Browse Items (539 total)
Sort by:
-
Pengaruh Penerapan Media Gambar terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskriptif
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh penerapan media gambar terhadap peningkatan kemampuan menulis karangan deskriptif dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Populasi penelitian ini adalah peserta didik SDN 177 Cipedes Kecamatan Sukasari, Kota Bandung. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penarikan sampel yang diambil ditentukan dengan cara tidak random sehingga terpilihlah peserta didik kelas IV-B untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas IV-A untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah peserta didik dari setiap kelas yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, terdiri atas 31 peserta didik.
Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dengan membuat desain RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran) sebanyak tiga kali pertemuan untuk setiap kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttest yang diberikan pada setiap pertemuan. Data hasil pretest dan posttest peserta didik tersebut kemudian dianalisis dengan perangkat lunak SPSS 22 untuk melihat pengaruh media gambar terhadap peningkatan kemampuan menulis karangan deskriptif.
Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-t dan uji gain menunjukkan bahwa media gambar memiliki pengaruh yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak menggunakan media gambar secara signifikan dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan deskriptif pada peserta didik. Pengaruh itu baik dilihat dari setiap indikator kemampuan menulis karangan deskriptif peserta didik yang mencakup kemampuan menentukan isi gagasan yang dikemukakan, organisasi isi, tata bahasa, gaya, ejaan, dan tata tulis yang semakin baik setelah diberi perlakuan.
Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut, disarankan kepada guru bahasa Indonesia untuk menggunakan media gambar sebagai alternatif dalam mata pelajaran bahasa Indonesia, sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran bahasa Indonesia khususnya meningkatkan kemampuan menulis karangan deskriptif peserta didik pada mata pelajaran bahasa Indonesia. -
META ANALISIS MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar pengaruh penggunaan model
pembelajaran Numbered Head Together (NHT) pada hasil belajar matematika di
Sekolah Dasar (SD). Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan
desain penelitian meta analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara
keseluruhan penelitian-penelitian yang dilakukan berpengaruh besar terhadap hasil
belajar matematika dengan besar pengaruh (effect size) yang berada pada kategori
efek sangat besar. Selain itu, model pembelajaran Numbered Head Together (NHT)
juga memberikan pengaruh berdasarkan bantuan media. Kesimpulan penelitian ini
adalah model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dengan berbantuan
media puzzle memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil belajar matematika
di Sekolah Dasar (SD) terutama pada pada populasi kelas IV dari pada dengan
menerapkan model pembelajaran konvensional.
-
ANALISIS PENGGUNAAN GAWAI PADA PESERTA DIDIK KELAS V SDN 163 BUAHBATU BARU KOTA BANDUNG
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena penggunaan gawai pada
peserta didik sekolah dasar serta menjelaskan pemanfaatan gawai yang baik di
kelas V SDN 163 Buahbatu Baru. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan
phenomenology untuk memahami fenomena penggunaan gawai di kalangan
peserta didik sekolah dasar. Sumber data dalam penelitian ini adalah peserta didik
kelas V B SDN 163 Buahbatu Baru sebanyak 30 orang yang dipilih secara
purposive. Instrumen penelitian yang digunakan adalah human instrument atau
peneliti sebagai instrumennya. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik
triangulasi (gabungan) yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik
analisis data dilakukan dengan menggunakam model Miles & Huberman melalui
tiga tahapan yaitu reduksi data, displai data dan verivikasi data, serta teknik yang
digunakan untuk menguji kredibilitas data dengan menggunakan triangulasi
teknik. Hasil penelitian adalah menunjukkan bahwa penggunaan gawai memiliki
dampak positif dan negatif bagi peserta didik sekolah dasar. Maka dari itu perlu
dilakukan upaya pemanfaatan gawai yang baik pada peserta didik agar terhindar
dari pengaruh negatif gawai serta dapat memanfaatkan gawai sesuai dengan
fungsinya -
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
