Browse Items (539 total)
Sort by:
-
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON
EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN PEMEROLEHAN
KOSAKATA BAHASA INGGRIS PADA MURID KELAS IV
SEKOLAH DASARPenelitian ini berjudul ’’Penerapan Model Pembelajaran Examples Non Examples untuk
Meningkatkan Pemerolehan Kosakata Bahasa Inggris pada Murid Kelas IV Sekolah
Dasar’’. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bagaimana penerapan model
pembelajaran examples non examples dalam meningkatkan pemerolehan kosakata bahasa
Inggris pada murid kelas IV sekolah dasar. Selain itu, juga menerangkan apakah model
pembelajaran examples non examples dapat meningkatkan pemerolehan kosakata bahasa
Inggris pada murid kelas IV sekolah dasar.
Dalam penelitian ini digunakan teori Shoimin (2017). Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Partisipan dalam
penelitian ini terdiri atas lima orang yaitu, tiga peserta didik, seorang guru bahasa Inggris,
dan peneliti sebagai pengamat (observer). Pada penelitian ini, data dikumpulkan dengan
menggunakan teknik observasi, wawancara, dan tes.
Penelitian dari penggunaan model pembelajaran examples non examples ini
menunjukkan, terdapat peningkatan pemerolehan kata kerja pada peserta didik kelas IVA
di SDN Rancamanyar 1 Kabupaten Bandung. Hal itu terlihat saat pembelajaran
berlangsung, ketika pendidik melakukan tanya jawab dengan peserta didik, juga terbukti
dari hasil observasi, wawancara, dan tes. Dari ketiga peserta didik yang telah ditentukan
sebelumnya, terbukti dua peserta didik yang dikategorikan memiliki tingkat kemampuan
berbahasa Inggris tinggi dan sedang, peningkatannya dapat mencapai skor maksimal yaitu
100. Sementara seorang peserta didik yang dikategorikan memiliki tingkat kemampuan
berbahasa Inggris rendah dapat mencapai skor di atas KKM (kriteria ketuntasan
minimal) yang ditentukan oleh sekolah yaitu 85. -
METODE (SQ3R) SURVEY, QUESTION, READ RECITE/RECALL, DAN REVIEW DALAM MENGATASI KEMAMPUAN MEMBACA SISWA KELAS II SD DI MASA NEW NORMAL
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) hasil kemampuan membaca siswa sebelum menggunakan metode pembelajaran SQ3R. (2) hasil kemampuan membaca siswa setelah penggunaan metode SQ3R. Model pembelajaran SQ3R merupakan metode membaca yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian discovery, dengan desain eksperimen kotrol pretes-postes. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa Kelas II SDN 166 Ciateul. Dikelas II A yang berjumlah 20 dan kelas II B yang berjumlah 20. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretes dan posttes dikelas kontrol untuk penelitian ke-1 yaitu rata-rata nilai pretes ke-1 sebesar 53,6 dan nilai rata-rata postes ke-1 sebesar 59 ini menunjukan adanya selisih peningkatan 5,4 dan mempunyai angka gain sebesar 0,11 untuk penelitan ke-2 dengan rata-rata nilai pretes 59, dan rata-rata pretes ke-2 sebesar 67,8 ini menunjukan adanya selisih peningkatan 8,8 dan mempunyai angka gain sebesar 0,22, serta untuk penelitian ket-3 dengan nilai rata-rata 67,8 dan rata-rata nilai pretes ke-3 71,8 menunjukan peningkatan sebesar 4 dan mempunyai angka gain 0,12. Hal ini menunjukan bahwa adanya peningkatan terhadap kemampuan membaca peserta didik yang menggunakan metode SQ3R. -
PENERAPAN METODE STRUKTUR ANALISIS SINTESIS (SAS) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III di SD Negeri Melong Asih 5)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan metode SAS dalam meningkatkan kemampuan membaca peserta didik di kelas III SD Negeri Melong Asih 5, untuk mengukur perbedaan kemampuan membaca peserta didik di kelas eksperimen dan di kelas kontrol di kelas III SD Negeri Melong Asih 5 dan untuk mengukur peningkatan kemampuan membaca peserta didik yang menggunakan metode SAS di kelas eksperimen lebih dibandingkan dengan kelas kontrol di kelas III SD Negeri Melong Asih 5. