Browse Items (539 total)
Sort by:
-
PENGGUNAAN WAYANG MINI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR
Judul penelitian ini adalah penggunaan media wayang mini untuk meningkatkan penguasaan kosakata peserta didik pada mata pelajaran bahasa Inggris. Masalah yang diteliti adalah mengenai penguasaan kosakata peserta didik kelas V pada mata pelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan media wayang mini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil penguasaan kosakata peserta didik dalam mata pelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan media wayang mini.Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah Brewster (2003)untuk indikator penguasaan kosakata pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris , Elizabeth Natalia (2017) untuk media gambar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 142 Dwikora. Subjek dalam penelitian ini adalah 10 peserta didik kelas V. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen pengumulan data terdiri atas lembar observasi dan pedoman wawancara. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan teknik analisis data model Miles and Huberman. Tahap analisis data tersebut mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesmpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik menunjukkan peningkatan dalapenguasaan kosakata dalam bahasa Inggris dengan menggunakan media wayang mini. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOLASE PADA PEMBELAJARAN SBDP KELAS III SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Explicit Intruction untuk Meningkatkan Keterampilan Kolase pada Pembelajaran SBdP Kelas III Sekolah Dasar”. Masalah yang diteliti adalah mengenai rendahnya keterampilan kolase peserta didik, terutama dalam diri peserta didik yang masih kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam pembelajaran kolase. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur peningkatan keterampilan kolase peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran Explicit Intrcution. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Shoimin (2014) untuk model Explicit Intruction dan Syakir Muharar dan Sri Verrayanti (2013) untuk kolase. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuasi eksperimen dengan desain Noneequivalent Control Group Desain. Populasi yang digunakan seluruh kelas III-A dan III-C dan menggunakan sampel sebanyak 60 orang peserta didik dengan sampel jenis sampling purposive. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen berupa lembar observasi dan tes praktek keterampilan kolase dengan teknik analisis data dilakukan secara statistik parametrik menggunakan aplikasi software SPSS 22. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat peningkatan keterampilan kolase pada peserta didik menggunakan model Explicit Intruction. -
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE
UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KATA BENDA
BAHASA INGGRIS PESERTA DIDIK KELAS IV SEKOLAH DASARPenelitian ini berjudul “Penerapan Model Picture and Picture untuk Meningkatkan Pemahaman Kata Benda Bahasa Inggris Murid Kelas IV Sekolah Dasar”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture dalam meningkatkan pemahaman kata benda bahasa Inggris pada murid kelas IV sekolah dasar. Selain itu, juga menerangkan apakah model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan pemahaman kata benda bahasa Inggris pada murid kelas IV sekolah dasar. Dalam penelitian ini digunakan teori Yusuf (2014). Penelitian ini menggunakan adalah metode dekriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian penggunaan model picture and picture ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman kata benda pada peserta didik kelas IV C di SDN 1 Rancamanyar Kabupaten Bandung. Hal ini dapat dibuktikan dengan perolehan skor tes peserta didik yang meningkat. Dua di antara tiga peserta didik yang menjadi partisipan penelitian memperoleh skor tes peserta didik yang meningkat. Dua di antara tiga peserta didik yang menjadi partisipan penelitian memperoleh skor maksimal 100 dengan kenaikan sebesar 20%. Sementara seorang peserta didik yang dikategorikan memiliki tingkat kemampuan berbahasa Inggris yang rendah dapat mencapai skor di atas KKM yaitu 80 dengan kenaikan dari skor sebelumnya sebesar 40%. -
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TYPE MAKE A MATCH SISWA KELAS IV SD
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman konsep IPA di Sekolah Dasar, hal ini terjadi karena kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran, sebab pada saat penyampaian materi masih menggunakan pembelajaran yang konvensional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan model make a match dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep di Sekolah Dasar serta untuk mengetahui apakah peningkatan kemampuan pemahaman konsep IPA yang menggunakan model make a match lebih baik dari pada yang menggunakan model konvensional. Metode penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen yang dilakukan oleh siswa kelas IV SDN Liosari Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung tahun ajaran 2018/2019. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV A untuk kelas eksperimen dan kelas IV B untuk kelas kontrol. Jumlah siswa dari masing-masing kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol terdiri atas 30 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar rencana pelaksanaan pembelajaran, silabus, lembar tes tertulis, lembar kerja siswa dan lembar observasi. Hasil datanya kemudian dianalisis dengan menggunakan Software IBM SPSS Statistics 23 For Windows dan Microsoft Office Excel 2013, untuk melihat efektivitas model pembelajaran. Hasil pengujian hipotesis mengunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji perbedaan rata-rata dan uji N-gain yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen yang mendapat perlakuan model make a match dan kelas kontrol yang tidak mendapat perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan pemahaman konsep IPA yang menggunakan model make a match dengan yang menggunakan model konvensional. Maka berdasarkan hasil tersebut disarankan kepada guru untuk model make a match sebagai salah satu model alternatif model pembelajaran IPA, khususnya untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep IPA. -
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BELAJAR MUSIKAL MELALUI ALAT MUSIK RECORDER PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V, yang terjadi pada kelas tersebut peserta
didik belum mengerti bahkan tidak tahu apa itu alat musik recorder. Akhirnya,
penulis membuat penelitian yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model
Pembelajaran Tipe Jigsaw Terhadap Peningkatan Kemampuan Belajar Musikal
Melalui Alat Musik Recorder Peserta Didik Sekolah Dasar”
Tujuan dalam Penelitian ini yaitu, untuk mengetahui pengaruh penerapan model
pembelajaran tipe Jigsaw terhadap peningkatan kemampuan belajar musikal
melalui alat musik recorder peserta didik.
