Browse Items (39 total)
Sort by:
-
Pengaruh Penggunaan Media Gambar Berseri Terhadap Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media gambar berseri terhadap peningkatan keterampilan menulis karangan narasi peserta didik pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Selama ini peserta didik kesulitan dalam mengungkapkan ide dan imajinasinya dalam bentuk tulisan. Ketika pendidik meminta peserta didik untuk menulis karangan, peserta didik tidak tahu bagaimana harus memulai menulis, peserta didik kurang mampu memiliki bayangan dan ide tentang hal-hal pokok yang akan mereka tulis dalam karangan. Peserta didik sering merasa bingung tentang bagaimana memulai menulis karangan, apa yang akan ditulis selanjutnya, dan bagaimanakah akhirnya. Akibatnya, peserta didik kurang terampil dalam menulis karangan narasi dan nilai yang diperoleh tidak mencapai nilai KKM. Salah satu alat untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi dalam penelitian ini yaitu menggunakan media gambar berseri. Jenis penelitian ini adalah Quasi eksperimen, dengan desain eksperimen berbentuk Nonequivalent Control Group Design di salah satu SD Negeri di kota Bandung. Dalam penelitian ini, kelas eksperimen memperoleh pembelajaran dengan media gambar berseri dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan berupa tes menulis karangan narasi, dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran pendidik. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan sampling purposive. Data hasil penelitian dianallisis dengan uji perbedaan rata-rata. Hasil penelitian diperoleh sebagai berikut. 1) Terdapat peningkatan keterampilan menulis karangan narasi dengan menggunakan media gambar berseri. 2) Peningkatan keterampilan menulis karangan narasi dengan media gambar berseri lebih baik dari pada mengguakan metode pembelajaran konvensional. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan media gambar berseri terhadap peningkatan keterampilan menulis karangan narasi peserta didik paada mata pelajaran bahasa Indonesia sekolah dasar. -
Pengaruh Penggunaan Model Example Non-Example Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Sekolah Dasar Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang diajarkan di jenjang Sekolah Dasar. Kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan peserta didikdalam memahami IPA. Namun pada kenyataanya kemampuan berpikir kritis peserta didik ternyata masih rendah. Hal tersebut disebabkan pembelajaran yang masih berpusat pada guru, peserta didik kurang dalam mencari jawaban yang jelas dari setiap pertanyaan serta kesulitan mencari alasan atau argumen dalam memberikan tanggapan ketika guru meminta peserta didik menjawab, sehingga komunikasi yang terjadi tidaklah efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik Sekolah Dasar menggunakan model example non-example di bandingkan dengan menggunakan model konvesional Metode penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas V SDN Negeri Nilem 067 Bandung tahun ajaran 2016-2017. Adapun sampel penelitiannya adalah peserta didik kelas VC sebagai kelas eksperimen dan kelas VA sebagai kelas kontrol. Sampel tersebut dipilih secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa tes tipe uraian berupa soal-soal kemampuan berpikir kritis peserta didik dan lembar observasi. Lembar observasi digunakan untuk melihat aktivitas proses pembelajaran peserta didik. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji perbedaan rata-rata melalui program SPSS 22.0 for Windows yaitu dengan menggunakan Independent Sample t-tes. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh kesimpulan, terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik yang mendapatkan model pembelajaran example non-example daripada peserta didik yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil-hasil penelitian ini, diharapkan agar guru dapat menciptakan inovasi-inovasi pembelajaran yang menantang bagi peserta didik dengan mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik dalam proses pembelajaran IPA. Demikian pula bagi kepala Sekolah agar dapat membantu pengembangan model pembelajaran ini demi perbaikan kualitas pembelajaran di Sekolah. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan penelitian yang serupa dengan ruang lingkup yang lebih luas. -
Pengembangan Model Cooperative Script untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Cerita
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman peserta didik dalam pembelajaran menyimak cerita pada mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar. Kemampuan menyimak cerita bukanlah kemampuan yang sulit dikembangkan, tetapi apabila kemampuan menyimak kurang baik maka akan memengaruhi terhadap penangkapan informasi yang didapat akan terganggu sehingga bisa terjadi kesalahpahaman dalam menangkap informasi yang didapatnya. Selain itu, peserta didik sulit memahami isi cerita dan simakan yang disampaikan oleh pembicara. Hal itu dibuktikan dengan jawaban peserta didik yang tidak sesuai dengan bahan simakan yang disampaikan. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti membuat dan mengembangkan model yang sudah ada sehingga berbeda dari sebelumnya. Model yang dikembangkan merupakan model cooperative script yang diharapkan mampu meningkatkan kemampuan pemahaman menyimak cerita peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan model cooperative script dalam meningkatkan kemampuan pemahaman menyimak cerita peserta didik, untuk mengetahui langkah-langkah implementasi model cooperative script, serta untuk mengetahui perbedaan dan peningkatan kemampuan pemahaman menyimak cerita peserta didik dengan menggunakan pengembangan model cooperative script. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penlitian dan pengembangan (research and develepment). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas V di SDN Padamukti 1. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas V-A sebagai kelas kontrol dan V-B sebagai kelas eksperimen. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa pengembangan model cooperative scrpit lebih mamapu meningkatkan kemampuan pemahaman menyimak cerita peserta didik dibandingkan dengan tidak menggunakan model cooperative script. -
Pengaruh Model Contextual Teaching and Learning (CTL) Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan berpikir kritis peserta didik di sekolah dasar. Kenyataan dilapangan berpikir kritis dalam mata pelajaran IPA yang ditemukan peneliti yaitu peserta didik kurang mampu dalam menganalisis sebuah pernyataan serta memberikan penjelasan secara sederhana mengenai hubungan manusia dengan likungannya, peserta didik hanya bisa menjelaskan apa yang dinyatakan oleh pendidik.
