Browse Items (539 total)
Sort by:
-
PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE CIRCUIT LEARNING TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul pengaruh model kooperatif tipe circuit learning terhadap peningkatan aktivitas belajar peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam, judul ini di latar belakangi oleh pemilihan aktivitas belajar berdasarkan pengalaman pembelajaran untuk menciptakan keaktifan siswa dalam proses belajar. Masalah yang diteliti adalah penerapan model circuit learning dan pengaruh aktivitas belajar peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan model circuit learning dan pengaruh aktivitas belajar peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah menurut Shoimin (2014: 33). Sumber/Subyek dalam penelitian ini adalah kelas V SDN Depok III Pakenjeng. Teknik sample yang digunakan ialah sampel jenuh dengan jumlah peserta didik kelas VA sebanyak 26 orang dan VB sebanyak 26 orang. Istrumen yang digunakan berupa lembar observasi untuk mengukur pembelajaran model circuit learning dan instrumen angket digunakan untuk mengukur kemampuan menganalisis siswa. Data yang diperoleh berupa hasil pretest sebelum diberikan perlakuan dan hasil postest sesudah diberikan perlakuan. Data yang dianalisis untuk menguji validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas, independent t-test, dan N-Gain dengan menggunakan Software SPSS 22. Hasil penelitian ini diperoleh kenaikan nilai rata-rata peserta didik di kelas eksperimen yang menggunakan model kooperatif tipe circuit learning lebih besar, dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan metode konvesional. Hal itu menunjukkan bahwa model kooperatif tipe circuit learning (CL) berpengaruh pada peningkatan aktivitas belajar peserta didik. -
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA (ILMU PENGETAHUAN ALAM)
Judul skripsi ini adalah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping Untuk Meningkatkan Kreativitas Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Masalah yang diteliti bagaimana penerapan model kooperatif tipe mind mapping dan apakah terdapat peningkatan kreativitas peserta didik yang diberikan pembelajaran model kooperatif tipe mind mapping. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model kooperatif tipe mind mapping pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar dan mengukur peningkatan kreativitas pada peserta didik yang diberikan pembelajaran dengan menggunaan model kooperatif tipe mind mapping. Teori yang digunakan pada penelitian ini teori mind mapping dari Buzan (2012 ). Populasi penelitian ini peserta didik kelas IV SD Swasta Sumur Bandung. Tehnik sampel mengunakan sampel jenuh karena jumlah populasi dan sampel sama dan hanya terdiri atas dua kelas ditentukan tidak secara random. Data hasil penelitian meunjukan adanya peningkatan kreativitas peserta didik yang pembelajarannya menggunakan model koopertif mind mapping dibandingkan peserta didik yang pembelajaranya menggunakan model konvensional. Terlihat dari perolehan nilai rata-rata pretest dan postest, kelas eksperimen pretest 34.25 hasil postes 70.23, kelas kontrol pretest 33.25 hasil postest 57.5 terlihat dari perolehan hasil postest peserta didik yang diberikan pembelajaran menggunakan model kooeratif tipe mind mapping mendapat nilai lebih baik di banding peserta didik yang diberikan model pembelajaran biasa -
PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN MATEMATIS PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatar belakangi dengan rendahnya pemahaman matematis peserta didik pada kelas V di SDN 015 Kresna khususnya pada mata pelajaran matematika dengan materi bangun ruang. Populasi penelitian ini ialah peserta didik kelas V SDN 015 Kresna kota Bandung. Untuk mencapai trujuan penelitian ini, penarikan sampel di tentukan dengan cara purposive sampling sehingga terpilihlah peserta didik kelas V-B untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas V-D untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. jumlah peserta didik dari masing-masing kelas yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdiri atas 35 peserta didik. Instrument penelitian yang digunakan yaitu dengan menggunakan soal-soal tes yang sebelumnya diberi perlakuan sebanyak 6 kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretes dan postes peserta didik tersebut kemudian dianalisis dengan software SPSS untuk melihat perkembangan pemahaman matematis peserta didik. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji normalitas dan homogenitas terlebih dahulu lalu jika data berdistribusi normal dan homogen dilakukan uji t dan uji gain untuk mengetahui perbedaan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Keunggulan itu baik dilihat dari masing-masing indikator kemampuan pemahaman matematis peserta didik yang mencakup kemampuan menyatakan ulang konsep, mengklasifikasi objek berdasarkan konsep, menerapkan konsep secara algoritma, menyajikan konsep, mengaitkan konsep matematika yang semakin baik setelah diberi perlakuan. Berdasarkan hasil tersebut disarankan kepada guru kelas untuk menggunakan model pembelajaran number head together sebagai salah satu alternatif model dalam mata pelajaran matematika sehingga dapat meningkatkan pemahaman matematis peserta didik -
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP PENINGKATAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
DI SEKOLAH DASARPenelitian ini berjudul “Pengaruh Model Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap Peningkatan Minat Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar”. Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah langkah-langkah pelaksanaan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar, dan peningkatan minat belajar peserta didik yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT).
