Browse Items (539 total)
Sort by:
-
PENINGKATAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TERHADAP MATERI BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN DAN FUNGSINYA MELALUI PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE
Penelitian ini dilakukan untuk melihat peningkatan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran IPA di sekolah dasar dengan menggunakan model picture and picture. Sifat penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan desain penelitian yang digunakan yaitu kuasi eksperimental desain. Subyek dari penelitian ini adalah peserta didik kelas IV Sekolah Dasar di SD Negeri Darmaga II, sedangkan materi yang digunakan adalah materi IPA tentang bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya. Karena menggunakan desain penelitian eksperimen, peneliti membagi peserta didik ke dalam dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pembagian kelas ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat perbandingan antara kelas yang pembelajarannya menggunakan model picture and picture lebih baik dari pada kelas yang menggunakan model yang biasa digunakan pendidik. Untuk melihat apakah adanya peningkatan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran IPA bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya mula-mula dilakukan pretest sebagai tahap awal untuk melihat kemampuan pemahaman konsep peserta didik. Setelah diberikan perlakuan berupa penggunaan model picture and picture, dilanjutkan dengan posttest yang akan digunakan sebagai hasil perbandingan apakah terdapat peningkatan kemampuan pemahaman peserta didik setelah diberikan perlakuan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji-t melalui program SPSS 24 for windows yaitu dengan menggunakan Independent Sample T-test. Dari hasil analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti diperoleh sebagai berikut: 1) Terdapat peningkatan pemahaman Ilmu Pengetahuan Alam materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya menggunakan model picture and picture pada peserta didik sekolah dasar. 2) Peningkatan pemahaman Ilmu Pengetahuan Alam yang menggunakan model picture and picture lebih baik dibandingkan dengan menggunakan model yang biasa digunakan pendidik. Dari hasil analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman peserta didik pada mata pejaran IPA materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya yang pembelajarannya menggunakan model picture and picture. -
Pengaruh Penggunaan Media Gambar Berseri Terhadap Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media gambar berseri terhadap peningkatan keterampilan menulis karangan narasi peserta didik pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Selama ini peserta didik kesulitan dalam mengungkapkan ide dan imajinasinya dalam bentuk tulisan. Ketika pendidik meminta peserta didik untuk menulis karangan, peserta didik tidak tahu bagaimana harus memulai menulis, peserta didik kurang mampu memiliki bayangan dan ide tentang hal-hal pokok yang akan mereka tulis dalam karangan. Peserta didik sering merasa bingung tentang bagaimana memulai menulis karangan, apa yang akan ditulis selanjutnya, dan bagaimanakah akhirnya. Akibatnya, peserta didik kurang terampil dalam menulis karangan narasi dan nilai yang diperoleh tidak mencapai nilai KKM. Salah satu alat untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi dalam penelitian ini yaitu menggunakan media gambar berseri. Jenis penelitian ini adalah Quasi eksperimen, dengan desain eksperimen berbentuk Nonequivalent Control Group Design di salah satu SD Negeri di kota Bandung. Dalam penelitian ini, kelas eksperimen memperoleh pembelajaran dengan media gambar berseri dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan berupa tes menulis karangan narasi, dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran pendidik. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan sampling purposive. Data hasil penelitian dianallisis dengan uji perbedaan rata-rata. Hasil penelitian diperoleh sebagai berikut. 1) Terdapat peningkatan keterampilan menulis karangan narasi dengan menggunakan media gambar berseri. 2) Peningkatan keterampilan menulis karangan narasi dengan media gambar berseri lebih baik dari pada mengguakan metode pembelajaran konvensional. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan media gambar berseri terhadap peningkatan keterampilan menulis karangan narasi peserta didik paada mata pelajaran bahasa Indonesia sekolah dasar. -
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP
INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK
SEKOLAH DASAR PADA PEMBELAJARAN IPALatar belakang penelitian ini adalah permasalahan yang dialami oleh
peserta didik dalam pembelajaran IPA, sehingga peneliti melaksanakan penelitian
dengan rumusan masalah : Apakah penerapan model kooperatif tipe group
investigation dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik
sekolah dasar pada pembelajaran IPA dan Bagaimana kemampuan berpikir
kreatif peserta didik sekolah dasar pada pembelajaran IPA setelah penerapan
model kooperatif tipe group investigation. Tujuan penelitian ini ialah untuk
mengidentifikasi apakah penerapan model kooperatif tipe group investigation
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik sekolah dasar pada
pembelajaran IPA dan untuk mendeskripsikan hasil kemampuan berpikir kreatif
peserta didik sekolah dasar pada pembelajaran IPA setelah penerapan model
kooperatif tipe group investigation. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
dengan jenis studi library research. Penelitian ini mengumpulkan jurnal dan
skripsi yang terkait dengan penelitian, kemudian dianalisis dan disimpulkan.