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III di SD Negeri Melong Asih 5. Analisis data yang digunakan adalah analisis kuasi data melalui perhitungan rata-rata (mean) skor dengan bantuan SPSS release 21.0 for Windows. Penelitian ini menunjukkan (1) terdapat perbedaan kemampuan membaca peserta didik antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol sebelum perlakuan metode SAS. (2) terdapat perbedaan kemampuan membaca peserta didik di kelas eksperimen dan kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah perlakuan dengan metode SAS. (3) terdapat peningkatan kemampuan membaca peserta didik kelas eksperimen setelah menggunakan metode SAS dibandingkan dengan kelas kontrol. Kesimpulan penelitian dapat diterima, sebagai akhir penelitian, penulis menyampaikan saran jika memiliki dimana guru sebaiknya menggunakan metode pembelajaran Struktur Analisis Sintesis yang terbukti dapat meningkatkan kemampuan membaca peserta didik -
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR (STUDI META ANALISIS)
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besar pengaruh model pembelajaraan kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dalam meningkatkan hasil belajar IPA peserta didik sekolah dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan sifat penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah berupa artikel ilmiah tentang penerapan model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan jumlah sampel 11 artikel. Instrumen dalam penelitian berupa coding effect size. Penelitian-penelitian penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dianalisis dengan teknik atau desain meta analisis. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa secara keseluruhan penelitian-penelitian yang dilakukan berpengaruh besar dan efektif terhadap hasil belajar IPA peserta didik dengan jumlah effect size masuk ke dalam kategori besar. model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pun memberikan pengaruh dan efektif dilihat dari pengelompokan kelas, dan penerapan media pembelajaran. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) efektif dalam meningkatkan hasil belajar IPA peserta didik sekolah dasar. -
ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT PADA PEMBELAJARAN IPA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya motivasi belajar peserta didik kuhususnya pada pembelajaran IPA yang dilaksanakan secara daring (online) dengan menggunakan aplikasi zoom yang condong kepada teacher center dan hanya pemberian latihan soal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi peserta didik pada pembelajaran IPA saat menggunakan media power point selama proses pembelajaran. Subjek dalam penelitian ini yaitu peserta didik kelas VI SDN 257 PELITA. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti diantaranya observasi, angket, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara analisis data statistik deskriptif yaitu mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul dalam bentuk tabel. Dari hasil penelitian tentang analisis penggunaan media power point pada pembelajaran IPA terhadap motivasi belajar peserta didik diperoleh bahwa penggunaan media power point memudahkan pemahaman pembelajaran IPA selama pelaksnaan pembelajaran daring dan motivasi peserta didik tergolong kepada motivasi sedang. -
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM
PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMAPenerapan Metode Role Playing Dalam Pembelajaran Bermain
Drama.Skripsi.Sarjana Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan,Universitas Langlangbuana
Bandung, Penelitian ini bertujuan untuk mereview jurnal terdahulu tentang
Metode Role Playing dalam Pembelajaran bermain Drama. Tujuan dari
Metode Role Playing adalah agar penanaman dan pengembangan aspek
nilai dan sikap siswa akan mudah dicapai. Siswa secara langsung
memerankan permasalahan yang akan dipecahkan, dari pada hanya
mendengarkan atau mengamati saja.
Penelitian ini merupakan Penelitian kepustakaan sebagaimana yang
dijelaskan menurut zed 2003:3 (dalam buku supriyadi 2016) dapat
diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkenan dengan metode
pengumpulan data pustaka,membaca dan mencatat serta mengolah bahan
penelitian. Peneliti lebih memfokuskan pada artikel danskripsi peneliti
sebelumnya untuk peneliti analisis kembali apakah metode role playing
merupakan metode yang efektif dalam pembelajaran bermain drama.
