Browse Items (539 total)
Sort by:
-
META-ANALISIS KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT
Kemampuan mengemukakan pendapat merupakan kemampuan yang harus dimiliki setiap siswa, dengan mengemukakan pendapat siswa dapat menyampaikan apa yang diketahui, apa yang ingin ditanyakan atau apa yang
siswa tidak setujui selama pembelajaran berlangsung. Namun dalam pembelajaran siswa sering kali kesulitan dalam mengemukakan pendapat. Berdasarkan paparan di atas peneliti tertarik untuk mendeskripsikan kemampuan mengemukakan pendapat melalui hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Metode penelitian yang digunakan yaitu metaanalisis. Populasi dalam penelitian ini yaitu jurnal/skripsi yang berhubungan dengan kemampuan mengemukakan pendapat sebanyak 44 artikel, sampel yang digunakan yaitu 15 jurnal/skripsi yang memenuhi kriteria untuk dianalisis. Instrumen penelitian yang digunakan berupa coding meta-analisi kemampuan mengemukakan pendapat untuk mencatat hasil-hasil analisis artikel ilmiah. Analisis datapenelitian dilakukan dengan bantuan tabel frekuensi dengan perhitungan persentase dari setiap kategori yang dianalisis.
Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan mengemukakan pendapat siswa tidak hanya dapat dilakukan dengan metode atau model pembelajaran tetapi bisa juga dengan pola asuh demokratis yang dilakukan orang tua kepada anak -
PENGARUH PENERAPAN DEEP DIALOGUE CRITICAL
THINKING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS SISWA (Studi Meta-Analisis)Metode penelitian yang digunakan yaitu systematic review pada jurnal atau skripsi pendidikan. Pengaruh penelitian yang diterapkan pada penelitian ini menggunakan teknik Meta-Analisis, populasi yang digunakan berjumlah 12 jurnal sedangkan sampel yang digunakan yaitu 6 jurnal. Instrumen yang digunakan yaitu dengan menggunakan teknik coding pada setiap aspeknya. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa secara keseluruhan penellitian yang dilakukan berpengaruh dan sangat efektif terhadap berpikir kritis dengan effect size dalam kategori besar dilihat berdasarkan jenjang pendidikan, mata pelajaran, wilayah dan secara keseluruhan. Pada jenjang pendidikan masing-masing memiliki effect besar tetapi yang lebih efektif mengunakan model pembelajaran ini yaitu jenjang pendidikan SMA. Pada aspek mata pelajaran terdapat empat mata pelajaran tetapi yang lebih efektif menggunakan model pembelajaran ini yaitu matematika dan pada aspek wilayah terdapat tiga wilayah tetapi sekolah yang lebih efektif menggunakan model pembelajaran ini terdapat di wilayah Sumatra. -
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF
didik dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa SMK Negeri 3 Bandung pada mata pelajaran bisnis online dalam bidang bisnis daring dan pemasaran. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental design dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design dan penelitian ini bersifat kuantitaf. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik di SMK Negeri 3 Bandung Kelas XI Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP) 1 adalah kelas eksperimen dan XI Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP) 2 adalah kelas kontrol. Teknik pengambil sampel dilakukan secara tidak random. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar tes. Teknik analisis data dengan uji hipotesis. Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil penelitian penggunaan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) adanya pengaruh dalam proses pembelajaran mata pelajaran Bisnis online dalam peningkatan kemampuan berpikir kreatif peserta didik. -
PENERAPAN METODE BRAINSTROMING DALAM MENINGKATKAN MINAT SISWA BERWIRAUSAHA
Penerapan Metode Brainstorming dalam meningkatkan Minat siswa Berwirausaha, Latar belakang pada penelitian ini tingkat penggaguran di Indonesia masih sangat tinggi serta mindset Indonesia yang fokus pada mencari pekerjaan dibandingkan membuka lapangan pekerjaan dikarenakan minat berwirausaha siswa yang masih rendah sehingga dibutuhkan metode pembelajaran yang tepat untuk menumbuhkan minat siswa dalam berwirausaha pada penelitian ini menggunakan metode pembelajaran brainstorming merupakan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan minat siswa dalam berwirausaha, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat siswa berwirausaha pada kelas eksperimen lebih baik disbanding dengan kelas kontrol, penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan kelas kontorl sebagai kelas pembanding. Penelitian ini bersifat kuantitatif. Hasil dari penelitian ini bahwa terdapat peningkatan minat pada kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran brainstorming dibandingkan minat siswa di kelas kontrol dilihat dari hasil angket yang di olah dengan menggunakan uji prasyarat yaitu uji normalitas,uji homogenitas,dan uji-t. -