Teori yang digunakan adalah menurut Aris Shoimin (2014) tentang model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT), dan teori Slameto (2010) tentang minat belajar serta indikatornya.
Metode penelitian yang digunakan adalah mixed methods (kualitatif-kuantitatif) dengan populasi penelitian ialah peserta didik kelas IV SD Negeri Puntangsari. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 64 orang peserta didik yang dibagi menjadi dua kelas, 32 orang peserta didik kelas eksperimen, dan 32 orang peserta didik kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan berupa angket atau kuesioner yang sebelumnya telah diujikan dan dianalisis dengan validitas dan reliabilitas, dan lembar observasi aktivitas belajar pendidik dan peserta didik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan minat belajar peserta didik setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Gams Tournament (TGT), dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan model konvensional. Nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 0,8266, dan kelas kontrol sebesar 0,2638.
-
PENGARUH METODE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Metode Course Review Horay Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar”. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran IPA setelah diberikan metode course review horay. Teori yang digunakan adalah teori Anderson dan Shoimin. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuasi eksperimen, dimana peserta didik dibagi ke dalam dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian ini bersifat kuantitatif. Data yang digunakan diperoleh dari hasil uji N-Gain kelas eksperimen dan kelas kontrol, kemudian nilai tersebut dilakukan uji hipotesis dengan langkah menguji normalitas, uji-anova, dan uji-t. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan metode course review horay terhadap peningkatan pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar. -
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN SMART DISK TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGANALISIS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul pengaruh media pembelajaran smart disk terhadap peningkatan kemampuan menganalisis peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam, judul ini di latar belakangi oleh pertimbangan pemilihan media berdasarkan tujuan pembelajaran, kriteria materi, dan karateristik siswa kelas V sekolah dasar. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran smart disk terhadap peningkatan kemampuan menganalisis peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar dengan rincian tujuan mendeskripsikan penggunaan media pembelajaran smart disk, menguji pencapaian kriterian ketuntasan minimal kemampuan menganalisis, menguji perbedaan kemampuan menganalisis sebelum dan sesudah diberikan perlakuan, menguji perbedaan kemampuan menganalisis kelompok eksperimen dan kontrol, menguji peningkatan kemampuan menganalisis kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok kontrol. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri Bojong Malaka yang berjumlah 125 orang. Pemilihan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan cara acak dan terpilihlah siswa kelas VA untuk kelompok ekperimen dan siswa kelas VB untuk kelompok kontrol dan memiliki jumlah sampel yang sama, yaitu tiga puluh siswa. Instrumen penelitian yang digunakan berupa instrumen lembar observasi untuk mengukur penggunaan media pembelajaran smart disk dan instrumen tes digunakan untuk mengukur kemampuan menganalisis siswa. Data yang diperoleh berupa hasil pretest sebelum diberikan perlakuan dan hasil posttest setelah diberikan. Data dianalisis untuk menguji validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas, one sample t-test, paired sample t-test, dan independent t-test menggunakan bantuan software SPSS 22. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran smart disk siswa lebih aktif dalam kegiatan menganalisis yang terlihat dari hasil observasi, kemampuan menganalisis siswa sudah mencapai kriterian ketuntasan minimal, terdapat perbedaan kemampuan menganalisis setelah diberikan perlakuan, terdapat perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dan peningkatan kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok kontrol. -
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Studi ini berjudul penerapan metode Role Playing untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa dalam bahasa Indonesia di sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris tentang penerapan metode bermain peran untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa dalam bahasa Indonesia.
Teori yang digunakan adalah Shoimin 2014 yang mengatakan bahwa metode bermain peran membuat siswa langsung terlibat seolah-olah mereka berada dalam peran; ini akan meningkatkan kepercayaan diri mereka serta kepercayaan pada orang lain.