Hasil penelitian yang telah di analisis dengan menggunakan metode role
playing terdapat keberhasilan dalam pembelajaran bermain drama sekolah
dasar dimana metode role playing ini memiliki langkah-langkah dan
efektif dalam pembelajaran bermain drama dan mudah dipahami oleh
siswa karna siswa paham dalam arahan guru untuk berperan dalam apa
yang dipelajarinya sehingga dapat disimpulkan bahwa metode role playing
ini dapat dikatagorikan baik. Namun terdapat beberapa kendala dalam
penerapan metode role playing pada aspek pembelajaran bermain drama,
guru harus sangat berhati-hati dalam menerapkan suatu metode kepada
peserta didik sesuai diperlukan dan melakukan pelatihan lebih lanjut untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR OPERASI
HITUNG BILANGAN PECAHANPenelitian ini berangkat dari kesulitan belajar yang dialami peserta didik kelas IV SDN Bojong 02 Kecamatan Majalaya dalam pembelajaran matematika terutama dalam pembahasan pecahan. Serta bertujuan untuk mengetahui penerapan pembelajaran kooperatif tipe Make A Match sebagai media pembelajaran yang dapat mempermudah pembelajaran pecahan. Penelitian ini bersifat penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui dan mengatasi kesulitan belajar operasi hitung bilangan pecahan yang ada di kelas. Subyek penelitian yang digunakan adalah peserta didik Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bojong 02 Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Tahun Pelajaran 2018/2019. Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan wawancara, lembar observasi, tes hasil belajar, dan angket. Metode yang digunakan untuk analisis data adalah metode analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan pembelajaran matematika dialami oleh siswa kelas IV SDN Bojong 02 Kec. Majalaya sebelum diterapkan model pembelajaran Make A Match, dan dapat teratasi setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dengan menggunakan media gambar pada mata pelajaran matematika pembahasan pecahan di kelas IV SDN Bojong 02 Kecamatan Majalaya. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata keaktifan siswa dari observasi mengalami peningkatan. -
MERANCANG PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEED READING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA KELAS V SD
Rendahnya kemampuan membaca siswa akan berpengaruh pada pembelajaran, membaca merupakan kegiatan yang bersifat reseptif. Keterampilan membaca siswa dapat meningkat salah satunya dengan menggunakan metode speed reading, speed reading merupakan kemampuan membaca cepat tanpa menghilangkan pemahaman isi bacaan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan pembelajaran mengenai langkah-langkah penggunaan metode speed reading dalam pembelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa. Penelitian ini dilakukan sebab masih ada penduduk Indonesia yang masih belum melek aksara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini Developmental Research yang mengacu pada model 4D. Penelitian menghasilkan rancangan pembelajaran pengembangan metode speed reading untuk keterampilan membaca, disusun berdasarkan tahapan model pengembangan 4D. Berdasarkan hasil penilaian uji validasi ahli materi/media rancangan pembelajaran menggunakan metode speed reading pada mata pelajaran bahasa Indonesia yang dikembangkan sudah baik dan layak untuk digunakan sebagai sarana pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa -
PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP BERFIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Didalam kurikulum 2013 siswa dituntut memiliki kemampuan berfikir kritis
yang mencakup kemampuan dalam merumuskan masalah, kemampuan dalam
memberikan argument, kemampuan melakukan deduksi, kemampuan melakukan
induksi, kemampuan melalui evaluasi, dan kemampuan dalam mengambil
keputusan dan menentukan akan tindakannya. Namun pada kenyataan di lapangan
kemampuan berpikir kritis sebagian besar siswa masih rendah hal ini disebabkan
karena model pembelajaran yang digunakan oleh guru belum tepat, masih
konvensional dan klasik. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen
yang dilaksanakan di salah satu SMA Negeri di Kota Bandung. Sampel penelitian
ini adalah siswa kelas XI dan dipilih dua kelas untuk kelas kontrol dan eksperimen. Pada penelitian ini kelas eksperimen mendapatkan perlakuan model inquiry
learning sedangkan kelas kontrol tanpa perlakuan. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh penerapan model inquiry learning terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran ekonomi. Penelitian ini berjudul “Pengaruh Pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa” tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil perhitungan dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD secara signifikan lebih baik dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa ditinjau dari kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran ekonomi d SMA, maka pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dijadikan model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMK
Kemampuan komunikasi matematis sangat diperlukan siswa dalam belajar menyampaikan buah pikiran/pendapat secara lisan maupun tulisan untuk memahami matematika. Matematika merupakan salah satu ilmu yang mendasari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi serta mempunyai peran penting dalam pengembangan daya pikir siswa. Akan tetapi di lapangan kemampuan komunikasi matematis siswa masih rendah. Sehingga peneliti melakukan penelitian yang bertujuan menerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa SMK. Populasi pada penelitian ini adalah siswa SMK Bina Warga Bandung. Adapun sampel ditentukan dengan cara purposive sampling, didapat kelas X Akuntansi 1 sebagai kelas ekperimen terdiri dari 31 siswa dan X Multimedia sebagai kelas kontrol terdiri dari 28 siswa. Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan desain penelitian kontrol non-ekivalen. Adapun instrumen dalam penelitian yang digunakan adalah tes uraian dengan instrumen penunjangnya adalah RPP dan lembar observasi sebanyak tiga kali pertemuan. Data yang dikumpulkan berupa pretest yang diberikan sebelum pembelajaran berlangsung dan postest diberikan setelah tiga pertemuan dilaksanakan. Data hasil pretest dan postest kemudian dianalisis menggunakan software SPSS versi 22 untuk melihat peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa SMK. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji Mann-Whitney U-test menunjukkan terdapat peningkatan kemampuan komunikasi komunikasi matematis siswa secara signifikan.
