Browse Items (29 total)
Sort by:
-
PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN PERKALIAN BERBASIS MONTESSORI TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERKALIAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR
Pemberian konsep matematika yang baru dipahami oleh siswa perlu diberikan penguatan agar konsep tersebut dapat bertahan lama dalam ingatan siswa. Motivasi mempunyai peranan strategis dalam aktivitas belajar seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penggunaan alat peraga papan perkalian berbasis Montessori terhadap kemampuan pemahaman konsep perkalian dan motivasi belajar siswa kelas II Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment dengan desain Pretetst-Posttest Control Group Design. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan sampel jenuh yaitu semua populasi dijadikan sampel penelitian. Teknik analisis data kemampuan pemahaman konsep perkalian dilakukan dengan uji-t. Sedangkan teknik analisis data motivasi belajar dilakukan dengan menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan alat peraga papan perkalian berbasis Montessori terhadap kemampuan pemahaman konsep perkalian dan motivasi belajar siswa kelas II Sekolah Dasar. -
IMPLEMENTASI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DALAM MENANAMKAN KARAKTER DISIPLIN PADA PESERTA DIDIK
DI SEKOLAH DASAR (STUDI KASUS DI SDN DANA BHAKTIPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran kegiatan ekstrakurikuler dalam menanamkan karakter kedisiplinan pada peserta didik dengan melihat dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, peran kegiatan ekstrakurikuler dan upaya kegiatan ekstrakurikuler. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yakni mendeskripsikan tentang fenomena-fenomena yang ada. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini mengungkapkan beberapa hal dari peran peserta didik, guru dan kepala sekolah bahwa kegiatan ekstrakurikuler dalam menanamkan karakter disiplinan bagi peserta didik di SDN Dana Bhakti mengalami perubahan signifikan yang dimana 80% peserta didik aktif dalam kegiatan ini, menarik bagi peneliti yaitu dalam memanfaatkan waktu luang dengan sebaik-baiknya serta kenakalan remaja yaitu dengan adanya tata tertib, sanksi, teladan, sarana penunjang serta program-program yang menarik minat peserta didik. Penelitian ini berfokus pada teori yang membahas tentang indikator Pendidikan karakter disiplin. Penelitian ini dimaksudkan untuk tujuan akademik dan sosial dengan harapan bahwa penelitian ini bermanfaat bagi seluruh komponen-komponen sekolah dalam mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler dan menumbuhkan disiplin di kalangan peserta didik. -
PENGARUH METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN SENI KRIYA DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatarbelakangi beberapa permasalahan dalam mata pelajaran Seni Budaya yaitu rendahnya kreativitas seni kriya pada peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan dan peningatan kreativitas seni kriya pada kelas eksperimen setelah menggunakan metode eksperimen di Sekolah Dasar Negeri Langensari Kabupaten Bandung. Metode eksperimen merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat membantu peserta didik untuk meningkatkan kreativitas pada pembelajaran seni kriya. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan penelitian Quasi Eksperimen Design. Pada penelitian ini menggunakan dua sampel kelas, yaitu kelas Eksperimen dan kelas Kontrol dengan jumlah 30 peserta didik pada setiap kelas. Subjek dalam penelitian ini yaitu kelas V-A Sebagai kelas kontrol dan V-B sebagai kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data menggunakan Posttest dan Pretest, teknik analisis data dengan statistik paramatrik menggunakan Software SPSS 28.0. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu terdapat peningkatan kreativitas seni kriya pada kelas eksperimen dengan menggunakan metode eksperimen serta, peningkatan kreativitas seni kriya pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan peningkatan kreativitas seni kriya yang menggunakan metode konvensional. -
ANALISIS PEMBELAJARAN SENI MUSIK TRADISIONAL DEGUNG DALAM MEMBENTUK KARAKTER KERJA SAMA PESERTA DIDIK
Pendidikan mempunyai peran penting untuk kehidupan manusia, salah satunya adalah sebagai media yang berfungsi memanusiakan manusia lebih baik lagi dari sebelumnya. Pendidikan karakter adalah istilah dalam usaha membentuk pribadi peserta didik yang baik serta menanamkan nilai-nilai karakter yang baik dalam kehidupan. Pendidikan karakter diintegrasikan melalui seluruh mata pelajaran, tak terkecuali seni musik tradisional gamelan degung. Pelajaran seni merupakan media pendidikan untuk membentuk karakter peserta didik melalui kegiatan berkesenian. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana proses pembelajaran seni musik tradisional gamelan degung di sekolah dasar dan bagaimana penanaman karakter kerja sama peserta didik dalam pembelajaran seni musik tradisional degung. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalsis dan mendeskripsikan pelaksanaan seni musik tradisional dalam membentuk karakter kerja sama peserta didik.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sasaran penelitian pada pembelajaran seni musik tradisional gamelan degung kelas III-F. teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil dari penelitan ini adalah pelaksanaan pembelajaran seni musik tradisional gamelan degung dalam menanamkan nilai karakter kerja sama di SDN Babakan Tarogong dilakukan dengan pendekatan belajar berbuat melalui pengembangan materi baik teor maupun praktik. Materi yang disampaikan dikembangkan dengan mencari hubungan atau makna kontekstual serta manfaatnya dalam kehdupan sehar-hari.