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan penelitian kualitatif-kuantitatif yang diusulkan oleh John w Creswell 2009 dengan beberapa aspek penting dalam merancang prosedur sebagai berikut: waktu, berat, pencampuran, dan teorisasi. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimental. Populasi dalam kajian ini semua adalah siswa kelas lima di sekolah dasar Saparako, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung. Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah sebuah lembar pengamatan dari implementasi pembelajaran dan tes keterampilan berbicara. Analisis data keterampilan berbicara dalam studi ini digunakan tes normalitas, tes homogenitas, T Test, dan tes gain. Hasil dari lembar pengamatan menggambarkan pelaksanaan pembelajaran di kelas.
Hasil yang diperoleh menunjukkan (1) metode bermain peran efektif dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa sekolah dasar. (2) uji statistik menunjukkan bukti dalam kelas eksperimental ada peningkatan keterampilan berbicara terlihat pada hasil tes t 0,020.
-
PENGARUH METODE MAKE A MATCH TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan rendahnya kemampuan pemahaman konsep peserta didik dalam mata pelajaran IPA di SDN Ciparigi Kec Ciwidey Kab Bandung. Masih kurangnya pemahaman konsep peserta didik terhadap mata pelajaran IPA. Masih kurangnya keinginan peserta didik untuk memperdalam dan mengembangkan rasa ingin tahu tentang pemahaman konsep terhadap mata pelajaran IPA. Proses pembelajaran yang kurang menyenangkan. Tanggung jawab dan rasa percaya diri peserta didik belum terlihat. Masih kurangnya motivasi peserta didik untuk menguasai materi-materi pembelajaran IPA yang ada di dalamnya. Pembelajaran masih terpusat pada pendidik. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh penerapan metode pembelajaran Make A Match lebih baik terhadap peningkatan kemampuan pemahaman konsep peserta didik dalam materi IPA dibandingkan dengan peningkatan pemahaman kosep peserta didik dengan metode ceramah. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Design tipe Nonequivalent Control Group Design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas IV Sekolah Dasar SDN Ciparigi dengan jumlah keseluruhan kelas yaitu 2 kelas sebanyak 60 orang sedangkan sampelnya adalah kelas kelas IV A dan kelas IV B yang masing masing jumlah peserta didik 30 peserta didik. Data diolah menggunakan bantuan Anates dan SPSS versi 20, dengan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil pre-test dan hasil post-test dengan rata rata pre-test pada kelas eksperimen yaitu 61,13 dan pre-test kelas kontrol 58,50. Sedangkan untuk rata-rata post-test kelas eksperimen 86,50 dan untuk post-test kelas kontrol 78,87. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa setelah diberikan treatment dengan menggunakan metode pembelajaran Make A Match menunjukkan bahwa terdapat peningkatkan pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran IPA di SD dapat diterima. -
Keefektifan Penerapan Model Imajinasi dalam Peningkatan Pencapaian KKM Pembelajaran Menulis Cerpen (Cerita Pendek) pada Peserta Didik
Judul penelitian ini adalah Keefektifan Penerapan Model Imajinasi dalam Peningkatan Pencapaian KKM Pembelajaran Menulis Cerpen (Cerita Pendek) pada Peserta Didik. Penelitian ini bertujuan menguji kemampuan menulis cerpen peserta didik kelas IV SD dengan mengembangkan model pembelajaran sastra terpadu dan penerapannya guna meningkatkan kemampuan menulis peserta didik, yaitu dengan menggunakan penerapan model imajinasi.
Masalah penelitian adalah: (a) bagaimana kemampuan menulis cerpen pada peserta didik sebelum menggunakan model imajinasi, (b) bagaimana kemampuan menulis cerpen pada peserta didik sesudah menggunakan model imajinasi, (c) apakah efektif penggunaan model imajinasi dalam pembelajaran menulis cerpen pada peserta didik. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Esten (2015).
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif-kuantitatif. Teknik untuk mengumpulkan data yang digunakan adalah teknik studi pustaka dan teknik tes melalui pretest dan posttest. Analisis data penelitian menggunakan statistik komparasional.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dengan hasil posttest. Dari hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penggunaan model imajinasi efektif untuk menulis cerpen (cerita pendek) adanya peningkatan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar.