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (STUDI META-ANALISIS)
Penelitian ini dilatar belakangi dengan siswa yang belum mampu mencapai indikator kemampuan berpikir kritis. Model yang digunakan yaitu model problem based learning yang merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur effect size dari pengaruh model problem based learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian ini menggunakan penelitian meta-analisis dengan metode systematic revew dengan mengumpulkan data sebagai acuan kegiatan penelitian. Penelitian ini bersifat kuantitatif, dengan menggunakan sumber data artikel dan artikel. Hasil dari penelitian bahwa model pembelajaran problem based learning sangat tepat digunakan dalam proses pembelajaran untuk mempengaruhi kemampuan berpikir kritis. Dilihat dari effect size berdasarkan hasil penelitian, effect size berdasarkan jenjang pendidikan, dan effect size berdasarkan mata pelajaran. -
PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul ’’Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe Example Non Example terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran IPS di Sekolah Dasar”. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses pembelajaran dengan menerapkan model cooperative learning tipe example non example untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas V di SD T yang berjumlah 30 orang. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen. Instrumen pada penelitian ini adalah Lembar Observasi dan Soal Tes. Pengolahan data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan peningkatan hasil belajar peserta didik disekolah dasar setelah diterapkan model pembelajaran cooperative learning tipe example non example terjadi sangat baik, peningkatan hasil belajar peserta didik yang mendapat pembelajaran dengan model pembelajaran cooperative learning tipe example non example lebih baik dari pada yang mendapat pembelajaran konvensional. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model cooperative learning tipe example non example dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada Mata Pelajaran IPS di Sekolah Dasar. -
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP
INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS 4 SDPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar pada mata pelajaran IPA yang signifikan antara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif group investigation dengan kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah penelitian semu (quasi experimental). Bentuk desain penelitian eksperimen yang akan digunakan peneliti adalah Control Group Design Pretest and Posttest Design. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN 015 Kresna tahun ajaran 2020/2021 sebanyak 152. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara random sampling dan yang menjadi sampel adalah kelas IV B sebagai kelas kontrol yang berjumlah 20 siswa dan kelas IV C sebagai kelas eksperimen berjumlah 20 siswa. Data penelitian yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu hasil belajar peserta didik mata pelajaran IPA. Bentuk instrument yaitu tes hasil belajar berupa pilihan ganda dan teknik analisis data dengan statistic parametric dan non parametric menggunakan software SPSS25. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan tes. Data yang terkumpul dari hasil tes dianalisis menggunakan statistic komparatif dengan analisis Uji-Mann Whitney. Berdasarkan hasil analisis data, menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar peserta didik yang mendapatkan perlakuan (treatment) menggunakan model Group Investigation dibandingkan dengan kelas yang menggunakan model konvensional. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan rata-rata hasil belajar yang didapatkan oleh peserta didik -
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI MEDIA MICROSOFT POWERPOINT PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan prestasi belajar peserta didik pada kelas eksperimen setelah menerapkan media PowerPoint. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu metode eksperimen dengan sifat penelitian kuantitatif dan desain penelitian quasi eksperimen dan desain yang dipilih yaitu Nonequivalent Control Group Design. Subjek dalam penelitian ini yaitu kelas IV B sebagai kelas eksperimen dan IV A sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen test uraian dan teknik analisis data dengan statistic parametric menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 21. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu terdapat peningkatan prestasi belajar peserta didik yang pembelajarannya dengan menggunakan media powerpoint serta peningkatan prestasi belajar peserta didik pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan peningkatan prestasi belajar peserta didik pada kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional. Populasi pada penelitian ini seluruh peserta didik kelas IV dan sampel penelitian ini Kelas IV A sebagai Kelas eksperimen dan kelas IV B sebagai kelas kontrol. -
PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO VISUAL MENGGUNAKAN POWERPOINT DALAM PEMBELAJARAN DARING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS PESERTA DIDIK
Penelitian pengembangan ini di latar belakangi oleh terbatasnya media pembelajaran
yang digunakan dalam pembelajaran daring sehingga hal tersebut dapat berimbas pada
kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik sekolah dasar. Oleh karena
itu, peneliti mengembangkan media pembelajaran menggunakan microsoft powerpoint
berbentuk audio visual yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan peserta didik dalam
pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah membuat rancangan media audio visual
menggunakan microsoft powerpoint untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta
didik. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian Research and
Development (R&D)sedangkan model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pengembangan ADDIE yang terdiri dari lima tahapan yaitu analysis, design,
development, implementation, dan evaluation. Penelitian ini dilaksanakan di kelas III di
SD Negeri Kamasan 01 Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung dengan subjek
berjumlah 23 orang. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah observasi, angket, wawancara, dan tes. Media audio visual dianggap layak
digunakan dalam pembelajaran. Hal ini dilihat dari rata-rata penilaian ahli materi
95% dan ahli media 97,95%. Penggunaan media audio visual efekti digunakan
berdasarkan uji n-gain yang mendapatkan hasil 57,3% dalam kategori cukup efektif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa media audio visual menggunakan
microsoft powerpoint layak digunakan dalam pembelajaran dan mampu meningkatkan
pemahaman konsep peserta didik. -
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS PADA PESERTA DIDIK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DI SEKOLAH DASAR
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang bukan hanya mengajarkan tentang berhitung, tetapi juga perubahan cara berpikir peserta didik. Peningkatan kemampuan pemahaman matematis pada peserta didik perlu dimiliki oleh setiap peserta didik pada mata pelajaran matematika. Namun faktanya di lapangan, kemampuan pemahaman matematis sangat rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur peningkatan kemampuan pemahaman matematis pada peserta didik melalui model pembelajaran problem solving. Metode penelitian menggunakan metode kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas IV yang berjumlah 30 peserta didik, 15 peserta didik kelas eksperimen, 15 peserta didik kelas kontrol. Penelitian ini dilakukan di SDN 098 Ciroyom Bandung. Analisis data yang dilakukan oleh peneliti menggunakan bantuan aplikasi SPSS V.21 dengan menganalisis uji prasyarat dan uji non parametrik. Berdasarkan hasil analisis maka dapat dismpulkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan pemahaman matematis pada peserta didik melalui model pembelajaran Problem Solving serta peningkatan kemampuan pemahaman matematis pada peserta didik melalui model pembelajaran problem solving lebih baik dari peserta didik yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional. -
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS
SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC
MATHEMATICS EDUCATION DI SEKOLAH DASARMatematika merupakan salah satu mata pelajaran yang bukan hanya mengajarkan
tentang berhitung, tetapi juga perubahan cara berpikir peserta didik. Pemahaman
konsep matematis perlu dimiliki oleh setiap peserta didik pada mata pelajaran
matematika. Namun faktanya di lapangan, kemampuan pemahaman konsep
matematis peserta didik masih rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
meningkatkan pemahaman konsep matematis peserta didik pada mata pelajaran
matematika dengan menggunakan model pembelajaran Realistic Mathematics
Education (RME). Metode penelitian menggunakan metode kuasi eksperimen.
Populasi dalam penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas V yang berjumlah
30 peserta didik, 15 peserta didik kelas eksperimen, 15 peserta didik kelas kontrol.
Penelitian ini dilakukan di SDN 098 Ciroyom. Analisis data yang dilakukan oleh
peneliti menggunakan bantuan aplikasi SPSS V.22 dengan menganalisis uji
prasyarat dan Non Parametrik. Berdasarkan hasil analisis maka dapat dismpulkan
bahwa terdapat peningkatan pemahaman konsep matematis peserta didik pada mata
pelajaran matematika menggunakan model pembelajaran Realistic Mathematics
Education (RME) serta peningkatan pemahaman konsep matematis menggunakan
pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) lebih baik dari peserta didik
yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional.