Browse Items (539 total)
Sort by:
-
META-ANALISIS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK
Serlly Putri Dewanti (2020), Meta-Analisis Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis, Latar belakang penelitian ini peserta didik belum mampu mencapai indikator kemampuan berpikir kritis.Kemampuan berpikir kritis peserta didik sangat penting membantu dalam mengambil keputusan serta dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Model yang tapat digunakan yaitu model pembelajaran discovery learning merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat berpengaruh kemampuan berpikir kritis. Tujuan dari penelitian untuk menyimpulkan keseluruhan hasil-hasil penelitian untuk menghasilkan kesimpulan yang lebih kuat.. Penelitian ini menggunakan penelitian meta-analisis dengan mengumpulkan data sebagai acuan kegiatan penelitian. Penelitian bersifat kuantitatif, dengan mengunakan sumber data jurnal-jurnal dan artikel. Hasil dari penelitian bahwa pembelajaran discovery learning sangat tepat untuk mempengaruhi dalam proses pembelajaran dengan sintax pembelajaran yang sesuai indikator berpikir kritis untuk kemampuan berpikir kritis. Dilihat dari hasil penelitian para peneliti sebelumnya dengan model pembelajaran discovery learning sudah jelas kemampuan berpikir kritis peserta didik dapat berpengaruh dengan baik. -
META-ANALISIS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA SISWA
Penelitian ini untuk menghitung effect size dari penelitian yang telah diujikan dan dipublikasikan dalam bentuk artikel jurnal yang berkaitan dengan kemampuan komunikasi matematis siswa dan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Sampel dalam penelitian ini sebanyak sepuluh artikel jurnal publikasi ilmiah. Pengaruh penelitian-penelitian yang menerapkan pembelajaran kooperatif tipe-TPS dianalisis dengan teknik meta-analisis. Dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa secara keseluruhan penelitian-penelitian yang telah diujikan berpengaruh dan efektif terhadap meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa dengan effect size 0,0573 atau dalam kategori kecil. Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) juga memberikan pengaruh dan efektif dilihat berdasrkan jenjang kelas, wilayah, dan materi ajar yang disampaikan. Simpulan penelitian ini adalah bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) lebih efektif meningkatkan kemampuan komunikasi matematis pada siswa dibandingkan dengan model pembelajaran lain atau konvensional. -
META-ANALISIS PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur besar pengaruh penerapan model pembelajaran creative problem solving terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode meta analisis dengan pendekatan kuantitatif. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar coding data. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa secara keseluruhan penerapan model pembelajaran creative problem solving berpengaruh dalam peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan effect size termasuk kategori besar. Penerapan model pembelajaran creative problem solving terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis jika ditinjau berdasarkan jenjang pendidikan, pengaruh yang paling besar terdapat di jenjang pendidikan SLTP. Sedangkan jika ditinjau berdasarkan materi pelajaran, materi SPLDV memiliki besar pengaruh tertinggi. Serta jika ditinjau berdasarkan wilayah, yang masuk kategori besar atau paling berpengaruh yaitu provinsi Aceh. -
META-ANALISIS PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN MATEMATIS
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besar pengaruh penggunaan model pembelajaran Group Investigation terhadap kemampuan matematis siswa dengan menggunakan meta-analisis. Metode penelitian yang digunakan meta-analisis dengan pendekatannyabadalah deskriptif kuantitatif terhadap hasil analisis artikel-artikel dari jurnal ilmiah terpublikasi pada google scholar. Populasi pada penelitian ini yaitu pada 16 jurnal ilmiah tentang model pembelajaran Group Investigation pada rentang tahun 2016-2020, sampel dari penelitian adalah sebelas artikel jurnal yang memenuhi kategori perhitungan effect size. Pada penelitian ini kemampuan yang diambil yaitu terdiri dari kemampuan pemecahan masalah, kemampuan komunikasi matematis, kemampuan berpikir kritis, dan hasil belajar. Penelitian ini menggunakan rumus-rumus perhitungan effect size dengan kriteria besar, sedang dan kecil. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa secara keseluruhan penelitian yang dilakukan berpengaruh efektif terhadap kemampuan matematis dengan kategori termasuk efek sangat besar. Model pembelajaran Group Investigation (GI) dari keempat kemampuan yang dianalisis effect size menunjukan bahwa kemampuan komunikasi matematis lebih besar mendapat pengaruh dari model pembelajaran group investigation. Model pembelajaran group investogation juga memberikan pengaruh dan efektif dari segi jenjang pendidikan, wilayah, dan materi pelajaran yang dicantumkan disetiap kemampuan matematis yang Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa model pembelajaran Group Investigation (GI) memberikan pengaruh yang lebih efektif dan dapat di jadikan alternatif untuk meningkatkan kemampuan matematis siswa. -
METAANALISIS PENGARUH PENERAPAN MODEL EXAMPLE NON
EXAMPLE TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR
PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASARPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran variasi dan kecenderungan-
kecenderungan yang ada pada penelitan-penelitian yang pernah dilakukan terkait variabel
penerapan model example non example dan hasil belajar peserta didik di sekolah dasar.