-
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN CARD SORT TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK
Tujuan penelitian ini ialah untuk menguji pengaruh media pembelajaran card sort terhadap peningkatan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar. Populasi penelitian ini ialah peserta didik SD Negeri Al- Barokah. Untuk mencapai tujuan penelitian ini ialah peneliti menggunakan sampel yang ditentukan dengan cara random, sehingga terpilihlah peserta didik kelas IV A untuk kelompok kelas eksperimen dan peserta didik kelas IV B untuk kelompok kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah peserta didik dari masing-masing kelas yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdiri atas 30 peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dengan membuat desain RPP sebanyak tiga kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttest. Hasil peserta didik tersebut kemudian dianalisis dengan software SPSS untuk melihat pengaruh model pembelajaran. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji normalitas, uji homogen dan uji-t, yang menunjukkan bahwa media pembelajaran card sort memiliki keunggulan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak menggunakan pembelajaran card sort. Secara signifikan dalam meningkatkan pemahaman peserta didik, keunggulan itu baik dilihat dari masing-masing indikator pemahaman yang mencakup kemampuan menyatakan ulang materi yang telah dipelajari, Media pembelajaran card sort merupakan salah satu media yang mampu meningkatkan pemahaman peserta didik meningkat, karena dalam proses pembelajaran ini peserta didik diajak untuk belajar berkelompok yang menggunakan kartu. Setiap anggota kelompok ikut aktif dalam mendiskusikan soal yang diberikan pendidik, berdasarkan hasil tersebut disarankan kepada guru kelas IV untuk menggunakan media pembelajaran card sort sebagai salah satu cara alternatif media dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan alam sehingga dapat meningkatkan pemahaman peserta didik. -
PENGARUH MODEL COOPERATIVE TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN BANTUAN MEDIA BALOK GARIS BILANGAN TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR
Tujuan penelitian ini ialah untuk menguji model Cooperative Tipe Number Heads Together (NHT) dengan bantuan media Balok Garis bilangan pada mata pelajaran matematika dalam upaya meningkatkan kemampuan pemahaman penjumlahan dan pengurangan bulat pada mata pelajaran matematika. Populasi penelitian ini adalah peserta didik SDN Cicalengka 10. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penarikan sampel ditentukan tidak secara random sehingga terpilihlah peserta didik kelas IV A sebagai kelas kontrol dan peserta didik kelas IV B sebagai kelas eksperimen. Jumlah peserta didik dari masing-masing kelas yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen terdiri dari 43 peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dengan membuat desain RPP sebanyak tiga kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttest yang diberikan pada setiap pertemuan. Data hasil pretest dan posttest peserta didik kemudian dianalisis dengan software SPSS untuk melihat efektivitas model pembelajaran. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji normalitas, homogenitas dan uji-t menunjukkan bahwa model Cooperative Tipe Number Heads Together (NHT) dengan bantuan media Balok Garis Bilangan memiliki keunggulan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak menggunakan model pembelajaran konvensional. Keunggulan itu dilihat dari masing-masing indikator kemampuan pemahaman peserta didik yang semakin membaik. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh tersebut disarankan kepada pendidik kelas IV untuk dapat menggunakan model Cooperative Tipe Number Heads Together (NHT) sebagai salah satu alternatif model pembelajaran matematika, khususnya untuk meningkatkan kemampuan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran matematika -
PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul Penerapan Model Sains Teknologi Masyarakat dalam Peningkatan Pemahaman Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang penerapan model sains teknologi masyarakat dalam peningkatan pemahaman peseta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam. Teori yang digunakan adalah Kartadinata (2011) yang menyatakan bahwa model sains teknologi masyarakat merupakan model pembelajaran yang mengkaitkan antara sains dan teknologi dengan masyarakat sebagai pengguna dari sains dan teknologi tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan sifat penelitian kualitatif-kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan, yaitu kuasi eksperimen desain. Populasi pada penelitian ini adalah peserta didik kelas IVA dan IVD di SD Negeri 255 Griya Bumi Antapani Bandung dengan total 60 peserta didik. Instrumen yang digunakan meliputi soal tes pemahaman dalam bentuk uraian sebanyak 10 soal dan lembar observasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji t, dan uji gain. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan (1) Model Sains Teknologi Masyarakat efektif untuk meningkatkan pemahaman peserta didik sekolah dasar. (2) Uji statistik menunjukkan bukti pada kelas eksperimen terdapat peningkatan pemahaman peserta didik yang terlihat pada hasil uji gain sebesar 0,627.