Judul skripsi ini adalah Penerapan Metode Eksperimen Dalam Peningkatan Pemahaman Konsep Peserta Didik Pada Pelajaran Ilmu Pengetahuan di Sekolah Dasar. Masalah yang diteliti bagaimana penerapan metode eksperimen dan apakah terdapat peningkatan pemahaman konsep peserta didik pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penerapan metode eksperimen pada pelajaran Ilmu Pengetahuan alam di sekolah dasar dan mendeskripsikan peningkatan pemahaman konsep peserta didik yang diberikan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori Sugiyono (2017) dengan metode penelitian kuantitatif. Populasi penelitian ini peserta didik kelas IV SD Negeri 126 Babakan Ciparay Bandung. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penarikan sampel ditentukan dengan cara random. Teknik yang digunakan ialah Purposive Sampling sehingga terpilih peserta didik kelas IV B untuk kelas eksperimen dan kelas IV C untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah peserta didik masing-masing kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol terdiri atas 30 peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar observasi dan soal tes. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttest yang diberikan pada setiap pertemuan. Data hasil pretest dan posttest siswa tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan software SPSS untuk melihat efektivitas metode pembelajaran. Hasil tes kemudian diuji hipotesis yaitu uji normalitas, uji homogenitas, uji beda dan uji gain. Pada uji hipotesis dengan menggunakan uji t di kelas eksperimen menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam setelah diberikan perlakuan atau treatment dengan menggunakan metode pembelajaran metode eksperimen. -
Pengaruh Model Pembelajaran Two Stay Two Stray untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray apakah dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi antara kelas yang menerapkan model pembelajaran two stay two stray dan kelas yang tidak menerapkan model pembelajaran two stay two stray. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan menggunakan rancangan Nonequivalent Control Group Design. Penelitian dilakukan di SMK Bina Warga Bandung. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Sampling Jenuh. Sampel dalam penelitian adalah kelas XI Akuntansi 1 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 24 siswa dan XI Akuntansi 2 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 28 siswa. Teknik pengambilan data dilakukan dengan lembar observasi dan angket. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (a) hasil pengolahan data observasi model pembelajaran two stay two stray telah diterapkan dengan baik selama dua kali pertemuan dengan melaksanakan langkah-langkah dari model pembelajaran two stay two stray (b) hasil pengolahan data awal dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda secara signifikan yang artinya sama, (c) hasil penelitian menunjukan perbandingan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi kelas eksperimen memiliki rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol pada uji gain. Berdasarkan perhitungan uji-t keputusan menolak Ho dan menerima H1, karena thitung > ttabel (3,694 > 2,008). Dengan adanya perbedaan tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran two stay two stray berpengaruh untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi. -
Pengaruh Model Student Team Achievement Division untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa tentang Konsep Sumberdaya Alam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing-masing satuan pendidikan. Dalam struktur Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan Sekolah Dasar memuat delapan mata pelajaran ditambah muatan lokal, yang diantaranya terdapat mata pelajaran IPS. Kurikulum IPS tahun 2006 bertujuan agar siswa memiliki kemampuan mengenal konsep-konsep lingkungan, berpikir kritis dan logis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, keterampilan dalam kehidupan sosial, kesadaran terhadap nilai-nilai sosial, berkomunikasi, bekerjasama, berkompetensi ditingkat lokal, nasional dan global kesemua tujuan tersebut di atas disebut dengan aktivitas pembelajaran IPS. Sementara model pembelajaran yang digunakan sebagian besar guru IPS biasanya mengawali dengan metode ceramah, dan diakhiri dengan latihan menyelesaikan soal-soal untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan yang dapat diserap oleh siswa selama proses pembelajaran. Model pembelajaran seperti itu tmpaknya sulit untuk dipertahankan lagi, karena tidak akan mampu memenuhi tuntutan kurikulum tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang Penggunaan model Student Team Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa tentang Konsep Sumber Daya Alam. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas IV Sekolah Dasar (SD). Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa digunakan instrument Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas Eksperimen dan kelas kontrol, dan Lembar observasi aktivitas belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil Penelitian diperoleh sebagai berikut. terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa dengan penggunaan model Student Team Achievement Division tentang konsep Sumber Daya Alam. -