Penelitian ini menggunakan metode systematic review dengan desain metaanalisis.
Populasi pada penelitian ini yaitu hasil penelitian yang sudah dipublikasikan dan berupa
artikel berskala nasional yang bersifat kuantitatif yang berjudul penerapan example non
example terhadap hasil belajar di sekolah dasar dari tahun 2017-2019. Sampel yang
dipilih menggunakan purposive sampling yang sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukan. Instrumen penelitian berupa tabel pengkodean penelitian setiap kategori yang
dianalisis dengan menghasilkan tabel frekuensi dan perhitungan persentase untuk masingmasing
kategori. Berdasarkan data hasil analisis dari sumber yang telah diambil,
pengaruh penerapan model example non example dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik di sekolah dasar meskipun tingkat pendidikan, ranah hasil belajar, materi
pelajaran, desain penelitian dan instrumen yang digunakan beragam -
METODE (SQ3R) SURVEY, QUESTION, READ RECITE/RECALL, DAN REVIEW DALAM MENGATASI KEMAMPUAN MEMBACA SISWA KELAS II SD DI MASA NEW NORMAL
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) hasil kemampuan membaca siswa sebelum menggunakan metode pembelajaran SQ3R. (2) hasil kemampuan membaca siswa setelah penggunaan metode SQ3R. Model pembelajaran SQ3R merupakan metode membaca yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian discovery, dengan desain eksperimen kotrol pretes-postes. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa Kelas II SDN 166 Ciateul. Dikelas II A yang berjumlah 20 dan kelas II B yang berjumlah 20. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretes dan posttes dikelas kontrol untuk penelitian ke-1 yaitu rata-rata nilai pretes ke-1 sebesar 53,6 dan nilai rata-rata postes ke-1 sebesar 59 ini menunjukan adanya selisih peningkatan 5,4 dan mempunyai angka gain sebesar 0,11 untuk penelitan ke-2 dengan rata-rata nilai pretes 59, dan rata-rata pretes ke-2 sebesar 67,8 ini menunjukan adanya selisih peningkatan 8,8 dan mempunyai angka gain sebesar 0,22, serta untuk penelitian ket-3 dengan nilai rata-rata 67,8 dan rata-rata nilai pretes ke-3 71,8 menunjukan peningkatan sebesar 4 dan mempunyai angka gain 0,12. Hal ini menunjukan bahwa adanya peningkatan terhadap kemampuan membaca peserta didik yang menggunakan metode SQ3R. -
MODEL MEANINGFUL INSTRUCTIONAL DESIGN PADA PELAJARAN MELUKIS ALAM SEKITAR DI KELAS III SEKOLAH DASAR
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan model pembelajaran meaningful instructional design dan mengetahui kemampuan melukis peserta didik di kelas III B SDN 163 Buahbatu Baru. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deksriptif untuk mendeskripsikan keterlaksanaan model pembelajaran meaningful instructional design, dan hasil kemampuan melukis peserta didik di kelas V SDN 163 Buahbatu Baru. Sumber data dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas III B SDN 163 Buahbatu Baru sebanyak 15 orang yang dipilih secara purposive. Instrumen penelitian yang digunakan adalah human instrument atau peneliti sebagai instrumennya. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik triangulasi (gabungan) yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakam model Miles & Huberman melalui tiga tahapan yaitu reduksi data, displai data dan verivikasi data, serta teknik yang digunakan untuk menguji kredibilitas data dengan menggunakan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlaksanaan model pembelajaran meaningful instructional design berjalan lancar dalam 3 kali pertemuan dengan persentase aktivitas pendidik 55%, 85%, hingga 100% dan persentase aktivitas peserta didik 52,08%, 68,75%, hingga81,25 serta kemampuan melukis peserta didik kelas III B SDN 163 Buahbatu Baru menunjukkan hasil cukup baik kriterianya dengan skor 71,42. -
MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DALAM PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran IPS di SDN 099 Babakan Tarogong)
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar. Masalah yang diteliti adalah bagaimana model pembelajaran scramble di Sekolah Dasar, apakah terdapat peningkatan motivasi belajar dengan menggunakan model pembelajaran scramble, dan adakah perbedaan peningkatan motivasi belajar antara model pembelajaran scramble dengan model konvensional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan langkah-langkah model pembelajaran scramble dan mengukur peningkatan motivasi belajar antara model pembelajaran scramble dengan model pembelajaran konvensional. Teori yang digunakan adalah teori Shoimin, A (2016) dan Sardiman (2014). Pada penelitian ini populasi berasal dari peserta didik kelas V SDN 099 Babakan Tarogong. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 peserta didik yang terdiri atas 32 peserta didik sebagai kelas eksperimen dan 28 peserta didik sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan angket. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini yaitu terdapat peningkatan motivasi belajar peserta didik yang pada proses pembelajarannya diberi perlakuan model pembelajaran scramble dibandingkan dengan peserta didik yang diterapkan model konvensional -
MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR DALAM PEMBELAJARAN IPS
