubahan wujud benda. Tujuan penelitian ini ialah untuk menguji pengaruh metode demonstrasi terhadap kemampuan pemahaman konsep pada mata pelajaran IPA peserta didik di SD. Subjek dari penelitian ini ialah peserta didik SD Negeri Pelangi 2. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penarikan sampel ditentukan dengan teknik sampel jenuh sehingga semua anggota populasi digunakan sebagai sampel dan terpilih peserta didik kelas V A untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas V B untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah peserta didik dari masing-masing kelas yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdiri atas 29 peserta didik. Penelitian ini bersifat kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimental dengan bentuk penelitian Nonequivalent Control Group Design. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dan tes tertulis. Perangkat pembelajaran yang digunakan yaitu dengan membuat RPP sebanyak tiga kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttest yang diberikan. Data hasil pretest dan posttest peserta didik tersebut kemudian dianalisis dengan software SPSS 16 untuk melihat pengaruh metode pembelajaran. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji statistic paired samples t-test, dan uji gain menunjukkan bahwa metode demonstrasi memiliki keunggulan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan metode konvensional secara signifikan dalam meningkatkan kemampuan pemahaman konsep IPA peserta didik. Yang dibuktikan dari perolehan nilai rata-rata pada pretest kelas eksperimen mencapai 41,21 dan pada posttest nilai rata-rata peserta didik meningkat menjadi 88,97. Keunggulan itu baik dilihat dari masing-masing indikator kemampuan pemahaman konsep IPA peserta didik yang mencakup kemampuan mengklasifikasikan, mencontohkan, menjelaskan, membandingkan, menyimpulkan, merangkum, dan menafsirkan yang semakin baik setelah diberikan perlakuan. Berdasarkan hasil tersebut disarankan kepada guru untuk menggunakan metode demonstrasi sebagai salah satu alternatif metode dalam mata pelajaran IPA, khususnya untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep pada mata pelajaran IPA. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP RASA PERCAYA DIRI PESERTA DIDIK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap rasa percaya diri peserta didik. Latar belakang pelaksanaan penelitian ini adalah adanya hambatan dengan rasa percaya diri peserta didik pada proses pembelajaran,hanya peserta didik yang berprestasi yang mendominasi kegiatan pembelajaran. Saat diberi tugas dan diminta untuk mengerjakan soal di depan kelas peserta didik cenderung merasa takut dan tidak yakin dengan jawaban mereka, hanya beberapa peserta didik yang bersungguh-sungguh mengerjakannya sedangkan sebagian peserta didik lainnya lebih memilih menyontek hasil dari pekerjaan temannya. Alternatif yang dilakukan oleh peneliti terhadap permasalahan tersebut adalah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, karena dalam metode pembelajaran tersebut peserta didik dituntut aktif pada saat proses pembelajaran, karena keberhasilan belajarnya ditentukan oleh setiap individu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian kepustakaan atau kajian literatur, dalam penelitian ini obyek penelitiannya bersumber dari beberapa jurnal yang berkaitan dengan pokok permasalahan. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan rasa percaya diri peserta didik. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK TERHADAP MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPS
DI SEKOLAH DASARIlmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang diajarkan di setiap jenjang pendidikan. Minat belajar sangat diperlukan peserta didik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Namun minat belajar peserta didik ternyata masih rendah. Hal tersebut dikarnakan kurang menariknya metode saat proses pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan minat belajar peserta didik di Sekolah Dasar melalui penerapan metode Talking Stick. Metode penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas III SDPN Pajagalan 023 Bandung tahun ajaran 2016-2017. Adapun sampel penelitiannya adalah siswa kelas III B sebagai kelas eksperimen dan kelas III A sebagai kelas kontrol. Sampel tersebut dipilih secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa non tes tipe angket berupa pertanyaan-pertanyaan minat belajar IPS. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji-t melalui program SPSS 22.0 for Windows yaitu dengan menggunakan Independent Sample t-Tes. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh kesimpulan, bahwa terdapat peningkatan yang lebih baik minat belajar IPS peserta didik yang mendapatkan metode pembelajaran Talking Stick daripada peserta didik yang mendapatkan model pembelajaran konvensional. Dengan demikian metode pembelajaran Talking Stick dapat dijadikan alternatif bagi guru dalam melaksanakan pembelajarannya untuk meningkatkan kemampuan minat belajar peserta didik. -