Pendidikan seni musik memberikan pengalaman dasar musikal pada peserta
didik di kelas V, dengan menggunakan model pembelajaran tipe Jigsaw peserta
didik akan lebih aktif belajar bersama teman-temannya, serta meningkatkan rasa
tanggung jawab terhadap pembelajarannya sendiri dan pembelajaran orang lain.
Selain itu peserta didik harus saling tergantung satu sama lain dalam
pembelajaran secara berkelompok.
Setelah terlaksananya penelitian dengan menggunakan model pembelajaran tipe
Jigsaw, hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut ialah terdapat pengaruh
model pembelajaran tipe Jigsaw terhadap peningkatan kemampuan belajar
musikal melalui alat musik recorder peserta didik di kelas eksperimen.
Dalam laporan tugas akhir ini mengenai pengaruh penerapan model
pembelajaran tipe Jigsaw terhadap peningkatan dalam belajar musikal melalui
alat musik recorder peserta didik dapat memberikan sebuah titik terang agar
peserta didik dapat lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran seni musik
melalui alat musik recorder secara berkelompok.
-
MENINGKATKAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM MELUKIS MELALUI TEKNIK FINGER PAINTING PADA PELAJARAN SENI BUDAYA
Penelitian ini dilatar belakangi beberapa permasalahan dalam mata pelajaran Seni Budaya yaitu rendahnya kreativitas melukis peserta didik kelas rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kreativitas melukis menggunakan Teknik Finger Painting kelas I SD Negeri 066 Halimun Bandung. Penelitian ini bersifat Kuantitatif dengan desain penelitian Quasi Eksperimen Design. Pada penelitian ini menggunakan dua sampel kelas yaitu, Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol dengan jumlah 30 peserta didik pada setiap kelas. Instrumen penelitian berupa Tes Praktek melukis kemudian hasil Tes Praktek tersebut dinilai sesuai dengan indikator kreativitas dan melakukan pengisian Lembar Observasi Pendidik yaitu Lembar Observasi mengenai Teknik Finger Painting yang telah di Judgement Expert oleh dosen ahli pada bidangnya. Untuk mengetahui peningkatan Kreativitas teknik Finger Painting kelas eksperimen dianalisis dengan menggunakan Paired-Sample T- Test dengan hasil pretest 55,87 dan posttest 80,93. Sedangkan untuk melihat perbedaan peningkatan kreativitas menggunakan Uji Gain antara kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai signifikan (2-tailed) yaitu 0,004<0,05 maka H0 ditolak yaitu kreativitas pada kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Hasil analisis data diperoleh dari berbagai Uji dapat dilihat bahwa nilai signifikasi lebih dari 0,05 serta nilai signifikasi Uji Beda kurang dari 0,05. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan kreativitas peserta didik dalam melakukan seni melukis dengan teknik Finger Painting pada mata pelajaran seni budaya di kelas I dan terdapat perbedaan peningkatan kreativitas yang terjadi antara kelas eksperimen dan kelas konvensional. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
VISUAL, AUDITORY, KINESTETIK (VAK) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI SISWA KELAS IV DI SD CIPAGALOTujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan penerapan model pembelajaran Visual, Auditory,Kinestetik (VAK) pada kelas eksperimen terhadap kreativitas seni tari dan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini di latar belakangi oleh rendahnya kreativitas belajar perserta didik dalam pembelajaran seni tari, terutama dari dalam diri perserta didik masih kurangnya pengetahuan tentang pembelajaran seni tari. Populasi dalam penenlitian ini yaitu Perserta didik SDN Cipagalo 02 kelas IV A 25 siswa untuk kelas eksperimen dan kelas IV B 25 orang untuk kelas control. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar observasi terdapat lembar observasi guru yaitu lembar observasi yang menerapkan model pembelajaran VAK dan lembar observasi perserta didik yaitu lembar observasi penilaian kreativitas perserta didik yang telah di judgement expert kepada dosen yang ahli dalam bidangnya. Data hasil observasi akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol tersebut dianalisis dengan menggunakan Independent-Sample T-Test untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran. Hasil rata-rata peningkatan kreativitas pada kelas eksperimen yaitu sebesar 41,4 dan nilai rata-rata kreativitas kelas kontrol sebesar 26,96 .Berdasarkan hasil rata-rata peningkatan kreativitas kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kreativitas peserta didik pada mata pelajaran seni tari di sekolah dasar. Model pembelajaran Visual, Auditory, Kinestetik (VAK) ini layak digunakan dan dapat disarankan kepada pendidik untuk menggunakan model pembelajaran tersebut sebagai salah satu alternatif model pembelajaran dalam mata pelajaran seni tari sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran seni tari, khususnya untuk meningkatkan kreativitas peserta didik pada mata pelajaran seni tari. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR OPERASI