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA
SISWA SEKOLAH DASARPenelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya pemahaman konsep IPA siswa sekolah dasar dan pada proses pembelajaran IPA yang belum melibatkan siswa secara aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep IPA siswa sekolah dasar dengan menerapkan model Problem Based Learning (PBL). Metode dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen dan desain penelitian yang digunakan yaitu Nonequevalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 018 Sukagalih. Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas IV C sebagai kelas eksperimen dan kelas IV A sebagai kelas kontrol, dengan jumlah siswa masing-masing kelas yaitu 28 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu tes uraian atau essay berupa soal-soal kemampuan pemahaman konsep dan lembar observasi. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttet kemudian dianalisis dengan menggunakan bantuan software IMB SPSS Statistics 22 untuk melihat pengaruh penerapan model Problem Based Learning. Dari hasil analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti diperoleh hal sebagai berikut: 1) Terdapat peningkatan pemahaman konsep IPA siswa sekolah dasar yang pembelajarannya menggunakan model Problem Based Learning. 2) Peningkatan kemampuan pemahaman konsep IPA siswa sekolah dasar yang menggunakan model Problem Based Learning lebih baik daripada yang menggunakan model konvensional. Penelitian ini memberikan pengetahuan bahwa model Problem Based Learning dapat meningkatkan pemahaman konsep pada mata pelajaran IPA siswa sekolah dasar. -
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Terhadap Peningkatan Minat Belajar Siswa
Penelitian ini di latarbelakangi kurang nya minat belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi yang disebabkan jarang hadirnya seorang guru dalam belajar mengajar, juga terdapat dalam proses pembelajaran di kelas yang hanya menggunakan pembelajaran yang biasa dipergunakan oleh guru, dimana kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru, dan tidak terdapat interaksi dalam melibatkan siswa sehingga mengakibatkan kelas menjadi monoton dan menimbulkan kurangnya minat belajar pada pelajaran ekonomi.
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Terhadap Peningkatan Minat Belajar Siswa”. Tujian penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) terhadap peningkatan minat belajar siswa.
Penelitian yang digunakan adalah pre-test-Post-test Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMAN 21 BANDUNG sebanyak 106 siswa dan sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI IPS 2 Dan XI IPS 1 dimana kelas tersebut sebagai kelas eksperimen dan kelas control. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alur angket (kuesioner) yang digunakan untuk mengumpulkan data minat belajar siswa dikelas eksperimen dan kelas control.
Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievemen Division (STAD) terhadap peningkatan minat belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 21 Bandung. -
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA PADA PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul Penerapan Model Picture and Picture untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep IPA Peserta Didik Sekolah Dasar. Penelitian ini dilatar belakangi rendahnya pemahaman konsep IPA peserta didik sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep IPA pada peserta didik kelas V setelah menggunakan Model Picture and Picture dan untuk mengetahui perbandingan peningkatan pemahaman konsep IPA di kelas menggunakan model pembelajaran Picture and Picture dengan pembelajaran yang konvesional. Metode Penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan sifat penelitian kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan yaitu kuasi eksperimen. Populasi pada penelitian ini adalah peserta didik kelas V di Panti Asuhan Yatim Piatu dan Dhu’afa Bani Salam dengan total 40 peserta didik. Instrumen yang digunakan meliputi soal dan lembar observasi, analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji t, dan uji gain. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan pemahaman konsep IPA peserta didik dengan penerapan Model Picture and Picture di kelas V. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan peningkatan pemahaman konsep IPA peserta didik kelas V dengan penerapan model pembelajaran Picture and Picture di kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan penerapan model pembelajaran pada kelas konvensional. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR REFLEKTIF MATEMATIS SISWA SMA KELAS XI