Penerapan Model Make and Match dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan Sederhana Matematika di Sekolah Dasar
Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk meningkatkan Hasil belajar matematika peserta didik kelas III MI Al-Islam Cidawolong materi pecahan sederhana dengan menggunakan model pembelajaran make and match. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.. Subyek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas III MI Al-Islam. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data adalah teknik observasi, wawancara dan tes tertulis. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi peserta didik dan tes tertulis. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa: hasil belajar matematika dengan menggunakan Model Make and Match peserta didik kelas III MI Al-Islam Cidawolong mengalami peningkatan pada materi pecahan sederhana. Peningkatan tersebut disebabkan dalam menjelaskan aturan model pembelajaran dengan model Make and Match memberikan simulasi pelaksanaan pembelajaran menggunakan Model Make and Match. Dengan demikian peserta didik dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan model Make and Match sesuai dengan aturan permainan. -
META-ANALISIS KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT
Kemampuan mengemukakan pendapat merupakan kemampuan yang harus dimiliki setiap siswa, dengan mengemukakan pendapat siswa dapat menyampaikan apa yang diketahui, apa yang ingin ditanyakan atau apa yang
siswa tidak setujui selama pembelajaran berlangsung. Namun dalam pembelajaran siswa sering kali kesulitan dalam mengemukakan pendapat. Berdasarkan paparan di atas peneliti tertarik untuk mendeskripsikan kemampuan mengemukakan pendapat melalui hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Metode penelitian yang digunakan yaitu metaanalisis. Populasi dalam penelitian ini yaitu jurnal/skripsi yang berhubungan dengan kemampuan mengemukakan pendapat sebanyak 44 artikel, sampel yang digunakan yaitu 15 jurnal/skripsi yang memenuhi kriteria untuk dianalisis. Instrumen penelitian yang digunakan berupa coding meta-analisi kemampuan mengemukakan pendapat untuk mencatat hasil-hasil analisis artikel ilmiah. Analisis datapenelitian dilakukan dengan bantuan tabel frekuensi dengan perhitungan persentase dari setiap kategori yang dianalisis.
Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan mengemukakan pendapat siswa tidak hanya dapat dilakukan dengan metode atau model pembelajaran tetapi bisa juga dengan pola asuh demokratis yang dilakukan orang tua kepada anak -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE
AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN
MENULIS TEKS EKSPLANASI PADA SISWA DI SEKOLAH
DASARPenelitian ini dilatarbelakangi rendahnya keterampilan menulis teks eksplanasi siswa di
sekolah dasar. Model pembelajaran picture and picture merupakan salah satu model
pembelajaran yang dapat membantu untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keteramampilan menulis teks
eksplanasi pada siswa di sekolah dasar dengan menerapkan model pembelajaran picture
and picture. Metode penelitian ysng digunakan dalam penelitian yaitu metode studi
literature dengan sifat penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif yang menjadi
instrumen penelitian adalah peneliti itu sendiri. Teknik pengumpulan data yang peneliti
gunakan adalah studi dokumentasi, dimana peneliti mengumpulkan 5 data sebagai sumber
dokumentasi yaitu 5 artikel yang melakukan penelitian yang hampir sama dengan judul
skripsi yang sedang peneliti lakukan. Data dokumentasi itu diantaranya penelitian yang
dilakukan oleh Ikha Listyarini (2019), Indra Sukmawati (2019), Luh Sri Suwastini
(2014), Siti Mundziroh (2013), dan Defriana Ekawaty (2014). Hasil penelitian dari ke
lima sumber yang peneliti kumpulkan menujukkan hasil yang sama dimana model
pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan keterampilan menulis pada siswa di
sekolah dasar. Hal ini ditunjukkan dari hasil penelitian ke 5 sumber yang melakukan
penelitian sebelumnya secara langsung melakukan penelitian kelapangan sehingga
menghasilkan data yang sangat akurat.
