Browse Items (539 total)
Sort by:
-
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TTS) untuk Meningkatkan Kompetensi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kompetensi belajar pendidikan kewarganegaraan peserta didik pada materi sebelumnya. Hal ini diperkuat dari data tenaga pendidik wali kelas V (lima) yang menyatakan bahwa kompetensi belajar PKn rendah, baik dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang direfleksikan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Penelitian ini mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) untuk meningkatkan kompetensi belajar pendidikan kewarganegaraan di Sekolah Dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Subjek penelitian ini adalah peserta didik di kelas V semester I SDN Antapani 2 dan 3 yang berjumlah 40 peserta didik yang terdiri dari 20 peserta didik sebagai kelompok eksperimen dan 20 peserta didik sebagai kelompok kontrol, dengan instrumen dalam penelitian ini adalah lembar observasi, tes soal, dan angket. Pada pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) menunjukkan adanya peningkatan proses pembelajaran. Peserta didik terlihat sangat senang bekerja dalam kelompoknya masing-masing. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan teknik Excel dan SPSS versi 21, diperoleh hasil observasi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dapat dilakukan pendidik dengan baik dengan menghitung interpretasi sebanyak 94% (baik) dan berdasarkan hasil pengujian T-hitung lebih besar dari T-tabel pada tingkat kepercayaan atau taraf signifikan, maka terdapat pengaruh yang signifikan. Sehingga terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi belajar pendidikan kewarganegaraan antar kelompok eksperimen dan kontrol setelah perlakuan dan menunjukkan bahwa peserta didik yang mendapatkan materi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) terdapat peningkatan kompetensi belajar. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa SMK setelah penerapan model pembelajaran Learning Cycle 5E. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Negeri 3 Bandung jurusan Akuntansi yaitu X AKL 1, X AKL 2, X AKL 3, dan X AKL 4 tahun ajaran 2018/2019. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X AKL 1 sebagai kelas eksperimen yang terdiri 36 siswa dan kelas X AKL 2 sebagai kelas kontrol yang terdiri dari 35 siswa. Sampel tersebut dipilih secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes tipe uraian kemampuan koneksi matematis siswa. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji T berbantuan software IBM SPSS Statistics 21 yaitu dengan menggunakan Independent Sample t Test. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa pada kelas yang memperoleh model pembelajaran Learning Cycle 5E dengan kategori peningkatan yang tinggi. Selain itu, peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh model pembelajaran Learning Cycle 5E lebih baik daripada peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh model pembelajaran konvensional. Dengan demikian model pembelajaran Learning Cycle 5E dapat dijadikan alternatif bagi guru dalam melaksanakan pembelajarannya untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa.Penggunaan model pembelajaran Learning Cycle 5E ini direkomendasikan untuk dilanjutkan dengan aspek penelitian yang lain pada kajian yang lebih luas -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR OPERASI
HITUNG BILANGAN PECAHANPenelitian ini berangkat dari kesulitan belajar yang dialami peserta didik kelas IV SDN Bojong 02 Kecamatan Majalaya dalam pembelajaran matematika terutama dalam pembahasan pecahan. Serta bertujuan untuk mengetahui penerapan pembelajaran kooperatif tipe Make A Match sebagai media pembelajaran yang dapat mempermudah pembelajaran pecahan. Penelitian ini bersifat penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui dan mengatasi kesulitan belajar operasi hitung bilangan pecahan yang ada di kelas. Subyek penelitian yang digunakan adalah peserta didik Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bojong 02 Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Tahun Pelajaran 2018/2019. Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan wawancara, lembar observasi, tes hasil belajar, dan angket. Metode yang digunakan untuk analisis data adalah metode analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan pembelajaran matematika dialami oleh siswa kelas IV SDN Bojong 02 Kec. Majalaya sebelum diterapkan model pembelajaran Make A Match, dan dapat teratasi setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dengan menggunakan media gambar pada mata pelajaran matematika pembahasan pecahan di kelas IV SDN Bojong 02 Kecamatan Majalaya. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata keaktifan siswa dari observasi mengalami peningkatan. -
Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Peserta Didik Sekolah Dasar
Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan oleh seseorang secara sadar dan terencana dengan membangun aspek kemampuan yang dimiliki oleh seseorang yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Rendahnya hasil belajar dengan pembelajaran konvensional disebabkan tidak menyeluruhnya penguasaan terhadap materi pembelajaran. Pembelajaran Number Heads Together (NHT) diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Quasi eksperimen, populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III Sekolah Dasar dengan mengambil sampel dua kelas sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kedua kelas ini diberikan perlakuan yang berbeda, dimana kelas kontrol melaksanakan pembelajaran secara konvensional sedangkan kelas eksperimen dengan model pembelajaran Number Heads Together (NHT) dalam materi pembelajaran “Ciri- ciri dan kebutuhan Mahluk Hidup”. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan lembar hasil belajar. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji homogenitas dan uji t. Hasil Penelitian diperoleh bahwa kenaikan rata-rata kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontrol, setelah dilakukan uji normalitas,uji homogenitas dan uji t, hal ini menunjukan bahwa terdapat peningkatan pembelajaran yang lebih baik pada kelas eksperimen, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Number Heads Together dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dan peserta didik untuk meningkatkan hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran Number Heads Together (NHT). -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED BERBANTUAN GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS PADA SISWA
Matematika merupakan pelajaran yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir. Pendidik seharusnya mampu menciptakan suasana pembelajaran yang interaktif supaya siswa menjadi aktif dan kreatif dalam pembelajaran serta dapat tercapainya tujuan pembelajaran dengan baik. Kesulitan siswa mengungkapkan ide-ide ataupun gagasan suatu pendapat mungkin salah satunya adalah model pembelajaran yang kuarang menarik, inovatif yang membuat siswa kurang mampu menyelesaikan soal-soal dan kurang aktif dalam proses pembelajaran di kelas.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kreatif matematis pada siswa melalui model pembelajaran open ended dalam materi transformasi geometri. Subjek penelitian adalah siswa SMK Negeri 3 Bandung. Penelitian eksperimen dilakukan untuk dapat melihat peningkatan pembelajaran matematika dengan dengan menggunakan model pembelajaran open ended terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis pada siswa. Hasil penelitian menunjukan terdapat peningkatan berpikir kreatif matematis siswa pada pembelajaran setelah mendapat perlakuan pembelajaran menggunakan model pembelajaran open ended.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari data penelitian maka hasil kemampuan berpikir kreatif matematis pada siswa SMK model pembelajaran Open Ended lebih tinggi dari pada menggunakan model pembelajaran konvensional. Siswa dengan pemberian perlakuan pembelajaran open ended memiliki kemampuan berpikir kreatif matematis lebih tinggi dibandingkan dengan siswa dengan perlakuan pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional.