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kreatif peserta didik sekolah dasar dalam pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learning. Populasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu peserta didik kelasV SDN Kamasan 01. Teknik penarikan sampel menggunakan sampel jenuh yang diperoleh dari kelas VA sebagai kelas eksperimen dan kelas V B sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan melalui tes berpikir kreatif (soal pretes dan postes). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain nonequivalen pre-test post-test. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan berpikir kreatif dapat ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL). Kriteria penilaian masing-masing indikator dalam berpikir kreatif semuanya meningkat. Dapat diketahui rata-rata indeks gain kelas eksperimen 0,2783 sedangkan kelas kontrol 0,1180. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model Problem Based Learning dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif peserta didik khususnya pada mata pelajaran IPS. -
NALISIS PENERAPAN APLIKASI AUGMENTED REALITY SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN POSTER GAMELAN TERHADAP KREATIVITAS PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan kreativitas dalam seni musik. Penelitian ini bertujuan 1) untuk mendeskripsikan pembelajaran alat musik tradisional pada pembelajaran seni musik melalui aplikasi augmented reality 2) mengetahui solusi meningkatkan kreativitas alat musik tradisional pada pembelajaran seni musik dengan menggunakan aplikasi augmented reality. Penelitian ini menerapakan studi kasus dalam mengolah data. Partisipan dalam penelitian ini adalah peneliti, pengamat dan seluruh peserta didik kelas VA SDN 163 Buahbatu baru, Bandung. Peneliti menggunakan wawancara, observasi, analisis peserta didik dan dokumentasi dalam pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini. Hasil penelitian analisis penerapan aplikasi augmented reality sebagai media pembelajaran poster gamelan terhadap kreativitas peserta didik di SD pada pembelajaran seni musik peserta didik menunjukkan bahwa 1) Terdapat perubahan peserta didik dalam pembelajaran alat musik tradisional dengan menggunakan aplikasi augmented reality 2) Penerapan media pembelajaran menggunkaan aplikasi Augmented Reality (AR) dapat meningkatkan kreativitas peserta didik pada pembelajaran seni musik. -
NERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul penerapan model pembelajaran discovery learning untuk meningkatkan minat belajar peserta didik pada pelajaran ipa di sekolah dasar. Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya minat belajar peserta didik pada pelajaran IPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat belajar peserta didik pada pelajaran IPA kelas V di Sekolah Dasar dengan penerapan model pembelajaran Discovery Learning. Metode yang digunakan dalam penelitian ini eksperimen kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah one-shot case study. Populasi pada penelitian ini peserta didik kelas V SDN Sukanagara II yang berjumlah 38 orang. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa angket dan lembar observasi guru dan peserta didik. Analisis data yang digunakan berupa uji normalitas, uji homogenitas, dan uji T-Test. Hasil penelitian menunjukkan penerapan model pembelajaran Discovery Learning dapat diterapkan dengan baik dan terdapat peningkatan minat belajar peserta didik secara signifikan pada mata pelajaran IPA. -
PARTISIPASI MASYARAKAT PAPUA DALAM MEMBANGUN PENDIDIKAN DASAR DI SEKOLAH DASAR YPK ANJAI DISTRIK KEBAR KABUPATEN TAMBRAUW
PROVINSI PAPUA BARATJudul penelitian ini adalah Partisipasi Masyarakat Papuadalam Membangun Pendidikan Dasar di Sekolah Dasar YPK Anjai, Distrik Kebar, Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat. Permasalahan yang akan diteliti adalah: (1) Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat, (2) Faktor-faktor dinamis partisipasi masyarakat, dan (3) faktor-faktor penghambat partisipasi masyarakat.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori partisipasi masyarakat dari Irene (2011), dimana faktor-faktor yang disebut di atas memainkan peran tertentu dalam proses partisipasi masyarakat, tetapi masing-masing faktor mempunyai kualitas dan peran yang berbeda. Ditemukan bahwa faktor-faktor pendapatan dan pendidikan memainkan peran yang lebih besar pada partisipasi masyarakat Papua dalam membangun pendidikan dasar. Data diperoleh dari observasi, dokumentasi, dan wawancara dengan 22 informan. Metode yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif.
Penelitian mengunakan metode deskriptif-kualitatif untuk menjelaskan permasalahan utama pada partisipasi optimal masyarakat Papua dalam membangun pendidikan dasar di Sekolah Dasar YPK Anjai, Distrik Kebar, Kabupaten Tambaruw, Provinsi Papua Barat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Partisipasi masyarakat Papua dalam membangun pendidikan dasar di Sekolah Dasar YPK Anjai, Distrik Kebar, Kabupaten Tambaruw, Provinsi Papua Barat belum dilaksanakan dengan baik; (2) Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat Papua dalam membangun pendidikan dasar adalah: (a) Pemikiran, (b) pandangan (opini), (c) keuangan, (d) fasilitas, dan (e) tenaga; dan (3) Faktor-faktor penghambat dalam partisipasi masyarakat Papua dalam membangun pendidikan dasar di Sekolah Dasar YPK Anjai, Distrik Kebar, Kabupaten Tambaruw, Provinsi Papua Barat terdiri dari pekerjaan, usia, pendapatan, pendidikan, budaya, dan lingkungan sosial masyarakat.