-
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROJECT TERHADAP KEMAMPUAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA SD
Penelitian ini dilatar belakangi oleh Rendahnya Kemampuan Kreativitas Peserta Didik Di Sekolah Dasar Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sehingga peserta didik terlihat pasif dalam proses pembelajaran dan cenderung hanya mengandalkan informasi melalui guru saja. Dalam penggunakan model pembelajaran khususnya dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dibutuhkan model pembelajaran yang bervariasi. Model Pembelajaran Berbasis Project diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kreativitas peserta didik, karena pada umumnya Pembelajaran Berbasis Project digunakan untuk melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran agar kemampuan kreativitas peserta didik dapat meningkat. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi apakah ada peningkatan kemampuan kreativitas peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam serta memperoleh informasi mengenai Pembelajaran Berbasis Project, serta mengukur peningkatan kemampuan kreativitas peserta didik dan melihat apakah terdapat perbedaan kemampuan kreativitas antara kelas eksperimen yang menggunakan model Pembelajaran Berbasis Project dengan kelas kontrol yang menggunakan model konevnsional. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu Quasi Exsperiemen dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak dua kelas yaitu kelas VA dan VB, satu untuk kelas kontrol dan satu untuk kelas eksperimen, Teknik pengumpulan data melalui observasi dan test.
Hasil penelitian yang diperoleh bahwa proses Pembelajaran Berbasis Project di Sekolah Dasar dapat dilaksanakan dengan sangat baik dan juga terdapat peningkatan kemempuan kreativitas peserta didik yang diberi pembelajaran menggunakan model Pembelajaran Berbasis Project. Dan terlihat perbedaan kemampuan kreativitas peserta didik yang diberi pembelajaran menggunakan model Pembelajaran Berbasis Project dengan peserta didik yang diberi model pembelajaran konvensional.
-
PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING
TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BEKERJASAMA DI SEKOLAH DASARPenelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kerjasama antara peserta didik di khususnya di kelas IV A SDN Tarumsari Kota Bandung. Diperlukan sebuah pendekatan yang dapat memberikan peningkatan terhadap kerjasama peserta didik, salah satunya model cooperative learning tipe number head together. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama antara peserta didik melalui penerapan model cooperative learning tipe number head together. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas IV di SDN Tarumsari. Dari populasi tersebut diambil sampel sebanyak dua kelas. Yaitu kelas IVA yang berjumlah 20 peserta didik sebagai kelas eksperimen dengan diberikan perlakuan model cooperative learning tipe number head together dan kelas IV B yang berjumlah 20 peserta didik sebagai kelas kontrol dengan diberikan perlakuan model pembelajaran ceramah. Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini berupa angket untuk memperoleh data kuantitatif, dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen. Analisis data kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas, uji homogenitas varians, uji perbedaan rata-rata dan uji gain. Sedangkan hasil lembar observasi untuk menggambarkan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Hasil penelitian diperoleh sebagai berikut; 1) Terdapat peningkatan kemampuan bekerjasama peserta didik di sekolah dasar yang pembelajarannya menggunakan model cooperative learning tipe number head together; dan 2) Berdasarkan hasil uji hipotesis penelitian, maka hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan model cooperative learning tipe number head together terhadap peningkatan kemampuan bekerjasama pada tema 1 indahnya kebersamaan, subtema 2 kebersamaan dalam keberagaman di sekolah dasar diterima.