-
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS CANVA UNTUKMENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA (Studi Eksperimen di Kelas V SDS 316 Mutiara pada Mata Pelajaran IPA)
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur peningkatan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol terhadap hasil kreativitas siswa menggunakan media pembelajaran berbasis canva pada mata pelajaran IPA di SD. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu Quasi Experiment dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Bentuk desain penelitian eksperimen yang akan digunakan peneliti adalah Nonequivalent Control Group Design. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V A dan V B SDS 316 Mutiara Tahun Ajaran 2021/2022, dengan jumlah masing-masing 20 siswa. Pengambilan Sampel dilakukan dengan cara Jenuh Sampling dan yang menjadi sampel adalah kelas V A sebagai kelas eksperimen dan kelas V B sebagai kelas kontrol. Bentuk instrument yang digunakkan yaitu lembar observasi dan test.
Data yang terkumpul dari hasil observasi mendeskripsikan bahwa penerapan media pembelajaran berbasis canva terlaksana dengan baik dinilai seluruh tahapan telah dilakukan dan sangat menunjang siswa dalam meningkatkan kemampuan kreativitasnya. Data hasil test siswa dianalisis menggunakan statistic komparatif dengan analisis Uji Independent Sample Test. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kreativitas di kelas experiment dengan menggunakan Media Pembelajaran berbasis canva dibandingkan kelas control dengan menggunakan mind mapping. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan rata-rata gain yang didapatkan bahwa kelas eksperimen lebih signifikan.
-
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR CERITA RAKYAT PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berujudul Pengaruh Model Pembelajaran Paired Storytelling terhadap Kemampuan Memahami Unsur Cerita Rakyat pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas IV Sekolah Dasar. Masalah yang diteliti adalah pengaruh kemampuan memahami unsur cerita rakyat pada peserta didik di kelas IV dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan model pembelajaran paired storytelling. Penelitian ini bertujuan mengukur pengaruh kemampuan memahami unsur cerita rakyat pada peserta didik dengan menerapkan model pembelajaran paired storytelling. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Huda (2011) untuk model pembelajaran paired storytelling, serta Anderson dan Kathwol dalam Gunawan (2012) untuk kemampuan pemahaman. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 163 Buahbatu Baru. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas IV-A sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 32 peserta didik dan kelas IV-B sebagai kelas kontrol dengan jumlah 32 peserta didik. Data dikumpulkan berupa hasil pretest dan postest peserta didik kemudian dianalisis dengan bantuan software SPSS versi 16 untuk melihat pengaruh kemampuan memahami unsur cerita rakyat pada peserta didik dengan menerapkan model pembelajaran paired storytelling. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan memahami unsur cerita rakyat pada peserta didik dengan menerapkan model pembelajaran paired storytelling dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas IV sekolah dasar. -
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN TEKNIK KOLASE PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN SENI RUPA DI SD
Penelitian ini dilatar belakangi beberapa permasalahan dalam mata pelajaran Seni Budaya yaitu rendahnya keterampilan seni rupa tehnik kolase peserta didik. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan dan peningkatan keterampilan tehnik kolase pada kelas eksperimen setelah menerapkan metode demonstrasi di SDN 257 Pelita Bandung. Metode demonstrasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan keterampilan siswa pada pembelajaran seni rupa tehnik kolase. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan penelitian Quasi Eksperimen Design. Pada penelitia ini menggunakan dua sampel kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan jumlah 34 peserta didik pada setiap kelas. Subjek dalam penelitian ini yaitu kelas V-C sebagai kelas kontrol dan V-D sebagai kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data menggunakan instrument test Pretest dan Posttest, teknik analisis data dengan statistik paramatrik menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS 26. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu terdapat peningkatan keterampilan tehnik kolase pada kelas eksperimen dengan menggunkan metode demonstrasi serta peningkatan keterampilan tehnik kolase pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan peningkatan keterampilan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional. -
MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DALAM PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran IPS di SDN 099 Babakan Tarogong)