-
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya peningkatan kemampuan representasi matematis peserta didik kelas V sekolah dasar pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 166 Ciateul Bandung, sampel di pilih secara purposif sampling, dengan peserta didik kelas Va sebagai kelompok eksperimen dengan penerapan model pembelajaran Open Ended dan pesera didik kelas Vb sebagai kelas kontrol dengan penerapan model konvensional. Peneliian ini menggunakan desain penelitian nonequivalent Control Group Desain. Instrumen yang digunakan dalam peneliian ini adalah tes tertulis berbentuk uraian bebas, yang diberikan dua kali yaitu sebelum penerapan model pembelajaran (pretest) dan setelah penerapan model pembelajaran (postest). Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan aplikasi SPSS 24.0 for wimdows untuk melihat penerapan model pembelajaran. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas sebagai syarat pengujian uji hopotesis (uji-t) dan uji ngain untuk menunjukan bahwa terdapat perbedaan kemampuan representasi matematis peserta didik yang menggunakan model open ended dengan yang menggunakan model konvensional. Hasil pengujian bahwa terdapat peningkatan kemampuan representasi setelah penerapan model open ended, dengan model open ended lebih baik dalam meningkatkan kemampuan representasi peserta didik kelas V dibandingkan model pembelajaran konvensional. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE
AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN
MENULIS TEKS EKSPLANASI PADA SISWA DI SEKOLAH
DASARPenelitian ini dilatarbelakangi rendahnya keterampilan menulis teks eksplanasi siswa di
sekolah dasar. Model pembelajaran picture and picture merupakan salah satu model
pembelajaran yang dapat membantu untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keteramampilan menulis teks
eksplanasi pada siswa di sekolah dasar dengan menerapkan model pembelajaran picture
and picture. Metode penelitian ysng digunakan dalam penelitian yaitu metode studi
literature dengan sifat penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif yang menjadi
instrumen penelitian adalah peneliti itu sendiri. Teknik pengumpulan data yang peneliti
gunakan adalah studi dokumentasi, dimana peneliti mengumpulkan 5 data sebagai sumber
dokumentasi yaitu 5 artikel yang melakukan penelitian yang hampir sama dengan judul
skripsi yang sedang peneliti lakukan. Data dokumentasi itu diantaranya penelitian yang
dilakukan oleh Ikha Listyarini (2019), Indra Sukmawati (2019), Luh Sri Suwastini
(2014), Siti Mundziroh (2013), dan Defriana Ekawaty (2014). Hasil penelitian dari ke
lima sumber yang peneliti kumpulkan menujukkan hasil yang sama dimana model
pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan keterampilan menulis pada siswa di
sekolah dasar. Hal ini ditunjukkan dari hasil penelitian ke 5 sumber yang melakukan
penelitian sebelumnya secara langsung melakukan penelitian kelapangan sehingga
menghasilkan data yang sangat akurat.
-
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE
AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN
MENULIS TEKS EKSPLANASI PADA SISWA DI SEKOLAH
DASARPenelitian ini dilatarbelakangi rendahnya keterampilan menulis teks eksplanasi siswa di
sekolah dasar. Model pembelajaran picture and picture merupakan salah satu model
pembelajaran yang dapat membantu untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keteramampilan menulis teks
eksplanasi pada siswa di sekolah dasar dengan menerapkan model pembelajaran picture
and picture. Metode penelitian ysng digunakan dalam penelitian yaitu metode studi
literature dengan sifat penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif yang menjadi
instrumen penelitian adalah peneliti itu sendiri. Teknik pengumpulan data yang peneliti
gunakan adalah studi dokumentasi, dimana peneliti mengumpulkan 5 data sebagai sumber
dokumentasi yaitu 5 artikel yang melakukan penelitian yang hampir sama dengan judul
skripsi yang sedang peneliti lakukan. Data dokumentasi itu diantaranya penelitian yang
dilakukan oleh Ikha Listyarini (2019), Indra Sukmawati (2019), Luh Sri Suwastini
(2014), Siti Mundziroh (2013), dan Defriana Ekawaty (2014). Hasil penelitian dari ke
lima sumber yang peneliti kumpulkan menujukkan hasil yang sama dimana model
pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan keterampilan menulis pada siswa di
sekolah dasar. Hal ini ditunjukkan dari hasil penelitian ke 5 sumber yang melakukan
penelitian sebelumnya secara langsung melakukan penelitian kelapangan sehingga
menghasilkan data yang sangat akurat. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN BERBANTUAN GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMK
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang diajarkan di setiap jenjang pendidikan. Kemampuan representasi matematis merupakan kemampuan menuangkan, menyatakan, menerjemahkan, mengungkapkan, atau membuat model dari ide-ide atau konsep matematika, diantaranya ke dalam bentuk matematis baru yang beragam. Bentuk representasi matematis dapat berupa diagram, grafik, tabel, ekspresi atau notasi matematika serta menulis dengan bahasa sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan representasi matematis menggunakan model PBL dengan berbantuan Geogebra. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X (sepuluh) di SMK Bina Warga tahun ajaran 2018-2019. Adapun sampel penelitian ini adalah siswa kelas X PM 1 sebagai kelas kontrol dan X PM 2 sebagai kelas eksperimen. Sampel tersebut dipilih secara purposive sampling. Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tipe uraian berupa soal-soal kemampuan representasi matematis tertulis serta instrumen nontes yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas proses pembelajaran untuk guru dan siswa. Analisis data dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 22 for Windows. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa; 1) terdapat peningkatan kemampuan representasi matematis siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan pembelajaran Problem Based Learning dengan berbantuan Geogebra; serta 2) peningkatan kemampuan representasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran Problem Based Learning dengan berbantuan Geogebra lebih baik daripada pembelajaran konvensional. Dengan demikian, pembelajaran Problem Based Learning dengan berbantuan Geogebra dapat dijadikan sebagai variasi model dalam proses pembelajaran. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR REFLEKTIF MATEMATIS SISWA SMA KELAS XI
Kemampuan berpikir reflektif matematis sangat diperlukan siswa dalam belajar untuk mempelajari dan memahami matematika. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang pokok yang diajarkan disetiap jenjang pendidikan. Akan tetapi kemampuan berpikir reflektif matematis siswa masih rendah. Sehingga peneliti melakukan penelitian terhadap kemampuan berpikir reflektif matematis yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir reflektif matematis siswa SMA melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI SMA Negeri 11 Bandung. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA 3 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 31 siswa dan kelas XI MIPA 4 sebagai kelas kontrol dengan jumlah 32 siswa. Sampel dipilih secara purposive sampling. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian kontrol non-ekivalen. Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian, berupa soal-soal kemampuan berpikir reflektif matematis siswa dan instrument non tes yang berupa lembar observasi pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Analisis data kuantitatif menggunakan software SPSS versi 22 dengan menggunakan uji Wilcoxon Match Pairs dan uji Man-Whitney test, sedangkan lembar observasi untuk menggambarkan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh kesimpulan, bahwa penerapan model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan kemampuan berpikir reflektif matematis siswa, dan kemampuan berpikir reflektif matematis siswa dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) lebih dari model pembelajaran Koperatif Learning.
-
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR
Penelitian ini di latar belakangi oleh hasil belajar IPA peserta didik yang tergolong rendah, hal ini didukung oleh proses pembelajaran yang tidak membuat peserta didik tertarik untuk mendalami pembelajaran IPA. Model problem based learning adalah salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan bagi pendidik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar kognitif peserta didik setelah di terapkan model pembelajaran problem based learning di kelas IV sekolah dasar serta megetahui perbedaan hasil belajar kongnitif peserta didik menggunakan model problem based learning dengan model saintifik 5M. Penelitain yang digunakan peneliti adalah The Nonequivalent Pretest-Posttest Control Group Design. Dalam penelitian ini kelas eksperimen diberi model problem based learning dan kelas kontrol mendapatkan model saintifik 5M. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penarikan sampel ditentukan dengan cara sempel jenuh dengan menggunkan seluruh peserta didik yang terdiri dari kelas IV A untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas IV B untuk kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan tes. Penelitian ini dilakukan selama tiga kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen serta kelas kontrol. Analisis data digunakan untuk melihat hasil belajar peserta didik bahwa terdapat peningkatan hasil belajar kongnitif peserta didik setelah diberikan model problem based learning serta terdapat perbedaan antara hasil belajar kongnitif peserta didik dengan mengunakan meodel problem based learning dengan mengunakan model saintifik 5M. Oleh karena itu model pembelajaran problem based learning dapat menjadi alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar kongnitif peerta didik.