Kesimpulan dalam penelitian ini, kemampuan berpikir kreatif peserta didik
sekolah dasar masih dalam keadaan kurang maksimal sehingga masih
memerlukan bimbingan, latihan dan pembelajaran lebih lanjut. -
META ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran discovery
learning terhadap kemampuan dalam proses pembelajaran. Metode yang digunakan adalah
metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan meta analisis. Pengaruh penelitian yang
menerapkan model pembelajaran discovery learning dianalisis dengan teknik meta analisis.
Temuan penelitian mengungkapkan bahwa secara keseluruhan penelitian-penelitian yang
dilakukan sangat berpengaruh digunakan untuk meningkatkan kemampuan pembelajaran
siswa dengan effect size yang termasuk dalam kategori efek besar. Model pembelajaran
discovery learning memberikan pengaruh yang efektif dilihat dari jenjang pendidikan
Sekolah Menengah Pertama (SMP), variabel terikat atau kemampuan pemahaman konsep
dan pada mata pelajaran IPA. Simpulan penelitian ini adalah bahwa model pembelajaran
discovery learning lebih efektif digunakan dalam meningkatkan kemampuan pada proses
pembelajaran dan memberikan dampak positif bagi siswa.
-
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS
SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC
MATHEMATICS EDUCATION DI SEKOLAH DASARMatematika merupakan salah satu mata pelajaran yang bukan hanya mengajarkan
tentang berhitung, tetapi juga perubahan cara berpikir peserta didik. Pemahaman
konsep matematis perlu dimiliki oleh setiap peserta didik pada mata pelajaran
matematika. Namun faktanya di lapangan, kemampuan pemahaman konsep
matematis peserta didik masih rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
meningkatkan pemahaman konsep matematis peserta didik pada mata pelajaran
matematika dengan menggunakan model pembelajaran Realistic Mathematics
Education (RME). Metode penelitian menggunakan metode kuasi eksperimen.
Populasi dalam penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas V yang berjumlah
30 peserta didik, 15 peserta didik kelas eksperimen, 15 peserta didik kelas kontrol.
