Browse Items (539 total)
Sort by:
-
PENGEMBANGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG OPERASI PECAHAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan model cooperative tipe Teams Games Tournament yang baru yang mampu meningkatkan kemampuan berhitung operasi pecahan peserta didik kelas V. Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri SDN Bojong 1 Kabupaten Bandung. Untuk mencapai tujuan penelitian ini maka ditarik sampel dengan teknik purposive sehingga diperoleh kelas V-A sebagai kelas kontrol dan kelas V-B sebagai kelas eksperimen. Masing-masing kelas terdiri dari 28 orang peserta didik.
Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, lembar soal, dan RPP yang sebelumnya divalidasi oleh para ahli teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes, observasi, studi dokumentasi dan wawancara. Data yang diperoleh berupa hasil pretest dan posttest yang diberikan kepada peserta didik setelah perlakuan diberikan. Penelitian dilakukan sebanyak lima kali, dengan tiga kali pengembangan model.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan program komputerisasi SPSS ver.22 dengan memakai uji t, uji mann-whitney dan uji peningkatan untuk melihat efektifitas model. Hasil yang diperoleh dalam penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan dan peningkatan kemampuan berhitung yang signifikan dengan menggunakan model Teams Games Tournament. Hal tersebut terlihat dari perolehan nilai rata-rata kelas eksperimen yang terus meningkat secara signifikan dibandingkan kelas kontrol.
Berdasarkan hal tersebut disarankan kepada pendidik untuk dapat menggunakan model cooperative ini sebagai salah satu solusi alternatif dalam meningkatkan kemampuan berhitung peserta didik di sekolah dasar khususnya pada kelas V, meteri ajar operasi pecahan.
-
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMK
Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa SMK dengan menggunakan model Reciprocal Teaching. Metode penelitian ini adalah kuasi ekperimen. Populasi dalam penelitian ini seluruh kelas X SMK jurusan multimedia di SMK 3 Bandung tahun ajaran 2018-2019. Sampel dalam penelitian ini sebanyak dua kelas, satu kelas ekperimen dan kelas kontrol, siswa kelas X MM 2 yang berjumlah 36 sebagai kelas ekperimen dan X MM 3 yang berumlah 36 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes uraian untuk mengetes kemampuan berpikir kritis matematis. Analisis data penelitian ini dilakukan menggunakan Sofware SPSS 24 Windows. Berdasarkan analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan berpikir kritis matematis siswa setelah diterapkan model pembelajaran Reciprocal Teaching lebih baik dari model konvensional -
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK DENGAN MENERAPKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul “Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik Dengan Menerapkan Model Problem Based Learning Pada Mata Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar” dilatarbelakangi oleh masalah rendahnya kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada mata pelajaran IPA. Dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan model problem based learning mampu menjadi pemecahan masalah bagi siswa sekolah dasar di mata pelajaran IPA. Isi dari skripsi yaitu mendeskripsikan penggunaan model, menguji pencapaian kriteria ketuntasan minimal, menguji perbedaan kemampuan daya ingat kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok kontrol. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini menggunakan seluruh peserta didik kelas IV A dan C di SD Negeri 008 Mohamad Toha. Data dianalisis untuk menguji validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas, dan independent t-test. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa penggunaan model Problem Based Learning diterapkan sangat baik sesuai dengan langkah-langkahnya, terlihat dari langkah-langkahnya, terlihat dari hasil observasi, kemampuan pemecahan masalah peserta didik sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal, terdapat perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dan peningkatan kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok kontrol. -
PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK
SEKOLAH DASAR PADA PELAJARAN IPPenelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui besar pengaruh model
pembelajaran discovery learning terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik
sekolah dasar pada mata pelajaran IPA. Metode yang digunakan dalam penelitian
adalah deskripsi terhadap hasil analisis artikel ilmiah publikasi. Pengaruh dalam
penelitian yang menerapkan discovery learning dianalisis dengan menggunakan
studi meta-analisis. Dalam temuan penelitian mengungkapkan bahwa hasil
penelitian yang dilakukan berpengaruh dan efektif terhadap kemampuan berpikir
kritis peserta didik dengan effect size 0,282 termasuk dalam kategori besar. Model
pembelajaran discovery learning pun berpengaruh dan efektif jika dilihat dari segi
wilayah dan tingkatan kelas. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa model
pembelajaran discovery learning berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis
peserta didik sekolah dasar pada pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam).
