Browse Items (20 total)
Sort by:
-
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED BERBANTUAN GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS PADA SISWA
Matematika merupakan pelajaran yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir. Pendidik seharusnya mampu menciptakan suasana pembelajaran yang interaktif supaya siswa menjadi aktif dan kreatif dalam pembelajaran serta dapat tercapainya tujuan pembelajaran dengan baik. Kesulitan siswa mengungkapkan ide-ide ataupun gagasan suatu pendapat mungkin salah satunya adalah model pembelajaran yang kuarang menarik, inovatif yang membuat siswa kurang mampu menyelesaikan soal-soal dan kurang aktif dalam proses pembelajaran di kelas.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kreatif matematis pada siswa melalui model pembelajaran open ended dalam materi transformasi geometri. Subjek penelitian adalah siswa SMK Negeri 3 Bandung. Penelitian eksperimen dilakukan untuk dapat melihat peningkatan pembelajaran matematika dengan dengan menggunakan model pembelajaran open ended terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis pada siswa. Hasil penelitian menunjukan terdapat peningkatan berpikir kreatif matematis siswa pada pembelajaran setelah mendapat perlakuan pembelajaran menggunakan model pembelajaran open ended.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari data penelitian maka hasil kemampuan berpikir kreatif matematis pada siswa SMK model pembelajaran Open Ended lebih tinggi dari pada menggunakan model pembelajaran konvensional. Siswa dengan pemberian perlakuan pembelajaran open ended memiliki kemampuan berpikir kreatif matematis lebih tinggi dibandingkan dengan siswa dengan perlakuan pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional.
-
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA
Nazmul Mutaqin (2022), Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa, Latar belakang penelitian ini siswa belum sepenuhnya mencapai indikator kemampuan berpikir kreatif. Kemampuan berpikir kreatif siswa sangat penting membantu dalam mengambil keputusan serta dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Model yang digunakan yaitu model pembelajaran berbasis masalah, merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat mempengaruhi kemampuan berpikir kreatif. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui apakah perbedaan kemampuan berfikir kreatif siswa dengan penerapan model pembelajaran problem based learning di kelas eksperimen dan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen nonequivalent control group design. Populasi penelitian terdiri dari seluruh kelas XI IPS SMAN 8 Bandung tahun ajaran 2021/2022 dengan sampel diperoleh berdasarkan purposive sampling yaitu kelas XI IPS 2 sebagai kelas eksperimen dan XI IPS 1 sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan berupa instrumen tes untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa dan lembar observasi untuk mengetahui penerapan model problem based learning. Analisis data dilakukan dengan bantuan software SPSSV.24 for Windows dengan independent sample t-test. Berdasarkan pengolahan dan analisis data maka didapatkan kesimpulan bahwa terdapat perbedan penerapan model pembelajaran problem based lerning untuk meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa dengan perbedaan nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 82,22 dan kelas kontro 73,97 dan terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa dengan peningkatan nilai rata-rata N-Gain kelas eksperimen sebesar 67,69 dan kelas kontrol sebesar 38,71. -
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini membahas tentang “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPA melalui Model Pembelajaran Picture and Picture di Sekolah Dasar” (Studi Kasus di Kelas 5C SDN 114 Bojongkoneng Bandung). Penelitian ini dilakukan untuk melihat peningkatan kemampuan berpikir kreatif peserta didik pada pembelajaran IPA tentang organ gerak hewan dan manusia dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture. Penelitian ini menerapkan metode eksperimen dan analisis data menggunakan uji statistik. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah peneliti, pengamat, dan juga peserta didik kelas 5C di SDN 114 Bojongkoneng Bandung sebanyak 30 orang peserta didik. Pengumpulan data peneliti menggunakan lembar observasi, tes berupa pre-test dan juga post-test. Hasil dari penelitian ini menunjukan terjadinya peningkatan kemampuan berpikir kreatif pada peserta didik dalam pembelajaran IPA tentang organ gerak hewan dan manusia dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture secara signifikan. Selain itu, kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture membuat proses pembelajaran menjadi lebih aktif, materi yang tersampaikan lebih mudah dipahami oleh peserta didik dan juga perencanaan pebelajaran telah dilaksanakan dengan baik. Kemudian peneliti juga menyarankan dengan penggunaan model pembelajaran picture and picture sebagai model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik dan guru harus dapat memilih model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan peserta didik. Guru juga harus lebih memperhatikan waktu yang digunakan jika ingin menggunakan model pembelajaran dengan baik. -
MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR DALAM PEMBELAJARAN IPS
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kreatif peserta didik sekolah dasar dalam pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learning. Populasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu peserta didik kelasV SDN Kamasan 01. Teknik penarikan sampel menggunakan sampel jenuh yang diperoleh dari kelas VA sebagai kelas eksperimen dan kelas V B sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan melalui tes berpikir kreatif (soal pretes dan postes). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain nonequivalen pre-test post-test. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan berpikir kreatif dapat ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL). Kriteria penilaian masing-masing indikator dalam berpikir kreatif semuanya meningkat. Dapat diketahui rata-rata indeks gain kelas eksperimen 0,2783 sedangkan kelas kontrol 0,1180. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model Problem Based Learning dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif peserta didik khususnya pada mata pelajaran IPS. -
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF
didik dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa SMK Negeri 3 Bandung pada mata pelajaran bisnis online dalam bidang bisnis daring dan pemasaran. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental design dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design dan penelitian ini bersifat kuantitaf. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik di SMK Negeri 3 Bandung Kelas XI Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP) 1 adalah kelas eksperimen dan XI Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP) 2 adalah kelas kontrol. Teknik pengambil sampel dilakukan secara tidak random. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar tes. Teknik analisis data dengan uji hipotesis. Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil penelitian penggunaan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) adanya pengaruh dalam proses pembelajaran mata pelajaran Bisnis online dalam peningkatan kemampuan berpikir kreatif peserta didik. -
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR
SHARE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN
BERFIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMK
Matematika merupakan mata pelajaran yang diajarkan disetiap jenjang
pendidikan mulai dari SD hingga SLTA bahkan Perguruan Tinggi. Matematika
sangat penting, baik dalam pendidikan formal maupun nonformal. Kemampuan
berpikir kreatif matematis masih sangat diperlukan siswa dalam memahami
matematika. Namun kemampuan berpikir kreatif matematis siswa masih rendah.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan kemampuan berpikir kreatif
matematis siswa SMK melalui model pembelajaran Think Pair Share. Populasi
penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 3 kelas X. Untuk mencapai tujuan
penelitian ini pengambilan sampel dengan menggunakan teknik Purposive
Sampling dimana penentuan sampelnya berdasarkan pertimbangan tertentu.
Sehingga ditentukanlah siswa kelas X PM 3 sebagai kelas eksperimen dan X PM
5 sebagai kelas kontrol. Jumlah siswa masing-masing kelas yaitu berjumlah 28
siswa. Instrumen pembelajaran yang digunakan yaitu silabus yang telah
ditentukan oleh permendikbud, membuat desain RPP sendiri yang disesuaikan
dengan model pembelajaran sebanyak 3 kali pertemuan untuk masing-masing
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dikumpulkan berupa data hasil
pretes dan postes. Data hasil pretes dan postes tersebut dianalisis dengan software
SPSS untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif
matematis.Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji t. Berdasarkan hasil analisis
tersebut diperoleh :
1. Terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share.
2. Peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa SMK yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Think Pair Share lebih baik dari pada pembelajaran konvesional. -
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN OPEN-ENDED PADA SISWA SMP
Matematika merupakan pelajaran yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir. Kurikulum 2013 menuntut siswa untuk berpikir tingkat tinggi, salah satunya yaitu kemampuan berpikir kreatif matematis. Tetapi ditemui di lapangan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa masih rendah. Pemberian soal rutin yang diberikan membuat siswa sulit untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematis. Siswa kurang menyelesaikan soal dengan lancar dan tepat, dan siswa sulit mengeluarkan ide-ide/cara lain dalam mengerjakan soal. Tujuan penelitian ini untuk menguji efektivitas model pembelajaran Open-Ended dalam pelajaran matematika dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Populasi penelitian ini adalah siswa SMP Kemala Bhayangkari. Sampel dalam penelitian ini sebanyak dua kelas yaitu kelas VII C dengan 33 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VII D dengan 30 siswa sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian dengan instrumen penunjangnya adalah RPP dan lembar observasi sebanyak empat kali pertemuan untuk masing-masing kelas. Data yang dikumpulkan berupa pretest yang diberikan sebelum pembelajaran berlangsung dan posttest diberikan setelah empat pertemuan dilaksanakan. Data hasil pretest dan posttest kemudian dianalisis menggunakan software SPSS untuk melihat efektivitas model pembelajaran Open-Ended. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-t menunjukkan bahwa pembelajaran Open-Ended memiliki keunggulan dibandingkan dengan pembelajaran langsung secara signifikan dalam peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis. -
PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan berpikir kreatif peserta didik yang dapat terlihat ketika pendidik memberikan sebuah permasalahan pada peserta didik tidak dapat memecahkannya, sulit mengeksplore ide atau gagasannya, serta sulit menghasilkan karya yang baru . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dilakukan dengan sangat baik atau tidak, sehingga jika baik maka akan terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif peserta didik. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2018/2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan menggunakan purposive sampling, dimana populasi adalah semua peserta didik kelas XI SMAN Negeri 8 Bandung dan sampel pada penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPS 1 sebagai kelas eksperimen dan peserta didik kelas X IPS 3 sebagai kelas kontrol yang terdiri masing-masing kelas berjumlah 34 orang peserta didik. Instumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi dan lembar penilaian unjuk kerja kemampuan berpikir kreatif maka data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data pretest (penilaian unjuk kerja awal) dan posttest (penilaian unjuk kerja akhir) yang kemudian di analisis data dengan menggunakan software SPSS 25.0 for windows untuk melihat penerapan model pembelajaran PjBL. Hasil pengujian hipotesis menggunakan lembar observasi, dan uji-t yang menunjukan bahwa model penerapan model PjBL di gunakan sangat baik, dan berdasarkan hasil pengujian statistik kemampuan berpikir kreatif peserta didik di kelas eksperimen mengalami peningkatan yang signifikan di bandingkan sebelum menggunakannya. -
PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MEMBUAT BUSINESS PLAN
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan berpikir kreatif siswa yang kurang dilatih, khususnya pada mata pelajaran ekonomi bisnis. Siswa jarang terlibat dalam proses berpikir kreatif sehingga kesulitan dalam mengemukakan ide-ide dan gagasan apabila dihadapkan pada suatu masalah yang membutuhkan berbagai macam solusi untuk mengatasinya. Siswa yang kreatif memiliki kelancaran, keluwesan, orisinalitas dalam berpikir dan dapat memerinci. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penerapan metode pembelajaran brainstorming terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa membuat business plan. Penelitian ini bersifat kuantitatif menggunakan jenis penelitian pre eksperimental design dengan desain penelitian intact-group comparison. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X AKL di SMKN 3 Bandung, dimana kelas X AKL 3 adalah kelas eksperimen dan kelas X AKL 1 adalah kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel yaitu sampling purposive. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumen business plan dan observasi pelaksanaan pembelajaran. Teknik analisis data dengan uji hipotesis. Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan metode pembelajaran brainstorming terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa membuat business plan. -
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP
INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK
SEKOLAH DASAR PADA PEMBELAJARAN IPALatar belakang penelitian ini adalah permasalahan yang dialami oleh
peserta didik dalam pembelajaran IPA, sehingga peneliti melaksanakan penelitian
dengan rumusan masalah : Apakah penerapan model kooperatif tipe group
investigation dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik
sekolah dasar pada pembelajaran IPA dan Bagaimana kemampuan berpikir
kreatif peserta didik sekolah dasar pada pembelajaran IPA setelah penerapan
model kooperatif tipe group investigation. Tujuan penelitian ini ialah untuk
mengidentifikasi apakah penerapan model kooperatif tipe group investigation
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik sekolah dasar pada
pembelajaran IPA dan untuk mendeskripsikan hasil kemampuan berpikir kreatif
peserta didik sekolah dasar pada pembelajaran IPA setelah penerapan model
kooperatif tipe group investigation. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
dengan jenis studi library research. Penelitian ini mengumpulkan jurnal dan
skripsi yang terkait dengan penelitian, kemudian dianalisis dan disimpulkan.
Kesimpulan dalam penelitian ini, kemampuan berpikir kreatif peserta didik
sekolah dasar masih dalam keadaan kurang maksimal sehingga masih
memerlukan bimbingan, latihan dan pembelajaran lebih lanjut. -
PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING
AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
BERPIKIR KREATIF PADA MATA PELAJARAN IPA
DI KELAS V SEKOLAH DASARPenelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah rendahnya kemampuan berpikir kreatif peserta didik pada mata pelajaran IPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model contextual teaching and learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dengan mendeskripsikan penerapan model contextual teaching and learning, menguji peningkatan kemampuan berpikir kreatif peserta didik dan menguji perbedaan kemampuan berpikir kreatif pada kelas eksperimen dan kontrol. Metode yang digunakan adalah eksperimen. Penelitian dilaksanakan di SDN 008 Mohammad Toha berjumlah 60 orang yaitu kelas V C kelas kontrol dan V D kelas eksperimen dengan jumlah sampel yang sama yaitu 30 orang. Instrumen penelitian ini berupa lembar observasi untuk mengukur model contextual teaching and learning dan instrumen tes untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif. Data diperoleh dari hasil pretest dan posttest. Data dianalisis untuk menguji validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas, uji paired sample t-test, uji-t independent t-test, dan uji gain. Hasil penelitian ini disimpulkan, bahwa dari hasil observasi penerapanmodel contextual teaching and learning sudah digunakan dengan sangat baik,terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif peserta didik, dan terdapatperbedaan kemampuan berpikir kreatif pada kelas eksperimen dan kontrol -
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF, INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAIKEM) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMAINKAN ALAT MUSIK SULING DI KELAS V SD
Dendi Fauzhi (2019), judul Skripsi Penerapan Metode Pembel;ajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) untik Meningkatkan Keterampilan Memainkan Alat Musik Suling di Kelas V SD, yang dibimbing oleh bapak Ace Iwan Suryawandan ibu Yeti Nurhayati. Masalah yang diteliti ialah apakah terdapat peningkatan keterampilan dengan menggunakan metode PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dan adakah perbedaan peningkatan antara metode pembelajaran PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dengan metode konvensional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dan mengukur peningkatan keterampilan peserta didik yang diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Metode penelitian yang digunakan ialah eksperimen semu dengan Nonequivalent Control Group Design. Sampel dalam penelitian ini sebanyak dua kelas, yang pertama kelas eksperimen berjumlah 20 peserta didik dan untuk kelas kontrol berjumlah 20 peserta didik. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini ialah terdapat peningkatan keterampilan peserta didik yang pada pembelajarannya menggunakan metode PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dan terdapat perbedaan keterampilan peserta didik antara kelas yang dalam pembelajarannya menggunakan metode PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dengan kelas yang pembelajarannya menggunakan metode konvensional.