Penelitian ini dilakukan di SDN 098 Ciroyom. Analisis data yang dilakukan oleh
peneliti menggunakan bantuan aplikasi SPSS V.22 dengan menganalisis uji
prasyarat dan Non Parametrik. Berdasarkan hasil analisis maka dapat dismpulkan
bahwa terdapat peningkatan pemahaman konsep matematis peserta didik pada mata
pelajaran matematika menggunakan model pembelajaran Realistic Mathematics
Education (RME) serta peningkatan pemahaman konsep matematis menggunakan
pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) lebih baik dari peserta didik
yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional. -
META-ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
Penelitian ini bertujuan untuk melihat besar pengaruh (effect size) pada penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement (STAD) pada pembelajaran matematika di jenjang SMP dan SMA. Populasi dalam penelinitan ini adalah artikel dan skripsi dari penelitian terdahulu mengenali model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada matematika yang telah terindeks pada Sinta Score satu hingga lima. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sejumlah 16 artikel mengenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pembelajaran matematika denga artikel yang digunakan harus terindeks pada Sinta score satu hingga lima. Instrument yang digunakan adalah Human Instrument. Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan desain pendekatan Meta-analisis. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Peningkatan paling besar dalam penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada pembelajaran matematika terjadi pada tahun 2016 dengan effect size sebesar 0.918. 2) Pada jenjang pendidikan SMP pengaruh yang diberikan sangat efektif dibandingkan dengan SMA dengan nilai effect size masing-masing sebesar 0.677 dan 0,244. 3) kategori wilayah daerah yang mengalami peningkatan sangat signifikan yaitu Jawa Barat, dengan effect size sebesar 1.006. 4) Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD lebih efektif bila dikolaborasikan dengan Kemampuan Berpikir Kritis dengan effect size sebesar 1.353. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMA
Kemampuan komunikasi matematis merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan melalui komunikasi matematis siswa dapat mengungkapkan gagasan-gagasan atau ide-ide matematis yang dapat memperjelas suatu keadaan. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di salah satu sekolah di Bandung, menunjukan bahwa masih rendahnya kemampuan komunikasi matematis siswa. Untuk itu diperlukan sebuah model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, dan mendeskripsikan apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan model pembelajaran langsung. Metode dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen, karena peneliti menerima keadaan subjek seadanya. Prosedur pada penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu, tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir. Berdasarkan hasil analisis penelitian, terlihat bahwa terdapat peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan terdapat perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan model pembelajaran langsung. -
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI
ISI CERITA FIKSI PADA PESERTA DIDIK
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL
DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
KELAS IV SEKOLAH DASARJudul penelitian ini adalah Peningkatan Kemampuan Memahami Isi Cerita Fiksi pada Peserta Didik dengan Menggunakan Media Audio Visual dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV Sekolah Dasar. Masalah yang diteliti adalah mengenai hasil peningkatan kemampuan memahami isi cerita fiksi pada peserta didik kelas IV dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan media audio visual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil peningkatan kemampuan memahami isi cerita fiksi pada peserta didik dengan menggunakan media audio visual. Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah Joni, dkk. (2014) untuk media audio visual, dan Anderson dan Kathwol dalam Gunawan (2012) untuk kemampuan pemahaman. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Cijeruk. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas IV-A sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 32 peserta didik dan kelas IV-B sebagai kelas kontrol dengan jumlah 32 peserta didik. Data dikumpulkan berupa hasil pretest dan postest peserta didik kemudian dianalisis dengan bantuan software SPSS versi 22 untuk melihat peningkatan kemampuan memahami isi cerita pada peserta didik dengan menggunakan media audio visual. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan memahami isi cerita fiksi pada peserta didik dengan menggunakan media auido visual dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas IV sekolah dasar. -
PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO VISUAL MENGGUNAKAN POWERPOINT DALAM PEMBELAJARAN DARING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS PESERTA DIDIK
Penelitian pengembangan ini di latar belakangi oleh terbatasnya media pembelajaran
yang digunakan dalam pembelajaran daring sehingga hal tersebut dapat berimbas pada
kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik sekolah dasar. Oleh karena
itu, peneliti mengembangkan media pembelajaran menggunakan microsoft powerpoint
berbentuk audio visual yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan peserta didik dalam
pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah membuat rancangan media audio visual
menggunakan microsoft powerpoint untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta
didik. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian Research and
Development (R&D)sedangkan model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pengembangan ADDIE yang terdiri dari lima tahapan yaitu analysis, design,
development, implementation, dan evaluation. Penelitian ini dilaksanakan di kelas III di
SD Negeri Kamasan 01 Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung dengan subjek
berjumlah 23 orang. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah observasi, angket, wawancara, dan tes. Media audio visual dianggap layak
digunakan dalam pembelajaran. Hal ini dilihat dari rata-rata penilaian ahli materi
95% dan ahli media 97,95%. Penggunaan media audio visual efekti digunakan
berdasarkan uji n-gain yang mendapatkan hasil 57,3% dalam kategori cukup efektif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa media audio visual menggunakan
microsoft powerpoint layak digunakan dalam pembelajaran dan mampu meningkatkan
pemahaman konsep peserta didik. -
PENERAPAN METODE PERSONALIZED SYSTEM OF INSTRUCTION (PSI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SMA
Kemampuan pemahaman konsep matematis penting untuk siswa dalam mempelaari matematika. Namun kemampuan pemahaman konsep matematis siswa masih rendah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah kemampuan pemahaman konsep matematis siswa SMA meningkat dengan menggunakan metode Personalized System of Instruction (PSI). Metode penelitian adalah penelitian eksperimen semu dengan desain penelitian The Nonequivalent Pretest- Posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Kelas X di Kota Bandung dengan karakteristik yang sama. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPS 1 sebagai kelas eksperimen dan X IPS 2 sebagai kelas kontrol di SMA N 11 Bandung. Instrumen penelitian adalah tes uraian kemampuan pemahaman konsep matematis yang mencakup menyatakan ulang, mengklasifikasi, memberikan contoh dan bukan contoh, menggunakan dan memanfaatkan, dan mengaplikasikan serta lembar observasi aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung. Hasil penelitian adalah menunjukkan bahwa meningkatnya kemampuan pemahaman konsep matematis dengan penerapan metode Personalized System of Instruction. Dan terdapat peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis pada siswa SMA yang memperoleh metode pembelajaran Personalized System of Instruction (PSI) berbeda dengan yang memperoleh model pembelajaran Direct Learning (DL). -
ENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO
STAY TWO STRAY (TS-TS) TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR
(Studi Meta Analisis)Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengukur besar pengaruh
penggunaan Model pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TS-TS) terhadap
hasil belajar peserta didik di SD. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif
dengan pendekatan meta analisis. Populasi dalam penelitian ini adalah 15 artikel dari
penelitian terdahulu mengenai penelitian model pembelajaran kooperatif Two Stay Two
Stray dengan variabel terikat hasil belajar siswa. Sampel pada penelitain ini yaitu artikel
mengenai model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray dengan variabel terikat
hasil belajar pada siswa SD yang telah terindeks pada Science and Teknologi Indeks
(Sinta) score 1 hingga 5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model Pembelajaran
Koooperatif tipe Two Stay Two Stray terhadap hasil belajar memiliki pengaruh sangat tinggi terhadap peningkatan pada hasil belajar siswa secara keseluruhan, tahun publikasi,
tingkatan kelas, dan wilayah -
META-ANALISIS MODEL TAKE AND GIVE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar pengaruh model take and give pada
pembelajaran matematika secara keseluruhan, jenjang pendidikan, wilayah,
variabel terikat dan materi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif terhadap
analisis atikel jurnal hasil penelitian dan skripsi. Secara keseluruhan model take and
give pada pembelajaran matematika memiliki effect size sebesar 0.250 dengan
kriteria sangat besar yang berarti sangat efektif digunakan. Berdasarkan jenjang
pendidikan model take and give pada jenjang Sekolah Dasar(SD), Sekolah
Menengah Pertama(SMP) dan Sekolah Menengah Atas(SMA) sangat efektif
digunakan karena memiliki effect size dengan kriteria sangat besar. Effect size
model take and give pada pembelajaran matematika berdasarkan wilayah di pulau
Jawa sebesar 0.342 dengan kriteria sangat besar dan pulau sumatera sebesar 0.035
dengan kriteria sedang, menunjukan bahwa model take and give pada pembelajaran
matematika efektif digunakan dengan latar belakang letak geografis. Effect size
model take and give pada pembelajaran matematika berdasarkan variabel terikat
kemampuan pemahaman konsep, pemecahan masalah matematika dan hasil belajar
memiliki kriteria effect size sangat besar yang berarti sangat efektif digunakan
sedangkan komunikasi matematis memiliki kriteria effect size sedang yang berarti
efektif digunakan. Effect size model take and give pada pembelajaran matematika
berdasarkan materi, materi geometri ruang memiliki effect size paling tinggi yaitu
sebesar 0.627 yang menunjukan bahwa penerapan model take and give sangat
efektif digunakan untuk materi geometri ruang.