Kemampuan berpikir reflektif matematis sangat diperlukan siswa dalam belajar untuk mempelajari dan memahami matematika. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang pokok yang diajarkan disetiap jenjang pendidikan. Akan tetapi kemampuan berpikir reflektif matematis siswa masih rendah. Sehingga peneliti melakukan penelitian terhadap kemampuan berpikir reflektif matematis yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir reflektif matematis siswa SMA melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI SMA Negeri 11 Bandung. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA 3 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 31 siswa dan kelas XI MIPA 4 sebagai kelas kontrol dengan jumlah 32 siswa. Sampel dipilih secara purposive sampling. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian kontrol non-ekivalen. Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian, berupa soal-soal kemampuan berpikir reflektif matematis siswa dan instrument non tes yang berupa lembar observasi pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Analisis data kuantitatif menggunakan software SPSS versi 22 dengan menggunakan uji Wilcoxon Match Pairs dan uji Man-Whitney test, sedangkan lembar observasi untuk menggambarkan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh kesimpulan, bahwa penerapan model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan kemampuan berpikir reflektif matematis siswa, dan kemampuan berpikir reflektif matematis siswa dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) lebih dari model pembelajaran Koperatif Learning.
-
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Rendahnya motivasi belajar siswa di SMK merupakan permasalahan yang menuntut seorang guru untuk menciptakan dan menerapkan suatu strategi dalam pembelajaran Ekonomi. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dan memilih desain penelitian “Nonequivalent Control Group Design”, yang dimana kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol mempunyai karakteristik yang sama, dan kelas eksperimen diberi perlakuan yang khusus dengan penerapan model pembelajaran TGT (Teams,Games,And Tournament) dan kelas kontrol diberikan pembelajaran seperti biasa. Subyek penelitian ini adalah siswa SMK, dengan populasi penelitiannya adalah siswa SMK BINAWARGA Bandung dan sampel penelitiannya adalah siswa kelas X AP 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X AP 1 sebagai kelas kontrol. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan angket dan observasi Untuk memperoleh data yang diperlukan ditempuh prosedur penelitian melalui tiga tahapan utama, yaitu tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan dan tahapan analisis data. Statistik yang digunakan adalah uji instrumen,yaitu uji validitas instrumen,uji realibilitas instrumen, uji normalitas, homogenitas, dan uji-t untuk mengetahui apakah pembelajaran kooperatif tipe TGT dan motivasi belajar siswa mempunyai hubungan yang berarti dengan metode pembelajaran konvensional. Dengan menggunakan Microsoft Office Excel 2007. Hasil penelitian ini motivasi siswa kelas X AP 1 memperoleh rata-rata nilai 115,5 dan kelas X AP 2 memperoleh rata-rata nilai 120,5. Dari rata-rata nilai kedua kelas tersebut menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa tidak berbeda secara sigifikan. Setelah menggunakan Model Pembelajaran TGT (Teams,Games, And Tournament) yang diterapkan di kelas X AP2 (eksperimen) memiliki rata-rata nilai 128,3 sedangkan kelas X AP1 (kontrol) yang menggunakan pembelajaran konvensional memiliki rata-rata nilai 120. Dari rata-rata kedua kelas tersebut menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis dikelas eksperimen lebih tinggi daripada di kelas kontrol.
Dari hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: (1) motivasi belajar siswa SMK dapat meningkat setelah siswa menempuh pembelajaran ekonomi menggunakan model Pembelajaran TGT (Teams, Games, And Tournament), (2) terdapat perbedaan yang signifikan tetapi belum maksimal dalam peningkatan motivasi siswa dilihat dari nilai antara siswa yang dalam pembelajaran ekonominya menggunakan model Pembelajaran TGT (Teams, Games,And Tournament) dengan siswa yang dalam pembelajaran ekonominya menggunakan pembelajaran konvensional. Walaupun perbedaannya belum maksimal, tetapi kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.