-
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE
AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN
MENULIS TEKS EKSPLANASI PADA SISWA DI SEKOLAH
DASARPenelitian ini dilatarbelakangi rendahnya keterampilan menulis teks eksplanasi siswa di
sekolah dasar. Model pembelajaran picture and picture merupakan salah satu model
pembelajaran yang dapat membantu untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keteramampilan menulis teks
eksplanasi pada siswa di sekolah dasar dengan menerapkan model pembelajaran picture
and picture. Metode penelitian ysng digunakan dalam penelitian yaitu metode studi
literature dengan sifat penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif yang menjadi
instrumen penelitian adalah peneliti itu sendiri. Teknik pengumpulan data yang peneliti
gunakan adalah studi dokumentasi, dimana peneliti mengumpulkan 5 data sebagai sumber
dokumentasi yaitu 5 artikel yang melakukan penelitian yang hampir sama dengan judul
skripsi yang sedang peneliti lakukan. Data dokumentasi itu diantaranya penelitian yang
dilakukan oleh Ikha Listyarini (2019), Indra Sukmawati (2019), Luh Sri Suwastini
(2014), Siti Mundziroh (2013), dan Defriana Ekawaty (2014). Hasil penelitian dari ke
lima sumber yang peneliti kumpulkan menujukkan hasil yang sama dimana model
pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan keterampilan menulis pada siswa di
sekolah dasar. Hal ini ditunjukkan dari hasil penelitian ke 5 sumber yang melakukan
penelitian sebelumnya secara langsung melakukan penelitian kelapangan sehingga
menghasilkan data yang sangat akurat. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOLASE PADA PEMBELAJARAN SBDP KELAS III SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Explicit Intruction untuk Meningkatkan Keterampilan Kolase pada Pembelajaran SBdP Kelas III Sekolah Dasar”. Masalah yang diteliti adalah mengenai rendahnya keterampilan kolase peserta didik, terutama dalam diri peserta didik yang masih kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam pembelajaran kolase. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur peningkatan keterampilan kolase peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran Explicit Intrcution. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Shoimin (2014) untuk model Explicit Intruction dan Syakir Muharar dan Sri Verrayanti (2013) untuk kolase. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuasi eksperimen dengan desain Noneequivalent Control Group Desain. Populasi yang digunakan seluruh kelas III-A dan III-C dan menggunakan sampel sebanyak 60 orang peserta didik dengan sampel jenis sampling purposive. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen berupa lembar observasi dan tes praktek keterampilan kolase dengan teknik analisis data dilakukan secara statistik parametrik menggunakan aplikasi software SPSS 22. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat peningkatan keterampilan kolase pada peserta didik menggunakan model Explicit Intruction. -
PENGGUNAAN WAYANG MINI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR
Judul penelitian ini adalah penggunaan media wayang mini untuk meningkatkan penguasaan kosakata peserta didik pada mata pelajaran bahasa Inggris. Masalah yang diteliti adalah mengenai penguasaan kosakata peserta didik kelas V pada mata pelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan media wayang mini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil penguasaan kosakata peserta didik dalam mata pelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan media wayang mini.Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah Brewster (2003)untuk indikator penguasaan kosakata pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris , Elizabeth Natalia (2017) untuk media gambar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 142 Dwikora. Subjek dalam penelitian ini adalah 10 peserta didik kelas V. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen pengumulan data terdiri atas lembar observasi dan pedoman wawancara. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan teknik analisis data model Miles and Huberman. Tahap analisis data tersebut mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesmpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik menunjukkan peningkatan dalapenguasaan kosakata dalam bahasa Inggris dengan menggunakan media wayang mini. -
ANALISIS PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar, pemahaman, dan motivasi peserta didik pada mata pelajaran tertentu di jenjang sekolah dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif Scramble pada peserta didik sekolah dasar dan untuk menganalisis apakah penerapan model pembelajaran kooperatif Scramble dapat berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik sekolah dasar. Jenis penelitian ini adalah studi literatur dengan menggunakan artikel dan skripsi yang diperoleh empat artikel dan dua skripsi yang masuk kriteria kemudian disimpulkan keseluruhan hasil-hasil dalam kesimpulan yang kuat. Metode yang digunakan penelitian ini adalah kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh bahwa model pembelajaran kooperatif Scramble dapat diterapkan pada mata pelajaran tertentu dan dapat diterapkan di semua jenjang yaitu kelas rendah maupun kelas tinggi sekolah dasar. Dari hasil analisis data, terdapat juga pengaruh penerapan model pembelajaran tipe Scramble terhadap peningkatan motivasi belajar, hasil belajar, dan pemahaman peserta didik sekolah dasar. -
MENINGKATKAN KETERAMPILAN KREASI GERAK BUNGONG JEUMPA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI TERHADAP PESERTA DIDIK KELAS IV SD
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan keterampian kreasi gerak Bungong Jeumpa melalui media audio visual dalam pembelajaran tari pada peserta didik kelas IV di SD. Metode penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen. Desain penelitian eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk nonequivalent control group design. Sumber penelitian ini menggunakan data primer. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan observasi dan dokumentasi. Sampel penelitian ini sebanyak 30 peserta didik kelas IV di SDN Dayeuhkolot 12 dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa nilai pretest kemampuan siswa menulis deskripsi pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata sebesar 51,01 sedangkan pada kelas eksperimen diperoleh rata-rata sebesar 51,99. Dari kedua rata-rata tersebut menunjukkan bahwa selisih tidak berbeda jauh. Sedangkan nilai postest keterampilan kreasi gerak bungong jeumpa siswa pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata sebesar 67,69 sedangkan pada kelas eksperimen diperoleh rata-rata sebesar 85,76 Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan kreasi gerak bungong jeumpa siswa pada kelas eksperimen memiliki nilai akhir yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai akhir siswa pada kelas kontrol. Berdasarkan pengujian hipotesis pada data n-gain menunjukkan bahwa peningkatan keterampilan kreasi gerak bungong jeumpa antara siswa yang memperoleh model pembelajaran media audio visual lebih tinggi dari siswa dengan pembelajaran konvensional.