HITUNG BILANGAN PECAHANPenelitian ini berangkat dari kesulitan belajar yang dialami peserta didik kelas IV SDN Bojong 02 Kecamatan Majalaya dalam pembelajaran matematika terutama dalam pembahasan pecahan. Serta bertujuan untuk mengetahui penerapan pembelajaran kooperatif tipe Make A Match sebagai media pembelajaran yang dapat mempermudah pembelajaran pecahan. Penelitian ini bersifat penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui dan mengatasi kesulitan belajar operasi hitung bilangan pecahan yang ada di kelas. Subyek penelitian yang digunakan adalah peserta didik Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bojong 02 Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Tahun Pelajaran 2018/2019. Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan wawancara, lembar observasi, tes hasil belajar, dan angket. Metode yang digunakan untuk analisis data adalah metode analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan pembelajaran matematika dialami oleh siswa kelas IV SDN Bojong 02 Kec. Majalaya sebelum diterapkan model pembelajaran Make A Match, dan dapat teratasi setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dengan menggunakan media gambar pada mata pelajaran matematika pembahasan pecahan di kelas IV SDN Bojong 02 Kecamatan Majalaya. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata keaktifan siswa dari observasi mengalami peningkatan. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SENI TARI DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh penerapan metode pembelajaran Student Team Achievement Division terhadap peningkatan keterampilan menari peserta didik di sekolah dasar. Dengan peneliti Lufita Dewi Aryani dibantu dengan bapak Ace Iwan Suryawan, Drs., M.Hum. sebagai pembimbing 1 dan bapak Imam Jahrudin Priyanto, Drs., M.Hum. sehingga dapat selesainya penulisan skripsi ini. Model pembelajaran Student Team Achievement Division adalah mengacu pada belajar kelompok. Model ini sangatlah cocok untuk meningkatkan keterampilan menari peserta didik. Tujuan kegiatan ini adalah melatih peserta didik untuk bekerja sama mempelajari dan mempraktikkan suatu tarian daerah secara efisien. Dari populasi tersebut diambil sebanyak dua kelas. Kelas IV-B yang berjumlah 32 orang siswa sebagai kelas eksperimen yang diberikan perlakuan metode Student Team Achievement Division dan kelas IV-D yang berjumlah 32 orang siswa sebagai kelas kontrol yang diberikan perlakuan metode konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes keterampilan menari peserta didik untuk memperoleh data kuantitatif dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen Analisis data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan Uji-t diperoleh dari hasil pretes dan postes yaitu N-gain. Berdasarkan analisis data peneliti tersebut diperoleh hasil bahwa (1) terdapat perbedaan keterampilan menari peserta didik pada kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran Student Team Achievement Division dan kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional (2) terdapat peningkatan keterampilan berbicara peserta didik dengan menggunakan metode pembelajaran student team achievement division. -
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS
Judul penelitian ini adalah Penerapan Model Picture and Picture untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Peserta Didik pada Pembelajaran Bahasa Inggris. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis melalui model picture and picture pada kelas IV sekolah dasar. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hamdani (2010) untuk model picture and picture, dan Tarigan (2008) untuk keterampilan menulis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah enam belas peserta didik kelas IV SDIT Darul Ma’arif. Objek penelitian ini berupa peningkatan menulis permulaan yang meliputi menulis dengan ejaan yang tepat. Instrumen pengumpulan data terdiri atas observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan teknik analisis data model Miles and Huberman. Tahap analisis data tersebut mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mebuktikan bahwa keterampilan menulis permulaan peserta didik dapat ditingkatkan dengan menggunakan model picture and picture. -
AUDIO VISUAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MINAT SENI TARI UNTUK SISWA KELAS II DI SD NEGERI 160 SUKALAKSANA
Penelitian ini di latarbelakangi oleh minat seni tari peserta didik yang masih rendah dan media yang diterapkan selama proses pembelajaran seni tari kurang bervariatif. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan penggunaan media audio visual dalam seni tari, mengukur perbedaan dan peningkatan minat siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan sesudah menggunakan media audio visual. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Prosedur penelitian yang digunakan tahap persiapan, pelaksanaan, dan penyelesaian. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SDN 160 Sukalaksana yang berjumlah 52 orang. Pemilihan sampel pada penelitian ini dipilih secara acak dan ditentukan siswa kelas II A 26 untuk kelompok kontrol serta siswa kelas II C 26 untuk kelompok eksperimen. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual dilakukan sesuai sintaks dengan kategori cukup baik, terdapat perbedaan minat seni tari di kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah menggunakan media audio visual, terdapat peningkatan minat seni tari di kelas eksperimen dan kelas kontrol seletah penggunaan media audio visual diterapkan.