-
Penggunaan Bahan Ajar LKS Dengan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa
Pada proses pembelajaran sering terjadi ketidak sesuaian mengajar dengan materi yang diajarkan. Misalnya untuk pelajaran dasar-dasar perbankan, guru tidak mempunyai pegangan buku untuk mempersiapkan pembelajarannya. Begitupula siswanya tidak mempunyai buku untuk mereka belajar mandiri, dan sebagian besar guru selama ini melaksanakan kegiatan pembelajarannya yaitu dengan teacher center hanya menulis dan mengerjakan soal didalam kelas saja. Sehingga pembelajaran yang berlangsung cenderung kurang aktif. Dengan pembelajaran seperti itu mengakibatkan aktivitas belajar siswa yang rendah oleh karena itu dibutuhkan satu alternative untuk mengembangkan aktivitas belajar siswa d idalam kelas, yaitu dengan adanya penggunaan bahan ajar LKS dengan metode diskusi. Penelitian ini berjudul “penggunaan bahan ajar LKS dengan metode diskusi untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedan aktivitas belajar siswa antara kelas experiment dan kelas control setelah dilakukannya proses pembelajaran. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi experiment dengan desain penelitian, nonequivalen control group design yang bersifat kuantitatif. Dengan populasi penelitian ini adalah siswa SMK Bina Warga Bandung kelas X, sedangkan sampel penelitian ini adalah kelas X.AK.1 sebagai kelas experiment berjumlah 26 siswa dan kelas X.AK.2 sebagai kelas control berjumlah 26 siswa. Penelitian ini dilakukan di SMK Bina Warga Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar LKS dengan metode diskusi serta untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa dari hasil pedoman observasi proses pelaksanaan pembelajaran dan lembar observasi aktivitas belajar siswa dari kelas experiment dan kelas control, dan penggunaan bahan ajar LKS dengan metode diskusi untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan memberikan pretest terlebih dahulu lalu memberikan posttest diakhir pembelajaran. Hasil menunjukan bahwa terdapat peningkatan hal ini dilihat dari rata rata persentasi perolehan siswa yang signifikan. Dari hasil analisis data lembar observasi. Uji normalitas, homogenitas, uji-t dan gain, dengan menggunakan program SPSS.22. menyatakan bahwa penggunaan bahan ajar LKS dengan metode diskusi dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, terbukti dengan rata-rata pretest observasi aktivitas belajar kelas experiment sebesar 18.885 dan rata-rata posttest observasi aktivitas belajar kelas experiment sebesar 51, terdapat selisihnya 32, sedangkan Rata-rata pretest observasi aktivitas belajar sebesar 15 dan posttest observasi aktivitas belajar sebesar 30, terdapat selisihnya 15. Dengan demikian penggunaan bahan ajara LKS dengan metode diskusi dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa -
Pengaruh Model Pembelajaran Numbered Heads Together terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Prestasi belajar ditentukan oleh hasil belajar yang mengungkapkan sejauh mana peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran yang diberikan sebelumnya. Hal ini juga berkaitan dengan pendekatan, strategi, metode, model dan media pembelajaran yang digunakan. Berdasarkan observasi peneliti sebagian besar pendidik saat ini masih menggunakan model pembelajaran konvensional yang cenderung berpusat pada pendidik (teacher centered). Seharusnya pembelajaran bersifat aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM). Penelitian ini terdiri atas dua variabel yakni variabel X tentang model pembelajaran NHT dan variabel Y tentang prestasi belajar peserta didik mata pelajaran matematika materi Pecahan. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh penerapan model pembelajaran NHT terhadap prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika di Sekolah Dasar. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode eksperimen dengan desain penelitan pretest-posttest control group design dan bersifat kuantitatif yang bertujuan untuk memperoleh dan mengetahui informasi tentang pengaruh model pembelajaran NHT terhadap prestasi belajar peserta didik mata pelajaran matematika di Sekolah Dasar. Populasi dari penelitian ini adalah kelas V semester 2 yang terdapat di Komplek Sekolah Dasar Negeri Margahayu Raya, yakni SDN Margahayu Raya 2 dan SDN Margahayu Raya 3, sedangkan sampel penelitian dilakukan dengan cara random sampling masing-masing sebanyak 30 peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April sampai Mei. Data yang dikumpulkan adalah bentuk tes (pilihan ganda dan uraian) dan bentuk nontes (lembar observasi) yang telah diberikan judgment oleh ahlinya. Hasil penelitian diperoleh sebagai berikut: (1) Hasil pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol bersifat normal dan homogen. (2) Berdasarkan observasi pada kelas eksperimen menunjukkan tidak ada peserta didik yang termasuk kategori tidak baik dan 50% peserta didik berada dalam kategori baik. (3) Berdasarkan uji dua rata-rata, hasil pretest menunjukkan tidak terdapat perbedaan rata-rata prestasi belajar matematika antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol, sedangkan pada hasil posttest menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata prestasi belajar matematika antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. (4) Rata-rata N-gain kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol. (5) Uji hipotesis menunjukan nilai Sig < 0,05, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran NHT terhadap prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika di Sekolah Dasar. -
PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING
AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
BERPIKIR KREATIF PADA MATA PELAJARAN IPA
DI KELAS V SEKOLAH DASARPenelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah rendahnya kemampuan berpikir kreatif peserta didik pada mata pelajaran IPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model contextual teaching and learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dengan mendeskripsikan penerapan model contextual teaching and learning, menguji peningkatan kemampuan berpikir kreatif peserta didik dan menguji perbedaan kemampuan berpikir kreatif pada kelas eksperimen dan kontrol. Metode yang digunakan adalah eksperimen. Penelitian dilaksanakan di SDN 008 Mohammad Toha berjumlah 60 orang yaitu kelas V C kelas kontrol dan V D kelas eksperimen dengan jumlah sampel yang sama yaitu 30 orang. Instrumen penelitian ini berupa lembar observasi untuk mengukur model contextual teaching and learning dan instrumen tes untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif. Data diperoleh dari hasil pretest dan posttest. Data dianalisis untuk menguji validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas, uji paired sample t-test, uji-t independent t-test, dan uji gain. Hasil penelitian ini disimpulkan, bahwa dari hasil observasi penerapanmodel contextual teaching and learning sudah digunakan dengan sangat baik,terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif peserta didik, dan terdapatperbedaan kemampuan berpikir kreatif pada kelas eksperimen dan kontrol -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR
Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dalam Peningkatan Kemampuan Membaca Peserta Didik di Sekolah Dasar. Hj. Euis Eka Pramiarsih selaku pembimbing I dan Nuri Annisa selaku pembimbing II. Studi Pustaka ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan membaca pada peserta didik dalam memahami isi dari bacaan tersebut, guru cenderung menggunakan model pembelajaran konvensional tidak menggunakan model pembelajaran khusus untuk pembelajaran membaca. Hal ini ditunjukkan dengan data awal kemampuan peserta didik dalam membaca cenderung rendah. Penelitian ini difokuskan pada upaya peningkatan kemampuan membaca menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dapat meningkatkan kemampuan membaca peserta didik di sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Studi Pustaka yang dilakukan pada beberapa penelitian yang relevan yang sesuai dengan pembahasan dan menggunakan sifat penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menganalisis kumpulan data sekunder. Hasil rata-rata nilai pada data yang telah dianalisis terdapat peningkatan pada tahap akhir. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran tipe CIRC dapat meningkatkan kemampuan membaca peserta didik di sekolah dasar dan dapat disimpulkan bahwa pertanyaan masalah yang berbunyi “Apakah model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dapat meningkatkan kemampuan membaca peserta didik” dapat terjawab dengan hasil akhir yang menyatakan dengan penerapan model pembelajaran CIRC kemampuan membaca peserta didik di sekolah dasar terdapat peningkatan yang signifikan. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA OPERASI HITUNG BILANGAN BULATPemahaman konsep peserta didik merupakan salah satu aspek yang dibutuhkan peserta didik dalam pembelajaran matematika. Dengan kemampuan pemahaman konsep membuat peserta didik mudah dalam menyelesaikan permasalahan matematika karena peserta didik akan mampu mengaitkan dan menyelesaikan permasalahan tersebut dengan konsep yang telah dipahaminya. Untuk mengikatkan kemampuan pemahaman konsep matematis diperlukan model pembelajaran yang tepat. Salah satu model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan pemahaman konsep matematis yaitu model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mengetahui perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik yang belajar dengan model Kooperatif tipe Jigsaw dengan kelas konvensional. Model penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen. Dalam penelitian eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk nonequivalent control group design. Sumber data penelitian ini menggunakan data primer. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan tes, lembar observasi peserta didik dan dokumentasi. Populasi penelitian ini sebanyak 46 peserta didik kelas IV SD Pasundan 2 dengan menggunakan teknik sampling jenuh sehinga sampel dalam penelitian ini sebanyak 46 peserta didik. Dengan hasil penelitian Terdapat peningkatan yang signifikan terhadap pemahaman matematis dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw. -
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS
(Studi Meta Analisis)Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kembali tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan kemampuan komunikasi di SMP dan SMA. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebuah model belajar Kooperatif yang menitik beratkan pada kerja kelompok peserta didik dalam bentuk kelompok kecil. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode meta analisis.Pertama-tama, peneliti merumuskan masalah penelitian, kemudian dilanjutkan dengan menelusuri penelitian yang sudah ada dan relevan untuk dianalisis. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan non tes yaitu dengan menelusuri jurnal elektronik melalui google Cendekia dan studi dokumentasi di perpustakaan. Dari hasil penelusuran diperoleh 10 artikel dari jurnal dan 2 skripsi. Berdasarkan hasil analisis ternyata model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mampu meningkatkan kemampuan komunikasi peserta didik mulai dari yang terendah 0,050% sampai yang tertinggi 33,56% dengan rata-rata 0,154%. -
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
JIGSAW TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI
MATEMATISPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis kembali tentang pengaruh
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan kemampuan
komunikasi di SMP dan SMA. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah
sebuah model belajar Kooperatif yang menitik beratkan pada kerja kelompok
peserta didik dalam bentuk kelompok kecil. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan metode meta analisis.Pertama-tama, peneliti merumuskan masalah
penelitian, kemudian dilanjutkan dengan menelusuri penelitian yang sudah ada
dan relevan untuk dianalisis. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan non
tes yaitu dengan menelusuri jurnal elektronik melalui google Cendekia dan studi
dokumentasi di perpustakaan. Dari hasil penelusuran diperoleh 10 artikel dari
jurnal dan 2 skripsi. Berdasarkan hasil analisis ternyata model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw mampu meningkatkan kemampuan komunikasi peserta
didik mulai dari yang terendah 0,050% sampai yang tertinggi 33,56% dengan
rata-rata 0,154%.