Berdasarkan permasalahan di atas peneliti membuat model pembelajaran yang berbeda dari sebelumnya, yaitu model Contextual Teaching and Learning (CTL), yang diharapkan mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik peserta didik dalam pembelajaran IPA.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan model Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik, untuk mengetahui langkah-langkah implementasi model Contextual Teaching and Learning (CTL), serta mengetahui perbedaan dan peningkatan pemahaman konsep peserta didik. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Kuantitatif.. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas V SD Negeri Balonggede Bandung, dengan sampel penelitian dua kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol yang didasarkan pada penggunaan desain penelitian Pretest – Posttest Control Group Design.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa pengembangan model Contextual Teaching and Learning (CTL) lebih mampu meningkatkan kemampuan berpikir kiritis peserta didik dalam pembelajaran matematika dibandingkan tidak menggunakan model Contextual Teaching and Learning (CTL).
-
Penerapan Metode Student Teams Achievement Divison (STAD) untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Peserta Didik di Sekolah Dasar
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji penerapan metode pembelajaran STAD dalam mata pelajaran matematika dalam upaya meningkatkan kemampuan komunikasi matematis peserta didik. Populasi penelitian ini adalah peserta didk SDN 1 Cilampunghilir Tasikmalaya. Untuk mencapai tujuan penelitian ini maka penarikan sampel yang diambil ditentukan dengan cara random sehingga terpilihlah kelas VA untuk kelas Eksperimen dan kelas VB untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah peserta didik dari masing-masing kelas yaitu kelompok kontro 22 orang dan kelompok eksperimen 22 orang.
Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dengan membuat desaiN RPP sebanyak 6 kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretes dan postes yang diberikan pada setiap pertemuan. Data hasil pretes dan postes peserta didik tersebut kemudian dianalisis dengan software SPSS untuk melihat efektivitas metode pembelajaran.
Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji Levenes Statistic dan uji-t menunjukan bahwa metode pembelajaran STAD memiliki keunggulan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak menggunakan metode pembelajaran STAD secara signifikan dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis peserta didik . keunggulan itu baik dilihat secara masing-masing indikator kemampuan komunikasi matematis peserta didik yang mencakup kemampuan menganalisis, mengevaluasi dan kreatif yang semakin baik setelah diberikan perlakuan.
Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut disarankan kepada guru matematika untuk menggunakan metode STAD sebagai salah satu alternatif metode dalam mata pelajaran matematika sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran matematika khusus meningkatkan kemampuan komunikasi peserta didik pada mata pelajaran matematika.
-
Pengaruh Metode Number Head Together (NHT) Terhadap Peningkatan Kemampuan Mengingat Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan mengingat peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi energi panas. Dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diperlukan metode pembelajaran yang bervariasi. Metode Number Head Together (NHT) diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mengingat peserta didik pada materi energi panas, karena pada umumnya metode Number Head Together (NHT) digunakan untuk melibatkan peserta didik dalam pembelajaran agar kemampuan mengingat peserta didik dapat meningkat. Tujuan ini untuk memperoleh informasi tentang kemampuan mengingat peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi energi panas dan memperoleh informasi tentang metode Number Head Together (NHT).
Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan kuasi eksperimen berdesain nonequivalent control group design. Peneliti membagi subjek kepada dua kelas, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kedua kelas diadakan pretest dan posttest. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SD Negeri Baranangsiang yang berjumlah 30 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes tertulis. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar observasi dan soal tes.
Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan statistik dengan bantuan teknik SPSS versi 22 dan Microsoft Excel yang digunakan untuk memperoleh nilai peserta didik dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi energi panas mengalami peningkatan yang signifikan. Terdapat perbedaan yang signifikan dari kemampuan mengingat pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah mendapat perlakuan menggunakan metode Number Head Together (NHT) yang dibuktikan melalui perhitungan uji normalitas, uji homogenitas, uji-t, dan uji gain. Berdasarkan hasil uji normalitas, uji homogenitas, uji-t, dan uji gain terhadap hipotesis penelitian yang berbunyi terdapat pengaruh yang siginifikan penerapan metode Number Head Together (NHT) terhadap peningkatan kemampuan mengingat peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar maka hipotesis dapat diterima.
-
Pengaruh Penggunaan Metode Demonstrasi Terhadap Peningkatan Pemahaman Materi Ilmu Pengetahuan Alam Peserta Didik Sekolah Dasar
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui peningkatan pemahaman materi IPA peserta didik Sekolah Dasar melalui penggunaan metode Demonstrasi. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian kelompok kontrol non-ekuivalen. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas V di SDN Setra Galih II tahun ajaran 2017/2018. Adapun sampel penelitiannya adalah peserta didik kelas V A sebagai kelas kontrol dan kelas V B sebagai kelas eksperimen. Jumlah peserta didik dari masing-masing kelas yaitu terdiri atas 28 peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dengan membuat desain RPP sebanyak tiga kali pertemuan untuk masing-masing kelas ekperimen dan kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes tipe uraian berupa soal-soal pemahaman materi IPA. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dam posttest yang diberikan pada setiap pertemuan. Dari hasil pretest dan posttest peserta didik tersebut kemudian dianalisis data menggunakan software SPSS 24.0 for Windows. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-anova dan uji-t, sedangkan data observasi untuk menggambarkan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh kesimpulan, bahwa penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman materi IPA peserta didik Sekolah Dasar dan keunggulan itu baik dilihat dari masing-masing indikator pemahaman materi IPA peserta didik yang mencakup menjelaskan, menganalisis, menyatakan secara luas, memberikan contoh, dan meringkas yang semakin baik setelah diberikna perlakuan. Berdasarikan hasil yang diperoleh tersebut disarankan kepada pendidik mata pelajaran IPA untuk menggunakan metode demonstrasi sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan pemahaman materi IPA peserta didik SD. -
Pengaruh Model Pembelajaraan Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Di Sekolah Dasar
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam terhadap pemahaman konsep peserta didik. Metode peneltian yang digunakan yaitu kuasi eksperimen. Untuk mencapai tujuan penelitian ini maka penarikan sampel yang diambil ditentukan dengan cara purposive sampling sehingga terpilihlah peserta didk kelas IVA untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas IVB untuk kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dengan membuat desain RPP sebanyak satu kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. data yang dikumpulkan berupa hasil pretes dan postes yang diberikan pada saat pertemuan. Data hasil pretes dan postes peserta didik tersebut kemudian dianalisis dengan software SPSS untuk melihat pengaruh model pembelajaran. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-anova dan uji-t menunjukan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) memiliki keunggulan yang lebih baik dibandingkan dengan yang tidak menggunakan pembelajaran Numbered Head Together (NHT) secara signifikan dalam pemahaman konsep peserta didik. Keunggulan itu baik dilihat dari masing-masing indikator pemahaman konsep yang mencakup kemampuan menginterpretasi, memberi contoh, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan dan menjelaskan yang semakin baik setelah diberikan perlakuan. Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut disarankan kepada pendidik kelas untuk menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) sebagai salah satu alternatif model dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan alam sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran ilmu pengetahuan alam khususnya pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam. -
Pengaruh Media Audio Visual terhadap Peningkatan Keterampilan Menari Tradisional Peserta Didik di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keterampilan menari tradisional peserta didik pada pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan observasi terlebih dahulu dan hasil dari pengamatan adalah keterampilan menari tradisional peserta didik masih rendah. Hal itu dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya (1) penggunaan metode pembelajaran yang kurang bervariasi dan masih berpusat pada pendidik (2) kurangnya kemandirian dan kepercayaan diri peserta didik dalam mencari solusi saat mengalami kesulitan belajar, (3) anggapan bahwa seni tari adalah pelajaran yang tidak penting karena tidak termasuk dalam mata pelajaran Ujian Nasional (UN), (4) sarana pembelajaran yang kurang memadai, (5) kurangnya waktu yang tersedia.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti menerapkan media pembelajaran audio visual jenis video untuk meningkatkan keterampilan menari tradisional peserta didik pada pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang media audio visual, keterampilan menari tradisional dan untuk memperoleh informasi tentang pengaruh media audio visual terhadap keterampilan menari tradisional peserta didik di Sekolah Dasar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Desain penelitian ini adalah nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas IV SDN Bojongmalaka 01. Sampel yang digunakan peneliti ada dua kelas, yaitu kelas IV-A terpilih sebagai kelas eksperimen dan kelas IV-B terpilih sebagai kelas kontrol.
Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat disimpulkan bahwa media audio visual jenis video lebih efektif digunakan pada pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya dalam meningkatkan keterampilan menari tradisional peserta didik dibandingkan dengan pembelajaran seni tari yang hanya menggunakan media audio saja.
-
PENGEMBANGAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman konsep peserta didik terhadap pembelajan matematika di sekolah dasar. Memahami konsep dalam mata pelajaran matematika yaitu menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efesien dan tepat dalam pemecahan masalah. Kenyataan dilapangan yang ditemukan peneliti masih banyak peserta didik yang tertukar terhadap suatu konsep dalam matematika bahkan sama sekali tidak paham dengan konsep yang masih mendasar sekalipun, sehingga kurangnya pengaplikasian konsep tersebut dalam suatu pemecahan masalah.
Berdasarkan permasalahan di atas peneliti membuat serta mengembangkan metode yang berbeda dari sebelumnya, yaitu metode Mind Mapping, yang diharapkan mampu meningkatkan pemahaman konsep peserta didik dalam pembelajaran matematika.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan metode Mind Mapping dalam meningkatkan kemampuan pemahaman konsep peserta didik, untuk mengetahui langkah-langkah implementasi metode Mind Mapping, serta mengetahui perbedaan dan peningkatan pemahaman konsep peserta didik. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas V SD Negeri Pelita Bandung, dengan sampel penelitian dua kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol yang didasarkan pada penggunaan desain penelitian Pretest – Posttest Control Group Design.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa pengembangan metode Mind Maping lebih mampu meningkatkan kemampuan pemahaman konsep peserta didik dalam pembelajaran matematika dibandingkan tidak menggunakan metode Mind Mapping.
-
PENGEMBANGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING
TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN BERBICARATujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengembangan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick dalam mata pelajaran bahasa Indoneisa dalam upaya untuk meningkatkan keterampilan berbicara. Populasi penelitian ini adalah peserta didik SD Negeri Saparako Kabupaten Bandung. Untuk mencapai tujuan penelitian ini maka penarikan sampel yang diambil ditentukan dengan cara random sehingga terpilihlah siswa kelas VB untuk kelas Eksperimen dan peserta didik kelas VA untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah siswa dari masing-masing kelas yaitu kelompok eksperimen dan kelompok terdiri atas 29 peserta didik.
Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dengan membuat desain rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebanyak empat kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttest yang diberikan pada setiap pertemuan. Data hasil pretest dan posttest peserta didik tersebut kemudian dianalisis dengan software SPSS 22 untuk melihat pengembangan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick.
Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-Anova dan uji-t menunjukan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe talking stick memiliki keunggulan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tidak menggunakan pembelajaran ini secara signifikan dalam meningkatkan keterampilan berbicara peserta didik. Keunggulan itu baik dilihat dari masing-masing indikator keterampilan berbicara yang mencakup pelafalan, intonasi, penggunaan bahasa/kata, kelancaran dan keberanian yang semakin baik setelah diberikan perlakuan.
-
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK TERHADAP MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPS
DI SEKOLAH DASARIlmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang diajarkan di setiap jenjang pendidikan. Minat belajar sangat diperlukan peserta didik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Namun minat belajar peserta didik ternyata masih rendah. Hal tersebut dikarnakan kurang menariknya metode saat proses pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan minat belajar peserta didik di Sekolah Dasar melalui penerapan metode Talking Stick. Metode penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas III SDPN Pajagalan 023 Bandung tahun ajaran 2016-2017. Adapun sampel penelitiannya adalah siswa kelas III B sebagai kelas eksperimen dan kelas III A sebagai kelas kontrol. Sampel tersebut dipilih secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa non tes tipe angket berupa pertanyaan-pertanyaan minat belajar IPS. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji-t melalui program SPSS 22.0 for Windows yaitu dengan menggunakan Independent Sample t-Tes. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh kesimpulan, bahwa terdapat peningkatan yang lebih baik minat belajar IPS peserta didik yang mendapatkan metode pembelajaran Talking Stick daripada peserta didik yang mendapatkan model pembelajaran konvensional. Dengan demikian metode pembelajaran Talking Stick dapat dijadikan alternatif bagi guru dalam melaksanakan pembelajarannya untuk meningkatkan kemampuan minat belajar peserta didik.