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar. Masalah yang diteliti adalah bagaimana model pembelajaran scramble di Sekolah Dasar, apakah terdapat peningkatan motivasi belajar dengan menggunakan model pembelajaran scramble, dan adakah perbedaan peningkatan motivasi belajar antara model pembelajaran scramble dengan model konvensional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan langkah-langkah model pembelajaran scramble dan mengukur peningkatan motivasi belajar antara model pembelajaran scramble dengan model pembelajaran konvensional. Teori yang digunakan adalah teori Shoimin, A (2016) dan Sardiman (2014). Pada penelitian ini populasi berasal dari peserta didik kelas V SDN 099 Babakan Tarogong. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 peserta didik yang terdiri atas 32 peserta didik sebagai kelas eksperimen dan 28 peserta didik sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan angket. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini yaitu terdapat peningkatan motivasi belajar peserta didik yang pada proses pembelajarannya diberi perlakuan model pembelajaran scramble dibandingkan dengan peserta didik yang diterapkan model konvensional -
ANALISIS PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA DAN MENULIS BAGI PESERTA DIDIK DISLEKSIA KELAS VI
SD AL-IRHAAM GLOBAL ISLAMIC SCHOOLPenelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mengungkap dan menganalisis data lapangan yang berkenaan dengan peran guru dalam pelaksanaan pembelajaran membaca dan menulis bagi peserta didik disleksia kelas VI. Subjek pada penelitian ini adalah guru kelas dan guru pendamping/konselor. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif kualitatif. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Ketiga Instrumen Penelitian tersebut digunakan untuk memperoleh data yang saling menunjang dan melengkapi. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran guru kelas dan guru pendamping/konselor dalam perencanaan peserta didik disleksia adanya rapat penetapan peserta didik disleksia, melakukan observasi, koordinasikan, konsultasi dengan orang tua peserta didik. Menyusun program pemetaan kompetensi dasar yang sesuai dengan peserta didik disleksia, menetapkan kriteria ketuntasan minimal, melakukan tes kematangan pada awal masuk sekolah, membuat laporan perkembangan. Peran guru dalam pelaksanaan proses penerimaan dan perencanaan pembelajaran guru siswa disleksia meliputi pembuat perencanaan pembelajaran. Adapun yang mengalami kesulitan dalam pelaksanaan pembelajaran bagi peserta didik disleksia adalah terbatasnya tenaga konselor/guru pendamping dan terbatasnya sarana-prasarana. -
METODE (SQ3R) SURVEY, QUESTION, READ RECITE/RECALL, DAN REVIEW DALAM MENGATASI KEMAMPUAN MEMBACA SISWA KELAS II SD DI MASA NEW NORMAL
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) hasil kemampuan membaca siswa sebelum menggunakan metode pembelajaran SQ3R. (2) hasil kemampuan membaca siswa setelah penggunaan metode SQ3R. Model pembelajaran SQ3R merupakan metode membaca yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian discovery, dengan desain eksperimen kotrol pretes-postes. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa Kelas II SDN 166 Ciateul. Dikelas II A yang berjumlah 20 dan kelas II B yang berjumlah 20. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretes dan posttes dikelas kontrol untuk penelitian ke-1 yaitu rata-rata nilai pretes ke-1 sebesar 53,6 dan nilai rata-rata postes ke-1 sebesar 59 ini menunjukan adanya selisih peningkatan 5,4 dan mempunyai angka gain sebesar 0,11 untuk penelitan ke-2 dengan rata-rata nilai pretes 59, dan rata-rata pretes ke-2 sebesar 67,8 ini menunjukan adanya selisih peningkatan 8,8 dan mempunyai angka gain sebesar 0,22, serta untuk penelitian ket-3 dengan nilai rata-rata 67,8 dan rata-rata nilai pretes ke-3 71,8 menunjukan peningkatan sebesar 4 dan mempunyai angka gain 0,12. Hal ini menunjukan bahwa adanya peningkatan terhadap kemampuan membaca peserta didik yang menggunakan metode SQ3R. -
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROJECT TERHADAP KEMAMPUAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA SD
Penelitian ini dilatar belakangi oleh Rendahnya Kemampuan Kreativitas Peserta Didik Di Sekolah Dasar Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sehingga peserta didik terlihat pasif dalam proses pembelajaran dan cenderung hanya mengandalkan informasi melalui guru saja. Dalam penggunakan model pembelajaran khususnya dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dibutuhkan model pembelajaran yang bervariasi. Model Pembelajaran Berbasis Project diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kreativitas peserta didik, karena pada umumnya Pembelajaran Berbasis Project digunakan untuk melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran agar kemampuan kreativitas peserta didik dapat meningkat. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi apakah ada peningkatan kemampuan kreativitas peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam serta memperoleh informasi mengenai Pembelajaran Berbasis Project, serta mengukur peningkatan kemampuan kreativitas peserta didik dan melihat apakah terdapat perbedaan kemampuan kreativitas antara kelas eksperimen yang menggunakan model Pembelajaran Berbasis Project dengan kelas kontrol yang menggunakan model konevnsional. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu Quasi Exsperiemen dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak dua kelas yaitu kelas VA dan VB, satu untuk kelas kontrol dan satu untuk kelas eksperimen, Teknik pengumpulan data melalui observasi dan test.
Hasil penelitian yang diperoleh bahwa proses Pembelajaran Berbasis Project di Sekolah Dasar dapat dilaksanakan dengan sangat baik dan juga terdapat peningkatan kemempuan kreativitas peserta didik yang diberi pembelajaran menggunakan model Pembelajaran Berbasis Project. Dan terlihat perbedaan kemampuan kreativitas peserta didik yang diberi pembelajaran menggunakan model Pembelajaran Berbasis Project dengan peserta didik yang diberi model pembelajaran konvensional.